"Kamu sadar dengan pilihanmu ini Rey? Dia manusia, dia bisa membahayakan klan kita dan juga dirimu sendiri! Tolong pikirkan lagi untuk menahan dia disisimu…."
"Tapi Dad, dia mate-ku. Belahan jiwa dan separuh hidupku. Mana mungkin aku melepaskannya hanya karena dia seorang manusia. Aku mencintainya, bahkan sebelum Suci hadir dalam hidupku. Aku menunggunya selama beratus-ratus tahun Dad, bagaimana mungkin kamu memintaku untuk berpisah dengannya?!"
Ayah dan anak itu saling menatap tajam, duduk di ruang keluarga setelah Suci ditemukan pingsan, jauh dari kastil mereka.
"Lalu bagaimana dengan klan kita? Apa mereka juga tidak sama penting bagimu? Kamu juga harus memikirkan klan kita Rey … kamu mau klan kita hanya tinggal nama saja nanti? Kaum hitam akan terus menyerang klan kita jika kamu masih bersikeras menahan manusia itu!" sahut Olympus bersikeras.
"Suci, Dad. Namanya Suci! Yang kamu sebut
Setiap hari akan ada up, yah guys Terima kasih 🌹
"Bagaimana hubunganmu dengan tuan Rey, Suci?" tanya Olivia teman satu kantornya."Hubungan?" sahut Suci tidak mengerti."Iya, kalian pasti sudah sangat dekat sekarang….""Ya, kami dekat sebagai atasan dan bawahan saja, Liv…," sahut Suci apa adanya."Jangan bohong, aku tahu kamu dan tuan Rey pasti ada hubungan yang lebih dari sekedar itu," goda Olivia."Terserah kamu saja mau berpikir apa!"Dua wanita muda itu sedang duduk menikmati makan siang bersama di kantin perusahaan. Sudah berbeda ruangan tidak menjadikan hubungan Suci dan Olivia merenggang.Mereka sekarang lebih banyak menghabiskan waktu berbicara satu sama lain tentang banyak hal. Disaat sedang senggang seperti ini."Apa selama ini bos kita selalu memperlakukanmu dengan baik Suci?" tanya Olivia lagi masih penasaran."Su
"Jadilah milikku seutuhnya Suci…." bisik Rey di telinga istrinya.Dalam cumbuan panas mereka, Rey membawa Suci hanyut dalam sapuan bibir basah pria itu.Suci tahu ini sudah salah, Rey bisa saja hanya mempermainkannya. Pria itu pasti punya banyak wanita dalam hidupnya, dia tidak mau jatuh begitu saja di pelukan atasannya.Apalagi melihat perangai Rey yang selama ini selalu membentaknya, Suci jadi curiga kalau Rey hanya ingin coba-coba saja dengannya."Aku mencintaimu…," bisik Rey lagi di sela-sela ciumannya.Seakan tersadar dengan perkataan pria berambut putih itu yang begitu tiba-tiba, Suci mendorong Rey dengan kuat hingga dia mundur ke belakang."A-apa maksud ucapanmu, Pak?" tanya Suci terbata.Rey tertunduk, bingung harus bagaimana lagi. Semakin lama dia tidak bisa menyembunyikan perasaan di hatinya untuk Suci.
