Semua Bab PEWARIS TERSEMBUNYI : Bab 11 - Bab 20

176 Bab

Part 11. Aku akan membantumu

"Mbak," teriak seorang dari luar Endrea langsung meletakan ponselnya di dalam tas, Eva memberi kode lewat tatapan matanya agar Endrea yang menghampiri wanita itu.Endrea langsung membuka pintu dan berlari ke arah wanita yang tadi memanggilnya kemudian berkata. "Iya ada yang bisa saya bantu?" tanya Endrea dengan sopan. Wanita itu melihat Endrea dari atas sampai bawah "Apa kamu bekerja baru disini?" tanya wanita itu sedikit ketus dan tatapan matanya mengarah ke meja."Iya saya baru bekerja mulai tadi," jawab Endrea sopan. "Oh kebetulan tadi Yuana memerintahkanku untuk memanggilkan pekerja baru, jadi cepatlah datang sebelum kamu dipecat, itu ruangan Yuana bekerja," ujar wanita itu dengan menunjuk ke ruangan yang ada disana. Endrea mengangguk kemudian berjalan ke arah ruangan Yuana, sementara itu diruangan tadi Eva melihat Endrea penuh dengan senyum jahat dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya Endrea, jadi dirinya t
Baca selengkapnya

Part 12. Hari ini sangat panas

Tok... Tok... Tok... "Yuana... Yuana...." teriak seorang diluar ruangan Yuana dibarengi dengan gedoran dipintu. "Nina," ucap Yuana dan Endrea bersamaan. Yuana langsung memberikan tisu kepada Endrea untuk membersihkan sisa air mata yang masih ada di pipi dan memberikan kain lap, kemudian menyuruh Endrea untuk membersihkan meja panjang yang berada dibelakang Yuana."Masuk Bu," seru Yuana dari dalam. Tidak lama kemudian Nina masuk ke ruangan Yuana dan terkejut melihat keberadaan Endrea diruangan Yuana, tidak biasanya orang lain diijinkan masuk ke ruangan ini pikir Nina. "Aku mau pergi sama Dodi nanti kalau ada yang nanya bilang saya tidak ada," ucap Nina setelah itu pergi meninggalkan ruangan Yuana dengan menghentakkan kakinya. "Endrea sini," panggil Yuana setelah Nina sudah tidak terlihat lagi. "Untuk hari ini cukup besok kamu bantu saya disini sama satu lagi kalau ada yang tanya kenapa kam
Baca selengkapnya

Part 13. Karena aku suka

Sementara itu dinegara lain seorang pria tangannya terkepal rahangnya mengeras, pipinya merah karena marah dan giginya bergemelutuk, melihat kejadian Endrea dengan Yuda tadi. Dia adalah Kevin, dirinya merasa cemburu melihat Endrea jalan dengan lelaki lain.'Bukannya dia bukan siapa-siapa kamu, tapi kenapa kamu marah Kevin,' gerutu Kevin dengan memukul pelan kepalanya. "Kevin ayo kita harus melakukan pemotretan kembali," teriak Arya yang sudah berdiri dibelakang Kevin. Tapi melihat keponakannya hanya terdiam, Arya menjadi penasaran apa yang sedang dilihat Kevin diponselnya, Arya sedikit terkejut saat melihat vidio wanita kemarin yang baru saja bertemu dengannya dengan pria lain yang sedang diputar-putar oleh Kevin."Kevin, dia sudah memiliki pasangan ternyata lebih baik kamu melupakannya, disini banyak wanita yang lebih seksi dan cantik dari dia," ujar Arya.Kevin yang terkejut mendengar suara pamannya langsung mematikan pon
Baca selengkapnya

