Home / Romansa / TRAPPED IN PAST LOVE / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of TRAPPED IN PAST LOVE: Chapter 61 - Chapter 70

127 Chapters

Bab 61

 Selepas sarapan, Caca menyempatkan diri ke rumah Dafa, dia akan membuat perhitungan pada sahabatnya.Setelah berkali-kali mengabaikan kini laki-laki itu juga menempatkannya pada situasi sulit. Apa mereka ditakdirkan berteman hanya agar Dafa bisa menyakitinya? Saat kecil laki-laki itu pernah membuatnya tercebur danau dan dirawat di rumah sakit berminggu-minggu.Sebenarnya apa dosa Caca dimasa lalu hingga harus hidup seperti saat ini?"Nyebelin." Gadis yang memakai kaos hitam oversize itu duduk di samping sang sahabat dengan wajah ditekuk. Perasaannya bertambah kesal setelah melihat si pembuat ulah.Dafa seolah tidak terganggu, lelaki itu masih asik memainkan game di ponselnya. Hal itu jelas membuat Caca semakin geram, dia kesini untuk memberi pelajaran pada laki-laki tersebut tapi justru tak diacuhkan.Oh, iya! Hampir saja lupa. Dia kan sudah menyiapkan satu bungkus kecil bubuk cabai disaku celananya."Daf, minta kertas dong.""C
last updateLast Updated : 2022-01-09
Read more

Bab 62

"Udahlah, aku mau pulang. Kalau belum sembuh kamu kompres aja sendiri."Dafa segera menahan tangan Caca ketika gadis itu hendak berdiri."Nanggung banget sih, Ca. Lagian ini gara-gara kamu lho," ucapnya."Kasian ... tapi tetep aja aku mau pulang, lepas! Oh iya satu lagi, kamu kalau mau post fotoku ditutupin yang bener kek, jangan kayak tadi. Repot ngurusin komentar orang-orang, apalagi penggemar sama mantanmu yang terus-terusan ngirim teror.""Ya kan nggak tau bakal se booming itu," elak Dafa dengan wajah masam.Yang namanya bangkai walau disimpan baunya akan tercium juga. Sama seperti persahabatan mereka, mau ditutupi kayak gimanapun suatu saat pasti akan ketahuan. Meskipun semua foto mereka berdua yang dulu pernah diposting sudah dibersihkan oleh orang suruhan Caca.Caca tak mau meladeni ucapan sahabatnya lagi. Setelah meletakkan waslap di baskom dia langsung keluar."Bunda aku mau pulang ya ...."Fenti sedang memasak di dapu
last updateLast Updated : 2022-01-09
Read more

Bab 63

"Bukan nyusahin diri sendiri, kok. Ini namanya olahraga tau, biar semakin langsing dan tetep punya sispeck," balas Caca membuat ketiga temannya mendengus.Mereka tau itu hanya alasan belaka. Boro-boro kuliah jalan kaki, olahraga seminggu sekali saja sering ngeluh."Sesungguhnya berbohong itu dosa," ujar Naya disertai lirikan tajam.Caca tertawa lirih dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mau bagaimana lagi, daripada jujur tapi langsung ketahuan identitasnya?"Pokoknya ini gara-gara ban motor kempes dan gue males nambah pengeluaran buat naik taksi, lagi berhemat jadi mending duitnya gue tabung," tukas Caca langsung berjalan mendahului ketiga temannya.Gadis itu berharap setelah berkata demikian maka teman-temannya tidak akan curiga mengenai identitasnya sebagai anak orang kaya. Lagipula ucapannya juga tidak sepenuhnya bohong, dia memang sedang menabung untuk membeli tanah dan membangun rumah di Swiss."Woy, Ca, tungguin!""Aelah m
last updateLast Updated : 2022-01-13
Read more

