"Sini Kamu," perintah Kevin untuk mendekat dan Kevin mulai membisikan beberapa kata kepada Yuana, Yuana mengangguk mengerti.
"Baik Pak, akan saya lakukan," jawab Yuana lalu pergi dari hadapan Kevin.
Yuana kembali ke ruangan miliknya dan memerintahkan dua orang wanita yang disana, untuk mmeberitahu semua pekerja tidak terkecuali tukan bersih-bersih yang ada dikantor untuk berkumpul di lantai satu.
Jam sepuluh semua sudah berkumpul di lantai satu semua terdiam saat kedua pria keluar dari lift khusus untuk atasan, dia adalah Kevin dan Arya.
"Selamat siang semuanya, maaf kami meminta waktu kalian sebentar," ucap Arya dengan memegang mikrofon berdiri di depan.
"Kami ingin mengadakan acara makan malam untuk kalian semua dan kami sangat berharap semua yang ada disini hadir tidak terkecuali, nanti akan saya beritahu dimana tempatnya," ucap Arya dan semua yang berada disana tepuk tangan.
"Terimakasih atas waktunya semua,
Selesai mandi Endrea berjalan ke arah Bag yang dia letakkan di meja kamar dan mulai membuka bag yang diberikan oleh Emue di dalamnya ada satu gaun warna biru laut dengan panjang selutut dan belahan bagian dada sangat rendah, dan juga heals dengan warna hitam dan ber hak tinggi,ada juga selembar kertas bertuliskan.'Pakai gaun ini malam ini,' isi tulisan itu.Endrea meletakkan kertas itu dimeja,Endrea memang tidak pandai dalam merias wajah tapi dia bisa, selesai make up Endrea melihat jam sudah menunjukkan jam enam Endrea mengganti bajunya dengan gaun yang diberikan oleh Emue.Apa ini tidak terlalu pendek pikir Endrea, dirinya merasa sangat tidak nyaman Endrea masih sibuk dengan gaunnya, Endrea berputar-putar di depan cermin kamarnya.Tin... Tin...Yuda membunyikan tlakson mobilnya Endrea yang gugup langsung mengambil heals yang ada dilantai dan langsung keluar kamar, diluar kamar dirinya melihat Bibi Mun sedang mel
Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan menampakan seorang pria yang tersenyum ke arah Endrea "Kamu!" pekik Endrea dengan mata terbelalak."Iya Bu ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan wanita yang diberi tugas untuk mengantarkan makanan ke kamar Endrea oleh Arya."Ah tidak, maaf aku berbicara dengan nada tinggi," ucap Endrea, awalnya tadi dia mengira yang datang seorang lelaki karena rambut panjangnya disanggul ke belakang ternyata dirinya salah."Oh iya apakah kamu tahu siapa yang membawaku kesini?" tanya Endrea dengan perasaan bingung, semalam bukannya dirinya sedang makan malam dengan teman kantor yang lain."Saya juga tidak tahu Bu, kalau sudah tidak ada yang dibutuhkan saya pamit," pamit wanita itu, Endrea mengangguk setelah pelayan itu tidak lagi terlihat Endrea berjalan ke kamar mandi.Saat dirinya keluar dari kamar mandi dirinya melihat satu bag yang diletakkan disofa, Endrea berjalan dan melihat apa isinya.Sama seper
Endrea dan Yuana melihat ke arah suara, dan terkejut melihat siapa orang yang sedang dimarahi."Eva ada masalah apa dia?" tanya Yuana dengan nada terkejut kepada Endrea."Entahlah aku juga belum tahu, oh iya Yuana kamu repot apa tidak?" tanya Endrea."Tidak terlalu, memangnya kenapa?" Yuana balik bertanya kepada Endrea, tapi Endrea belum menjawab sudah memberikan dua gaun yang dibawanya kepada Yuana, lalu Endrea meninggalkan Yuana."Endrea kamu mau kemana?" teriak Yuana tapi tidak dipedulikan oleh Endrea.Endrea terus berjalan ke sampin Eva yang sedang menunduk, Endrea menepuk pelan pundak Eva."Ev ada apa ini?" tanya Endrea."Mbak ini bawa minuman aja ngga becus masa bisa tumpah ke bajuku, kan bajuku jadi kotor karena ulahnya," ujar pria dengan nada tinggi dibajunya bertag nama Adam.Endrea berjalan maju ke arah Adam, dengan menatap tajam matanya Endrea menghela nafas kemudian berkata "Buka baju a
"Ini bagaimana aku tidak mau jadi model untuk baju ini, masa iya harus seperti ini!" teriak salah satu model yang menggenakan gaun hitam dan terlihat sangat pendek saat dia menggunakannya."Terus bagaimana dengan ini, baju ini harus dipotret sekarang juga karena besok kita sudah harus meeting?" tanya Arya kemudian menggeleng bagaimana bisa model bajunya menjadi seperti ini saat dipakai.Jika ditarik ke bawah bagian dada akan sangat terlihat, saat di tarik ke bagian atas bagian bawah juga sangat terlihat, Arya melihat ke arah Yuana dengan tatapan mata tajam."Siapa yang membuat baju ini, kenapa bisa seperti ini Yu?" tanya Arya dengan nada tinggi dirinya juga emosi pikirannya buntu karena harus hari ini, ini hari terakhir pemotretannya.Arya mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian berjalan kesana kemari untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini.Endrea yang sudah bosan kesana kemari dirinya ingin sekali melihat walau c