Part 14. Pesan dari nomor baru

'Apa Yuda sadar dengan ucapannya, apa dia sedang mengigau,' batin Endrea."Hah," kejut Endrea tanpa bisa lagi mengeluarkan kata-kata. "Kenapa, apa tidak boleh seorang lelaki jatuh cinta pada seorang perempuan?" tanya Yuda lagi. "Tidak, itu semua boleh saja tapi kenapa," Endrea tidak lagi melanjutkan kata-kata karena mendengar suara Eva. "Endrea Ayo kita kembali ke kantor, lima menit lagi kita harus mulai bekerja," ajak Eva kemudian Endrea berdiri dan berjalan dibelakang Eva meninggalkan Yuda yang masih menatapnya dengan menggelengkan kepalanya. Endre dan Eva sama-sama sibuk kesana kemari karena eman orang itu membuat mereka berdua tidak bisa duduk walau cuma lima menit, sesekali Endrea akan dipanggil oleh Yuana yang membuat Eva cemburu kenapa Endrea bisa sedekat itu dengan Yuana sedangkan dirinya tidak. Sampai jam sudah menunjukan jam lima sore pekerjaan Endrea belum juga selesai, Endrea berjalan menghampiri Eva
Baca selengkapnya

Part 15. Siapa pemimpin baru mereka

'Tunggu aku besok pagi aku akan pulang,' isi pesan yang dikirim oleh orang tidak di kenal, Endrea berusaha mengabaikan pesan itu tapi kepalanya selalu memikirkan isi pesan itu, siapa orang ini mengapa mempunyai nomor ponselku.Itu adalah pesan yang ditulis oleh Arya, meski terlihat Kevin sudah melupakan Endrea tapi tidak dirinya, Arya sudah berjanji untuk membantu Endrea sampai mendapatkan apa yang menjadi miliknya jadi dirinya tidak bisa lupa, tentu untuk mendapatkan nomor Endrea tidak sulit baginya. Hari berganti minggu sudah satu minggu Kevin berada di negeri orang dan selama satu minggu itu, dirinya sudah mulai melupakan Endrea semua itu juga karena terhasut ucapan Pamannya.Besok pagi Kevin dan Pamannya berencana untuk kembali ke indonesia, Kevin mulai sibuk memasukkan semua barang bawaannya ke dalam koper.Sementara itu di dalam kamar Endrea tengah berbahagia karena mendengar bahwa Kevin akan kembali ke indonesia, Endrea masih mengira pesan it
Baca selengkapnya

Part 16. Lelaki memang mudah melupakan

"Endrea, kita bertemu lagi disini," teriak seorang pria dari arah belakang Endrea,dengan ragu Endrea membalikkan tubuhnya dan matanya melebar melihat pria yang sedang berdiri dibelakangnya. "Pak Arya," ujar Endrea setengah tidak percaya, dimana Kevin kenapa dia hanya sendiri dengan membawa tas yang lumayan besar dipunggungnya, Endrea mengira tas itu berisi peralatam untuk memeotret. "Iya, bagaimana kabarmu?" tanya Arya basa basi. "Baik, emmm dimana Kevin?" tanya Endrea awalnya dirinya ragu tapi rasa penasaran itu lebih besar."Ohh... kamu ingin bertemu dengan Kevin bukan denganku, datang malam ini ke klub ini," perintah Arya dengan memberikan alamat klub malam terbesar dikota.Endrea menerima itu dan langsung meninggalkan Arya masuk ke dalam angkot, kebetulan dengan dirinya menerima alamat itu angkot tujuan ke rumah Paman Dimas datang. Arya melihat Endrea penuh dengan kekaguman pantas saja keponakannya dibuat jatuh ci
Baca selengkapnya

Part 17. Pemimpin baru mereka ternyata

"KAU.... " ucap Endrea penuh dengan kemarahan melihat ke arah Arya."Kemana Kevin yang dulu, kembalikan Kevin yang pernah aku kenal," teriak Endrea dengan berjalan maju ke arah Arya."Ini semua pasti karena kamukan Kevim yang pernah Aku kenal tidak seperti itu, dan sekarang hanya terpisah satu minggu saja dia sudah lupa denganku," ucap Endrea dengan memukul dada bidang Arya. Arya malah semakin tertarik dengan wanita yang ada di depannya sekarang, bagaimana rasanya bibir manis itu."Lebih baik kamu kencan denganku saja," ujar Arya tangannya diletakan dipundak Endrea. Mendengar Arya membuka suaranya membuat Endrea semakin emosi apalagi mendapat setuhan darinya, Endrea menarik tangan Arya dan menjatuhkan ke tanah, karena Arya yang tidak siap jadi Endrea dapat menjatuhkan tubuh kekar itu dengan mudah. "Jangan macam-macam denganku, aku bisa saja mematahkan tanganmu tapi aku tidak akan melakukannya," Endrea memperingatkan Arya da
Baca selengkapnya

