Tiba di bangunan terakhir, Paman Hery, Mrs. Vaeolin dan Fredy bergantian menuruni tangga besi yang menempel dengan dinding. Dan mereka terkejut ketika dua orang yang tidak kenal menatap mereka bertiga di bawah tangga. Dua orang laki-laki itu tampak menyedekapkan kedua tangan di dada. Wajahnya pun tampak garang. Sebelum mencapai tiga titian tangga terakhir, Paman Hery melompat ke salah satu laki-laki itu. Ia mencoba melawan dua laki-laki yang diduga sebagai preman pasar. Namun, usaha Paman Hery sia-sia. Dengan mudah laki-laki kedua melumpuhkannya dengan menggunakan balok kayu. Akibatnya Paman Hery jatuh tertelungkup sambil mengerang kesakitan. Satu laki-laki lekas mengikat kedua tangan Paman Hery di belakang pinggangnya. Sedangkan satu orang lagi mengamankan Mrs. Vaeolin dan Fredy. Ia juga mengikat kedua tangan mereka berdua di belakang pinggang. “Eric pasti senang melihat ini,” kata pekerja Georges Hat pertama seraya tertawa. “Benar,” balas kawannya kemudian ikut tertawa terbahak
Hampir setengah hari Ellia dan Jack serta para binatang kecil yang menghuni tempat itu bermain. Mereka terlihat begitu bahagia. Selesai bermain mereka mencari dan memetik blueberrry dan mulberry yang tumbuh dari pepohonan dan semak yang ada di sekitar tempat itu.Di sela-sela memetik buah yang masih satu kerabat itu, Jack bertanya sambil memandang lekat-lekat wajah Ellia, “Ellia, apa kau bahagia?”Ellia tak segera menjawab. Ia malah tesenyum sambil meneliti raut wajah Jack. Dan ia menerka-nerka mengapa Jack menanyakan hal itu. Pikirnya, di saat-saat sulit seperti ini Jack bahkan masih bertanya kebahagiaan. “Apakah Jack benar-benar mencintaiku?” gumam Ellia.“Hei. Ellia, Ellia, Kau baik-baik saja. Ellia,” panggil Jack sambil menggerakkan telapak tangannya di hadapan Ellia.Tiba-tiba Ellia melahap satu buah Mulberry yang berwana kemerahan. Ia pun terhenyak seraya membuka kedua mata. “Hmm, sangat manis. Mulberry ini sangat manis. Cobalah Jack, ayo coba.” Ellia lalu menyodorkan buah mulb
Para pekerja di Georges Hat tiba-tiba heran manakalah melihat sebuah truk sampah berwarna hijau melaju kencang. Kemudian belok ke arah kamp Georges Hat. Salah satu dari mereka bahkan buru-buru menemui Cuki. Ia menanyakan apa Cuki telah memesan petugas kebersihan untuk mengangkut sampah. Padahal selama ini mereka selalu mengubur sampah-sampah itu.Karena penasaran Cuki pun keluar tenda. Ia bersama pekerja Georges Hat seakan menanti siapakah yang datang. Dan begitu mobil itu mendekat, mereka pun tahu bahwa Eric yang membawa truk sampah itu. Namun, Eric dan para pekerja Georges Hat bertanya-tanya kemanakah truk kontainer yang dibawa Eric?Truk sampah akhirnya berhenti. Para pekerja mendahuli Eric, melompat dari bak sampah truk itu. Beberapa dari mereka pun muntah-muntah lantaran tak tahan dengan bau di dalam bak sampah truk itu. Sedangkan sebagian lagi langsung berguling-guling di antas tanah kering lagi berdebu.“Hei apa yang terjadi? Apa-apaan kalian?” tanya seorang pekerja Georges Hat
