Home / Romansa / Mas Sena / Apakah Ini Takdir?

Share

Apakah Ini Takdir?

Author: aimsri
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Part 5 Apa ini Takdir?

Pulih.

Satu kata yang telah mewakili keadaan Zelina sekarang. Dirinya sudah tidak lagi terbaring diatas ranjang. Bahkan 2 hari setelah kepulangan, dirinya memaksakan untuk masuk kuliah. Kali ini dirinya tengah berkutat dengan tugas yang sudah beberapa hari tidak ia sentuh. Dirinya adalah sosok mahasiswa yang rajin, dan juga aktif baik dalam organisasi maupun pada pelajaran mata kuliah.

“Zel,”panggil

“Oii, kenapa?”jawab zelina.

Zelina menoleh kea rah sumber suara.

“Lo ikut gak?”tanyanya.

“Ikut apa?”tanya zelin balik.

“Itu acara yang diadakan oleh kampus,”jawabnya.

“Acara apa emangnya, gue belum tahu sih. Lo tahu sendiri kan, kalau gue baru juga baru masuk,”jawab zelina.

“Heheh, iya juga sih. Ini nih gue kasih lihat. Gue sempet moto tuh poster tadi di madding,”ucap zelina

Zelina menerima ponsel temannya yang disodorkan kepadanya. Ia membaca tentang acara yang akan diselenggarakan itu.

“Ini kek acara pengabdian masyarakat gitu gak sih?”tanya zelina.

“Iya sih keknya, lo mau ikut Zel?”jawabnya.

“Emmm, keknya enggak deh. Gue kan baru sembuh. Gak kuat buat ikut kegiatan di luar,”jawab zelina asal sambil memandangi ponselnya.

“Yaelah Zel, padahal ini tuh kesempatan emas buat lo deh,”ucapnya menggoda zelina

“Maksudnya?”tanya zelina.

“Lihat deh poin benefit yang terakhir,”ucapnya.

Zelina membaca ulang.

“Mendapat jodoh jika beruntung,”ucap zelina saat membaca poster

Zelina pun melihat temannya sambil menepuk tangan temannya.

“Asem lo, kirain benefitnya gede. Gue udah serius bacanya. Eh , gaktaunya. Dahlah lo aja yang ikut,”jawabnya.

Zelina mengembalikan ponsel kepada pemiliknya.

“Hahah, kalau gue mah ya ikut Zel. dan keknya Vidya juga ikut deh, tadi gue baru daftar sama dia,”ucapnya.

“Vidya? Seriusan?”tanyanya.

“Hmmm,”jawabnya.

“Anjir tuh anak, kenapa gak bilang ke gue dulu kalau mo daftar,”ucapnya.

“Oh ya satu lagi Zel, kan ini yang ngadain kampus. Jadi otomatis si bem juga ikut. Katanya lo lagi ….,”godanya.

“Paansih, dah gue mau cari Vidya dulu. thanks infonya ya,”ucapnya.

“Oke Zel,”ucapnya.

Zelina pun pergi meninggalkan temannya itu. ia melenggang keluar dari kelas dan mencari Vidya yang tak tahu dimana berada. Ia mencari Vidya ke beberapa tempat. bahkan dirinya pun juga menghubungi lewat ponselnya. Namun, tidak ada jawaban tau balasan dari Vidya. Hal itu membuat dirinya kawatir.

“Lo dimana sih vid. Giliran dicari gak ada, giliran gak dicari muncul tiba tiba. aslinya lo tuh jelangkung apa orang sih,” ucapnya.

Zelina ngedumel tidak jelas. sambil melihat kanan kiri mencari Vidya. Dirinya teringat, bahwa hari ini Vidya sedang masuk kerja di sebuah caffe tempat Vidya bekerja.

“Oh ya, apa gue datengin aja tuh tempat kerjanya?”

Zelina pun menuju ke sana. Tempatnya tidak jauh dengan kampusnya. Sambil menyusuri jalanan dengan jalan kaki. Sampailah di tempat kerja Vidya. Ia pun lalu duduk di tempat dekat jendela. Waiters pun menghampirinya dan menawarkan hidangan untuk dipesan. Setelah waiters pergi, dirinya pun melirik ke kanan kiri. Mencari keberadaan Vidya. Namun tak di temukan.

“Vidya kemana ya, tumben gak ada,”

Dari kejauhan dirinya melihat sosok yang sama dengan Vidya yang tengah duduk bersama sosok lelaki.

