"Kamu yakin kita akan pulang sekarang My Lady?" Rey duduk di dekat istrinya yang tengah bersandar di dadanya yang bidang. Mereka masih berada di Paris, menikmati bulan madu mereka.
"Iya, satu minggu aku rasa cukup untuk kita berdua Rey."
"Tapi, bagaimana jika aku yang merasa tidak cukup My Lady?"
Suci mengernyit. "Maksudmu, kamu belum mau kita pulang?"
Rey mengangguk. "Iya, aku ingin kita sedikit lebih lama disini…," jujurnya.
"Apa tidak masalah kita berlama-lama disini?"
"Tidak. Daddy pasti mengerti kenapa aku belum kembali ke Jerman dari tanggal kesepakatan. Kamu tidak perlu khawatir untuk itu…." Suci mengangguk patuh. Mau mereka kembali ke negara mereka kapanpun, dia setuju-setuju saja.
Olympus memang tengah menggantikan Rey sementara waktu di sana, sampai kedua pasangan yang baru menikah itu kemba
Setiap hari ada up yah guys Terima kasih 🌹
"Kenapa Rey dan Suci belum juga kembali? Apa kau tidak menghubungi mereka Michael?!" Olympus duduk dengan gelisah di kastilnya.Sudah dua hari ini dia mendapatkan laporan kalau Klan mereka yang berada di Kota Leipzig, Jerman sedang diburu oleh kaum hitam. Bahkan Klan mereka banyak yang mati karena serangan ini.Olympus yakin kalau penyerangan kali ini dilatarbelakangi oleh dendam, untuk membalas mereka yang sudah membunuh Tuan Heinze beberapa Minggu lalu."Raja tidak bisa dihubungi Tuan Olympus, mungkin mereka akan mengundur kepulangan mereka dari Paris…," sahut Michael sopan.Olympus berdecak, bingung harus bersikap bagaimana. Walau bagaimanapun ini adalah tanggung jawab Rey sebagai seorang Raja Vampire yang baru.Pria berambut putih itu tidak mau tetua-tetua Klan mereka yang lain mengeluhkan tentang hal ini. Rey sudah tiga hari tidak berada ditempatnya setelah masa yang
"Ada apa kau kemari Michael?" Rey terkejut mendapati asisten sekaligus tabib kepercayaannya berada di depan pintu kamar hotelnya."Maaf mengganggu waktu berhargamu Tuan, tapi tuan Olympus meminta Tuan kembali ke Jerman sekarang juga." Rey mengernyit, melihat wajah Michael yang tampak tidak biasa."Ada apa? Apa terjadi sesuatu di sana?" tanya Raja Vampire itu merasa ada yang tidak beres."Telah terjadi penyerangan di Kota Leipzig, Tuan. Kaum hitam terus memburu Klan kita dua hari ini. Tuan Olympus ingin Tuan kesana untuk menuntaskan masalah ini."Rey menggeram, kesal dengan berita yang dia dengar. Bahkan di saat dia tengah berbulan madu seperti ini, kaum hitam masih saja ingin mencari masalah dengannya."Siapa yang datang Rey?" Suci bertanya dari dalam kamar mereka."Michael, sebentar My Lady…."Mendengar nama asis
"Memberi hormat pada Sang Raja…." Anggota Klan Vampire yang sudah lebih dulu tiba di tempat penyerangan terakhir kali, menunduk memberikan hormat mereka.Rey berjalan dengan gagah, memakai jubah panjang berwarna hitam dengan keraknya yang berwarna merah.Manik mata birunya memicing, mengamati tempat tersebut. Dari sisa-sisa penyerangan di sebuah tempat persembunyian Klan-nya, masih ditemukan jejak-jejak kaum hitam dan anggotanya.Rey menggeram marah saat tidak sengaja melihat salah seorang anggota Klan yang begitu berjasa selama ini untuk mereka, dibiarkan kaum hitam menggantung di atas atap sampai kehabisan darah.Mereka sengaja tidak membuat Vampire itu mati menjadi debu untuk mengolok-olok Sang Raja Vampire dan Klan-nya. Mereka tahu kalau Rey pasti akan datang ke tempat itu."Turunkan dia Michael!" perintah Rey memalingkan wajah. Kaum hitam benar-benar ingin menca