Mrs. Vaeolin angkat bicara ketika melihat jam pasir di tangan Paman Hery bergoncang keras yang mengakibatkan pasir jatuh terlalu cepat. Dan ini sangat membahayakan orang-orang yang terperangkap di dalam jam pasir itu.“Hery, letakkan jam pasir itu di meja! Kau tidak sadar dengan yang kau lakukan!” seru Mrs. Vaeolin.Begitu melihat pasir dalam jam pasir itu meluncur deras, maka Paman Hery terpaksa meletakkannya di meja. Mendadak Paman Hery terduduk lemas sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Ia begitu menyesali perbuatannya. Dan ia tak berpikir sejauh itu.Ia berkata pada dirinya, “Semoga tidak terjadi apa-apa dengan mereka.”“Mereka siapa?” tanya Cuki. “Apa benar kata temanmu itu, jika ada manusia yang terjebak di sini?” Cuki mengulang lebih keras.Romi angkat bicara. Ia tak ingin Paman Hery menyalahkan dirinya. Pikirnya Paman Hery harus mengetahui jika Robert mengincar jam pasir kuno itu. Untungnya, para pekerja Georges Hat menyelamatkannya. Walau ia sendiri tak menge
“Tuan Edhi bekerjasama dengan Robert ketika Georges Hat sedang dalam kesulitan mendapatkan hewan untuk dilatih menjadi hewan sirkus. Tawaran itu bermula dari Robert. Tuan Edhi pun menyetujuinya,” jelas Cuki. “Tapi... kami tidak mengetahui ada rencana lain dari Robert,” lanjut Cuki. "Rencana lain apa maksudmu?” tanya Mrs. Vaeolin. “Aku tidak tahu pasti. Tapi... bila dilihat setelah Tuan Edhi menghilang dan Planet Zoo menjadi porak poranda maka kita bisa membaca kemana arah keinginan Robert,” jawab Cuki. “Aku mohon pada kalian. Tolong kembalikan Tuan Edhi. Akan aku melakukan apapun untuk kalian bila Tuan Edhi bisa kembali ke Georges Hat. Bahkan para pekerja di sini juga akan melakukan apapun untuk kalian,” lanjut Cuki. “Patutkah aku menolong orang yang sudah menghancurkan Planet Zoo?” Mrs. Vaeolin begitu tajam menatap Cuki. Namun, Cuki tak menjawab. Ia hanya tertunduk. Setelah menghela nafas Cuki kembali berkata, “Kami mengaku salah. Jika kalian tak mempercayai kami, maka saat ini
“Kita harus cepat pergi!” kata Mrs. Vaeolin sambil mematikan laju jam pasir itu. “Kau mau kemana? Bukankah kita harus membuka jam pasir itu. Dan hanya kau yang tahu,” kata Paman Hery.Namun, Mrs. Vaeolin tak menjawab. Ia malah meminta Romi memberikan kotak jam pasir kuno. “Romi, mana kotaknya?”Romi pun bergegas mengambil tas rasel warna hitam. Kemudian mengambil sebuah kotak dari bahan kayu. Mrs. Vaeolin segera meletakkan jam pasir itu di dalam kotak kayu.“Kita harus kembali kembali ke Planet Zoo malam ini juga. Kita akan masuk ke dunia yang sama di tempat yang sama kau membukanya!” kata Mrs. Vaeolin.“Apa begitu?” lirih Paman Hery.Kemudian Mrs. Vaeolin menyeru kepada Cuki, “Cuki, kita perlu mobil. Aku tak mau menggunakan truk sampah itu lagi.”Tiba-tiba Mrs. Vaeolin tehenyak ketika ia teringat dengan Fredi. “Dimana Fredy? Kenapa aku tidak melihatnya?”“Fredy?” orang-orang di dalam tenda mengulang seraya.Tiba-tiba Eric memukul keningnya sendiri. “Oh, dia pasti masih di dalam bak
“Untuk kepentingan apa kalian masuk ke Westinhorn?” tanya Kepala Tentara.“Apalagi malam sudah sangat larut,” tambahnya.“Kami melakukan perjalanan malam seseuai dengan permintaan bos Fredy. Dia akan membuat gedung di sisi Selatan Westinhorn,” jawab Cuki sambil mengingat ucapan Mrs.Vaeolin. Karena Mrs. Vaeolin lah yang meminta Cuki mengarang cerita seperti itu. Berpura-pura menjadi pekerja bangunan yang dikirim oleh pihak kontraktor.“Gedung di sisi Selatan Westinhorn? Maksudmu perpustakaan itu?” Kepala Tentara memastikan.“Benar.”Sekelumit senyum terhempas dari wajah Kepala Tentara itu. Kemudian ia bertanya, “Bukankah perpustakaan itu sudah selesai.”“Anda salah. Perpustakaan masih akan diperluas. Itu kata Bos kontraktor kami, Fredy,” sanggah Cuki, lalu sejenak melirik Mrs. Vaeolin.“Oh, aku baru mendengar itu.”“Jelas saja tidak mendengar, kau kan Tentara bukan pemilik tanah,” gerutu Cuki. Ia kesal karena Kepala Tentara itu mengulur waktu.Kemudian pandangan Tentara itu tertuju pad
