Semua Bab Jerat Cinta Tuan Vampire: Bab 91 - Bab 100

154 Bab

Bersiap Menyerang

"Olivia…." Pria bertubuh kekar dengan wajah yang sendu mendekati wanita yang masih belum mau bicara dengannya. Olivia diam mematung duduk di dekat jendela kamar setelah dia dipindahkan kembali kesana. Kondisi wanita itu sudah jauh lebih baik dari kemarin. "Kau masih tidak ingin bicara denganku?" Michael berlutut di bawah kaki Olivia menatapnya penuh kerinduan. "Tolong maafkan aku Olivia … jangan menghukumku seperti ini. Aku hanya ingin mendengar suaramu sebelum aku pergi." Olivia masih diam, tidak mau menatap Michael. "Aku akan pergi Olivia, aku tidak tahu apa aku bisa kembali dengan selamat atau tidak. Aku akan pergi bersama tuan Rey menjemput temanmu Suci. Doakan aku agar aku bisa berhasil membawa temanmu pulang dengan selamat dan tidak kurang satu apapun…." Mendengar nama Suci disebut, Olivia seakan tersadar dan mengalihkan pandangannya perlahan ke arah Michael. 
Baca selengkapnya

Strategi

"Tuan." "Ada apa?"  "Klan Vampire bersama Rajanya sedang menuju kemari…." King bangkit dari ranjangnya, kaget mendengar berita kedatangan musuh bebuyutan Kaum mereka. "Apa? Kenapa secepat ini? Bukannya Fourd mengatakan mereka akan mulai menyerang saat subuh?" tanya King tidak percaya. "Aku juga tidak tahu Tuan. Tapi mata-mata kita melihat para Klan mulai bergerak kemari bersama Raja mereka. Mungkin lima menit lagi mereka tiba di perbatasan kerajaan."  "Sial!" King menyibak selimut dan bergegas turun dari ranjang, mengambil jubah dan persenjataannya yang tersusun rapi di dekat meja. "Kau sudah meminta Kaum kita bersiap Thomas?" tanya King lagi. "Sudah, Tuan. Aku sudah menambah pasukan Kaum kita ke perbatasan kerajaan dan juga di beberapa titik dekat sini," jawab Kaum kepercayaan King itu. 
Baca selengkapnya

Jalan Terakhir

Tidak butuh waktu lama bagi Klan Vampire menumbangkan pertahanan pertama Kaum Hitam. Vampire-vampire hebat yang ikut dalam misi penyerangan kali ini bisa membuat Rey sedikit bisa bernafas lega. Dia tidak perlu repot-repot mengeluarkan tenaga ekstra menghadapi Kaum-kaum rendahan yang diturunkan King untuk mencegahnya masuk. Rey kembali memerintahkan Klan-nya bergerak, maju mendekati pertahanan kedua Kaum Hitam. "Mereka sudah berhasil menembus pertahanan pertama kita, Tuan." Thomas melaporkan informasi yang diberikan salah satu Kaum hebat mereka di sana. King tahu tidak akan mudah menumbangkan Rey dan para cecunguk-cecunguknya jika dia hanya bermodalkan monster di level bawah. Walau bagaimanapun kehebatan Klan Vampire tidak bisa disepelekan. "Berapa banyak yang tewas dalam serangan serbuk perak kita?" tanya King membuka suara. "Cukup banyak, Tuan. Tapi tidak me
Baca selengkapnya

Menghilang

"Bagaimana Michael, kamu sudah berhasil mencium keberadaan Ratu?" "Maafkan aku Tuan, sampai saat ini aku masih belum bisa menemukannya. Aku takut Ratu sudah di bawah pergi oleh Kaum Hitam dari sini," sahut Michael berdiri tidak jauh dari Rey. Raja Vampire itu menggeram marah dengan hati yang kesal. Jika memang benar King telah membawa istrinya pergi, Rey akan memastikan menghabisi Kaum Hitam hari ini juga sampai habis tak bersisa. "Kalau begitu saat kita berhasil menembus pertahanan ketiga Kaum Hitam, kau bawa semua Vampire terhebat kita menyebar ke seluruh penjuru kerajaan mereka, dan pastikan mereka mengecek tiap sudut tempat itu dengan seksama!" perintah Rey sebelum menghilang dari depan tabib kepercayaannya. Klan Vampire masih terus menyerang bersama Rey yang ikut turun tangan langsung membantu. Kehadiran monster level empat dan lima membuat beberapa Vampire hebatnya kewalahan dan terluka.
Baca selengkapnya

Menjemput

3 Jam sebelum Suci menghilang  "Kau akan menyesali semua ini King!" Fourd mengepalkan tangannya marah, beranjak meninggalkan King dengan wajah menahan emosi. Kedua pria yang sama-sama membuatnya kesal harus merasakan kemarahannya. Fourd menghilang, berpura-pura pergi dari kerajaan Kaum Hitam.  "Thomas!" panggil King pada Kaum kepercayaannya. "Tunggulah sebentar disini, aku akan memindahkan Suci ke tempat yang lebih aman," sambung pemimpin Kaum Hitam itu sebelum masuk ke kamarnya. Bunyi pintu dibuka mengagetkan Suci yang baru saja selesai berganti pakaian. Wanita itu sudah mandi dan terlihat lebih cantik dari sejak terakhir kali King melihatnya. "Maaf, apa aku mengganggumu, Nona?" tanya King tidak enak. "Apa kau perlu bertanya begitu disaat kau sudah masuk kesini?" sahut Suci menatap tajam pria berjambang itu.
Baca selengkapnya

