Home / Fantasi / ELLIA / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of ELLIA: Chapter 71 - Chapter 80

103 Chapters

Alasan

Berita mengenai kaburnya Mrs. Vaeolin juga sampai ke telinga Robert. Kini dadanya menjadi sesak. Nafasnya seakan tersumbat. Jantung bahkan seluruh tubuhnya bergetar. Sampai-sampai keringat dingin memenuhi wajahnya.Boffelt pun tak kalah panik. Ia yakin Mrs. Vaeolin akan membalas dendam pada mereka. Apalagi jika ia telah mengetahui Planet Zoo kini sangat berbeda dengan ketika Mrs. Vaeolin menjadi pemimpin utama.“Tuan, apa yang harus kita lakukan? Bagaimana jika... jika Mrs. Vaeolin....”“Tidak! Itu tak akan terjadi. Jadi jangan menerka-nerka!” potong Robert.Usai menarik nafas dan menghembuskannya Robert berkata, “Aku yakin ia tidak tahu semua yang terjadi adalah rencana kita. Tak ada siapapun yang tahu, kecuali kau, aku dan Tuan Muda William!”Kemudian Robert melangkah ke hadapan asistennya itu. Ia menatap kedua mata Boffelt lekat-lekat. Di dalam kedua bola matanya seperti ada percikan api.“Karena itu kau tak boleh sembarangan bicara, Boffelt! Atau kau akan lenyap dari dunia ini!” l
last updateLast Updated : 2022-06-11
Read more

Mencecar

“Tunggu! Jangan bergerak!” cegah Paman Hery seraya menggenggam tangan Mrs. Vaeolin. Lalu jari telunjuknya ia angkat ke depan mulutnya.“Pasukan patroli ada di atas!” ucap Paman Hery sangat pelan.Paman Hery dan Mrs. Vaeolin ternyata mendengar obrolan Herman dengan para petugas patroli. Ia tak bisa pergi begitu saja. Sebab suara langkah mereka akan terdengar menggaung keluar.“Oh tidak tidak! Jangan mendekat!” ucap Paman Herry ketika melihat seekor tikus yang sangat besar menghampiri kakinya. Ia pun tak sadar membedil tikus itu. “Dorr!!” “Herry!” seru Mrs. Vaeolin dengan geram, lalu lekas menarik tangan kawannya itu. Mereka berdua pun berlari di dalam lorong gorong-gorong.6 pasukan patroli yang mendengar suara letusan lekas melompat ke dalam lubang gorong-gorong. Mereka pun melihat dua orang berlari yang diduga adalah tahanan. Mereka memberedelkan puluru dari senapan di tangan mereka. Paman Herry balas memberedelkan mereka dari senapan yang ia bawa. 6 pasukan patroli terpaksa lebih m
last updateLast Updated : 2022-06-13
Read more

Menyisir

Jack agak mengendorkan kecepatan mobil yang dikemudikannya lantaran berusaha menghindari seekor elang yang tiba-tiba terbang rendah dan melintas di hadapan jeep. Ia sangat heran sekaligus geram dengan hewan bersayap itu. Sepertinya burung itu sengaja mengganggu perjalanannya. Akibatnya mobil itu bergerak zigzag.“Hentikan mobil ini Jack! Aku pusing,” kata John. Usai menarik nafas, ia kembali berkata, “Lagi pula Ellia masih di belakang.”Kemudian John menoleh ke belakang. Kedua matanya mengerucut dengan kening berlipat ketika tak melihat tanda-tanda kemunculan Ellia. “Kemana Ellia? Apa Jerry tertidur lagi, sehingga ia melanjutkan tidurnya?”“Jack! Kau harus kembali. Ellia tidak ada di belakang kita,” seru John.Tiba-tiba Jack menginjak pedal rem ketika melihat seekor burung besar menghadang mobilnya. Tak pelak John terjungkal ke kaca mobil. Tubuh Jack membentur kemudi.“Aow!” lirih John yang kesakitan. Kemudian melanjutkan, “Ada apa denganmu, Jack! Jika ada jurang pasti mobil ini sudah
last updateLast Updated : 2022-06-15
Read more

