Mila tak ingin terlalu larut dalam kesedihan. Yang ia inginkan hanyalah bangkit dari keterpurukan, dengan keterampilan yang ia punya, ia mencoba peruntungan dengan membuka usaha kue. "Kamu yakin gak mau terima suntikan modal dari aku, jangan-jangan karena nominalnya kurang gede ya?" tanya Amel suatu pagi. "Sudah cukup Mel, maaf ... , aku tak bermaksud untuk menolak niat baikmu. Aku hanya ingin mencoba peruntungan dulu, takutnya aku nanti malah terlena dengan modal yang besar, biarlah aku berusaha dengan modal yang aku punya saja." "Kamu bisa pakai bangunan di sebelah butikku." Amelia masih berusaha untuk memberikan tawaran bantuan. "Gak perlu Mel, orang baru buka awal-awal kok, aku juga belum tahu minat pasar disini gimana, cocok nggak sama daganganku nanti," ujar Mila sambil bermain-main dengan putranya, Azzam. "Aku jamin deh Mil, kuemu pa
Read more