Tiba-tiba John menekan klakson mobil. Suaranya pun begitu keras. Akibatnya hewan-hewan buas di sekitar mereka menjadi kesakitan. Pendengaran mereka seperti ditusuk-tusuk oleh suara klakson yang menjerit-jerit.Dan tak hanya hewan-hewan itu, Edhi dan anak buahnya sangat tidak nyaman mendengar suara jerit klakson. Bahkan Jack, Ellia dan Jerry. Namun, Jack tak tinggal diam. Kali ini ia memahami bahwa John mencoba mengecoh bahkan melumpuhkan hewan-hewan itu walau hanya sementara. Tapi setidaknya ia dan kawan-kawan bisa meloloskan diri.“Jack! Ayo cepat kita pergi!” seru John sambil melongok dari kaca jendela. Berkali-kali ia menyeru sampai urat-urat lehernya tampak.Jack mengerti maksud John, namun ia tak tahu kemana arah yang tepat. Ia yakin bukit tempat mereka berada kini sama persis dengan bukit yang pertama kali didaki bersama Ellia. Bukit itu dikelilingi oleh jurang. Dan kini ia baru mengetahui bukit itu terdapat satu jalan yang mulus. Bomba tetap bersikeras memerintahkan pasukanny
Riuh warga Kota Westinhorn menyeruak begitu Mrs. Vaeolin keluar dari gedung parlemen pemerintah kota westinhorn. Sorak-sorak bahkan tangis mengalir di dalam gemuruh tepuk tangan. Mereka begitu mencintai sosok perempuan berusia 50 tahun itu. wanita yang tegas dan di segani siapapun terutama menyangkut kebun binatang planet zoo.Kini, warga Westinhorn tak lagi terpecah seperti sebelumnya. Setelah kebenaran terungkap, mereka pun bersatu. Mereka berharap dengan kembalinya mrs. Vaeolin maka permasalahan kebun binatang yang menjadi ikon kota westinhorn akan terselesaikan. Dan mereka dapat kembali menyaksikan kedamaian menyaksikan tingkah laku satwa-satwa yang pernah menghuni seluruh hutan yang pernah ada di dunia. Setelah Mrs. Vaeolin berdiri di depan mic, Ellia melangkah malu-malu di belakang Mrs. Vaeolin. Mr. Cruise meminta Ellia untuk mendampingi Mrs. Vaeolin. Ia menganggap Ellia begitu berjasa karena berhasil mengungkapkan penjahat utama yang ingin menjarah harta berharta milik Westi
Matahari terbit lebih awal di hari itu. Berita tak terduga diterima Mrs. Vaeolin di tahanan Dry Land Cave. Kepala rumah tahanan itu telah mengajukan peningkatan hukuman bagi Mrs. Vaeolin, dari semula ditahan seumur hidup menjadi hukuman mati. Pengadilan Westinhorn telah menyetujui. Bahkan keputusan pengadilan telah keluar sebelum sebelum komunikasi dari pihak pengacara Mrs. Vaeolin. Para pendukung Mrs. Vaeolin kembali kecewa dengan putusan pengadilan. Padahal mereka berharap dengan ditemukannya orang-orang yang hilang pada saat kejadian huru-hara pertama di planet Zoo, maka Mrs. Vaeolin akan dibebaskan. “Ini tidak adil!” seru pengunjuk rasa. “Pengadilan buta. Hakim buta dan tuli!” teriak para pengunjuk rasa. “Bebaskan bebaskan bebaskan Mrs. Vaeolin! Bersihkan namanya!” sorak-sorak pengunjuk rasa. Suara sirine polisi mengoyak pasang telinga setiap orang di depan pengadilan. Para polisi bergerak cepat menembus para pengunjuk rasa. Di tengah kerumunan itu juga terlihat asisten Mrs. V