Melawan

Sial bagi Paman Hery dan Mrs. Vaeolin. Baru saja keluar dari gorong-gorong yang yang berada di bawah jalan raya, mereka malah hampir tertabrak sebuah mobil mewah yang muncul dari belokan. Lantaran begitu terkejut Terry tak mampu mengendalikan Limousine bercat hitam yang mengangkut Mr. Darold dan putranya. Akibatnya Limousine melindas lubang gorong-gorong lalu oleng ke kanan dan menubruk pot pot bunga dan tiang besi.Untungnya Paman Hery lebih sigap menarik Mrs. Vaeolin ke kiri jalan. Mereka berdua pun jatuh di kiri jalan. Mereka berdua tidak terluka. Hanya saja adrenalinnya meloncat-loncat. “Hampir saja...,” lirih Paman Hery. Lalu melanjutkan, “Kita harus cepat pergi.” Kemudian Paman Hery menarik tangan Mrs. Vaeolin. Di luar dugaan, Mrs. Vaeolin malah iba dengan pengemudi dan penumpang di dalam mobil itu. Sejujurnya tak masalah baginya bila meminta maaf. Karena ia yang salah sudah mengagetkan. Namun, Paman Hery malah ingin buru-buru pergi. Karena baginya mereka berdua harus segera k
last updateLast Updated : 2022-06-16
Read more

Bergerak Mengintai

Linch tak tahan lagi dengan siksaan yang dilayangkan dua anak buah Robert. Ia juga kesal pada Paman Hery karena merasa dibohongi. Padahal sebelum ia menerima tawaran ketika rumahnya akan disewa, Paman Hery sudah memastikan bahwa ia tak akan melibatkan Linch dalam masalahnya. Paman Hery juga memastikan keselamatan Linch dan rumahnya dari kekacauan. Namun, kini Linch malah diculik karena dituduh menyembunyikan mereka. Linch pun akhirnya mengakui jika tiga orang laki-laki menyewa rumahnya. Ia sendiri tidak tahu menahu siapa mereka. Ia hanya butuh uang untuk bertahan hidup. “Oh, jadi benar kau menyembunyikannya?” tanya Robert. “Tidak. Aku tidak pernah menyembunyikan mereka. Aku tidak mengenal mereka. Aku tidak tahu apa-apa!” bantah Linch. Kemudian melanjutkan dengan nafas berderu-deru, “Aku merasa dijebak!” “Sekarang katakan, kemana mereka bertiga!” tanya Robert. “Aku tidak tahu,” jawab Linch. Robert tak puas dengan jawaban Linch. Ia pun memberi kode pada Roy dan Steap untuk melepa
last updateLast Updated : 2022-06-18
Read more

(Mengungkapkan) Yang Terdalam

Herman tertawa sekian detik usai berhasil mengecoh para pasukan patroli. Namun, tawanya tak berlangsung lama. Ia buru-buru membungkam sendiri mulutnya ketika teringat dengan dua orang tahanan yang tak ia ketahui namanya. Ia kesal lantaran lupa menanyakan nama mereka.“Sial! Harusnya aku menanyakan nama mereka sebelum kuberi nomor teleponku!” gerutunya. Kemudian ia membuang nafas.“Tapi... entah kenapa aku sangat yakin mereka orang baik. Pasti mereka menepati janji,” lanjutnya.Herman mematung di depan lubang gorong-gorong. Di dalam pikirannya terselip harapan semoga mereka mereka bisa lolos dari pasukan patroli yang mengejar mereka. Kemudian ia memeriksa jam di tangannya.“Hmm jika mereka tak menghubungi sampai paling lambat nanti malam, berarti mereka tak selamat,” liih Hereman. Kemudian ia kembali tersenyum tipis. Sebelum pergi ia meludah ke lubang gorong-gorong. Tak diduga, seorang pasukan patroli yang merupakan bagian dari enam pasukan yang masuk ke dalam gorong-gorong melihat ge
last updateLast Updated : 2022-06-19
Read more

Berlomba

Hari berangsur redup kala matahari semakin bergerak ke Barat. Langit pun tak sebiru beberapa jam yang lalu. Namun, Pasar Lili bertambah ramai dengan bongkat muat barang. Maklum pasar Lili menjadi satu-satunya pasar terbesar yang di kelilingi oleh beberapa kota dengan jarak tempuh yang cukup jauh.Fredy telah memutuskan tetap berada di rumah Linch. Ia khawatir Paman Hery akan datang ke rumah itu sementara Romi, Manson dan Linch pergi tanpa sempat memberi tahu dirinya. Walau ia begitu ketakutan, namun tak ada pilihan yang lebih baik. Pikirnya, mungkin di luar sana anak buah Robert juga masih mengintainya. Seperti yang dikatakan oleh Romi dan Manson, bahwa lebih baik dirinya tak segera kembali ke rumah. Karena dirinya dalam bahaya.Ia menutup pintu rapat-rapat, walau tak dapat dikunci karena daun pintunya rusak. Ia berjuang keras menggeser lemari untuk menahan pintu itu. Selanjutnya ia benar-benar tak tahu apa yang harus dilakukan selain duduk disofa dan menanti Paman Hery datang lebih
last updateLast Updated : 2022-06-20
Read more

