Lahat ng Kabanata ng Perjalanan Cinta Alena: Kabanata 111 - Kabanata 120
152 Kabanata
Alena dan Devin
Mereka menghabiskan malam panas semalaman dan pagi ini Devin terbangun lebih dulu karena dia mendengarkan suara hpnya yang berbunyi. Ya, baru saja dia di telepon oleh Evan jika hari ini dia harus bertemu dengan klien yang datang dari Jepang, dan tentu saja Devin tidak mau telat atau pun tidak konsisten karena klien ini sangat penting baginya dan juga perusahaannya yang akan mendapatkan untung yang banyak. Dengan perlahan Devin membangunkan Alena dengan pelan-pelan, dia mengusap wajah istrinya dengan lembut, bahkan sesekali Devin juga mengecup puncak kepala Alena dengan lembut. “Sayang, bangun. Hari ini aku harus pergi untuk bertemu dengan klien,” bisik Devin tepat di telinga Alena, dan jelas saja itu sukses membuat bangun Alena. Alena membuka matanya dan dia juga tersenyum saat melihat wajah tampan suaminya, bahkan tangan Alena mengusap wajah suaminya itu namun dengan cepat Devin menghentikannya dan mengecup punggung tangan Alena dengan sayang. “Maafkan aku membangunkan kamu, hari i
Magbasa pa
Alice dan Evan
Malam ini mereka berdua sedang menikmati makan malam di restoran mewah yang sudah ditentukan oleh Evan. Malam ini Alice juga mengenakan gaun yang dibelikan oleh Evan, bahkan Evan juga menjemput dan menunggunya lama di rumah saat Alice sedang bersiap untuk pergi bersama dengan Evan.“Terima kasih untuk makan malamnya,” ucap Alice, menatap Evan.“Kamu tidak perlu berterima kasih Alice, aku sengaja melakukannya. Aku mau malam ini menjadi malam yang spesial untuk kita berdua,” ucap Evan tersenyum, bahkan dia juga meraih tangan Alice lalu mencium punggung tangannya dengan lembut.Alice terpaku dengan apa yang dilakukan malam ini oleh Evan, entah apa yang terjadi pada Evan malam ini sungguh membuat Alice begitu senang diperlakukannya manis seperti ini.“Alice,” panggil Evan.“Ya, kenapa?” tanya Alice yang tersadar dari lamunannya.“Aku ingin malam ini kamu menjadi kekasihku, jika bisa menjadi teman hidupku sampai maut memisahkannya,” ucap Evan.“A-apa? Apa a-aku tidak salah mendengar
Magbasa pa
Alena dan Sandra
Hari ini Alena memang sengaja ikut Devin untuk pergi ke kantor Devin. Alena melakukan ini hanya ingin tahu interaksi antara Devin dan Sandra, entah sejak kapan dirinya jadi penasaran dan tidak mempercayai Devin. Alena duduk di sofa sambil menyalakan laptopnya, dia ingin mengerjakan beberapa pekerjaan yang belum sempat dia kerjakan. Bahkan sesekali dia juga melirik keluar dan dia juga mendapati Sandra yang sedari tadi menatapinya, dalam hati Alena hanya bisa bersabar, andai saja ini bukan di kantor suaminya maka Alena bisa menegur Sandra atau mungkin memberikan Sandra umpatan.“Apa dia setiap hari pekerjaannya seperti itu?” tanya Alena dalam hati, dia langsung menggelengkan kepalanya dan kembali fokus pada pekerjaannya, dia hanya ingin berpikir positif saja.Waktu berjalan dengan cepat dan kini saatnya makan siang tiba, Alena yang masih sibuk dengan laptopnya di kagetkan Devin yang sudah berada di sampingnya.“Honey, kamu makan di restoran apa di sini saja? Biar aku suruh Sandra yang m
Magbasa pa
Alice dan Evan
