Home / Urban / TWINS PUNYA CEO / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of TWINS PUNYA CEO: Chapter 11 - Chapter 20

116 Chapters

SIAPA DIA?

Seperti yang dikatakan tadi, Zeta dan Rey sudah berada didalam supermarket. Mereka berada tempat daging dengan Rey yang mendorong troli. Zeta, perempuan itu tengah memilih-milih beberapa jenis daging.    "Rey, kamu ambil sayuran sama buah kesukaan tante Manda yah," ucap Zeta, Rey mengangguk dan pergi menuju rak sayuran dan buah.    Setelah melihat-lihat jenis daging, akhirnya Zeta menemukan daging yang pas untuk sotonya nanti. Perempuan itu segera menyusul Rey, trolinya lumayan penuh karena Rey sekalian belanja mingguan supaya mamanya tak perlu repot-repot untuk datang ke sini lagi.    "Udah semua kan?" tanya Rey, Zeta mengangguk mereka menuju kasir untuk membayar belanjaannya.    Zeta dan Rey keluar dari supermarket dengan masing-masing menenteng 2 kresek berukuran sedang. Mereka memasukan belanjaannya ke dalam mobil. Rey pamit untuk membuang sampah di tempat sampah yang letaknya
last updateLast Updated : 2021-10-01
Read more

ES KRIM

Zeta tengah berada di area taman bersama dengan twins. Setelah dari rumah Rey, Zeta langsung mengajak twins untuk jalan-jalan, dirinya juga bingung di apartmen ingin ngapain. Saat ini mereka sedang duduk disalah satu bangku sembari menikmati masing-masing 1 cup eskrim.    "Apakah es krimnya enak?" tanya Zeta.    Nathan dan Syika mengangguk semangat. "Yaa, ini sangat enak," ucap mereka dengan mulut penuh dengan noda Es krim.   Zeta mengelap bibir mereka menggunakan tisu, Nathan izin kepadanya untuk pergi kelapangah. Di sana banyak sekali anak-anak seumuran dengan Nathan. Kini yang duduk di bangku hanya Zeta dan Syika. Zeta memantau Nathan dari sini saja karena letak lapangannya hanya beberapa langkah dari tempat duduknya.    "Syika, suka main di sini?" tanya Zeta melihat ke arah Syika yang sedari tadi hanya fokus melihat Nathan yang sedang bermain bola.    "Ya.
last updateLast Updated : 2021-10-01
Read more

TENTANG TWINS

Pagi harinya Zeta mendengarkan twins yang sedang bercerita dari pintu depan kamar. Sehabis mandi ia ingin masuk kekamar namun ia mengurungkan niatnya karena mendengar twins yang mengobrol. Suara twins terdengar jelas dari tempatnya berdiri.    "Kakak, tadi malam Syi ngelasa dipeluk mama."    "Mama udah ngak ada, dek!"   "Mama peluk Syi kak. Mama bilang kalau mama ngak akan ninggalin kita."   "Kita ngak punya mama, mama udah mati. Adek ngak inget kalau kakak benci mama?"    "Syi pengen dipeluk mama kakak. Hiks hiks mama tadi datang, dia gendong Syi."   Begitulah kira-kira percakapan twins yang Zeta dengar. Perempuan itu langsung masuk dan menghampiri Syika yang menangis, sedangkan Nathan membuang muka dengan wajah dinginnya. Zeta sama sekali tak pernah melihat wajah Nathan sedingin ini.    "Nath, kok adiknya nangis?" ta
last updateLast Updated : 2021-10-01
Read more