Malam bertambah larut. Hampir berganti hari ketika jam menunjukkan pukul 12 malam kurang 15 menit. Dan kini keadaan di kebun binatang Planet Zoo telah kembali normal. Badai angin berangsur-angsur pergi menghilang. Dan tentunya semua orang yang menyaksikan malam itu tak mengetahui kemana perginya sang badai yang menakutkan itu.Kini polisi dan tentara semakin banyak yang masuk ke dalam area kebun binatang yang menjadi ikon Kota Westinhorn. Mereka menyisir lokasi hingga menangkap orang-orang yang terlibat keonaran. Dan pastinya mereka masih memburu tahanan yang kabur dari Dry Land Cave. Mereka juga membantu para polisi yang terjebak di dalam Planet Zoo selama terjadinya badai yang mengerikan. 20 orang anak buah Robert dan para pekerja Georges Hat yang lemas diringkus termasuk Cuki dan Eric. Cuki bahkan hampir tak sadarkan diri ketika dibawa polisi.Namun, ia sempat mengigau, berkata, “Tuan Edhi, apa kau sudah kembali? Aku dan para pekerja datang menyambut kepulanganmu.”“Angkat tangan
Benar dugaan Paman Hery. Lubang hitam yang menjadi pintu ke dunia lampau itu kian mengecil. Badai pun ikut melemah. Dan jangkauannya tak seluas semula.Bahkan kini para polisi dan tentara yang berada di luar area Planet Zoo memutuskan bergerak masuk ke dalam Planet Zoo. Komandan mereka mengintruksikan pada pasukannya supaya tetap bersabar menanti celah untuk mendekati sumber badai itu.“Tetap utamakan keselamatan! Ini hanya masalah waktu,” tambah komandan tentara.Sementara itu, masih banyak polisi yang terjebak di tengah badai di dalam Planet Zoo. Mereka tak berani pergi dari persembunyian karena khawatir badai akan tiba-tiba menguat dan menggulung mereka. Namun, beberapa polisi ternyata keluar dari persembunyian untuk pergi memeriksa.5 tentara pergi ke tempat terjadinya ledakan pertama, karena badai dirasa melemah di wilayah terjadinya ledakan pertama. Mereka pun menemukan bangkai helikopter yang sudah hangus dan mengepulkan asap hitam. Setelah didekati, mereka menemukan seorang p
Paman Hery masih sekuat tenaga menahan goncangan dari jam pasir kuno. Walau tak ada badai menerpa dirinya, namun ia jam pasir di kedua tangannya dapat dikatakan cukup berat. Ia sendiri masih tak mengerti mengapa jam pasir yang bisa menjadi seberat itu.1 jam waktu yang dimiliki Mrs. Vaeolin untuk pergi menyusul Ellia ke dalam dunia di dalam jam pasir itu. Bila ia tak kembali tepat waktu maka mereka tak bisa kembali ke dunia nyata. Karena jam pasir tak akan membuka tiga kali dunia yang sama.Malam itu juga pasukan tambahan dari kepolisian dan tentara pemerintah Kota Westinhorn berdatangan. Truk-truk dan helikopter telah bergerak dari markas. Sebagian truk yang mengangkut tentara dan polisi sudah tiba di area wilayah sekitar kebun binatang Planet Zoo yang luasnya mencapai puluhan hektar. Sedangkan helikopter yang terbang di sekitar kebun binatang itu tak berani bergerak maju lebih ke dalam lantaran badai angin yang menelimuti kebun binatang itu.Tak hanya aparat dan para wartawan yang m
“Apalagi ini?” lirih Ellia manakala melihat sebuah lubang hitam bertambah besar dari semula yang berupa titik.“Ellia, bagaimana ini. hewan-hewan itu sudah mulai keluar.” John begitu panik.“Dan apa itu?” John menunjuk sebuah lubang hitam raksasa sejauh 200 meter di hadapan mereka. Kemudian sesosok manusia melangkah ke keluar dari dalam lubang hitam itu.“Ellia, kau pergi saja bersama John dan Jerry. Aku akan menghadang mereka,” kata Jack seraya menatap Ellia dengan cemas.“Mereka hanya menginginkanku,” lanjut Jack.“Pergi kemana maksudmu Jack!” sela John.“Kita terkurung!” lanjutnya.“Kita pergi bersama, Jack. Karena kita akan pulang bersama,” kata Ellia.Kemudian John menoleh pada lubang hitam itu, maka dilhatnya kini puluhan hewan buas menemani langkah sesosok manusia itu. Ia hampir pingsan karena ketakutan yang luar biasa. Bagaimana tidak, di kanan dan di kiri mereka terdapat hewan-hewan buas yang hendak menyerang.John pun menangis meraung-raung. I berucap, “Apakah daging kita te