"Brengsek!" Rey menendang kuat kaum hitam yang tengah berada di atas tubuh istrinya dengan marah."Bawa Suci pergi dari sini Michael!" teriak Rey pada asistennya.Pria itu dengan sigap membawa Suci keluar dari ruangan atasannya dalam keadaan pingsan tidak sadarkan diri.Rey dengan cepat kembali ke kantornya saat mendengar panggilan Suci. Pria itu bisa merasakan apa yang sedang mate-nya rasakan di saat dia tengah terancam melalui suaranya."Berani sekali kau datang kesini dan mengganggu ketenanganku?!" marah Rey dengan manik mata memerah dan wajah yang bergaris hitam mirip tato."Kau harus membayar apa yang sudah kau lakukan pada istriku!" Rey maju menyerang kaum hitam itu lebih dulu.Keduanya terlibat baku hantam sambil melayang di udara. Bunyi dentuman keras terdengar memenuhi ruang kerja Rey dengan pecahan kaca dimana-mana.Rey tahu kal
"Bagaimana persiapan kita Michael?""Semua sudah siap, Pak. Peresmiannya tinggal menunggu kehadiran Bapak dan Tuan Heinze di sana."Rey mengangguk duduk di kursi belakang dengan hati yang tidak sabar, sebentar lagi dan dia bisa menyelesaikan semua rencana yang sudah mereka susun dengan matang selama ini.Rey yakin kemenangan akan bisa mereka raih, dan kaum hitam akan kehilangan salah satu pemimpin terkuat mereka."Pak Rey, ini masih ada dokumen yang belum Bapak tanda tangani…." Suci menyela pembicaraan atasannya dan menyodorkan dua buah map ke tangan Rey."Kita ada di mobil dan kamu masih saja bekerja?" sahut Rey mengambil pena dari saku jasnya."Iya, Pak. Aku tidak mau pekerjaanku menumpuk saat kita kembali nanti."Rey tersenyum senang dalam hati, istrinya memang sangat cekatan dalam bekerja. Dia tidak mau membuang-buang wak
"Dimana pria tua itu Michael?""Dia ada di hotel ini Tuan. Menurut orang kita, dia sedang menunggu kesempatan untuk membawa Nona Suci pergi dari sini."Rey mengangguk sambil mengusap dagu runcingnya. "Apa dia membawa kaumnya yang lain?""Setahuku dia selalu punya bantuan dadakan jika sedang bepergian jauh dari kerajaannya seperti kejadian di kantor tempo hari. Kita harus selalu bersiap dengan segala kemungkinan yang ada Tuan."Pria berambut putih itu terdiam dengan sejuta rencana di otaknya. Rey harus memastikan hari ini berjalan dengan baik, dan dia bisa berhasil menghabisi salah satu pemimpin kaum hitam tersebut.Rey akan menyerang pemimpin itu bersama dengan Olympus ayahnya. Mereka tinggal menunggu tengah malam untuk melancarkan aksi bersama ini."Apa Suci baik-baik saja?" tanya Rey lagi dengan wajah yang berubah sendu.
Hampir lima menit menghabisi kaum hitam yang ada dengan mudah, Olympus mengajak anaknya keluar dari sana."Ayo, kita harus ke kamarmu sekarang Rey. Dia pasti akan pergi menemui Suci."Rey bersama Olympus melayang secepat mungkin menuju presidential suite di mana Suci masih tertidur sampai saat ini.Mereka tiba dan mendapati Michael tengah menghadapi kaum hitam bersama Klan mereka yang juga berjaga di sana. Pintu kamar Suci berada pun sudah terbuka, Rey bergegas masuk dan melihat Tuan Heinze sedang berdiri di atas tubuh wanitanya.Pria tua itu tampaknya sedang menghisap aura positif dari tubuh Suci untuk menambah kekuatannya menghadapi Rey dan Olympus.Tuan Heinze tidak menyangka kalau ayah dan anak itu akan secepat ini datang ke kamar Suci di saat dia bahkan belum berhasil menyentuh wanita itu."Brengsek!" Rey berlari dengan marah, menerjang Tuan Heinze