ALBIRU EVANDER

Diruangan yang nampak gelap terdapat seorang lelaki berumur sekitar 25 tahun tengah melihat layar iPad yang berada diatas tangannya. Lelaki itu bernama Albiru, lebih tepatnya Albiru Evander.  Albi seorang CEO diperusahaan terkenal, ia memiliki banyak sekali perusahaan. Albi menikah diusia 21 tahun karena perjodohan, namun setelah istrinya melahirkan buah hati mereka dia pergi begitu saja. Selama ini Albi lah yang merawat anaknya seorang diri.  Nathan dan Syika, mereka adalah anak dari Albi. Lelaki itu sibuk dengan dunia kerjanya sampai-sampai meluapakan sang anak yang butuh perhatin darinya. Albi mendengar segala keluh kesah anaknya kepada wanita yang saat ini tengah bersama sang anak. Albi gagal menjadi papa yang baik buat mereka.  Lama merenung pintu terbuka menampilkan seorang lelaki yang umurnya sama dengan dirinya. Lelaki itu duduk disebelah Albi, sebelumnya ia menyalakan lampu. Kini ruangan itu teran
last updateLast Updated : 2021-10-01
Read more

PAMAN?

Zeta berada dirumah Manda, tentu saja twins ikut bersamanya. Rey tak ada dirumah, lelaki itu sedang bekerja dirumah sakit. Tadi, Rey meminta untuk dia menemani mamanya dirumah. Dengan senang hati Zeta menerima permintan lelaki itu. Kini Zeta tengah mengobrol dengan Manda diruang keluarga.  Twins main dilantai yang beralaskan karpet berbulu. Manda sengaja membeli mainan untuk twins supaya mereka betah berada dirumahnya. Mereka melihat tv ditemani beberapa camilan dan juga teh hangat sebagai pelengkapnya.  "Dimana soal, Zio?" Tanya Manda.  "Masih sama." Jawab Zeta lesu, terakhir ia bertemu dengan kembarannya dikantor Zio dan sejak saat itu Zeta tak bertemu lagi dengan sang kembaran.  Manda mengengam tangan Zeta, "Dulu mama kamu pengen banget bisa peluk, Zio. Bahkan sewaktu dia lahir mama kamu hanya memeluknya selama beberapa menit saja." Ungkapnya.  "Aku ak
last updateLast Updated : 2021-10-01
Read more

COCOK

Kini Zeta sudah sampai didepan apartmentnya, ia turun dari mobil dengan menggandeng tangan Nathan sedangkan Syika berada digendongannya. Zeta berterima kasih kepada orang yang sudah membukakan pintu mobil.  "Jika nona butuh sesuatu hubungi saya." Ucap orang yang menyupir mobil tadi.  Zeta mengangguk dan menerima kartu nama itu. Ia masuk kedalam, hari ini cukup melelahkan baginya. Nathan sendiri membawa iPad yang ia bawa dari mobil tadi. Kini Zeta sudah berada didalam apartmentnya, Syika sudah ia tidurkan dikamar. Perempuan itu menghampiri Nathan yang tengah menonton tv.  "Laper?" Tanyanya.  "Heum." Nathan mengangguk, matanya tak lepas dari tv yang menampilkan kartun Spongebob. Zeta beranjak dari duduknya menuju dapur.  10 menit kemudian Zeta datang dengan membawa nampan berisi 2 mangkuk makanan dan air putih yang berada didalam gelas.
last updateLast Updated : 2021-10-02
Read more

BERTEMU CAKRA

Tampak motor dan mobil berlalu lalang, suara klakson saling bersahutan menyapu indra pendengaran seorang perempuan dan 2 anak kecil. Disamping mereka berada ada beberapa orang yang sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Perempuan itu, Zeta ia dan twins tengah menunggu bis dihalte.  Mereka sibuk bercerita tak peduli raut wajah aneh dari orang-orang yang lewat didepannya. Banyak dari mereka yang secara langsung bilang jika Zeta gila karena tersenyum terus. Zeta hanya menganggapnya angin lalu, baginya senyum itu ibadah.  "Mama, mana bisnya?" Tanya Syika kesal, hampir 15 menit mereka menunggu bus namun tak kunjung datang.  Zeta menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Sebentar lagi." Jawabnya, ia sendiri bingung mengapa bisnya datang nya lama sekali.  "Nathan ingin naik, mama." Ucap Nathan.  "Emang kalian tak pernah naik bus?" Tanya Zeta, mereka menggeleng polos.
last updateLast Updated : 2021-10-02
Read more

