Beranda / Romansa / Mas Sena / Bab 1 - Bab 10

Semua Bab Mas Sena: Bab 1 - Bab 10

15 Bab

Awal Dari Akhir

“Setelah apa yang lo lakuin ke gue. gak nyangka gue sama lo sen,”ucapnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.“Kan aku udah jelasin. Masak kamu masih gak ngerti sih ,” ucapnya tersulut emosi.“Gak ngerti maksud lo? Lo itu udah hampir mau merusak gue sen, lo gak mikir kedepannya gue gimana?” ucapnya“Tapi buktinya kamu juga mau kan? kamu juga salah disini,”ucapnya juga menyalahkan.Merasa malas menanggapi,  Zelina pun meraih tasnya dan melenggang pergi dari hadapan Sena. Ia tak mau lagi berurusan dengan sosok lelaki yang ada di depannya. Zelina Prameswari , atau yang biasa kerap dipanggil Zelin, Elin, Lili, adalah  gadis yang saat ini menyandang sebagai mahasiswa semester 3 di Universitas Bangsa Jaya. Dadanya sesak mengingat kejadian kemaren yang masih saja memenuhi pikirnya. Ia meninggalkan sosok lelaki yang beberapa kali membuatnya kecewa. Meskipun masih belum menguntai hubungan, akan tetapi ia
Baca selengkapnya

Ombak Emosi

Semenjak kejadian itu, Zelina dan Vidya sempat uring uringan. Bahkan keduanya pun tidak saling berbicara untuk beberapa hari. begitu juga dengan hari ini, sepertinya Zelina masih belum bisa berdamai dengan Vidya.Ya meskipun Vidya udah menjelaskan semuanya kepada Zelina.“Zel, lo masih marah sama gue?”tanya Vidya.Zelina tak menjawab. Dirinya masih saja bergelut dengan laptop yang kini ada di hadapannya. Vidya mendekati si Zelina. Namun, Zelina jutru bergeser ke tempat duduk lainnya.“Zel, gue minta maaf ya, atas semua yang terjadi. gue gak ada niat apa-apa kok sama lo dan cowok kemaren itu,”ucap Vidya serius.Zelina hanya memandang si Vidya sebentar. Wajah Vidya tampak begitu serius. Saat kedua matanya saling bertemu, Zelina justru memalingkan wajahnya. Ia kembali lagi ke laptopnya.“Oke, kalo lo masih belum bisa maafin gue. malam ini gue bakal tidur di rumahnya sasa aja. Sampai lo maafin gue,” ucap Vidya
Baca selengkapnya

Bertemu

“Zel , lo mau kemana sih? Tiduran aja dulu,” ucap Vidya melarang.Zelina terus bergerak dari ranjang rumah sakit. dirinya bosan sedari tadi hanya bisa tiduran. Karena vidya terus saja melarangnya untuk bergerak.“Zel,denger gaksih,”ucap Vidya.“Iya iya denger. Gue mau duduk vid, capek tiduran mulu,”keluh Zelina.“Zel, lo itu belum pulih bener. Jadi jangan banyak gerak, nanti luka yang ada di tubuh lo jadi makin nyeri,”ucap Vidya memberi wejangan.“Vid, tapi gue capek tiduran mulu, panas nih punggung gue. tolong ya vid,”ucap Zelin dengan memperlihatkan puppy eyes nya.Wajah zelina begitu memelas meminta tolong kepada vidya yang membuat vidya tidak tega dengan zelina. namun, dirinya juga harus melakukan amanah dari seseorang yang memintanya datang kemari.Satu kalimat yang masih terngiang di otaknya.“Tolong jaga zelina, jangan sampe dia banyak gerak,
Baca selengkapnya