Suci membuka perlahan kedua matanya dengan rasa sakit hampir di sekujur tubuhnya. Dia bahkan tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya, dengan luka perih di leher. Apa yang terjadi? Kenapa badanku sangat sakit?Sekilas ingatan Suci tentang kejadian mengerikan yang menimpanya kemarin terlintas di pikirannya. Bulu kuduk Suci meremang, dengan rasa takut luar biasa dihati."So-sosok itu? Apa itu benar?""Dia memang benar Suci…." Rey datang, mendekati wanitanya di atas ranjang."Pa-pak Rey?" sahut Suci lemah."Maaf membuatmu terluka lagi Suci."Wanita berambut panjang itu mengernyit. "Apa maksudmu, Pak?"Rey meletakkan tangan ke dahi Suci, membuka pikiran istrinya yang selama ini dia tutup, untuk memberikan sugesti kalau apa yang mereka alami dan lewati bukanlah sebuah mimpi.Manik mata coklat tua
"Jangan lukai dirimu lagi Suci. Kamu tahu kalau aku tidak mengizinkanmu terluka sedikitpun. Tunggu disini, aku akan mengambilkan obat untukmu."Suci menatap atasan sekaligus suaminya berjalan ke arah lemari di dekat mereka. Pria itu membungkus jari telunjuknya persis seperti yang pernah dia lakukan tempo hari di kantor."Jadi ini memang bukan mimpi?" tanyanya lagi masih belum percaya."Iya Suci, ini bukan mimpi. Kamu adalah ratu di kastilku dan juga ratu di Klan kami.""Tapi ... bagaimana mungkin? Kalian hanya cerita tidak masuk akal yang sengaja dibuat orang jaman dulu untuk menakut-nakuti anak-anak, bukan? Lalu kenapa kalian bisa benar ada?""Kami memang ada sejak dulu, kami hidup dan membaur dengan kaum kalian manusia. Selama berabad-abad kami bersembunyi tanpa diketahui keberadaannya. Kamu adalah manusia pertama yang tahu keberadaan kami." 
Hai … Akhirnya novel kedua author di Platform ini selesai … Setelah hampir sempat terbengkalai dan kadang up karena kesibukan, author bisa menamatkan juga Tuan Vampire kita hari ini … Terima kasih untuk semua pembaca setia Tuan Rey dan Suci yang selalu setia menanti up … Terima kasih juga untuk pembaca yang sudah beli koin dan ngasih Vote untuk pasangan Vampire dan manusia kita, yah … Tidak ada kata-kata yang cukup menggambarkan kebahagiaan serta rasa terima kasih author untuk semua pembaca … Dan seperti pengumuman-pengumuman author sebelumnya, author akan umumkan pemenang Giveaway kita berdasarkan vote atau pemberi GEM 3 terbanyak … Nama-namanya adalah sebagai berikut:: 1. Sari Ariswati dengan jumlah 57 GEM 2. Sheril Warouw dengan jumlah 33 GEM 3. Ziza Ziz S dengan jumlah 30 GEM Untuk para pemenang bisa langsung DM author @adamvanda yah … Bagi pemenang yang tinggal di luar Pulau Jawa, author minta maaf nanti ongkirnya ditanggung pemenang yah … Atau bisa juga japri auth
"Kau apa…!?" "Aku akan mengakhiri kesepakatan kita hari ini." Rey tertegun selama beberapa saat, kaget mendengar pengakuan pemimpin terakhir Kaum Hitam di depannya. Setelah berbicara dengan Suci malam tadi, King pergi menemui Raja Vampire di kastilnya. Kedatangan pria berjambang itu sempat membuat seluruh penjaga kastil heboh termasuk Michael. Pria itu dengan sigap menahan King, menanyakan apa maksud kedatangannya ke sini. Rey yang saat itu tengah berada di kamar beristirahat, langsung keluar begitu mendengar suara keributan dari luar. "Besok kau bisa menjemput wanitamu di kerajaanku. Aku sudah mengatakan padanya dia bisa pergi besok pagi bersamamu." King menyambung ucapannya, berbicara lantang duduk berhadapan dengan Rey. Tidak terlihat keraguan sedikitpun diwajah King, dia sudah siap dan menerima semua takdir cinta bertepuk sebelah tangannya pada Suci. Rey masih diam mencerna perkataan King. Datang ke kastilnya disaat hampir pagi dan mendengar berita tidak terduga ini dari
