Nod mengamati sekeliling ruangan yang dipenuhi buku-buku tadi. ”Mungkinkah buku itu ada di sini?”Fibrela mengangkat kedua bahunya. Dia ikut melihat deretan benda-benda antik yang ada di museum tersebut. Selain deretan buku, ada lukisan, ukiran, serta beberapa hasil pahatan peninggalan para atlic di zaman peradaban awal.“Kalaupun ada, kita sudah terkurung di sini. Kita akan ikut tenggelam bersama para atlic,” gumam Brevis.“Sebaiknya kita cari jalan keluar dari sini, Nod,” timpal Likos. Dia terus mengorek celah pintu yang tadi dilewati Urvi dan teman-temannya tadi.“Aku masih tidak percaya Urvi tega meninggalkanku di sini hidup-hidup.” Fibrela berdesah tak bersemangat.“Kau tidak dengar kata Todu tadi? Dia bilang kau yang membunuh seluruh keluarganya,” tukas Likos. “Mungkin Urvi juga punya dendam kesumat denganmu.”“Aku tidak tahu-menahu tentang itu. Pasti ada kes
Read more