Deg...Jantung Arya langsung berdetak lebih kencang, saat tangannya menyentuh tubuh lembut Endrea. "Pakai ini," ucap Arya dengan menitupi pundak Endrea dengan jas miliknya. "Terimakasih," ujar Endrea dirinya juga merasa kedinginan dengan baju seperti ini, karena biasanya dirinya selalu memakai celana dan baju yang panjang, ini kedua kalinya dia memakai baju dres pendek. "Ayo ikut Aku," ajak Arya, Endrea mengekor dibelakang Arya. Endrea sangat bersyukur Arya menyiapkan pemotretan untuk dirinya diruang yang terpisah, saat melakukan pemotretan berulang kali Arya dibuat tidak fokus oleh kemolekan tubuh Endrea. Saat tidak sengaja menyetuh bagian tubuh Endrea dada Arya selalu berdetak lebih kencang, yang mana perasaan itu sudah sangat lama dirinya tidak rasakan, meski setiap hari dia memegang tubuh wanita tetapi saat memegang Endrea ada rasa berbeda dihatinya. Arya menarik nafas panjang kemudian berjalan ke arah Endrea untuk mengatu
"Kalian sudah mau pulang? mari saya pulang terlebih dahulu," ucap seorang pria yang baru keluar dari dalam lift dengan tersenyum ramah ke arah Yuana dan Endrea, Yuana dan Endrea hanya mengangguk hormat"Tumben sekali ya Dre si Pak Kevin snyum saat melewati bawahannya," cetus Yuana.Endrea melihat ke arah Yuana dan berkata "Mungkin lagi bahagia, tadikan dia habis dapat telepon dari Papanya,"."Benar juga," jawab Yuana.Setelah itu Arya keluar dari lift, kemudian masuk kembali kali ini Arya bergabung dengan Yuana dan Endrea menggunakan lift untuk karyawan."Oh iya Yuana dimana alamat rumahmu?" tanya Arya ketika mereka baru saja keluar dari dalam lift.Lalu Yuana menyebutkan alamat lengkap rumahnya, sedangkan Endrea tidak karena Arya tidak bertanya, Yuana sedikit kesulitan saat ingin masuk ke dalam mobil Sport yang dibawa Arya, untungnya Endrea memakai celana panjang jadi lebih mudah saat naik.Tiga puluh me
Meninggalkan Arya yang bingung dan penasaran melihat tingkah Endrea, apa yang ingin gadis itu bicarakan pikir Arya.Kevin yang baru sampai cukup terkejut melihat Pamanya berbicara dengan Endrea gadis yang kemarin dirinya cium saat di dalam lift, Kevin mengusap bibirnya yang masih terasa perih karena gigitan gadis itu, Kevin keluar dari dalam mobil setelah melihat Arya dan Endrea masuk.Kevin melihat lift yang untuk karyawan akan tertutup, Kevin berlari ke arah lift dan menarik tangan Endrea keluar semua karyawan yang berada disana melihat ke arah Endrea, tapi tidak lama setelah itu pintu lift tertutup.Tidak sedikit dari mereka yang berbisik-bisik mereka mempertanyakan siapa sebenarnya Endrea, tapi Kevin tidak memperdulikan itu semua dirinya terus menarik tangan Endrea ke arah lift khusus atasan.Setelah masuk ke dalam lift bsru Kevin melepaskan tangan Endrea, kemudian melihat ke arah Endrea yang juga sedang menatapnya."Ada yang
Arya menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan, kemudian melihat ke arah Endrea dengan tatapan penuh Arti."Kalian tahu baju yang kemarin dikenakkan oleh Endrea sekarang menjadi viral, dan banyak sekali pesanan dari dalam dan dari luar negeri, dan semua karenamu Endrea kau begitu menarik saat pemotretan dengan memakai baju itu," ucap Arya dengan tersenyum kemudian duduk di samping Kevin."Wah benar kah saya suka dengan keberhasilannya, bagaimana bisa Endrea yang menjadi model?" tanya Kevin ke Pamannya."Ya kemarin ada sedikit kendala yang membuat para model dibuat tidak nyaman dengan baju itu, tapi semua teratasi oleh Endrea," jelas Arya dengan menatap Endrea."Aku bingung kenapa orang secerdas Endrea hanya diberikan jabatan sebagai pekerja pembantu," Kevin mengungapkan keberatannya tentang Endrea.Arya langsung melihat ke arah Kevin benar juga yang dilatakan keponakannya, mengapa juga."Ya itu semua kemauan Nina,