Sebuah tenda kemah terlihat paling menonjol diantara yang lain, menarik perhatian Rey. Pria itu berpura-pura berjalan melewati depan kemah tersebut, yang hanya tertutupi sebuah tirai.Ada dua orang kaum hitam yang berjaga di depan sana dengan tongkat panjang dan ujungnya yang runcing. Mereka terlihat sangat waspada, dengan pandangannya yang selalu mengitari setiap sudut, tidak memberi celah sedikitpun.Beberapa kali pria pucat itu mengelilingi kemah tersebut, bergantian dengan asistennya Michael."Bagaimana? Apa yang kau dapatkan?" Michael mendekati Rey yang sedikit menjauh dari kemah."Sepertinya King ada di dalam Tuan, namun gosip tentang dia sedang sakit keras mungkin tidak benar."Rey mengernyit. "Apa maksudmu?""Ada dua orang wanita di dalam kemah bersama King, Tuan. Dan menurutku mereka sepertinya sedang bergantian bercinta sekarang."
"Jadi, kau gagal menghabisi anak tuan Heinze, adikku?" Fourd datang ke ruang pertemuan Olympus di kastilnya.Rey dan ayah mereka yang sedang berada di dalam sana, mengalihkan pandangan pada pria penuh tato itu."Kau disini?" sahut Rey tidak ingin menggubris pertanyaan kakak tirinya."Ya, aku sengaja datang untuk mendengar penyerangan yang kau pimpin di kota Leipzig. Aku tidak menyangka kau bisa dengan mudah dikalahkan oleh King." Fourd tersenyum mengejek, berhenti di dekat kedua orang itu."Pria licik itu hanya beruntung saja Fourd. Dia melarikan diri dan tidak mau bertarung denganku!""Benarkah? Kau yakin ini bukan karena kebodohanmu?"Rey mengernyitkan dahi. "Apa maksudmu bicara begitu?""Tidak ada, aku hanya penasaran saja bagaimana kau bisa kalah dengan mudahnya melawan pria yang sakit-sakitan itu!" sahut Fourd setengah mengejek
Olympus tersenyum tipis melihat anaknya berani bersuara demikian pada tetua-tetua mereka. Dia senang karena Rey bisa menunjukkan kewibawaannya sebagai seorang Raja yang dihormati."Lalu, langkah apa yang akan kau ambil selanjutnya Raja? Kita tidak mungkin berdiam diri menunggu mereka lebih dulu menyerang kita seperti kemarin." Tetua pertama kembali bersuara."Hari ini aku sudah meminta anggota Klan terhebat kita menyebar ke seluruh penjuru negara ini. Aku memerintahkan mereka memberi penjagaan yang lebih pada kota-kota yang sebelumnya kurang mendapatkan penjagaan yang ketat. Michael juga sudah aku perintahkan untuk mulai mencari keberadaan pemimpin kaum hitam yang tersisa itu. Semoga saja melalui penangan pertama ini, kita bisa memusnahkan mereka secepatnya."Semua tetua yang ada di sana terdiam, memberi anggukan pada ucapan Rey. Untuk saat ini langkah pertama yang bisa mereka ambil memang hanyalah itu.&nbs