Pukul delapan malam Suci memberanikan diri mengetuk pintu kamar King yang tepat bersebelahan dengan kamarnya.Dengan rasa gugup dan pikiran yang bersalah, Suci meyakinkan dirinya untuk bertemu dengan King malam ini juga.Entah keberanian dari mana sampai wanita yang hanya memakai gaun tipis dengan jubah panjang yang menutupinya berdiri di depan pintu kayu jati besar yang perlahan terbuka dari dalam.King menampakkan dirinya dengan wajah terkejut. "Nona?" ucapnya kaget.Suci tersenyum tipis dan masuk ke dalam tanpa dipersilahkan oleh King. Pria itu tertegun beberapa saat dan menutup kembali pintu kamarnya perlahan."Apa aku mengganggu malammu?" tanya Suci berdiri membelakangi pria bertubuh kekar itu."Ti-tidak. Aku hanya sedang membaca buku saja," jawab King sedikit gugup.Suci mengedarkan pandangan menatap ke seluruh sudut kamar King yang
"Nona …." King mendekati wanita yang tengah sibuk dengan kegiatannya di taman samping kerajaan Kaum Hitam.Sembari menunggu Rey, suaminya. Suci mengambil beberapa bunga mawar putih dan merah yang sengaja ditanam King di sekitar sana.Selain ingin membuat Suci betah, King ingin wanita itu punya kesibukan di kerajaannya selain duduk berjam-jam bersama Raja Vampire.King tahu Suci pasti akan sangat bahagia jika ada bunga-bunga cantik yang ditanam di tempat itu."Kau … ada apa kau ke sini?" risih Suci.Dia hanya tidak mau Rey salah paham jika melihat King ada di sana bersamanya disaat Rey belum datang."Aku hanya ingin bicara sebentar denganmu," ucap King tanpa basa basi.Suci menghembuskan nafas panjang, beranjak dari dekat taman dan duduk di kursi panjang tempat dia dan Rey biasa menghabiskan waktu bersama. Bunga yang Su
"Bisakah kau jelaskan apa maksud semua ini, Nona?!" Thomas masuk ke dalam kamar istri pemimpinnya setelah Nani lebih dulu masuk ke sana. Maid pribadi Suci hanya tertunduk begitu Suci menatapnya bertanya-tanya melihat Thomas juga ikut masuk bersamanya. "Apa maksudmu menjelaskan semua ini, Thomas?" Suci bangkit dari sofa sudut kamar, mendekati pria dan wanita Kaum Hitam itu. "Ini … aku menemukan ini dari Nina!" Thomas menunjukkan botol kecil berisi cairan berwarna merah yang tinggal sedikit. Suci mengernyit kemudian beralih menatap Nina lagi. Dia mengerti kenapa maid pribadinya hanya tertunduk sejak Nina masuk ke sini. "Tolong jelaskan kenapa Nona meminta Nina memasukkan ini ke dalam ramuan obat Tuan King!" sambung Thomas tidak sabar. Suci terlihat membuang nafas kasar, melewati Thomas dan berhenti di depan jendela kamarnya. "Apa aku perlu menjelaskan kepentingan pribadiku padamu?!" Suci melipat tangan di depan dada. "Meskipun kau Kaum kepercayaan King, bukan berarti kau berhak
