Setelah laporan Matari mencuat, guru-guru bertindak cepat. Mungkin karena tahun ajaran baru masih berlangsung belum genap 2 bulan. Tentu saja, yang dipanggil pertama, adalah Matari.Saat Matari datang, hanya tampak guru-guru BK yang duduk di hadapannya. Tak ada tanda-tanda Kepala Sekolah sampai wali kelas mereka sesuai yang dijanjikan sebelumnya. Dari situ Matari bisa menilai, bahwa laporannya hanya akan diselesaikan oleh mereka, tanpa campur tangan petinggi-petinggi sekolah satupun.Bu Karlina, duduk paling tengah, diapit oleh Bu Dian dan Bu Raras. Ruang BK telah diatur sedemikian rupa, sehingga, di hadapan mereka, sekarang ada beberapa baris kursi. Tak banyak, Matari pikir, karena banyaknya siswa yang protes, akan dibagi dalam beberapa kloter.Sebagai awalan, Matari saja yang dipanggil. Dia duduk sendirian, seperti disidang oleh tiga guru senior bersama-sama. Mata-mata mereka tajam, seperti siap mengadili Matari.“Langsung kita mulai saja ya, Mata
Baca selengkapnya