Susan sedang bingung, masalahnya dia memiliki janji untuk menjemput anaknya tapi malam nanti ada acara makan malam menemani Bosnya. Dia sedang berpikir keras harus memakai alasan apa agar anaknya tidak terlalu kecewa kalau dia membatalkan janji hari ini. Dilihatnya Merry baru keluar dari ruangan Direktur dengan kedua pipi berwarna merah. Merry terlihat tergesa-gesa kembali ke mejanya. Dia menarik napas dalam berkali-kali setelah duduk di kursinya.“Kamu kenapa?” tanya Susan terheran-heran.“Oh, eh … nggak kenapa-kenapa, kok, Bu!” Merry menjawab cepat. “Kamu demam? Muka kamu merah begitu?” tanya Susan kembali.Merry menggeleng cepat, “Aku nggak apa-apa, kok, Bu, mungkin agak ngantuk. Aku beli kopi dulu, ya, ke bawah.” Merry bangkit kembali dari kursinya dan beranjak menuju lift. Susan hanya memiringkan kepalanya, merasa bingung dengan sikap juniornya. Tapi tiba-tiba, firasat perempuan menghantam kesadarannya. Susan hanya menggelengkan kepalanya menyadari hal itu. Dan seketika ide ce
Last Updated : 2022-09-11 Read more