Setelah menunggu sekitar satu jam kini orang yang telah di tunggu oleh Devin pun datang dan kini tepat berada di hadapan Snadra. Dimana seorang lelaki yang menatapnya dengan penuh kemarahan dan yang pasti penuh gairah dan Sandra juga tidak akan bisa membayangkan bagaimana nansibnya nanti.“Bagaimana? Kamu pasti bahagia bukan? Aku menyiapkannya untukmu Sandra,” ucap Devin tersenyum, begitu juga orang yang berada di samping Devin.“Aku memberimu hadiah Austin, jadi nanti kamu harus memberiku sesuatu,” ucap Devin.Ya, lelaki itu adalah Austin mantan bos Sandra dulu, dan dia juga pernah melakukan hubungan ingtim beberapa kali. Devin tahu semua ini karena dia memang menyelidiki sekretaris liciknya ini, karena Sandra akan melakukan segala hal untuk mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik, namun sialnya kali ini Sandra salah orang dan dia juga akan jatuh kembali ke tangan Austin.“Bahkan aku juga sangat senang bekerjasama dengan kamu Devin,” ucap Austin tersenyum, begitu juga dengan D
Saat ini Devin sedang menemani Alena untuk cek kandungan, Alena dan Devin sangat senang melihat buah hati mereka berkembang dengan baik, bahkan kandungan Alena juga sangat baik-baik saja. Akan tetapi Alena juga tidak boleh banyak pikiran yang akan membuatnya setres, selain itu juga Alena tidak boleh capek atau pun mengangkat yang berat-berat. Devin yang sedari tadi sangat terlihat bahagia dan berkali-kali mencium Alena. Setelah menebus obat yang di resepkan oleh dokter, Devin mengajak Alena untuk makan siang bersama di restoran yang dekat dengan rumah sakit.Devin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sedangkan tangannya yang satunya memegang tangan Alena dengan erat, bahkan dia juga sesekali mencium punggung tangan Alena. “Honey, aku sangat bahagia,” ucapnya tersenyum.“Aku juga sayang,” ucap Alena, bahkan kali ini Alena yang mencium pipi Devin.Devin menoleh dan tersenyum pada Alena, dia juga tidak sabar menunggu kelahiran anak ke dua mereka. Setelah sekian lama Devin menantik
Malam ini Sandra sedang duduk sendirian, dia sedang berada di club malam. Sandra sudah menghabiskan satu botol wine dengan kadar alkohol yang cukup tinggi, dirinya sedang memikirkan banyak cara untuk mendapatkan Devin jatuh ke pelukannya. Namun itu sepertinya hanya sia-sia saja karena kini dirinya sedang di awasi oleh Austin, dimana dia tidak bisa bergerak dengan bebas. Sungguh, Sandra saat ini pikirannya sedang banyak, sampai-sampai dirinya tidak bisa berpikir dengan jernih sama sekali.“Sialan!” umpat Sandra, andai saja Austin tidak mengacaukan rencananya pasti dirinya masih bekerja dengan Devin. Namun saat ini dirinya sudah di pecat dan kecil kemungkinan untuk melakukan semuanya.“Arrgghh! Aku benci Austin!” teriak Sandra.Sambil mengacak-acak rambutnya yang kini berantakan, bahkan penampilan Sandra yang sudah tidak rapi lagi. Di mana malam ini Sandra mengenakan rok pendek dan baju crop dengan tali kecil di lengannya, bahkan lekuk tubuhnya yang terlihat sangat jelas bisa menggun
Hari ini Devin mengajak keluarga berlibur ke Busan, mereka ingin menghabiskan waktu selama seminggu di Busan. Ini memang sudah di rencanakan Devin beberapa hari yang lalu, bahkan keluarganya pun juga setuju, termasuk Alice dan Evan juga ikut. Bahkan Devin juga sudah memesan kamar hotel di Busan untuk satu minggu, dimana Devin memesan hotel yang terbaik di Busan. Mereka memilih naik pesawat untuk sampai di Busan karena lebih cepat, tentu saja Devin juga sudah menyiapkan mobil untuk nantinya menuju hotel, karena dirinya tidak ingin terjadi apa-apa pada Alena.Sampai di bandara Busan, Devin langsung mengajak mereka semua menuju parkiran dimana sudah ada sang sopir yang menunggu. Mereka sangat bahagia karena bisa berlibur bersama, karena pada dasarnya mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Devin yang saat ini masih menggandeng erat tangan Alena, padahal sedari tadi Alena selalu di sampingnya dan tidak pernah jauh dari Devin.“Sayang,” ucap Alena.“Hmm,” hanya deheman yang