Bab 64

"Sakit, heh! Sembarangan banget narik-narik, kalau bibirku jadi monyong gimana coba?"Caca mendelik sembari tangannya mengusap-usap bibir yang terasa sakit.Bukannya merasa kasihan, Dafa justru terbahak sambil memegangi perutnya. Memang dasar teman laknat!Melihat hal tersebut tentu Caca tidak tinggal diam, gadis itu langsung memukuli sang sahabat dengan tangannya."Aduh, ampun-ampun ....""Sini kamu!"Mereka terus kejar-kejaran, setelah lelah keduanya memilih rebahan."Tadi temen-temenku di kampus bilang HiDFY bakal tampil di salah satu stasiun televisi, ya?Caca langsung menoleh pada sang sahabat, ternyata laki-laki itu juga sedang menatapnya."Iya, tapi masih tiga hari lagi," jawabnya.Dafa mengangguk, keduanya terus berbincang hingga jam 7 malam."Aku pulang dulu deh, udah malam belum mandi nih.""Kamu kan jorok," ujar Dafa membuat gadis itu melepas sendal hendak memukulnya."Eh ... enggak
last updateLast Updated : 2022-01-13
Read more

Bab 65

"Eh, ngomong-ngomong emang lo sekarang lagi deket sama dia?" Tanya Fey ketika mereka sampai di kamarnya.Wajah gadis itu penuh kebingungan, seingatnya Caca hanya dekat dengan Fahry, eh, tapi beberapa hari yang lalu temannya itu memang mengunggah foto bersama Erza. Caca duduk di sofa pinggir jendela, "ya, lumayan nyaman dijadiin temen curhat," balas gadis berwajah cantik tersebut."Gue saranin kalian cukup jadi teman aja ya, Ca. Soalnya dia playboy, jangan sampai lo yang gak pernah pacaran sekalinya dapat malah buaya kayak dia."Caca mengangguk-angguk, tangannya bergerak mengikat rambut menjadi satu."Tenang aja, Kak. Gue gak mungkin suka sama dia kok," katanya membuat Fey bernapas lega.Walaupun Erza sepupunya, tapi ia tidak pernah membenarkan kelakuan laki-laki itu yang suka bergonta-ganti pasangan. Dasar cowok murahan!Kalau berani macam-macam dengan temannya, lihat saja, dia tidak akan tinggal diam!"Tumben yang la
last updateLast Updated : 2022-01-13
Read more

Bab 66

 Ditengah-tengah kebingungan yang melanda tiba-tiba pintu kamarnya kembali diketuk. Tidak mungkin bila pelayan lagi, ia kan tidak meminta sesuatu.Dengan langkah gontai gadis itu membuka pintu. Tampaklah seorang pemuda tampan berkaos putih dan celana jeans hitam, rambutnya basah dan acak-acakan, sepertinya sengaja tidak disisir.Tanpa menunggu persetujuan dari pemilik kamar, laki-laki tersebut nyelonong masuk."Eh?""Keringin rambutku dong, Ca," pinta Dafa yang kini duduk di depan cermin.Datang tanpa diundang, masuk tampa diijinkan, sekarang main nyuruh-nyuruh juga. Enak sekali. Berasa jadi bos kali ya?"Handuk di rumahmu pada ilang atau gimana sampai ngeringin rambut aja harus kesini?" Sindir Caca, namun langkahnya tetap menuju ketempat duduk Dafa.Gadis itu mengambil hairdryer dan berdiri di belakang sang sahabat."Kamu 'kan juga punya hairdryer," kata Caca lagi."Males makai. Eh, ini apaan sih, biasanya nggak ad
last updateLast Updated : 2022-01-13
Read more

Bab 67

2 hari setelah kejadian itu, kini tiba hari dimana HiDFY akan perform. Caca beserta rombongannya tengah bersiap. Gadis itu terlihat sangat cantik dan seksi saat memakai crop top lengan pendek yang di15 cm dari pahanya.Biasanya dia memilih mengenakan celana panjang, jogger, jeans, atau hotpants. Sekarang berbeda, meski awalnya menolak, tapi Diana tetap memaksanya memakai rok karena lagu yang akan mereka bawakan lebih girly."Lihat deh, mereka ganteng-ganteng banget ya," bisik Kiara dengan mata melirik rombongan artis yang duduk tidak jauh dari mereka."Lebih ganteng lagi kalau udah jadi pacar gue," balas Naya tak kalah pelan."Ye ... maruk banget. Pacar lo udah banyak," timpal Fey, tangan kanannya mendorong kepala Naya ke belakang."Gak usah pegang-pegang, ya. Bisa rusak dandanan gue," sungut Naya dengan mata melotot.Ternyata perkumpulan artis di sana juga sedari tadi melihat mereka. Terutama kaum laki-laki muda, mereka terus memandang Caca
last updateLast Updated : 2022-01-13
Read more