"Tuan…." Seorang berjubah hitam mendekati pemimpin mereka, King."Ada apa?" Pria berjambang itu sedang duduk bersandar di kursi malas, menatap ke arah taman bunga belakang kerajaannya."Seorang dari Klan Vampire sedang menuju kesini, Tuan."King mengernyit. "Klan Vampire?""Iya Tuan," sahutnya sopan."Siapa?""Dia adalah anak pertama Olympus, kakak tiri Raja Vampire yang sekarang."King tersenyum smirk. "Apa dia membawa pasukan Klan-nya kesini?" tanyanya ingin tahu."Dari yang kami amati, dia hanya seorang diri Tuan. Sepertinya Vampire itu sengaja datang kesini untuk bertemu denganmu."King mengusap dagunya berpikir. Untuk apa seorang Vampire, anak dari mantan Raja sebelumnya datang kesini sendirian tanpa membawa pasukan Klan mereka. Dia jadi penasaran dengan maksud
"Ada apa Rey?" Suci mendekati suaminya yang pagi itu tampak tidak bersemangat."Kamu sakit?" tanyanya khawatir.Rey tersenyum, menarik wanitanya ikut merebahkan diri lagi di atas ranjang. "Vampire tidak pernah sakit, My Lady. Hanya jika kami terluka atau tidak minum darah, tubuh kami akan lemah yang bisa berakibat pada kematian.""Lalu kenapa kamu terlihat tidak bersemangat seperti ini? Biasanya kamu selalu bangun lebih dulu daripada aku," tanya Suci masih khawatir dengan keadaan suaminya."Kamu ingin tahu kenapa?" Suci mengangguk mengiyakan. Dia sudah bersandar dengan nyaman di dada bidang Rey."Itu karena aku belum meminum darahmu semenjak kita pulang dari bulan madu."Suci mendongak, kaget. "Benarkah?""Iya, aku seharusnya sudah meminum darahmu sekarang. Apalagi setelah kemarin aku ke kota Leipzig, aku sempat ke
Hai … Akhirnya novel kedua author di Platform ini selesai … Setelah hampir sempat terbengkalai dan kadang up karena kesibukan, author bisa menamatkan juga Tuan Vampire kita hari ini … Terima kasih untuk semua pembaca setia Tuan Rey dan Suci yang selalu setia menanti up … Terima kasih juga untuk pembaca yang sudah beli koin dan ngasih Vote untuk pasangan Vampire dan manusia kita, yah … Tidak ada kata-kata yang cukup menggambarkan kebahagiaan serta rasa terima kasih author untuk semua pembaca … Dan seperti pengumuman-pengumuman author sebelumnya, author akan umumkan pemenang Giveaway kita berdasarkan vote atau pemberi GEM 3 terbanyak … Nama-namanya adalah sebagai berikut:: 1. Sari Ariswati dengan jumlah 57 GEM 2. Sheril Warouw dengan jumlah 33 GEM 3. Ziza Ziz S dengan jumlah 30 GEM Untuk para pemenang bisa langsung DM author @adamvanda yah … Bagi pemenang yang tinggal di luar Pulau Jawa, author minta maaf nanti ongkirnya ditanggung pemenang yah … Atau bisa juga japri auth
"Kau apa…!?" "Aku akan mengakhiri kesepakatan kita hari ini." Rey tertegun selama beberapa saat, kaget mendengar pengakuan pemimpin terakhir Kaum Hitam di depannya. Setelah berbicara dengan Suci malam tadi, King pergi menemui Raja Vampire di kastilnya. Kedatangan pria berjambang itu sempat membuat seluruh penjaga kastil heboh termasuk Michael. Pria itu dengan sigap menahan King, menanyakan apa maksud kedatangannya ke sini. Rey yang saat itu tengah berada di kamar beristirahat, langsung keluar begitu mendengar suara keributan dari luar. "Besok kau bisa menjemput wanitamu di kerajaanku. Aku sudah mengatakan padanya dia bisa pergi besok pagi bersamamu." King menyambung ucapannya, berbicara lantang duduk berhadapan dengan Rey. Tidak terlihat keraguan sedikitpun diwajah King, dia sudah siap dan menerima semua takdir cinta bertepuk sebelah tangannya pada Suci. Rey masih diam mencerna perkataan King. Datang ke kastilnya disaat hampir pagi dan mendengar berita tidak terduga ini dari