"Thomas!""Iya, Tuan?""Aku merasa ada yang tidak beres." King duduk seperti biasa mengamati dari jauh pasangan suami istri yang kemarin sempat bertengkar, kini sudah berbaikan.Rey dan Suci duduk berdekatan di kursi taman samping kerajaan Kaum Hitam dengan kemesraan mereka.Sempat bertengkar malah membuat keduanya semakin mesra satu sama lain. Suci bahkan tidak sungkan lagi mencium pipi dan bibir Rey di sana, tidak peduli ada di mana mereka saat ini."Apa maksud Tuan ada yang tidak beres?" Thomas bertanya."Tubuhku. Ada yang tidak beres dengan tubuhku." Thomas mengernyit, semakin bingung dengan maksud ucapan pemimpinnya."Aku merasa tubuhku semakin sehat sekarang. Kemarin tabib juga berkata demikian. Kondisi tubuhku perlahan membaik, katanya."Thomas diam, mencoba menelaah perkataan King. Dari
"Ini sudah dua hari My Lady. Apa kamu masih tidak ingin menemuiku?" Rey mengetuk pintu kamar Suci dari luar.Wanitanya masih saja tidak mau bertemu dengan Rey setelah pertengkaran mereka waktu itu. Suci sengaja mengunci diri di kamar setiap kali Rey datang menemuinya seperti hari ini."Tolong jangan mengacuhkan aku My Lady. Aku merindukanmu," ucap Rey dengan wajah yang sendu.Suci tidak terdengar menyahutinya dari dalam. Rey semakin sedih dan merasa bersalah. Tidak tahu sampai kapan wanitanya akan mendiamkan dia seperti ini."Mungkin istriku masih marah padamu Tuan Rey." King mendekati Raja Vampire dari arah depan lorong menuju kamar.Pria berjambang itu tampak bahagia melihat Rey terus diacuhkan Suci. Selama mereka bertengkar, King sudah banyak melewati waktu-waktu yang indah bersama Suci.Dengan Suci dan Rey bertengkar seperti ini, intensitas pertemuan kedu
"Kamu masih marah?" Rey diam tidak menjawab.Suci menghembuskan nafas panjang, duduk di samping suaminya. Sejak kemarin Rey tidak mau berbicara dan hanya diam duduk di dekatnya di taman samping kerajaan Kaum Hitam.Mengetahui wanitanya menjaga pemimpin Kaum Hitam semalaman membuat hati Rey kesal. Pria itu sengaja mendiamkan Suci agar bisa memberi peringatan padanya kalau apa yang dilakukan Suci pada King tidak dia suka."Lalu kamu mau aku bagaimana Rey? Apa aku harus membelah tubuhku menjadi dua demi bisa menyenangkan hati kamu dan dia?!" Suara Suci terdengar meninggi seiring rasa putus asanya membujuk pria pucat itu.Bagi Suci, Rey sangat egois dan tidak memikirkan posisinya juga sebagai istri King. Meski tidak pernah menganggap pernikahan mereka ada, namun sebagai wanita manusia yang punya belas kasih, Suci merasa wajib membantu King terlepas dari rasa cinta Kaum Hitam itu padanya.
"Nona … apa yang Nona lakukan?!" pekik wanita maid yang baru saja masuk ke dalam dapur kerajaan."Tidak perlu berteriak begitu, Nina. Suaramu bisa membangunkan satu kerajaan!" Suci terkejut, membuang nafas panjang sebelum melanjutkan apa yang sedang dia lakukan di dalam dapur."Ma-maaf, Nona. Tapi apa yang Nona lakukan? Ini—" "Jangan berkata apa-apa, Nina," potong Suci cepat. "Kau diam saja di sana dan perhatikan apa yang aku lakukan!" Wanita keturunan Kaum Hitam dengan seragam maid putih hitam seketika bungkam menutup mulutnya rapat.Bau amis darah begitu tercium menyengat hampir ke seluruh penjuru dapur. Buru-buru wanita berambut pendek itu menutup semua pintu dan jendela yang ada di sana, takut jika ada Kaum lain yang melihat apa yang terjadi di dalam dapur."Nona seharusnya tidak melakukan ini. Tuan King akan sangat marah jika mengetahui apa yang Nona lakukan." Nina kembali bersuara melihat banyaknya darah yang menetes dari telapak tangan Suci.Suci tengah mengumpulkan darahnya