Semua Bab Pernikahan Dini: Bab 1 - Bab 10

190 Bab

Tom dan Jerry

"Heh, Roro Jonggrang! Loe kagak salah abis ujan malah jajan es?!" Jodi berdecak dengan pilihan jajanan Rara. "Sirik aja loe! Itu banyak juga yang pada jajan kagak ada yang loe protes!" sembur Rara tak terima saran Jodi. "Emang percuma gue ngomong sama loe." Jodi kesal dan berlalu meninggalkan Rara. Dua orang anak remaja itu, tidak pernah akur saat bertemu. Selalu saja ada perdebatan di antara mereka. Bahkan hal kecil, bisa mengakibatkan mereka bertengkar atau berselisih, seperti saat ini. Jodi menegur Rara saat gadis itu membeli es saat langit tengah mendung dan gelap, lebih tepatnya tadi pagi hujan turun cukup deras, untung saja satu jam lalu telah berhenti membuat aktifitas siswa tidak terganggu.  Begitu banyak yang mengantri untuk membeli es, mengingat saat ini adalah  waktu istirahat membuat semua siswa memilih segera masuk ke dalam kantin dan membelanjakan seluruh uang jajan mereka, termasuk Rara, sejak tadi pagi ia mengikuti 2
Baca selengkapnya

Kehebohan

Melalui isyarat mata akhirnya Jodi dan Rara sepakat untuk tidak mendekati Rojak dan Sabeni. Akan seheboh apa jadinya kalau para warga meledek mereka habis-habisan lantaran ternyata sejak kecil sudah ada rencana pernikahan untuk keduanya mengingat bagaimana hebohnya keributan yang keduanya ciptakan setiap kali bertemu dalam kondisi apapun. "Di, pokoknya kite kudu bikin gagal rencana perjodohan kite!" ketus Rara yang masih berjalan beriringan bersama Jodi melewati area gang dekat rumah mereka. "Loe kata gue mau apa ngikutin rencana babeh? Gue kan lagi ngincer si Yola. Duh, masa elo sih jodoh gue," Jodi menepuk dahinya sambil menggelengkan kepalanya meratapi nasibnya yang malang lantaran dijodohkan dengan Rara.  Akan seperti apa pernikahan yang akan mereka jalani nantinya karena selama ini keduanya terkenal sebagai Tom and Jerry? alamat akan terjadi huru-hara pastinya.  "Heh! Ngapa loe bengong? Jangan bilang loe lagi ngayal bakalan jadi laki gu
Baca selengkapnya

Di labrak

Ruangan kelas XII Sos 1 terasa hening lantaran sedang berlangsung ulangan harian Akuntansi. Pak Kalu sejak tiga puluh menit yang lalu seperti biasanya sejak awal membagikan lembar jawaban selalu berkeliling memeriksa keadaan semua siswa. Ia memfokuskan perhatiannya kepada Rara yang terlihat merapihkan alat tulisnya. "Kamu sudah selesai?" tanya Pak Kalu, guru akuntansi yang juga termasuk guru senior di sekolah Rara. Dia langsung mengambil kertas jawaban Rara. Sekilas lembar jawaban itu dia baca dan hasilnya, semua jawaban Rara benar. "Belum Pak," kelit Rara spontan menutupi kertas jawaban yang sayangnya telah lebih dulu di ambil oleh Pak Kalu. "Belum apanya? ini sudah selesai semua kok. Sudah kamu keluar kelas terus diam-diam ke perpustakaan saja biar tidak ramai kelas ini," ucap Pak Kalu menyuruh keluar sambil membaca keseluruhan kertas jawaban milik Rara. "Pak, saya disini aja deh, iseng Pak sendirian disana," pinta Rara menolak dan bersikeras ingin
Baca selengkapnya