Evan mengajak Alice untuk jalan-jalan mencari udara malam hari di Busan, bagi keduanya hari ini hari yang paling sangat indah dimana mereka bisa menghabiskan waktu bersama selama satu minggu, karena pada hari biasanya waktu mereka terhalang karena pekerjaan. Mereka masih ingin berpacaran dan belum memikirkan untuk ke jenjang pernikahan. Evan menggandeng tangan Alice dengan erat, udara malam ini kebetulan dingin dan beruntung saja mereka memakai baju tebal.“Baby,” panggil Evan.Saat itu juga Alice menoleh ke arah Evan, tentu saja dengan senyum Alice yang membuatnya semakin jatuh cinta dengan Alice. Ya, senyum Alice yang begitu membuatnya semakin cantik dan menggemaskan bagi Evan.“Ya, kenapa?” tanya Alice.“Aku bahagia bisa menghabiskan waktu bersama denganmu, apa lagi satu minggu,” ucap Evan.Begitu juga dengan Alice yang menganggukan kepalanya dan berkata, “Ya, dan aku sangat berterima kasih pada oppa karena mengajak kami liburan.”“Aku rasa oppa kamu sedang kemasukan hantu sehingga
Sore hari yang begitu cerah, sore ini Sandra sedang duduk sendirian. Dia sedang duduk di bangku taman sendirian, entah apa yang dia lakukan disni yang pasti dia hanya ingin menghirup udara segar. Sudah selama satu minggu dia tidak pernah keluar dari apartemennya, bahkan sehari-harinya dia hanya menghabiskan waktu tidur, nonton, atau mengerjakan yang bisa kerjakan di dalam apartemen, bahkan untuk makan saja Sandra lebih memilih delivery. Selain itu Austin juga sempat datang ke apartemennya namun dia tidak membukakan pintu apartemennya sama sekali, bahkan telepon dari Austin dia tak menjawabnya.Sandra melamun, menatap ke depan lurus, entah apa yang dia pikirkan saat ini. Yang pasti keinginannya untuk mendapatkan Devin tidak akan terhenti begitu saja, sedang untuk urusannya dengan Austin, dia akan mengalihkan perhatiannya agar terkecoh dan saat itulah rencananya akan berhasil.“Karena aku yakin, jika semuanya akan berjalan dengan lancar dan sesuai rencanaku. Aku Sandra yang tidak mudah
Seperti biasa Devin selalu meluangkan waktunya untuk bersama dengan istrinya, dimana sedang hamil besar. Perut Alena yang sudah membesar dan sudah menginjak 5 bulan membuatnya selalu waspada karena tidak ingin terjadi apa-apa dengan anak yang berada di dalam kandungan Alena. Malam ini Devin membuatkan makanan kesukaan Alena, karena dia meminta untuk di buatkan, lelah? Iya memang, namun Devin tidak mau menunjukkan rasa lelahnya karena dia yakin jika Alena juga sangat lelah apa lagi membawa badanya bersama dengan anak yang berada di dalam perutnya. “Honey, mau aku buatkan susunya sekalian?” tanya Devin. Alena hanya mengangguk dan segera memakan masakan Devin, kehamilannya membuatnya makan banyak, padahal kalau di rasa dia juga sudah ikut malam tadi namun kini dia cepat merasa lapar. Dengan di temani Devin di sampingnya, Alena sesekali juga menyuapinya suaminya yang sangat dia cintai. “Habis ini kita langsung istirahat ya,” ajak Devin, dan lagi-lagi Alena hanya mengangguk. Kehidupan
Setelah menunggu beberapa hari akhirnya dia mendapatkan pekerjaan, dia menjadi sekretaris Devin. Katty sangat beruntung karena sahabat terbaiknya itu memberikan pekerjaan, namun sialnya kenapa dia harus bertemu dengan Evan yang ternyata dia juga bekerja di kantor Devin, bahkan saat ini Evan yang sedang menjelaskan semuanya padaku, sungguh bukan ini yang dia mau. Memang dia sempat menelepon Evan untuk mencarikan pekerjaan namun bukan satu kantor dengannya, karena jujur saja dia belum bisa move on seratus persen.“Katty, kamu mengerti apa yang aku jelaskan tadi bukan?” tanya Evan, karena dia juga sadar bahwa sedari tadi Sandra melamun.“Ah, iya. Aku mengerti, tapi jika nanti aku menemui kesulitan apa aku boleh bertanya lagi?” tanya Katty balik.Saat itu Evan tersenyum sambil menganggukan kepalanya dan berkata, “Tentu saja Kat, kamu busa meneleponmu kapan kamu mau, karena aku juga tidak selalu berada di sini.”“Hm, baiklah. Terima kasih Evan,” ucap Katty.Saat itu juga Evan langsung meni