Pukul delapan malam Suci memberanikan diri mengetuk pintu kamar King yang tepat bersebelahan dengan kamarnya.Dengan rasa gugup dan pikiran yang bersalah, Suci meyakinkan dirinya untuk bertemu dengan King malam ini juga.Entah keberanian dari mana sampai wanita yang hanya memakai gaun tipis dengan jubah panjang yang menutupinya berdiri di depan pintu kayu jati besar yang perlahan terbuka dari dalam.King menampakkan dirinya dengan wajah terkejut. "Nona?" ucapnya kaget.Suci tersenyum tipis dan masuk ke dalam tanpa dipersilahkan oleh King. Pria itu tertegun beberapa saat dan menutup kembali pintu kamarnya perlahan."Apa aku mengganggu malammu?" tanya Suci berdiri membelakangi pria bertubuh kekar itu."Ti-tidak. Aku hanya sedang membaca buku saja," jawab King sedikit gugup.Suci mengedarkan pandangan menatap ke seluruh sudut kamar King yang
"Nona …." King mendekati wanita yang tengah sibuk dengan kegiatannya di taman samping kerajaan Kaum Hitam.Sembari menunggu Rey, suaminya. Suci mengambil beberapa bunga mawar putih dan merah yang sengaja ditanam King di sekitar sana.Selain ingin membuat Suci betah, King ingin wanita itu punya kesibukan di kerajaannya selain duduk berjam-jam bersama Raja Vampire.King tahu Suci pasti akan sangat bahagia jika ada bunga-bunga cantik yang ditanam di tempat itu."Kau … ada apa kau ke sini?" risih Suci.Dia hanya tidak mau Rey salah paham jika melihat King ada di sana bersamanya disaat Rey belum datang."Aku hanya ingin bicara sebentar denganmu," ucap King tanpa basa basi.Suci menghembuskan nafas panjang, beranjak dari dekat taman dan duduk di kursi panjang tempat dia dan Rey biasa menghabiskan waktu bersama. Bunga yang Su
"Bisakah kau jelaskan apa maksud semua ini, Nona?!" Thomas masuk ke dalam kamar istri pemimpinnya setelah Nani lebih dulu masuk ke sana. Maid pribadi Suci hanya tertunduk begitu Suci menatapnya bertanya-tanya melihat Thomas juga ikut masuk bersamanya. "Apa maksudmu menjelaskan semua ini, Thomas?" Suci bangkit dari sofa sudut kamar, mendekati pria dan wanita Kaum Hitam itu. "Ini … aku menemukan ini dari Nina!" Thomas menunjukkan botol kecil berisi cairan berwarna merah yang tinggal sedikit. Suci mengernyit kemudian beralih menatap Nina lagi. Dia mengerti kenapa maid pribadinya hanya tertunduk sejak Nina masuk ke sini. "Tolong jelaskan kenapa Nona meminta Nina memasukkan ini ke dalam ramuan obat Tuan King!" sambung Thomas tidak sabar. Suci terlihat membuang nafas kasar, melewati Thomas dan berhenti di depan jendela kamarnya. "Apa aku perlu menjelaskan kepentingan pribadiku padamu?!" Suci melipat tangan di depan dada. "Meskipun kau Kaum kepercayaan King, bukan berarti kau berhak