“Itu bukannya Vidya, terus siapa tuh cowok,”

Zelina melihat dengan lekat. Namun wajahnya tak jelas, karena duduk memunggunginya. Ia hanya melihat wajah Vidya yang sedang tertawa dari samping. Ia pun berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Vidya. Namun kesialan menghampirinya, tiba tiba saja dirinya terjatuh karena terpeleset. 

“Awhhhh,”

Sontak Zelina pun menjadi pusat perhatian di dalam caffe tersebut. Belum sempat dirinya menghampiri Vidya. Ia sudah jatuh duluan. Ia pun berdiri dibantu oleh pelanggan yang juga sedang ada di sana.

“Makasih,”

Setelah ia berdiri. Ia pun melihat tempat dimana Vidya duduk. namun nihil, Vidya sudah tak lagi ada di sana. Ia juga mencari di sekitar tempat duduknya pun juga tak ada. apa ini hanya bayangannya saja?

“Hufft, ternyata gak ada,”

Ia pun kembali duduk di tempatnya sambil menunggu pesanannya datang. Tak lupa ia pun juga mengabari Vidya kalau dirinya ada di tempat kerjanya. masih tak ada balasan. Setelah pesanannya datang, dirinya pun menyeruput dan menghabiskan. Setelah itu dirinya pun lalu membayar dan pulang.

Ia pun juga sempat kaget karena pesanannya sudah lunas terbayar. Padahal dirinya pun masih belum membayar. Ia hanya mengangguk atas jawaban yang telah diberikan oleh kasir, bahwa karena hari ini ada promo beberapa minuman dan juga siapapun yang namanya berawalan ”  z “ maka akan mendapat promo tidak bayar alias gratis.

“Terima kasih mbak Zelina atas kunjungannya. Karena hari ini adalah hari special bagi pemilik caffe, maka pihak caffe memberikan promo gratis bagi siapapun pelanggan yang memiliki nama dengan berawalan huruf z. dan mbak Zelina adalah salah satunya,”

“Ohh, jadi seperti itu. baiklah, makasih,”

Ia pun lalu melanggang keluar dari caffe dan pulang namun pikirannya masih mengingat kejadian barusan.

Di lain tempat , sosok mata yang bersembunyi di balik  bilik pun kini memberanikan keluar dari tempat persembunyiannya. Sambil bernafas lega dan juga mengelus dadanya. Siapa dia kalau bukan Vidya. Benar, setelah tahu kalau Zelina ada di tempatnya bekerja apalagi sedang tahu dirinya bersama seseorang, ia pun mengambil langkah cepat untuk meninggalkan tempat duduknya dan bersembunyi di dapur caffe.

“Untung gak ketahuan,”

“Emang ada apa vid?”

“Gapapa. Oh ya makasih udah bantuin gue tadi,”

“Oh ya vid, tadi kan lo nyuruh gue  buat bilang kalau di caffe ini ada promo. Kalau semisal nanti ada pelanggan yang tahu dan minta promo itu gimana dong.ini kan Cuma rekayasa,”

“Iya juga sih,”

Vidya pun berpikir akan hal itu. ia pun teringat.

“Oh ya, gini aja. Gue kasih aja kuota 5 orang yang memiliki nama yang berawalan z, dan salah satunya Zelina. dan sekarang masih ada kuota 4 orang lagi. jadi kalau semisal 4 orang ini terpenuhi, ya maka gak ada promo lagi, untuk uangnya gue kasih setelah kuota 5 orang ini terpenuhi, tapi please jangan sampe pemilik nih tempat tahu, oke?”

“Gue sih oke aja, tapi lo yakin nih?”

“Hmmm, percaya sama gue,”

“Baiklah,”

Vidya pun tersenyum lega. meskipun harus mengorbankan uangnya yang tak banyak itu. namun, ini semua demi untuk menutup kebohongan atas apa yang dilakukan terhadap Zelina barusan. tak lama kemudian, ponselnya bordering. Dirinya melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Ia pun membacanya. Terkejut.

“Pak Sena ? demi apa pak Sena kasih gue uang sebanyak ini,”

Ia menutup mulutnya tak percaya. dalam pesannya juga diucapkan terima kasih kepada Vidya. Ia bahagia, bahwa baru saja dirinya mendapat kesulitan. Namun, langsung dibalas dengan kemudahan oleh Tuhan.

