Ibu dara mendesah sebal. Ia seakan tak percaya melihat kebersamaan yang terjadi pada mereka berdua."Kenapa arini pergi dengan Adrian? Apa dia menerima cintanya Adrian?" tanya ibu dara menatap ke arah mobil mereka yang mulai menghilang dari hadapannya.Di mobil, Adrian seakan tak mampu menahan rasa bahagianya. Untuk pertama kalinya, Arini mengajaknya keluar dan memakai baju yang sangat serasi dengannya."Arini, kakak benar-benar ...," kata Adrian terhenti."Maafkan aku, Kak!" Perkataan Arini yang membuat Adrian mengernyit bingung mendengarnya."Maaf? Kenapa minta maaf? Kamu itu! Kayak sama siapa saja. Bagi kakak, tak ada kesalahan yang kamu lakukan. Jadi kamu tak perlu merasa bersalah seperti itu!" tutur adrian yang sangat terobsesi dengan Arini.Arini tersenyum tipis. Ia merasa sangat bersalah dengan memanfaatkan Adrian untuk menjadi suami pura-puranya di depan Saka."Jangan sungkan-sungkan meminta tolong sama kakak, ya. Meskipun, kakak menjadi suami pura-pura kamu beberapa jam, kaka
Baca selengkapnya