Part 18. Dia mencuri

Tapi karena ini di kantor jadi Endrea masih berusaha untuk memedam emosinya dengan menarik nafas lalu menghembuskan dengan perlahan, Endrea menunggu pintu lift terbuka dan terkejut saat sebuah tangan memegang lengannya.Endrea membalikkan badannya dan tidak jadi masuk ke dalam lift, Endrea melihat seorang pria yang sekarang dia suka dan juga benci menjadi satu.Kevin menarik tangan Endrea ke depan lift khusus untuk para petinggi, Kevin mensecreen sebuah kartu tidak lama kemudian pintu lift terbuka Endrea dan Kevin masuk ke dalamnya. "Lepaskan tanganku," geram Endrea kepada Kevin yang masih saja memegang pergelangan tangan Endrea. Pergelangan tangan Endrea mulai terasa kebas, Endrea mengibaskan tangan Kevin sedikit kasar hingga terlepas dari tangannya."Dilantai berapa kamu bekerja?" tanya Kevin tanpa melihat ke arah Endrea, setelah semalam dirinya memikirkan siapa wanita yang menemuinya ternyata gadis yang dia suka selama ini. 
Baca selengkapnya

Part 19. Makan malam untuk semua

"Sini Kamu," perintah Kevin untuk mendekat dan Kevin mulai membisikan beberapa kata kepada Yuana, Yuana mengangguk mengerti. "Baik Pak, akan saya lakukan," jawab Yuana lalu pergi dari hadapan Kevin. Yuana kembali ke ruangan miliknya dan memerintahkan dua orang wanita yang disana, untuk mmeberitahu semua pekerja tidak terkecuali tukan bersih-bersih yang ada dikantor untuk berkumpul di lantai satu. Jam sepuluh semua sudah berkumpul di lantai satu semua terdiam saat kedua pria keluar dari lift khusus untuk atasan, dia adalah Kevin dan Arya. "Selamat siang semuanya, maaf kami meminta waktu kalian sebentar," ucap Arya dengan memegang mikrofon berdiri di depan. "Kami ingin mengadakan acara makan malam untuk kalian semua dan kami sangat berharap semua yang ada disini hadir tidak terkecuali, nanti akan saya beritahu dimana tempatnya," ucap Arya dan semua yang berada disana tepuk tangan."Terimakasih atas waktunya semua,
Baca selengkapnya

Part 20. Kamar VIP

Selesai mandi Endrea berjalan ke arah Bag yang dia letakkan di meja kamar dan mulai membuka bag yang diberikan oleh Emue di dalamnya ada satu gaun warna biru laut dengan panjang selutut dan belahan bagian dada sangat rendah, dan juga heals dengan warna hitam dan ber hak tinggi,ada juga selembar kertas bertuliskan. 'Pakai gaun ini malam ini,' isi tulisan itu.Endrea meletakkan kertas itu dimeja, Endrea memang tidak pandai dalam merias wajah tapi dia bisa, selesai make up Endrea melihat jam sudah menunjukkan jam enam Endrea mengganti bajunya dengan gaun yang diberikan oleh Emue. Apa ini tidak terlalu pendek pikir Endrea, dirinya merasa sangat tidak nyaman Endrea masih sibuk dengan gaunnya, Endrea berputar-putar di depan cermin kamarnya. Tin... Tin... Yuda membunyikan tlakson mobilnya Endrea yang gugup langsung mengambil heals yang ada dilantai dan langsung keluar kamar, diluar kamar dirinya melihat Bibi Mun sedang mel
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
18
DMCA.com Protection Status