Semua Bab The Dark Side (Perawan 1 Miliar): Bab 1 - Bab 10

57 Bab

Aku Bukan Pelacur (Part 1)

Dinikahi seorang pria buaya darat adalah hal yang tak pernah sekali pun terlintas dalam pikiran. Bahkan, sebutan buaya darat masih terlalu baik untuknya. Mungkin, sebutan yang pantas disandangnya adalah Mafia Kelamin Terkut*k Berdarah Dingin.    Namun, beginilah nyatanya ....   Berawal mendapat iming tawaran pekerjaan di kota, justru malah memosisikan diriku nyaris menjadi santapan para buaya darat?   Terjebak di dalam sebuah kamar dengan 5 orang pria asing pencari kepuasan, membuatku sempat kehilangan harapan. Demi menghilangkan penat usai bekerja, mereka yang berkuasa menghamburkan uang demi mereguk kepuasan walau dengan cara maksiat.   Dan, kini ... pria yang menikahiku adalah satu di antara mereka.   Pernikahan yang—dengan penuh kesadar
Baca selengkapnya

Aku Bukan Pelacur (2)

Si*l! Bod*h! Sudah pernah kukatakan! Cari wanita yang liar! Bin*l! Banyak pengalaman! Aku dan kawan-kawan ingin dipuaskan! Bukan memuaskan tembok! Berapa banyak aku keluar duit? Kau beri aku wanita macam ini?!" Pria berwajah rupawan bertubuh tegap—yang tepat duduk berseberangan berbatas meja—di hadapanku tampak meradang melalui ponsel hitam. Memaki seseorang di seberang sana. Telunjuknya mengarah padaku saat ia mengucapkan, 'Wanita ini!'. Sontak, aku pun tersentak dibuatnya."Arrggghhh!" Ia pun membanting ponsel dalam genggaman sehingga benda itu terbelah menjadi beberapa kepingan.Aku melebarkan pandangan. Tak memahami apa yang dikatakannya. "Kau!" tukasnya."I–iya, Tuan?" Aku terbata."Siapa namamu?"Ia masih bertanya, padahal sudah tertera jelas namaku di map cokelat yang tadi kuserahkan padanya. "Emhhh ... ya, Zeeta!" Kembali ia membuka map
Baca selengkapnya

Terperangkap Dalam Kamar Bersama 5 Pria Asing (Part 1)

"Si*l!" Rezvan merutuk kesal. "Seorang gadis lugu! Bisa mati dia! Aku harus menyembunyikannya dari mereka." "Bagusnya untukku saja," tukasnya lagi seraya menyeringai. "Sudah kubayar mahal juga!" "Arrggghhh! Sial! Ponselku!" Pria itu memungut kartu perdana dari ponsel yang terpecah menjadi beberapa keping bagian. Rezvan Oxley—pria tampan rupawan bertubuh tinggi, bermata elang, beriris kecokelatan tajam—adalah seorang Owner sekaligus CEO dari perusahaan OXLEY. Sebuah perusahaan besar dan ternama yang bergerak di bidang properti. Saat ini pria itu mengolah beberapa perumahan, villa, dan apartement di beberapa titik wilayah. Sebagai pengusaha sukses, ia sering berlaku sesuka hati. Kehidupan malam ibarat candu memabukkan yang selalu melekat dalam setiap inci kehidupan pria itu, termasuk salah satunya menghabiskan uang demi bermain wanita. Bahkan tak segan merogoh kocek besar demi memikat wanita yang menjadi
Baca selengkapnya

Terperangkap Dalam Kamar Bersama Pria Asing (Part 2)

Menyadari bahaya yang akan dihadapi, sontak, Zeeta pun memekik, "Aahhh ...."Namun dengan cepat pria itu menutup mulut Zeeta. "Jangan berteriak! Atau mereka semua akan mendengar!" tekannya."Akan kubuka, tapi jangan berteriak! Aku tidak akan menyakitimu. Mengerti?!" tukas pria itu lagi.Zeeta pun hanya mengangguk seraya terisak pelan."Siapa kau?" tanya pria itu."Tu–an! Se–selamatkan saya, Tuan! Sa–saya tidak mau berada di sini. Sa–saya takut!" Buliran bening kian menderas dari kedua benik mata Zeeta."Sssttt!" suruh pria itu lagi seraya menoleh ke arah pintu. Ia pun bangkit, lalu mengunci pintu kamar mandi dari dalam.Melihat pria itu mengunci pintu kamar mandi, Zeeta membelalakkan mata. Semakin dirapatkan rengkuhan pada kedua lututnya."Ja–jangan, Tuan! Sa–saya wanita baik-baik," Wanita itu sema
Baca selengkapnya

Nyaris Ternoda

**Athikah_Bauzier***Zeeta membeliakkan mata menatap ketiga pria yang menyorot tubuhnya tanpa ampun. Semakin direkatkan rengkuhan pada kedua lututnya."Hai, cantik! Siapa namamu? Jangan takut. Kami akan memperlakukanmu dengan lembut." Salah seorang pria mengenakan kaus biru terpana menatap Zeeta yang semakin meringkuk."Ma–maafkan saya, Tuan. Sa–saya mau pulang.""Menyingkir kalian berdua! Wajah mesum kalian membuatnya takut!" Pria bersweater putih mendorong tubuh kedua rekannya seraya menyeringai. Lalu, mengulurkan tangan pada wanita di hadapannya. "Kemarilah, Cantik! Aku akan mengantarmu pulang," ucapnya terdengar lembut saat menyorot Zeeta.Zeeta hanya menggeleng."Tidak perlu takut. Baiklah! Aku tidak akan menyentuhmu. Kau bisa keluar sendiri," lanjut pria itu lagi.Zeeta pun mengangguk."Ayo, keluarlah," tandas pria
Baca selengkapnya