Skorsing

Hasil keputusan bersama adalah pemberian skorsing selama 3 hari kepada Rara dan seminggu kepada Dina, Wina, Wini dan Sindi. Hukuman ini agak ringan mengingat mereka sudah kelas XII yang sebentar lagi akan menempuh ujian nasional. Tetapi, selama hukuman berlangsung Lala meminta para orang tua pro aktif setiap harinya melaporkan kegiatan mereka selama di rumah melalui video call untuk memastikan kalau pemberian skorsing memang dipergunakan sebaik mungkin untuk memperbaiki diri di rumah dalam bimbingan orang tua masing-masing. "Din, Mama enggak mau ya kamu ada masalah lagi sama si Rara," ucap Deasy berbisik kepada Dina setelah keluar dari ruang BK. "Halah, Mama kenapa sih? Malu Dina lihat Mama tadi kayak kerupuk kena air, langsung melempes ketemu Enyak nya si anak kampung," sindir Dina masih menyisakan emosi. "Husstt! Bahaya besar kalau kamu berani sama keturunannya Kong Ji'i." Deasy kewalahan menjelaskan kepada Dina. Peringatan Deasy tak dihiraukan oleh
Baca selengkapnya

Mendadak Nikah

Sesuai ketentuan yang diberikan oleh Lala selaku guru BK yang meminta laporan kegiatan selama masa skorsing akhirnya Rara berinisiatif mengisi hari-harinya dengan membantu Halimah menjadi kasir di warungnya yang berada di seberang rumahnya. Sejak pagi ia telah semangat merapihkan dan membersihkan semua barang dagangan sehingga tertata lebih rapih dan bersih. "Masya Allah... Enyak jadi ngerasa berkah loe bantuin begini," ucap Halimah ketika menghampiri Rara. "Ah, Enyak kayak kagak pernah aje aye bantuin," ucap Rara merengut. "Iya biasanya loe pan sibuk bener di sekolah," sahut Halimah. Setelah memastikan kalau Rara sudah siap untuk melayani pembeli berbekal label harga yang sudah diberikan pada setiap barang di warungnya, Halimah pulang ke rumah untuk memasak. *** Sementara itu, di rumah Rara sudah ada Rojak dan Rodiah yang hendak bertamu. Mereka sudah menghubungi Beni sebelumnya. "Assalamualaikum," Rojak mengucapkan sal
Baca selengkapnya

Pernikahan Dini

"Yola kenapa ya, kok dia mendadak menghindari gue?" curhatan Jodi yang selalu ia tanyakan setiap bertemu Rara di sekolah. "Cocok lah sama nama elo, Jodi. Jodoh di tinggal pergi. Hahaha." Rara tertawa jahat. Ck, istri apaan tuh suami sengaja mancing nyebut nama cewek lain malah dia ketawain? cemburu kek biar usaha gue ada hasilnya, batin Jodi kesal karena umpan nya tidak di terima Rara sesuai harapannya. Dua minggu sudah mereka menikah tetapi karena masih sekolah dan sama-sama tidak ingin dikeluarkan dari sekolah, maka keduanya bersikap seperti biasanya. Mereka sepakat untuk merahasiakan pernikahan mereka dari siapapun, termasuk sahabat terdekat mereka. "Ra, nanti kita ambil buku nikah ke KUA, yuk? Babeh bilang katenye udah jadi," ajak Jodi. "Gue sibuk," jawab Rara singkat. "Sibuk apaan sih loe? Bentaran doang kok," Jodi merajuk layaknya anak kecil minta diberikan jajan. Rara memang masih menyembunyikan kalau selain sekolah ia j
Baca selengkapnya

Modus

Bel pertanda waktu pulang yang sangat dirindukan oleh para siswa telah berbunyi. Wajah penuh lelah setelah berkutat dengan pelajaran dan deretan tugas merasakan kebahagiaan mendengar nya. Tak sampai satu menit setelah guru yang mengampu mata pelajaran terakhir melangkah keluar kelas, Jodi dengan gerakan super kilat menuju kelas Rara. Rencana pun sudah ia atur agar Dodit, sahabatnya membawa pulang motor milik Rara agar ia bisa mengajak Rara ke KUA. Sementara sosok jelita yang menggoda iman dan takwa Jodi baru saja terlihat keluar dari kelasnya. Rara tidak menyadari keberadaan Jodi yang sejak tadi tersenyum memandangi nya dari kejauhan. Menyadari kalau Rara hendak berjalan menuju parkiran akhirnya Jodi mengejar nya. Langkah kakinya yang lebar tidak memerlukan waktu yang lama untuk mensejajarkan dirinya dengan Rara. "Ra, itu si Jodi ngapa dari tadi ngeliatin loe mulu?" Rosa curiga m
Baca selengkapnya