“Pak Sena baik banget, tapi kenapa si Zelin justru bersikap ketus pada pak Sena. Pasti ada apa-apa sama mereka berdua, apa ya kira kira?”

Vidya sejenak berpikir akan hal itu. bagimanapun ini semua demi kebahagiaan teman nya. Dan juga rasa balas budi kepada pak Sena karena telah membantunya selama ini. meskipun harus berbohong  kepada Zelina.

Akan kah Zelina tahu bahwa sosok yang tadi dicurigai memang benar benar Vidya. Dan bagaimana reaksi Zelina setelah tahu selama ini Sena dan Vidya dalam sekubu? Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada Zelina dan Sena hingga Zelina seolah kesal dengan Sena?

“Haruskah bertahan jika telah dihancurkan?   atau tetap menerima meski berulang kali dikecewakan? ”

Related chapters

  • Mas Sena   Kehilangan Jejak

    Part 6 Kehilangan jejakLapangan Kampus Adyatama.Disinilah Zelina berada. Dengan punggung yang memanggul tas besar berisi barang barang miliknya. Dirinya mengikuti acara yang diadakan oleh kampusnya. Awalnya terpaksa, namun karena Vidya sahabatnya juga ikut. Mau tak mau dia pun juga ikut. Setelah semalam bernegosiasi, akhirnya Zelin memutuskan untuk ikut dan mendaftarkan diri.“Mana sih panitia nya, gaktau panas apa,”keluh Zelina.Zelina celingak celinguk melihat kanan kirinya. Melihat mahasiswa yang berseliweran membuat kepalanya pusing. Ia pun memutuskan untuk duduk di sebuah taman dekat lapangan.Tiba tiba saja, rasa dingin ia rasakan di pipinya.“Nyesss…,”Zelina pun menoleh. Dan ternyata telah tertempel minuman botol yang dingin ke pipi nya.“Kak Azka,”ucap Zelina.Tanpa menjawab, laki-laki yang bernama Azka justru alah duduk di samping Zelina dan menyodorkan air minum u

  • Mas Sena   Dari Ibu Untuk Cinta

    Sena.Jalanan yang ramai berlalu lalang dihiasi dengan kerlip cahayanya. Bintang yang bertaburan di langit pun juga menyapa Sena pada malam ini. Tak lupa lagu yang terdengar lirih dalam mobil menambah suasana kegalauan Sena. Lagu favoritnya semenjak mengenal Zelina. Entah mengapa salah satu lagu dari penyanyi yang tersohor dengan ciri khas nadanya yang tinggi itu, dengan judul putus atau terus. Lagu itu mewakili keadaannya sekarang. Sepulang dari rumah Zelina dirinya sengaja untuk tidak pulang ke rumahnya. Melainkan dirinya mencari udara segar di luar.“Drrrtt….drttt.”Ponselnya bergetar tanda pesan masuk. Ia pun meraih dan membacanya.“Ibu,”ucapnya saat dirinya membaca sekilas.Merasa gagal focus. Ia pun lalu berhenti di pinggir jalan untuk membuka pesan dari ibunya.“Tumben ibu nyuruh pulang,”ucapnya sambil tertawa getir.Dengan perasaan yang campur aduk dirinya pun lalu melenggang pulang m

  • Mas Sena   Salah Tujuan

    “Lo mau kemana zel?”tanya Vidya.“Ikut lo, kita kan sekelompok,”jawab Zelina.“Kita tuh emang sekelompok, tapi kan beda tempat,”ucap Vidya.“Yaelah vid, terus gue dimana dong?”ucap Zelina.“Entah,”ucap Vidya sambil mengangkat bahunya.Zelina pun hanya mendengus mendengar jawaban dari temannya. pasalnya dirinya lupa mendapat bagian dimana. Malam itu waktu pembagian kelompok dan tempat mengabdi, dirinya justru tertidur tidak mendengarkan. Dan sekarang, dirinya bingung harus kemana dirinya pergi. Mau tidak mau harus tanya lagi ke panitia.“Gue duluan zel, bye , bye,”ucap Vidya lalu pergi.“Hmmm,”jawab Zelina.Vidya yang sudah tahu kemana dirinya pergi, akhirnya pun meninggalkan Zelina sendirian. Sedangkan Zelina pun lalu menghampiri si panitia untuk tanya kemana dirinya ditempatkan.“Kak Azka.”“Iya Zelina, ken