Pagi yang cerah, begitu juga untuk Alice. Di mana pagi ini dia akan pergi bersama dengan Evan, mereka hanya akan pergi jalan-jalan saja sebenarnya namun bagi Alice sangat menyenangkan, apa lagi kini dengan hubungan yang berbeda. Alice meminum secangkir kopi yang dia buat tadi, saat ini dia sedang duduk santai di pinggir kolam. Lagi pula ini juga masih terlalu pagi dan lebih baik nanti saja bersiapnya, dengan di temani sandwich buatannya, Alice memakannya dengan penuh senyum dan bahagia dalam hatinya.“Apa aku enggak salah lihat? Kamu senyum-senyum sendiri seperti orang gila,” ucap Alena yang baru saja datang dengan membawa segelas susu untuk ibu hamil.Alice hanya tersenyum. “Eonie, bikin kaget saja. Aku masih sehat eonie, enggak gila. Bagaimana keadaan janin eonie?” tanya Alice.Alena duduk di samping Alice sambil meletakkan susunya di meja. “Baik, tidak ada masalah dan dokter juga menyuruh eonie makan-makanan yang sehat,” ucap Alena.“Syukurlah eonie, aku senang mendengarkannya,” uc
Magbasa pa
Sandra
Sebagai seorang sekretaris Sandra memang harus rajin, dia harus datang lebih dulu dan membersihkan ruangan tuannya, bahkan dia juga menyiapkan air minum untuk Devin dan yang lainnya. Sandra juga harus membuat jadwal setiap harinya yang di tulis di ipad yang dia bawa kemana saja, dan nantinya akan di sampaikan kepada Devin. Beberapa bulan bekerja di perusahaan milik tuannya, Sandra masih melangkah belum jauh, karena untuk menaklukkan tuannya sungguh tidak mudah. Apa lagi sang istri yang datang hampir tiap hari, bahkan Sandra juga sudah mendengar jika istri tuannya sedang hamil, seharusnya ini memang kesempatan Sandra bukan? Sandra bisa mencelakai istri tuannya agar mengalami keguguran dan bisa jadi tuanya nanti akan membenci Alena dan menceraikannya.“Pagi San,” sapa Evan yang baru saja datang.Sandra pun menundukkan kepalanya dan dia juga tersenyum pada Evan. “Pagi juga tuan Evan, ada apa tuan ke sini pagi-pagi?” tanya Sandra.“Aa, itu tadi tuan Devin menyuruhku untuk mengambil bebera
Magbasa pa
Sandra dan Austin
“Apa tuan akan mengikuti saya terus?” tanya Sandra, bahkan kali ini Sandra juga menatap Austin dengan tatapan tajam, seakan memang Sandra menunjukkan ketidaksukanya pada Austin di apartemennya.“Why? Apa kamu akan terus menolakku San? Aku sangat serius dengan ucapanku,” ucap Austin, dia tidak marah saat Sandra mengusirnya, dan dengan beraninya Sandra juga menatapnya seperti itu.“Saya mohon tuan, lebih baik anda kembali. Bahkan saya meminta dengan tuan sangat hormat,” ucap Sandra.Namun Austin menggelengkan kepalannya, dia juga tersenyum. Austin juga berjalan mendekati Sandra agar lebih dekat lagi. “Please, Sandra,” mohon Austin.Akan tetapi tetap saja Sandra menolak Austin saat ini dan dia lebih memilih memasukkan sandi untuk masuk ke dalam apartemennya, bahkan Austin juga ikut masuk ke dalam. Sandra berusaha mengusir Austin namun apa daya dia tidak bisa melawan tenaga Austin yang jauh lebih kuat darinya. Sehingga Sandra jauh lebih mengalah dia duduk di sofa sambil melepaskan high he
Magbasa pa
Pertengkaran kecil di pagi hari
Tidak terasa kandungan Alena yang sudah memasuki usia tiga bulan membuatnya semakin manja pada Devin. Bahkan Devin yang sering kali kewalahan menuruti permintaan sang istri yang terkadang suka aneh-aneh dan jika tidak dituruti maka Alena akan marah padanya bahkan bisa mendiamkan Devin selama seminggu lebih dan itu pernah terjadi sehingga membuat Devin sengsara. Seperti pagi ini Alena yang membangunkan Devin hanya untuk meminta nasi goreng buatan Devin, entah kenapa perut Alena tiba-tiba sangat lapar sekali. Alena tahu jika Devin tidur belum lama tapi perutnya juga sangat lapar sekali dan dia ingin makan nasi saat ini. Dengan sabar Alena tetap membangunkan Devin, namun Devin belum juga bangun bahkan hanya deheman saja yang Alena dengar.“Sayang, ayo bangun,” ucap Alena sambil menggoyang-goyangkan badan Devin.“Hmm ... honey, aku masih mengantuk, bisa enggak buatnya nanti saja,” ucap Devin dengan matanya yang masih terpejam.“Tapi aku maunya sekarang,” ucap Alena dengan sedikit berteria