Ngedate

Bersahabat selama belasan tahun hingga berlanjut dengan status menikah dalam usia belia tentu menjadi hal yang sangat tidak di sangka sama sekali oleh Jodi dan Rara dalam mimpi sekalipun. Selama belasan tahun itu pula mereka tidak pernah menghabiskan waktu secara khusus hanya berdua seperti sekarang. Rasa canggung dirasakan oleh keduanya walau sebisa mungkin di tutupi dengan tingkah konyol mereka. Sebagai gadis yang tidak pernah berkomitmen dalam hubungan pacaran Rara nyaris sulit bernafas tatkala tanpa sadar ia harus memeluk punggung Jodi yang iseng sering memainkan rem motornya dalam perjalanan mereka. "Ra, pegangan yang bener biar gak jatoh," ucap Jodi penuh modus untuk mempersempit jarak diantara mereka kini. Rara semakin di buat melty ketika tiba-tiba Jodi bersikap manis menuntun tangannya di tempat keramaian atau menghapus sisa ice cream coklat yang menempel di bibir Rara. "Duh, mau dong jadi ice cream nya," gombal Jodi sambil menghapus
Baca selengkapnya

Pulang Ngedate

Ketika film sudah selesai dan lampu di dalam gedung bioskop telah nyala kembali akhirnya dengan menahan rasa kesal Rara memercikkan sedikit air mineral yang ia bawa di tas nya ke muka Jodi agar terbangun. "Di, kebakaran! Kebakaran!" pekik Rara sambil memukul keras lengan Jodi agar terbangun dari tidurnya. Dalam kondisi setengah sadar dan mata merah Jodi langsung panik dan menarik tangan Rara, bermaksud untuk menghindari kebakaran. "Ra, lho ini kebakaran dimana api nye?" Jodi yang celingukan baru menyadari tipu muslihat Rara dalam membangunkannya. "Otak loe kebakaran! Besok-besok jangan pernah loe paksa gue nonton lagi kalau di tinggal molor! Tau begini mah gue nonton di rumah aje!" Rara menaikkan suara nya. "Ya Allah, gue tadi beneran tidur?" Jodi mengusap wajahnya, tak percaya dirinya terlelap tidur. Sebenarnya tadi di dalam bioskop Jodi awalnya hanya ingin meredam hasratnya melihat bibir ranum Rara yang menggoda dalam suasana gelap s
Baca selengkapnya

Katanya Ogah, ah

Tanpa meminta dan mendapat persetujuan dari Rara pagi itu Jodi dengan penuh percaya dirinya menjemput Rara di rumahnya. Ia bahkan sengaja tidak sarapan terlebih dahulu di rumahnya sehingga membuat Rojak dan Rodiah menggelengkan kepalanya.Dasar bocah kasmaran."Assalamualaikum, eh, elo Jodi, pagi bener kemari. Loe saingan sama ayam berkokok ye? Sarapan nyok?" Halimah terkejut melihat kedatangan Jodi.Sabeni yang sebelumnya mendapat kabar dari Rojak mengenai kedatangan Jodi tak bisa berkutik untuk menolak kehadiran menantunya itu. Kalau sudah seperti ini Sabeni hanya bisa berharap Rara tidak mudah takluk oleh Jodi. Cukup menantunya saja yang bucin, Rara jangan."Ah, Enyak gak usah repot-repot." Jodi merasa sungkan mendapat tawaran sarapan bersama keluarga Rara pagi ini."Kagak repot kok ini pan sekalian kite sarapan bareng." Halimah menanggapi santai."Rara nya ada Nyak?" tanya Jodi tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya karena tidak melihat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
19
DMCA.com Protection Status