  • Mas Sena   Masa Lalu untuk Masa Depan

    “Duh, mana sih rumahnya. Mana gelap lagi,” ucap Zelina sambil menyusuri jalanan pulang.Zelina menyusuri jalanan pulang sendirian tanpa ada teman yang mendampinginya. Bahkan Vidya pun langsung pulang saja tanpa mengantarkan Zelina pulang, ya karena rumah yang ditempati oleh Zelina berada jauh dari rumah Vidya dan berbeda arah. Selain itu tumben kak Azka tidak megantarkannya pulang, karena kak Azka yang tak tahu entah kemana.Zelina melihat kanan kiri jalanan sambil menyalakan senter ponselnya yang tak begitu terang. Bulu kudukku pun terangkat dan merinding.“Gak ada orang lagi, mana sepi pula jalannya,” gerutu Zelina di sepanjang jalan.“Kresekkk….kressekkkk…..”Zelina menoleh ke belakang mencari sumber suara. Namun saat dirinya menoleh, justru tidak ada apa-apa. ia pun melanjutkan perjalanannya dengan langkah yang cepat.“Duh, lowbat lagi,” gerutu Zelina sambil meliha

  • Mas Sena   Kesalahan Terbesar

    Suasana pagi yang bersinar cerah ternyata tak sama dengan suasana hati Zelina kali ini. Bagaimana tidak, hatinya berkecamuk kesal dan bahagia. Bahagia bisa bertemu lagi, kesal jika terus saja mengingat masa kelam bersama Sena. Entahlah. Dirinya sudah beberapa hari berada di keluarga Pradipta. Mekipun belum sah dijuluki mrs. Sena. Akan tetapi berkat kegiatan ini, dirinya bisa menjadi bagian dari keluarga Sena. Hari ini dirinya mulai nimbrung di dapur iBu Astri. Meskipun dirinya tidak ahli dalam dunia masak memasak, akan tetapi demi menjaga nama baik dan harga diri.“Biar ina saja bu yang memotong bawangnya,”ucap Zelina.“Yaudah. Oh ya ina, ibu mau bangunin bapak dulu. kamu lanjutin masaknya ya, nanti ibu kesini lagi.”jawab Bu Astri sambil menyodorkan pisau dan sayuran kepada Zelina.“Iya bu, “jawabnya sambil tersenyum kea rah Bu Astri.Bu Astri pun menyodorkan pisau dan bawang putih ke arah Zelina untuk dipotong po

  • Mas Sena   Pingsan

    “Zel , lo yakin sama keputusan lo?” tanya vidya.“Iya vid, udah deh tenang aja,”jawab Zelina.“Tapi Zel…,”tanya vidyaNamun terpotong oleh Zelina.“Vid, lo gak yakin sama sobat lo ini?” tanya Zelina dengan penuh penekanan.“Iya Iya, gue yakin kok lo bisa nanti,”jawab vidya pasrah.“Nah gitu dong, ini baru sobat gue. thank ya vid. Pulang ke kota, gue traktir lo es krim deh,”ucap Zelina Senang sambil memeluk vidya.“Beneran?”tanya vidya penasaran.“Hmm, es krim paddle pop, hahahha,”jawab Zelina.Keduanya kini melenggang pergi menuju balai desa untuk mendapatkan pembekalan dan juga pelaporan. Tak hanya itu, katanya pun juga ada tamu yang bakal mengisi acara hari ini di balai desa. Sepanjang perjalanan keduanya tertawa riang seakan tak ada beban. Dan sampailah di balai desa, dimana semua peserta dan panitia telah berk

  • Mas Sena   Permohonan Sena

    Zelina sudah sadar satu jam yang lalu. Namun dirinya masih enggan untuk membuka matanya. Tidak hanya itu, ia bahkan melihat kekhawatiran dari seorang Sena.“Zelina, bangun. Maafkan saya Zelina,”ucap Sena.Zelina hanya diam saja tanpa menanggapi Sena. Sesekali tangan Sena menyelipkan rambut Zelina yang menutupi wajahnya. Bahkan Sena juga mengompres tubuh Zelina, karena sedari tadi tubuh Zelina terasa panas.“Zel, saya tahu kamu sebenarnya udah sadar. Ayo bangun zel, jangan bikin saya jadi khawatir gini,”ucap Sena.Sena terus saja mengoceh tak jelas. sesekali dirinya juga mencium puncak tangan Zelina. karena tak kuat melihat Sena dan merasa geli . Zelina pun akhirnya membuka matanya perlahan. Dia pun mulai melancarkan dramanya.“Gue dimana, auhh,”ucapnya sambil memegang kepalanyaZelina hendak bangun dari tidurnya. Namun Sena, yang mendengar lenguhan Zelina lalu membantu Zelina untuk duduk.

