Aku hamil, dan ini semua menjadi awal dosaku. Dosa yang tak pernah bisa terampuni. Aku mempunyai tunangan dan dia tinggal jauh dariku. Dia Panji, pria berusia tiga puluh tahun, sikapnya dingin bahkan terhadapku. Aku yang memintanya untuk menjadikanku tunangannya. Sekedar untuk menyenangkan hati kakek. Aku mengenal Panji karena dia pernah beberapa kali mengisi acara di kampusku. Panji seorang pengusaha muda, dan menikah berada di deretan entah keberapa dalam target hidupnya. Saat ku tanya, apakah dia akan segera menikahiku? Dia bilang, dia menungguku melamarnya. Unik bukan? Aku sendiri senang menjalani hubungan ini. Tak ada kekangan, tak ada tunangan posesif, dan tak ada beban. Aku terikat namun bebas. Sampai suatu hari aku menemukan tatapan Panji terlihat berbeda saat dia menatap Marta, sep
Last Updated : 2021-11-10 Read more