File yang Ditukar (Part 1)

Seketika, tangan Zeeta menarik diri dari lengan Erga. Kembali ia semakin merekatkan selimut yang membalut tubuhnya."Sekarang kau mulai percaya dengan ucapanku juga, heh? Hah! Dasar polos sekali wanita ini! Rasanya ingin aku ... arrghhh!" cecar Rezvan."Sudahlah, jangan dengarkan dia!" ujar Erga menatap Zeeta yang masih meringkuk di balik selimut.Erga Alterio Savian. Pria tampan bermata sendu ini adalah sepupu dari Rezvan Malven Oxley. Ia juga merupakan CEO dari perusahaan ternama SAVIAN yang juga sama bergerak dalam bidang property. Sikap lembut dan bijak dalam menghadapi sesuatu membuatnya banyak disukai bawahan maupun relasi bisnis. Namun, tak jauh beda dari kehidupan Rezvan—demi menghilangkan penat usai beraktivitas—kehidupan dunia malam juga menjadi candu baginya.Kepolosan Zeeta tak mampu membedakan mana pria yang benar-benar tulus dan mana yang hanya modus. Ia hanya mampu menilai dari a
Baca selengkapnya

File yang Ditukar (Part 2)

"Amhh ... itu .... " Erga menghentikan ucapan lalu menatap Rezvan.   "Kalau begitu saya siap-siap dulu, Tuan." Zeeta pun membawa tas di tangan lalu bangkit hendak mengganti pakaian.   "Iya, benar begitu! Tidak usahlah berterimakasih. Aku sudah biasa." Rezvan menyulut rokok di tangan.   "Te–terima kasih, Tuan, atas pakaiannya," ucap Zeeta pada Rezvan, lalu kembali menundukkan pandangan.   "Telat!" sahut Rezvan.   "Ini ganti di mana, Tuan?" tanya Zeeta.   "Ganti di depan kami berdua saja!" seloroh Rezvan. "Kau ini!" Ia pun menggeleng.   "Ti–tidak bisa begitu, Tuan." Kedua bola mata Zeeta membulat sempurna.   "Argghhh! Kamar ataslah!" Rezvan tampak meradang. "Apa aku saja ya
Baca selengkapnya

Asisten Khusus Sang Tuan (Part 1)

"Kau."   "Iya, Tuan?" Zeeta menundukkan pandangan.   "Untuk mengganti semua uangku yang hilang, kau harus melayaniku sampai batas waktu yang kutentukan," ucap Rezvan.   "Me–melayani?" Wajah Zeeta tampak memucat. "Me–melayani bagaimana, Tuan? Sa–saya tidak mau melayani Tuan di tempat tidur. Kita bukan mahram, Tuan. Itu dosa."   "Aarrgghhh! Ceramah lagi! Simpan saja ceramahmu!" Rezvan menggeleng seraya berkacak pinggang.   "Ma–maaf!"   "Kau punya keahlian apa?"    "Saya bisa masak, mencuci, menyapu, dan melakukan apa pun di rumah ini untuk Tuan. Ta–tapi ... jangan suruh saya melayani Tuan di tempat tidur. Saya tidak mau, Tuan," tutur Zeeta tanpa basa-basi.   "Melayani di tempat tidur saja tidak bisa.
Baca selengkapnya

Asisten Khusus Sang Tuan (Part 2)

"Baik, Tuan. Anda ke mari untuk mencari Tuan Rezvan, kah? Sayangnya Tuan Rezvan belum pulang ini."   "Aku datang untuk menemuimu."   "Sa–saya ...?" Zeeta menyentuh tepat pada bagian dada.   "Yup! Boleh aku masuk?"   "Ta–tapi ... sebelum saya mendapat izin dari Tuan Rezvan, saya tidak bisa membiarkan tamu pria masuk, Tuan."   "Kau jangan lupa, kami sudah terbiasa menghabiskan waktu di sini bersama," tukas Erga.   "Oh, iya ... tapi .... "   "Kau ini berbicara seakan nyonya dari pemilik rumah," canda Erga kemudian.   "Bukan begitu ...."    Erga pun melangkah masuk. "Hemh ... aku mencium aroma masakan. Apa kau sedang memasak?"
Baca selengkapnya

Pesta Para Iblis

***Athikah_Bauzier***   Semenjak kehadiran Zeeta di rumah Rezvan, tak seperti biasanya Erga menjadi lebih sering mengunjungi rumah Rezvan. Tak ayal, kedatangan Erga membuat Zeeta merasa aman. Terlebih lagi kedatangan pria itu dapat mengontrol sikap Rezvan yang seringkalinya membuat Zeeta kehabisan kata-kata dan mengurut dada.   "Malam ini kau di kamar saja," perintah Rezvan. "Kawan-kawanku akan datang."   "Tuan Erga juga datangkah, Tuan?"   "Hei ... ada apa kau ini? Berlebihan sekali!"   "Ti–tidak apa-apa, Tuan."   "Jangan bermain hati, kalau tak mau terluka. Aku tidak mau tanggung jawab kalau kau bunuh diri karena patah hati," ucap Rezvan lagi.   "Maksud Tuan apa?"   "Ar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status