Jiwa Malaikat

“Zel , lo mau kemana sih? Tiduran aja dulu,” ucap Vidya melarang.Zelina terus bergerak dari ranjang rumah sakit. dirinya bosan sedari tadi hanya bisa tiduran. Karena vidya terus saja melarangnya untuk bergerak.“Zel,denger gaksih,”ucap Vidya.“Iya iya denger. Gue mau duduk vid, capek tiduran mulu,”keluh Zelina.“Zel, lo itu belum pulih bener. Jadi jangan banyak gerak, nanti luka yang ada di tubuh lo jadi makin nyeri,”ucap Vidya memberi wejangan.“Vid, tapi gue capek tiduran mulu, panas nih punggung gue. tolong ya vid,”ucap Zelin dengan memperlihatkan puppy eyes nya.Wajah zelina begitu memelas meminta tolong kepada vidya yang membuat vidya tidak tega dengan zelina. namun, dirinya juga harus melakukan amanah dari seseorang yang memintanya datang kemari.Satu kalimat yang masih terngiang di otaknya.“Tolong jaga zelina, jangan sampe dia banyak gerak,
Baca selengkapnya

Apakah Ini Takdir?

Part 5 Apa ini Takdir?Pulih.Satu kata yang telah mewakili keadaan Zelina sekarang. Dirinya sudah tidak lagi terbaring diatas ranjang. Bahkan 2 hari setelah kepulangan, dirinya memaksakan untuk masuk kuliah. Kali ini dirinya tengah berkutat dengan tugas yang sudah beberapa hari tidak ia sentuh. Dirinya adalah sosok mahasiswa yang rajin, dan juga aktif baik dalam organisasi maupun pada pelajaran mata kuliah.“Zel,”panggil“Oii, kenapa?”jawab zelina.Zelina menoleh kea rah sumber suara.“Lo ikut gak?”tanyanya.“Ikut apa?”tanya zelin balik.“Itu acara yang diadakan oleh kampus,”jawabnya.“Acara apa emangnya, gue belum tahu sih. Lo tahu sendiri kan, kalau gue baru juga baru masuk,”jawab zelina.“Heheh, iya juga sih. Ini nih gue kasih lihat. Gue sempet moto tuh poster tadi di madding,”ucap zelinaZelina menerima ponsel temanny
Baca selengkapnya

Kehilangan Jejak

Part 6 Kehilangan jejakLapangan Kampus Adyatama.Disinilah Zelina berada. Dengan punggung yang memanggul tas besar berisi barang barang miliknya. Dirinya mengikuti acara yang diadakan oleh kampusnya. Awalnya terpaksa, namun karena Vidya sahabatnya juga ikut. Mau tak mau dia pun juga ikut. Setelah semalam bernegosiasi, akhirnya Zelin memutuskan untuk ikut dan mendaftarkan diri.“Mana sih panitia nya, gaktau panas apa,”keluh Zelina.Zelina celingak celinguk melihat kanan kirinya. Melihat mahasiswa yang berseliweran membuat kepalanya pusing. Ia pun memutuskan untuk duduk di sebuah taman dekat lapangan.Tiba tiba saja, rasa dingin ia rasakan di pipinya.“Nyesss…,”Zelina pun menoleh. Dan ternyata telah tertempel minuman botol yang dingin ke pipi nya.“Kak Azka,”ucap Zelina.Tanpa menjawab, laki-laki yang bernama Azka justru alah duduk di samping Zelina dan menyodorkan air minum u
Baca selengkapnya

Dari Ibu Untuk Cinta

Sena.Jalanan yang ramai berlalu lalang dihiasi dengan kerlip cahayanya. Bintang yang bertaburan di langit pun juga menyapa Sena pada malam ini. Tak lupa lagu yang terdengar lirih dalam mobil menambah suasana kegalauan Sena. Lagu favoritnya semenjak mengenal Zelina. Entah mengapa salah satu lagu dari penyanyi yang tersohor dengan ciri khas nadanya yang tinggi itu, dengan judul putus atau terus. Lagu itu mewakili keadaannya sekarang. Sepulang dari rumah Zelina dirinya sengaja untuk tidak pulang ke rumahnya. Melainkan dirinya mencari udara segar di luar.“Drrrtt….drttt.”Ponselnya bergetar tanda pesan masuk. Ia pun meraih dan membacanya.“Ibu,”ucapnya saat dirinya membaca sekilas.Merasa gagal focus. Ia pun lalu berhenti di pinggir jalan untuk membuka pesan dari ibunya.“Tumben ibu nyuruh pulang,”ucapnya sambil tertawa getir.Dengan perasaan yang campur aduk dirinya pun lalu melenggang pulang m
Baca selengkapnya

