Home / Romansa / Cinta Hilang Kembali Pulang / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Cinta Hilang Kembali Pulang: Chapter 71 - Chapter 80

102 Chapters

Penculikan Rachel.

Waktu terlalu cepat berlalu. Hari ini, adalah hari pertunangan antara Roy dan Bella. Roy sudah siap dengan segala bawaannya. Tentu saja semua ini di bantu oleh Nathan. Nathan menyiapkan seserahan yang tidak sedikit jumlahnya. Ia juga mengurus segala keperluan Roy. Memang, Nathan sangat menyayangi dan peduli pada Roy. Dia sudah menganggap Roy seperti adiknya sendiri. Karena itu, ia tidak akan berpikir panjang dalam mengeluarkan biaya untuk acara pertunangan ini. Sementara itu, Bella sedang di rias di kamarnya. Di temani oleh Rachel, Jihan dan juga Key. Mereka sengaja datang pagi-pagi sekali, agar bisa mendampingi Bella. Rachel tidak ingin melewatkan momen bahagia sahabatnya ini. Meski Nathan sempat melarangnya, ia tetap pergi. Karena baginya, Bella adalah sahabat yang telah rela melakukan dan memberikan apapun demi dirinya. Maka, dia juga harus seperti itu. "Kau terlihat sangat pucat! Apa kau baik-baik saja? Kalau kau merasa tidak nyaman, beristirahat saja. Bi
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more

Kau akan membayar semuanya, Celline.

Jujur saja, Rachel merasa sangat takut saat ini. Sepintas, ia membayangkan kejadian yang di alami Key. "Begini kah yang di alami Putriku? Seperti ini kah perasaannya waktu itu?" Ucapnya dalam hati. "Kenapa kau hanya diam? Apa kau sungguh tidak ingin tau alasannya?" Tanya pria itu lagi dengan tidak sabar. "Aku tidak perlu bertanya, aku juga tidak butuh penjelasan dari kacung sepertimu." Rachel sangat emosi mengingat alasan semua ini terjadi padanya. "Sialan." Plaaaakkk... Sebuah tamparan mendarat di pipi Rachel. Darah segar menetes dari sudut bibirnya. Jatuh mengenai gaun biru langit yanh dia kenakan. "Apa kau tidak memiliki isteri? Kau tidak memiliki anak perempuan, atau saudara perempuan? Bagaimana kau bisa melakukan pekerjaan hina seperti ini untuk menghidupi mereka? Orang tuamu pasti malu mengakuimu sebagai anak." Rachel mengatakannya dengan ekspresi yang menahan rasa jijik. "Diam kau!" Buuuukk.. Sebuah tenda
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

Rachel sadar dari koma.

Satu minggu sudah berlalu. Rachel belum juga sadar dari koma. Setiap hari, Nathan menjaga dan merawatnya dengan baik. Key dan Jihan juga selalu ada disana, menemaninya. Sesekali Bella akan datang berkunjung bersama Roy. Seperti pada pagi ini. Bella datang di temani Roy. Nathan yang melihat Roy datang, tanpa basa basi langsung bertanya. "Bagaimana, Roy? Apa kau sudah mengurus semuanya?" "Semua berjalan sesuai rencana, Boss. Rumah Sakit yang di kelola Paul Adamshon sudah berada di ujung ke hancuran. Dia juga sudah di panggil oleh pihak ke polisian atas kasus dugaan percobaan pembunuhan delapan tahun silam." Jawab Roy panjang lebar. "Bagaimana dengan wanita berhati dan berkelakuan iblis itu?" Tanya Nathan lagi. "Anak buahku sedang mengejarnya. Dia bersembunyi di pulau twin yang berada di kota J. Dan pria yang mencelakai Nona Rachel, anak buahku sudah mengulitinya hidup-hidup di markas kota Q." Jawab Roy lagi. "Bagus, Roy. Kau melakukannya
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

Bayi surga.