Bab 68

"Za, lo kayaknya salah jalan deh!" Seru Caca yang mulai khawatir."Enggak. Ini jalan pintas, gue sama abang lo sering lewat kok."Entah kenapa perasaan Caca semakin tak enak. Seperti ada yang berbeda dengan sikap Erza, suara laki-laki itu pun lebih datar dari biasanya."Za, coba tanya orang-orang di depan itu siapa tau kita beneran nyasar. Sepi banget lho ini tempatnya," kata Caca lagi saat melihat bayangan beberapa orang di depan sana. Ya, agak jauh di depan mereka ada sebuah lampu yang menerangi jalan, namun tak terlihat rupa orang-orang yang berdiri disana. Yang terlihat hanyalah bayang-bayangnya."Enggak ada yang salah," jawab Erza dingin."Za, lo kerasukan apa gimana sih?" Caca mulai frustasi, sikap laki-laki di depannya ini benar-benar aneh.Biasanya selalu ceria dan suka bercanda, namun sekarang dingin dan datar. Pelan-pelan ia mengeluarkan ponsel dari saku hoodie yang dikenakannya sebelum naik motor. Mengetikkan pesan pa
last updateLast Updated : 2022-01-13
Read more

Bab 69

 Sepertinya Tuhan mendengar doa Caca. Buktinya kini sebuah mobil sedan berhenti di sampingnya, pengendaranya ialah Fandi, kakak dari Freya."Kamu dari mana, ngapain lari-lari di tempat gelap begini?" Tanya laki-laki itu sambil melajukan motornya.Caca masih sesenggukan, beberapa kali ia menoleh ke belakang, membuat Fandi yakin bahwa teman adiknya ini dikejar beberapa preman yang tadi dia lihat.Tangan kirinya mengambil minum."Minum dulu," ujarnya.Kebetulan sekali dia menoleh saat Caca akan menerima minum, jadi laki-laki berusia 27 tahun itu dapat melihat tangan Caca yang berlumuran darah. Ia langsung menginjak rem, namun malangnya hal tersebut justru membuat kepala teman adiknya terantuk dashboard."Aww ...." Caca merintih pelan. Sudah lengannya sakit, kini kepala pun ikut sakit."Duh, maaf-maaf," ujar Fandi yang merasa bersalah.Secara spontan tangannya mengusap kepala Caca, persis seperti yang sering ia lakukan pada Fr
last updateLast Updated : 2022-01-15
Read more

Bab 70

  Karena hujan deras disertai kilatan petir, membuat anggota UKS menghentikan pencarian. Setengah jam yang lalu mereka sudah menyusuri jalanan dari basecamp ke tempat acara, namun Caca belum juga ditemukan.Meski ada perasaan senang, namun ada juga rasa sesal yang hinggap di hati Erza. Keakraban mereka selama beberapa minggu sebelumnya mampu membuat laki-laki itu merasa sedikit kasihan."Sebenernya Caca itu siapa lo sih, Ar? Kok kayaknya penting banget," celetuk salah satu anggota."Intinya lebih penting dari pacar." Bukan Arga yang menjawab, melainkan Gara.Arga duduk sembari menunduk. Dia benar-benar merasa tidak berguna karena tidak bisa melindungi adiknya.Gara duduk disampingnya lalu menepuk pundak saudara kembarnya untuk menenangkan, ini kedua kalinya dia melihat Arga terpuruk."Gak pa-pa Ar, gak pa-pa. Caca pasti pulang," ucapnya.Tak berselang lama, seorang perempuan masuk gerbang ditengah derasnya hujan."Itu Caca
last updateLast Updated : 2022-01-15
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status