Tiba Di Tempat Semula

Jack kembali menunggangi Jerry si kuda putih, usai membaringkan Ellia di jok mobil bagian tengah. Ia juga mengencangkan sabuk pengaman di tubuh Ellia. Barulah mereka kembali melanjutkan perjalanan di bawah sinar bulan. John dengan mobilnya tetap berada di belakang supaya lampu sorot mobil dapat menerangi jalan yang mereka tempuh. “Apa kau lelah Jerry?” tanya Jack ketika langkah Jerry tak secepat semula. Maka Jerry hanya meringkik seraya mengangguk-angguk sebagai jawaban.“Baiklah kita istirahat di....” Jack tak melanjutkan ketika kedua matanya tak menemukan pepohonan di sekitar mereka. Pikir Jack, ia tak dapat membuat api unggun bila tak ada pohon. Karena tak akan ada ranting bila tak ada pohon.“Pasti binatang buruan juga tidak ada, bila kita beristirahat di sekitar sini,” gumam Jack.“Jerry, kau masih sanggup berjalan? Kita harus menemukan tempat yang banyak ditumbuhi pepohonan,” kata Jack.Tiba-tiba Jerry menghembuskan nafasnya. Maka kepulan asap seperti keluar dari dua lubang hi
last updateLast Updated : 2022-06-24
Read more

Mengamati Memohon Menanti

“Yes!!” seru Paman Hery sambil menghentakkan kedua telapak tangannya pada kemudi mobil truk sampah. Ia begitu lega usai lolos dalam pemeriksaan tentara yang menjaga gerbang keluar Kota Westinhorn.“Apa kau tak bisa bersikap lebih tenang!” Mrs. Vaeolin ketus.Usai menghembuskan nafas, Paman Hery bertanya, “Apa aku salah? Tadinya aku malah ingin berteriak.”Ia pun tertawa terbahak. “Jika kau ingin tertawa maka tertawalah. Selagi tak ada anak buahmu.”Namun, bukannya tertawa, Mrs. Vaeolin malah melotot pada kawannya sekaligus bawahannya ketika di Planet Zoo. “Lalu kau pikir kau siapa?”“Ops.” Paman Hery terhenyak. Kemudian memukul kepalanya sendiri seraya berkata, “Maaf kan aku Mrs. Vaeolin. Maafkan aku. Harusnya aku bisa lebih patuh dan tidak menentangmu.”Tak diduga ucapan Paman Hery itu menggelitik perut Mrs. Vaeolin. Maka ia pun menahan tawa dibalik wajah tegasnya. Kemudian ia menghembuskan nafas.“Apa aku menyeramkan?” Suara Mrs. Vaeolin datar. Raut wajahnya juga datar.Tiba-tiba Pa
last updateLast Updated : 2022-06-26
Read more

Jamuan

Benar saja yang dikatakan oleh Kakek Jack. Jalan pintas yang tak banyak diketahui orang itu ternyata membawa mereka lebih cepat tiba di Kota Herbone yang merupakan bagian dari Negeri Ponix. Mereka berdua sampai terheran-heran karena tak ada penjagaan di perbatasan Negeri Ponix yang langsung menuju Kota Herbon dan berakhir di Pasar Lili.Setelah melewati gerbang masuk pasar Lili, seorang juru parkir mengarahkan truk sampah untuk berhenti. Usai truk sampah yang dikemudikan Paman Hery berhenti, juru parkir itu menghampiri, melihat jam di tangannya, lalu bertanya, “Sepertinya kau datang lebih cepat.”Paman Hery tak lekas membalas. Ia menerka-nerka apa yang dimaksud juru parkir berkumis itu. Tadinya ia ingin segera memarkir mobil itu.“Ahh aku hanya....”“Kami ingin pergi minum kopi sebelum menarik sampah. Apa itu salah?” Mrs. Vaeolin memotong.“Ah! Iya iya, benar. Kami ingin membuat penat di kepala kami. Dan mungkin kopi yang pahit dan manis dapat mengusirnya,” tambah Paman Hery, lalu ter
last updateLast Updated : 2022-06-28
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status