Di dalam ruangan VVIP ini, selama satu minggu Rachel tidak sadarkan diri. Kini ia telah mendapatkan kembali kehidupannya. Dengan sabar Nathan membelai kepalanya, wajahnya, dan juga tangannya. Tak terungkap betapa besar rasa syukur dan bahagianya Nathan saat ini, melihat Rachel sudah kembali sadar dari komanya. "Berapa.. lama.. aku disini?" Tanya Rachel bersusah payah mengeluarkan suaranya. "Satu minggu." Jawab Nathan, dengan masih membelai dan mengecup punggung tangan Rachel. "Dimana.. Key?" Tanyanya lagi. "Saat ini, Key masih ada kelas. Nanti setelah selesai, Jihan akan membawanya kesini. Apa kau merindukannya?" Nathan menatap sedih pada wajah kekasihnya. Rachel hanya mengangguk pelan. Masker oksigen sudah di buka, di ganti dengan selang oksigen ke hidung. Namun Rachel masih belum bisa berbicara terlalu banyak, karena saat ia berusaha berbicara, napasnya terasa sesak. Jadi, diam adalah pilihan terbaiknya untuk saat ini. Dua jam sudah
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

Hutang nyawa dibayar nyawa.

"Dimana wanita itu di rawat?" Nathan bertanya pada Arnold. Nathan sengaja menemui Arnold di ruangannya. Untuk memastikan bahwa memang benar Celline di bawa ke Rumah Sakit ini. Dia juga ingin mengetahuai semua informasi mengenai keadaan Celline saat ini secara rinci. "Saat ini dia berada di ruang bersalin, karena kecelakaan itu, bayi yang di kandungnya meninggal di dalam perut. Tadi perawat sudah memberikannya suntik perangsang, agar bayi itu bisa keluar dengan alami layaknya persalinan normal. Meningat usia kandungannya sudah memasuki 8 bulan saat ini." Jelas Arnold panjang lebar. "Baik lah. Buat dia merasakan sakit yang luar biasa saat mengeluarkan bayi itu. Aku ingin membuatnya merasakan sakit yang sama dengan yang di alami oleh Rachel. Jangan memberikannya suntikan tenaga atau apa pun itu untuk mempermudah prosesnya. Ingat itu!" Perintah Nathan, membuat Arnold bergidik saat mendengar suaranya yang terdengar sangat kejam saat memberi perintah ini. "
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

Surat perceraian Nathan dan Celline.

Seorang perawat menggendong tubuh bayi yang telah dingin, ia bersiap untuk membawa bayi tersebut keluar. Karena mereka mendapat perintah untuk melakukan tes DNA pada bayi tersebut. Celline yang melihat bayinya akan di bawa, kembali histeris. "Hei kau, kemana kau akan membawa bayiku? Tinggalkan dia di sini. Aku yakin sebentar lagi dia akan bangun. Kau tau Nathan? Cepat telepon dia, bayi itu adalah anaknya. Dia anak Nathan. Nathan harus mengakuinya. Aku melahirkan anak untuk Nathan." Jeritannya semakin melemah, karena tenaga yang sudah terkuras habis. Dia sudah tidak punya tenaga lagi untuk terus berteriak dan menangis histeris. Akhirnya dia terbaring dengan lemah. Air mata terus mengalir dari sudut matanya. Perawat membersihkan semua hal yang bersangkutan dengan persalinan Celline tadi. Lalu membawa semua itu untuk di segera di buang. Setelah semua perawat pergi, tinggal lah Dokter wanita itu yang menemani Celline. Saat ia akan memasang infus untuk Celline, Roy masuk
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

Hanya hingga aku sembuh!

Nathan masih setia duduk di samping ranjang tempat Rachel berbaring. Kedua tangannya menggenggam sebelah tangan Rachel yang di hiasi selang infus. Cukup lama sudah Rachel tertidur. Tak sedetik pun Nathan meninggalkannya. Pintu kamar itu di ketuk. Tok... Tok... Tok... "Masuk." Jawab Nathan. Terlihat Roy membuka pintu, lalu melangkah masuk. Ia hanya berdiri si belakang pintu. Memberi salam dengan membungkuk kan badan. "Boss, semua sudah selesai. Tinggal menunggu hasil tes DNA keluar. Di perkirakan itu akan memakan waktu dua sampai tiga hari." Lapor Roy, setelah tadi ia menemui Dokter Bram dan Arnold menanyakan perihal tes itu. "Baik lah. Rachel akan pulang hari ini. Aku akan melanjutkan perawatannya di mansion. Tolong kau urus semuanya, Roy." Perintah Nathan. "Baik, Boss." Ucapnya, lalu undur diri. Keluar dari kamar itu.  Nathan menatap lembut wajah kekasihnya. Dia ingin menjaga dan merawat Rachel sendiri di bawah pengawasan
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

Arti Sahabat.