Magbasa pa
Sandra berbuat ulah
Malam ini Devin mengajak Sandra dan Evan untuk lembur, namun sayangnya Evan harus kembali lebih dulu karena ada pekerjaan yang lebih penting dan saat ini Sandra bersama dengannya. Bahkan sesekali Sandra juga berani meliriknya, bahkan Sandra juga sesekali memamerkan miliknya agar aku tergoda. Akan tetapi aku sama sekali tidak tertarik dengan itu, aku bahkan merasa tidak nyaman dan bahkan ingin sekali aku melempar Sandra saat ini juga keluar gedung kalau saja pekerjaanku saat ini banyak. Aku mengmbuskan nafas kasarku dan beranjak dari dudukku dan berjalan ingin keluar ruangan sebentar karena jujur saja aku merasa suntuk.“Tuan, mau kemana?” tanya Sandra.“Aku ingin keluar sebentar, dan kamu tolong segera selesaikan pekerjaan kamu. Jika sudah selesai maka kamu boleh segera pulang,” ucapku.Saat itu juga aku kembali melangkahkan kaki namun lagi-lagi Sandra mencekal tanganku dengan kuat, sehingga aku menoleh ke arahnya dan menatap cekalan tangan Sandra, saat itu juga Sandra langsung mel
Magbasa pa
Austin
Setelah menunggu sekitar satu jam kini orang yang telah di tunggu oleh Devin pun datang dan kini tepat berada di hadapan Snadra. Dimana seorang lelaki yang menatapnya dengan penuh kemarahan dan yang pasti penuh gairah dan Sandra juga tidak akan bisa membayangkan bagaimana nansibnya nanti.“Bagaimana? Kamu pasti bahagia bukan? Aku menyiapkannya untukmu Sandra,” ucap Devin tersenyum, begitu juga orang yang berada di samping Devin.“Aku memberimu hadiah Austin, jadi nanti kamu harus memberiku sesuatu,” ucap Devin.Ya, lelaki itu adalah Austin mantan bos Sandra dulu, dan dia juga pernah melakukan hubungan ingtim beberapa kali. Devin tahu semua ini karena dia memang menyelidiki sekretaris liciknya ini, karena Sandra akan melakukan segala hal untuk mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik, namun sialnya kali ini Sandra salah orang dan dia juga akan jatuh kembali ke tangan Austin.“Bahkan aku juga sangat senang bekerjasama dengan kamu Devin,” ucap Austin tersenyum, begitu juga dengan D
Magbasa pa
Alena dan Devin
Saat ini Devin sedang menemani Alena untuk cek kandungan, Alena dan Devin sangat senang melihat buah hati mereka berkembang dengan baik, bahkan kandungan Alena juga sangat baik-baik saja. Akan tetapi Alena juga tidak boleh banyak pikiran yang akan membuatnya setres, selain itu juga Alena tidak boleh capek atau pun mengangkat yang berat-berat. Devin yang sedari tadi sangat terlihat bahagia dan berkali-kali mencium Alena. Setelah menebus obat yang di resepkan oleh dokter, Devin mengajak Alena untuk makan siang bersama di restoran yang dekat dengan rumah sakit.Devin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sedangkan tangannya yang satunya memegang tangan Alena dengan erat, bahkan dia juga sesekali mencium punggung tangan Alena. “Honey, aku sangat bahagia,” ucapnya tersenyum.“Aku juga sayang,” ucap Alena, bahkan kali ini Alena yang mencium pipi Devin.Devin menoleh dan tersenyum pada Alena, dia juga tidak sabar menunggu kelahiran anak ke dua mereka. Setelah sekian lama Devin menantik
Magbasa pa
PREV
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status