Kedua mata Mrs. Vaeolin terbuka lebih lebar manakala melihat pasir terakhir akan jatuh. Sementara Paman Hery belum juga datang. Bila ia sendiri yang menahan jam pasir itu, maka ia tak dapat memantau ketika waktu habis. Tak diduga Paman Hery melompat dari belakang diri Mrs. Vaeolin. Ia mencoba meraih jam pasir itu. Dan tepat sekali, ketika jam pasir itu menciptakan badai bercampur cahaya yang berputar maka Paman Herry telah menggenggam jam pasir itu. Namun, tiba-tiba Robert melompat ke arah jam pasir itu. Ia mencoba merebut jam pasir kuno dari tangan Paman Hery. Robert sudah mendengar cerita mengenai jam pasir itu dari Max dan Durrel. Jam pasir kuno itu mampu menelan siapapun yang masuk ke dalamnya. Dan tidak memungkiri pula, jam pasir itu dapat mengembalikan Ellia, gadis kebun binatang yang menjadi saksi kejahatannya. Karena itu Robert ingin menggagalkan rencana Mrs. Vaeolin dan Paman Hery.“Berikan jam ini padaku!” Robert geram.“Kau yang menyingkir. Atau aku akan membuangmu ke dal
Polisi dan tentara dikerahkan untuk mengepung kebun binatang Planet Zoo. Sesuai dengan pernyataan 6 orang yang telah diamankan dari Georges Hat, bahwa tersangka buronan dari tahanan Dry Land Cave pergi ke kebun binatang Planet Zoo. Karena itu pihak kepolisian meminta bantuan tentara yang dimiliki Westinhorn untuk mengepung kebun binatang itu.Sesampainya di Planet Zoo, kedatangan puluhan polisi dan tentara mengejutkan orang-orang yang berseteru. Bahkan perkelahian antara anak buah Edhi dan pekerja Georges Hat yang dibantu pasukan patroli sempat terhenti ketika polisi dan tentara mengepung mereka. Bahkan helikopter yang terbang di atas mereka menyorotkan cahaya terang pada orang-orang yang bertikai di planet Zoo.“Kalian sudah terkepung. Jatuhkan senjata dan angkat tangan kalian semua!” seru komandan polisi di balik megaphone.Pilot yang mengemudikan helikopter itu mendapat perintah untuk menyisir tiap sudut kebun binatang itu. Sementara para polisi dan tentara mengamankan orang-orang
Tak diduga Ellia melempar sekepal salju ke muka John. Akibatnya John terkejut dan lengah. Ellia akhirnya mampu melepaskan cengkraman John dari lengannya. Ia pun bergegas menghampiri Jack. John berusaha mengejar, namun Jerry menarik bajunya. Ia meminta John tak pergi kemanapun. Lebih baik John mengawasi mereka dari tempatnya kini.“Lepaskan aku. Ellia dalam bahaya!”“Bukankah, Jack dan Edhi berada jauh dari anak buah Edhi?” bisik Jerry.John pun menggulungkan kening. “Tapi aku sangat khawatir.”“Dan kau? Tak biasanya kau bersikap begini!” lanjut John seraya menatap Jerry dengan penuh curiga.Dengan wajah datar Jerry berkata, “Kau salah. Aku masih sama seperti dulu. Hanya saja... aku tak ingin melihat Ellia... kembali sedih.” “Tapi kau malah membuatnya celaka!” maki John. Ia pun menyeringai sambil mengawasi Ellia.Sementara itu, kedatangan Ellia membuyarkan rayuan Edhi. Wajahnya kini dipenuhi dengan sakit hati. Ia tak rela Jack bersama dengan gadis itu, gadis yang sudah menggagalkan re