Baru kemarin Dira datang ke rumah mewah ini. Kali ini ia harus kembali datang dengan membawa satu tas penuh berisi baju miliknya.“Paok, emang paok kalilah kau, Dir! Kenapa pakek acara salah ngomong. Sok kebaekan mau ngawani Ibuk ini segala. Kalok udah gini kan, enggak mungkin jilat ludah. Huh! Tapi kenapa hatiku enggak sepenuhnya nolak ya. Jangan bilang karena aku pengen lihat anak sebijik itu lagi. Bukan, bukan, ini karena Ria dipindah tugaskan. Jadi daripada sendirian di rumah, mending aku tinggal di sini. Lah, emang kenapa kalok aku sendirian. Aku enggak cemen kali. Jangankan penjahat, setan jugak aku tangkap,” gerutu Dira sembari berdiri mematung di depan pagar.“Tapi tenang, kan aku di sini sementara. Cuman tiga bulan, itupun selama anak itu keluar kota. Seenggaknya selama di sini aku enggak ketemu dia. Ini semua karena aku enggak bisa nolak permintaan Buk Devi.”“Hai, selamat datang. Mari masuk!” pinta Daffin dengan senyum kebahagiaan.“Loh, bukannya kau ....”“Biar gua bantu b
Read more