Setelah penyambutan yang haru pilu itu. Semua kembali pada tempat dan tugasnya masing -masing.  Rachel berbaring di kamar yang cukup besar. Dimana ia pernah berada sebelumnya. Namun, terlihat berbeda. Setelah beberapa menit berpikir, tentang apa yang berbeda dari kamar ini. Akhirnya Rachel menyadarinya. "Kapan kau mengganti dekorasi kamar ini? Warna ini terlihat sangat indah dan cocok untuk suasana hatiku." Ungkap Rachel dengan senyum bahagia. "Aku tidak sempat mengerjakannya, Roy lah yang bekerja keras melakukan semua ini." Jawab Nathan dengan sedikit tersenyum. "Kau ini, selalu saja menyusahkan Roy. Apa kau mau dia tidak bertenaga saat malam pertamanya nanti? Hah?" Rachel memberikan sedikit cubitan di perut Nathan. "Aaaww... Kenapa kau terus mengkhawatirkan Roy? Dia itu bawahanku, tentu saja kusuruh melakuan semua pekerjaan." Nathan tak mau di salah kan. "Tapi, mendekor kamar ini bukan tugasnya. Ada tukang yang ahli dalam hal in
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

Mr Arrogant

Cukup lama kedua sahabat itu berbincang. Bella memastikan Rachel meminum obatnya sampai habis. Setelah puas, Bella menyuruh Rachel untuk kembali beristirahat. Karena, dalam masa pemulihan ini, Rachel tidak bolej terlalu banyak bergerak. Setelah melihat sahabatnya itu tertidur, Bella keluar dari kamar dengan langkah yang hati-hati. "Terima kasih, sudah mengizinkanku bertemu dengannya di mansion ini." Ucap Bella tulus pada Nathan. "Tidak masalah. Aku seharusnya berterima kasih padamu. Selama ini, kau telah menjaga dan merawatnya dengan baik selama aku tak di sampingnya." Nathan juga bersungguh-sungguh mengatakan hal itu. "Itu sudah menjadi kewajibanku. Aku sahabatnya. Tapi, bagiku dia sudah seperti adikku sendiri. Jadi, aku akan memastikan hidupnya bahagia dan baik-baik saja." Jawab Bella lagi. "Ya, aku rasa dia sangat beruntung memiliki sahabat seperti dirimu." Nathan merasa sangat bersyukur, setidaknya ada Bella yang menemani Rachel selama ini.
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

Arnold mulai melirik Jihan

Wajah Rachel memerah karena malu saat mendengar ucapan Arnold. Nathan langsung menendang kaki Arnold dengan sedikit bertenaga. "Apa yang kau katakan? Apa kau tidak melihat ada anak di bawah umur di sini?" Ucapnya lalu melirik ke arah Key yang sedang asik memijit lembut tangan Ibunya. "Wah, lihat itu. Sekarang dia malu di depan Putrinya. Haha." Kelakar Arnold lagi. "Aku tidak yakin, mereka sudah pernah berolah raga malam sejak bertemu kembali." Selidik Bella, matanya menatap Rachel yang kini terlihat canggung. "Apa dia sangat payah? Ya, mungkin saja akibat kecelakaan dulu sistem reproduksinya mengalami sedikit gangguan." Sepertinya, Arnold senang sekali menganggu Nathan kali ini. "Bukan begitu, malam pernikahan akan menjadi malam yang sangat panjang. Jadi kami perlu menyiapkan tenaga untuk malam itu. Kau ingin lihat betapa perkasa dan berkualitasnya cairanku?" Nathan membela diri karena merasa terpancing oleh ucapan Arnold. "Oh ya? Bena
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status