HIDUP TWINS

Kini Zeta, twins dan Cakra berada disalah satu restaurant Jepang yang cukup terkenal. Mereka akan makan siang, Zeta heran siapa sebenarnya orang tua kandung twins mengapa batang hidungnya tak nampak. Malah asistennya yang nampak, tapi Zeta juga bersyukur karena waktunya dengan twins akan semakin banyak.  "Mau pesan apa?" Tanya Cakra.  "Ramen aja." Jawab Zeta, mereka berbicara sudah tak canggung lagi. Menurut Zeta, Cakra orangnya humoris dan bisa bikin orang tertawa karena tingkahnya. Tadi, Cakra yang selalu membuka topik pembicaraan dimobil. Satu hal yang Zeta tau, jika Cakra tak suka suasa sepi. Didalam mobil dia bernyanyi solah-olah Zeta adalah teman lamanya. Tak ada rasa malu sedikitpun.  Beberapa saat kemudian makanan mereka datang, twins makan sendiri mereka tak mau merepotkan Zeta. Biarlah perempuan itu menikmati makanan yang dia pesan terlebih dahulu.  "Om, Syi ingin minum.
last updateLast Updated : 2021-10-02
Read more

KHAWATIR

Ternyata yang ada didalam mobil Zio, saudara kembarnya. Selepas itu Zeta langsung membawa lelaki itu menuju apartemen dibantu oleh asisten Zio yang kebetulan juga tengah mencari Zio. Sekarang Zeta membersihkan luka Zio, lelaki itu bergerak gelisah didalam tidurnya.  "Zio, tenang." Zeta mengelus lengan lelaki itu yang berbalut dengan kkemeha. Zio berdiri dengan langkah gontai ia menuju wastafel, Zeta mengikuti langkah lelaki itu. Zio memutahkan isi perutnya, dengan sigap Zeta memijit tengkuk kepalanya. Namun yang dimuntahkan Zio hanya air bening saja membuat Zeta takut.  Setelah dirasa kembarannya tak memutahkan sesuatu lagi, Zeta kembali menuntunnya menuju ke kasur dengan langkah lunglai. Apa yang terjadi dengan dia? Mengapa seperti ini?.  Perempuan itu membaringkan Zio dikasur kamarnya, tak lama hans selaku asisten Zio datang membawa obat yang telah dia beli di apotek. &n
last updateLast Updated : 2021-10-04
Read more

KERJA BUKAN BERTAMASYA!

Zeta mengerjapkan matanya perlahan-lahan, mengapa dia bisa tiduran disini? Seingatnya ia tidur dikursi menunggu Zio. Lantas kemana lelaki itu pergi, ia duduk dan keluar dari kamar. Tak ada siapa-siapa, ia beralih pergi kekamar yang twins tidurin. Mereka masih tertidur nyenyak.  Zeta menghela nafas, kembarannya sudah pulang tanpa pamitan dengannya. Perempuan itu melirik kearah jam dinding yang sudah menujukkan pukul 6 pagi. Berarti Zio pulang dini hari tadi, padahal dirinya masih ingin berlama-lama dengan lelaki itu namun apa boleh buat Zio sudah pulang.  Zeta membangunkan twins, tak lama twins terbangun. Dengan segera Zeta menyuruh mereka untuk mandi. Mereka akan mandi sendiri, ia pegi mengambil baju twins yang sudah ia tata didalam almari.  Zeta mengambil 2 baju lengan pendek berwarna hitam putih dan celana kain pendek berwarna hitam putih. Beberapa menit kemudian twins keluar dari dalam toilet dengan han
last updateLast Updated : 2021-10-04
Read more
PREV
123456
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status