Share

Mengamati Memohon Menanti

“Yes!!” seru Paman Hery sambil menghentakkan kedua telapak tangannya pada kemudi mobil truk sampah. Ia begitu lega usai lolos dalam pemeriksaan tentara yang menjaga gerbang keluar Kota Westinhorn.

“Apa kau tak bisa bersikap lebih tenang!” Mrs. Vaeolin ketus.

Usai menghembuskan nafas, Paman Hery bertanya, “Apa aku salah? Tadinya aku malah ingin berteriak.”

Ia pun tertawa terbahak. “Jika kau ingin tertawa maka tertawalah. Selagi tak ada anak buahmu.”

Namun, bukannya tertawa, Mrs. Vaeolin malah melotot pada kawannya sekaligus bawahannya ketika di Planet Zoo. “Lalu kau pikir kau siapa?”

“Ops.” Paman Hery terhenyak. Kemudian memukul kepalanya sendiri seraya berkata, “Maaf kan aku Mrs. Vaeolin. Maafkan aku. Harusnya aku bisa lebih patuh dan tidak menentangmu.”

Tak diduga ucapan Paman Hery itu menggelitik perut Mrs. Vaeolin. Maka ia pun menahan tawa dibalik wajah tegasnya. Kemudian ia menghembuskan nafas.

“Apa aku menyeramkan?” Suara Mrs. Vaeolin datar. Raut wajahnya juga datar.

Tiba-tiba Pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status