Kotor

"Apa yang kau lakukan disini Fourd?"    "Kenapa, apa aku tidak bisa mengunjungi adik iparku sendiri?" Fourd mendekat, tersenyum penuh arti menatap Suci.   Wangi aroma mawar yang menyeruak dari tubuh Suci membuat pria berkepala plontos itu penasaran.    Manik matanya sedang mengamati dengan seksama istri adik tirinya dari atas sampai ke bawah.   "Di mana Rey, apa kau datang dengannya?" tanya Suci tidak melihat keberadaan suaminya.   "Sayangnya aku datang sendiri Suci, adik tiriku itu tidak tahu kalau aku sedang disini bersamamu."    Suci mengernyit, mundur saat Fourd melangkah semakin dekat dengannya. "Apa maksudmu dia tidak tahu kau disini?" tanyanya lagi tidak mengerti.   "Oh, aku lupa. Mungkin kau butuh mendengarkan penjelasan dariku. Satu hal yang perlu kau tahu, suamimu tidak tahu siapa yang telah menculik dan membawamu
Baca selengkapnya

Pintu Jebakan

"Tuan." Michael mendekati Rajanya yang berhasil menduduki kerajaan Kaum Hitam. Pria berambut putih itu berdiri di atas balkon tempat King mengamati pergerakan mereka saat penyerangan tadi berlangsung. "Bagaimana, kamu sudah menemukan Ratu?" tanya Rey tidak sabar. "Maaf, Tuan. Kami tidak menemukan jejak Ratu disini. Bahkan Kaum Hitam yang tersisa pun tidak dapat kami temukan, ada kemungkinan Pemimpin mereka sudah melarikan diri dengan membawa Ratu," sahut Michael tertunduk. Rey pasti akan sangat murka mendengar laporannya. Michael yakin sebentar lagi Rajanya ini akan berteriak, meraung di depannya. "Brengsek…!" pekik Rey melempar kursi di dekatnya.  Apa yang ditakutkan oleh Tabib kepercayaannya benar terjadi. Rey mulai berteriak, menghancurkan apa saja yang dia lihat. Tidak menemukan Suci di sana membuat emosi Rey meledak tidak
Baca selengkapnya

Terluka Karenamu

Fourd membawa Suci ke penjara bawah tanah pribadinya yang tidak ada seorangpun yang tahu.  Setelah puas memperkosa Suci sampai dia pingsan, Fourd membiarkan Suci tergeletak begitu saja di penjara beralas lantai tanah yang dingin. Fourd akan mulai menyiksa wanita itu demi membalaskan semua rasa sakit yang selama ini dia rasa. Rey maupun King harus merasakan bagaimana sakitnya hati mereka saat tahu Suci sudah mati di tangannya. "Bangunkan dia!" perintah Fourd pada satu Klan Vampire kepercayaannya. Vampire yang diperintahkan pun menyiramkan seember air dingin ke tubuh Suci yang masih pingsan. Wanita itu sontak terbangun, terbatuk-batuk di tempatnya. "Halo manusia…," sapa Fourd tersenyum sinis. Suci merasa tubuhnya sangat sakit dengan area intinya yang terasa perih. Kesadarannya perlahan datang seiring wajah Fourd yang tampak menyeringai jahat di depa
Baca selengkapnya

Khawatir

"Bagaimana keadaanya Grandma Elish?"  "Jangan khawatir Rey, Michael sudah lebih baik. Untungnya debu perak yang mengenainya hanya melukai kulit luarnya saja. Kau benar langsung membawa Michael menjauh dari tempat itu. Mungkin kalian akan sama-sama terluka jika masih berdiam diri di sana."   Rey mengangguk dengan nafas yang lebih ringan terasa. Memikirkan dia akan kehilangan Michael sudah membuatnya kesulitan, apalagi jika sampai itu benar terjadi.  Rey tidak bisa membayangkan kehilangan orang-orang berharga di hidupnya lagi. Tugasnya masih sangat panjang, dia masih belum berhasil menemukan Suci. Jika Michael sampai ikut pergi darinya juga, Rey pasti akan semakin sulit menjalani hidup panjangnya kedepannya nanti.  "Ini semua salahku Grandma, harusnya aku mendengarkan kata-kata Michael untuk tidak memaksa masuk ke pintu jebakan itu. Akulah yang menyebabkan Michael sampai terluk
Baca selengkapnya

Pilihan Terakhir

King duduk dengan gelisah di sebuah gubuk tua pinggir hutan tempat persembunyian sementara Kaum Hitam berada. Sejak tadi pemimpin terakhir Kaum Hitam itu berjalan kesana kemari memutari kamar kecil berukuran tidak lebih dari dua meter itu. Hatinya tidak tenang sejak mengetahui Suci menghilang karena diculik oleh Fourd.  King masih menunggu informasi dari Kaum kepercayaannya yang dia minta pergi mencari tahu di mana Fourd bersembunyi, membawa wanita yang dia cinta. "Salam, Tuan." Thomas datang membuka pintu ruang pribadi pemimpinnya, mendekati King dengan sopan.  "Bagaimana, kau sudah mendapatkan kabar di mana pria licik itu berada?" tanya King tidak sabar. "Maaf, Tuan. Tapi sampai sekarang Kaum kita masih belum mendapatkan informasi di mana Fourd berada. Apalagi dengan adanya Klan Vampire yang ikut menyebar mencari keberadaan kita, semua Kaum cukup kesulitan mencari. Ra
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
16
DMCA.com Protection Status