"Rey…," desah Suci dengan nafas yang tertahan. Pria itu tengah mencumbu tengkuk lehernya, mengusap punggung Suci yang setengah polos. Tangan kekar namun kasar itu menyapu hampir seluruh sudut tubuhnya, membuat Suci meremang seketika. Rey perlahan membuka pengait bra wanitanya, mencampakkannya begitu saja dan berpindah mencumbu bibir tipis Suci. Rey mendekap wanitanya dengan tubuh bagian atas Suci yang sudah polos. Dua ganjalan yang terasa lembut, menggelitik dada Rey yang bidang. Satu tangannya mulai mendaki menyentuh salah satu gundukan Suci yang menyembul, menantang jiwa kelelakiannya. Meremas itu dengan lembut, Rey memainkan ujung benda kenyal berwarna merah muda Suci dengan dua jarinya tanpa melepaskan pagutan bibir mereka. Dalam tekanan di dadanya yang semakin kuat diberikan Rey, Suci mendesah lagi dengan tubuh yang menegang. Hanya dengan remasan
Baca selengkapnya