Salah Tujuan

 “Lo mau kemana zel?”tanya Vidya.“Ikut lo, kita kan sekelompok,”jawab Zelina.“Kita tuh emang sekelompok, tapi kan beda tempat,”ucap Vidya.“Yaelah vid, terus gue dimana dong?”ucap Zelina.“Entah,”ucap Vidya sambil mengangkat bahunya.Zelina pun hanya mendengus mendengar jawaban dari temannya. pasalnya dirinya lupa mendapat bagian dimana. Malam itu waktu pembagian kelompok dan tempat mengabdi, dirinya justru tertidur tidak mendengarkan. Dan sekarang, dirinya bingung harus kemana dirinya pergi. Mau tidak mau harus tanya lagi ke panitia.“Gue duluan zel, bye , bye,”ucap Vidya lalu pergi.“Hmmm,”jawab Zelina.Vidya yang sudah tahu kemana dirinya pergi, akhirnya pun meninggalkan Zelina sendirian. Sedangkan Zelina pun lalu menghampiri si panitia untuk tanya kemana dirinya ditempatkan.“Kak Azka.”“Iya Zelina, ken
Baca selengkapnya

Masa Lalu untuk Masa Depan

“Duh, mana sih rumahnya.  Mana  gelap lagi,” ucap Zelina sambil menyusuri jalanan pulang.Zelina menyusuri jalanan pulang sendirian tanpa ada teman yang mendampinginya. Bahkan Vidya pun langsung pulang saja tanpa mengantarkan Zelina pulang, ya karena rumah yang ditempati oleh Zelina berada jauh dari rumah Vidya dan berbeda arah. Selain itu tumben kak Azka tidak megantarkannya pulang, karena kak Azka yang tak tahu entah kemana.Zelina melihat kanan kiri jalanan sambil menyalakan senter ponselnya yang tak begitu terang. Bulu kudukku pun terangkat dan merinding.“Gak ada orang lagi, mana sepi pula jalannya,” gerutu Zelina di sepanjang jalan.“Kresekkk….kressekkkk…..”Zelina menoleh ke belakang mencari sumber suara. Namun saat dirinya menoleh, justru tidak ada apa-apa. ia pun melanjutkan perjalanannya dengan langkah yang cepat.“Duh, lowbat lagi,” gerutu Zelina sambil meliha
Baca selengkapnya

Kesalahan Terbesar

Suasana pagi yang bersinar cerah ternyata tak sama dengan suasana hati Zelina kali ini. Bagaimana tidak, hatinya berkecamuk kesal dan bahagia. Bahagia bisa bertemu lagi, kesal jika terus saja mengingat masa kelam bersama Sena. Entahlah. Dirinya sudah beberapa hari berada di keluarga Pradipta. Mekipun belum  sah dijuluki mrs. Sena. Akan tetapi berkat kegiatan ini, dirinya bisa menjadi bagian dari keluarga Sena. Hari ini dirinya mulai nimbrung di dapur iBu Astri. Meskipun dirinya tidak ahli dalam dunia masak memasak, akan tetapi demi menjaga nama baik dan harga diri.“Biar ina saja bu yang memotong bawangnya,”ucap Zelina.“Yaudah. Oh ya ina, ibu mau bangunin bapak dulu. kamu lanjutin masaknya ya, nanti ibu kesini lagi.”jawab Bu Astri sambil menyodorkan pisau dan sayuran kepada Zelina.“Iya bu, “jawabnya sambil tersenyum kea rah Bu Astri.Bu Astri pun menyodorkan pisau dan bawang putih ke arah Zelina untuk dipotong po
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status