"Kita akan menginap disini, Pak?" Rey mengangguk dan menjatuhkan dirinya ke sofa kamar hotel. "Apa aku boleh pulang saja, Pak?" tanya Suci lagi. "Kenapa memangnya? Apa kamar yang aku pesan ini tidak cukup bagus untukmu?" Suci mengangkat dua tangan ke atas dada dan mengayunkannya dengan cepat. "Bukan, bukan begitu, Pak. Aku hanya—" "Tidurlah disini, kita akan pulang besok pagi!" potong Rey bangkit dari sofa. "Tapi, Pak. Aku tidur di mana nanti?" "Kamu bisa tidur di sofa kalau kamu mau," sahut Rey santai. Suci melongo, tidak menyangka atasannya akan berkata begitu padanya. Bagaimana mungkin pria berambut putih itu menyuruhnya tidur di sofa? Apa dia tidak bisa memesankan satu kamar lagi untuknya? Kesal, Suci menghentak-hentakkan kakinya ke lantai. Dia ingin sekali protes, tapi Rey sudah lebi
Read more