"Thomas!""Iya, Tuan?""Aku merasa ada yang tidak beres." King duduk seperti biasa mengamati dari jauh pasangan suami istri yang kemarin sempat bertengkar, kini sudah berbaikan.Rey dan Suci duduk berdekatan di kursi taman samping kerajaan Kaum Hitam dengan kemesraan mereka.Sempat bertengkar malah membuat keduanya semakin mesra satu sama lain. Suci bahkan tidak sungkan lagi mencium pipi dan bibir Rey di sana, tidak peduli ada di mana mereka saat ini."Apa maksud Tuan ada yang tidak beres?" Thomas bertanya."Tubuhku. Ada yang tidak beres dengan tubuhku." Thomas mengernyit, semakin bingung dengan maksud ucapan pemimpinnya."Aku merasa tubuhku semakin sehat sekarang. Kemarin tabib juga berkata demikian. Kondisi tubuhku perlahan membaik, katanya."Thomas diam, mencoba menelaah perkataan King. Dari
"Ini sudah dua hari My Lady. Apa kamu masih tidak ingin menemuiku?" Rey mengetuk pintu kamar Suci dari luar.Wanitanya masih saja tidak mau bertemu dengan Rey setelah pertengkaran mereka waktu itu. Suci sengaja mengunci diri di kamar setiap kali Rey datang menemuinya seperti hari ini."Tolong jangan mengacuhkan aku My Lady. Aku merindukanmu," ucap Rey dengan wajah yang sendu.Suci tidak terdengar menyahutinya dari dalam. Rey semakin sedih dan merasa bersalah. Tidak tahu sampai kapan wanitanya akan mendiamkan dia seperti ini."Mungkin istriku masih marah padamu Tuan Rey." King mendekati Raja Vampire dari arah depan lorong menuju kamar.Pria berjambang itu tampak bahagia melihat Rey terus diacuhkan Suci. Selama mereka bertengkar, King sudah banyak melewati waktu-waktu yang indah bersama Suci.Dengan Suci dan Rey bertengkar seperti ini, intensitas pertemuan kedu
"Kamu masih marah?" Rey diam tidak menjawab.Suci menghembuskan nafas panjang, duduk di samping suaminya. Sejak kemarin Rey tidak mau berbicara dan hanya diam duduk di dekatnya di taman samping kerajaan Kaum Hitam.Mengetahui wanitanya menjaga pemimpin Kaum Hitam semalaman membuat hati Rey kesal. Pria itu sengaja mendiamkan Suci agar bisa memberi peringatan padanya kalau apa yang dilakukan Suci pada King tidak dia suka."Lalu kamu mau aku bagaimana Rey? Apa aku harus membelah tubuhku menjadi dua demi bisa menyenangkan hati kamu dan dia?!" Suara Suci terdengar meninggi seiring rasa putus asanya membujuk pria pucat itu.Bagi Suci, Rey sangat egois dan tidak memikirkan posisinya juga sebagai istri King. Meski tidak pernah menganggap pernikahan mereka ada, namun sebagai wanita manusia yang punya belas kasih, Suci merasa wajib membantu King terlepas dari rasa cinta Kaum Hitam itu padanya.
"Nona … apa yang Nona lakukan?!" pekik wanita maid yang baru saja masuk ke dalam dapur kerajaan."Tidak perlu berteriak begitu, Nina. Suaramu bisa membangunkan satu kerajaan!" Suci terkejut, membuang nafas panjang sebelum melanjutkan apa yang sedang dia lakukan di dalam dapur."Ma-maaf, Nona. Tapi apa yang Nona lakukan? Ini—" "Jangan berkata apa-apa, Nina," potong Suci cepat. "Kau diam saja di sana dan perhatikan apa yang aku lakukan!" Wanita keturunan Kaum Hitam dengan seragam maid putih hitam seketika bungkam menutup mulutnya rapat.Bau amis darah begitu tercium menyengat hampir ke seluruh penjuru dapur. Buru-buru wanita berambut pendek itu menutup semua pintu dan jendela yang ada di sana, takut jika ada Kaum lain yang melihat apa yang terjadi di dalam dapur."Nona seharusnya tidak melakukan ini. Tuan King akan sangat marah jika mengetahui apa yang Nona lakukan." Nina kembali bersuara melihat banyaknya darah yang menetes dari telapak tangan Suci.Suci tengah mengumpulkan darahnya