  • Mas Sena   Terungkap

    “Jadi gitu ceritanya?” tanya Vidya. “Sebenarnya masih ada banyak yang gue sembunyikan dari lo Vid, gue gakmau lo jauhin atau bahkan benci sama gue,”batin Zelina. Zelina hanya menjawab dengan anggukan. Sedangkan Vidya semakin penasaran apa yang terjadi dengan keduanya sebelumnya. “Zel, lo tapi gak sampe di emmmm itu kan ?” tanya Vidya ambigu dengan raut wajah yang sulit diartikan. Sedangkan Zelina yang lemot loading lama alias lola, ia masih saja tidak mampu mencerna pertanyaan dari Vidya barusan. “Diapain sih Vid?” tanya Zelina tidak jelas. “Gitu emm itu, secara pak Sena normal, dan lo kan juga cantik. mana ada ada sih yang gak nafsu sama lo, “Frontal banget sih lo vid. Ya …gue gaktau, secara gue udah kek nyaman gitu di peluk. Dan gue gaktau lagi apa yang te

Latest chapter

  • Mas Sena   Kejutan untuk Zelina

    “Dengan berat hati saya putuskan, bahwa kamu tidak bisa mengikuti dan melanjutkan acara in lagi “ucap salah satu panitia acara. Zelina mengulas senyumnya. Dalam hatinya bersorak gembira tanpa ada kekecewaan. Ia hanya mengangguk sebagai jawaban. “Okay gue terima, gue juga sebenarnya dari awal gak niat buat ikut nih acara gak jelas ini, thanks buat semuanya,” Zelina berdiri dari kursinya dan melangkah keluar dari ruang rapat. Senyumnya masih terulas di sudut bibirnya. “Akhirnya gue bisa juga pergi dari sini, “ ucap Zelina Ia berjalan keluar dari halaman balai desa dan menuju pulang. sebenarnya ia berencana untuk menghindari Sena, namun kali ini ia tidak bisa. Sena yang mengetahui Zelina pun lalu keluar dari mobilnya dan menghampiri Zelina. “Gimana? Kamu gapapa kan?” tanya Sena khawatir. “Gue gapapa, bisa minggirin tangan lo gak?”keluh Zelina. “Kamu bener gak dihukum kan? kamu gak dipukul kan sama mereka?” tanya Sena khawatir. “Ishhh, gue gapapa Sena. gue baik baik aja. Mending

  • Mas Sena   Rumah Pohon

    Sena sukses mampu membuat Zelina yang sedari tadi mengoceh tak jelas menjadi diam. Mata Zelina seolah terhipnotis dengan pemandangan indah yang ada di depannya. Apalagi dilihat dari kejauhan di tempat yang tinggi. Hutan yang asri dengan berbagai macam warna dan pengunjung yang berseliweran di sekitarnya. Sena yang kini duduk di samping Zelina, berupaya mendekat. Kini jarak keduanya cukup tipis, namun Zelina tidak sadar akan hal itu. ia sibuk mengabadikan view yang ada di depannya.“Suka?”tanya Sena.Zelina hanya mengangguk pelan. Sena hanya bisa mengulas senyumnya. Bukan Sena kalau tidak menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Ia meletakkan pelan kepalanya di pundak Zelina. membuat pemiliknya terkejut.“Eh,”ucap Zelina singkat.“Sebentar saja Zelina,”pinta Sena.Kini pundak Zelina adalah tempat ternyaman kedua bagi Sena setelah kasur. ia pun juga memejamkan kedua matanya. Berbeda dengan Zelina yang

  • Mas Sena   Terungkap

    “Jadi gitu ceritanya?” tanya Vidya. “Sebenarnya masih ada banyak yang gue sembunyikan dari lo Vid, gue gakmau lo jauhin atau bahkan benci sama gue,”batin Zelina. Zelina hanya menjawab dengan anggukan. Sedangkan Vidya semakin penasaran apa yang terjadi dengan keduanya sebelumnya. “Zel, lo tapi gak sampe di emmmm itu kan ?” tanya Vidya ambigu dengan raut wajah yang sulit diartikan. Sedangkan Zelina yang lemot loading lama alias lola, ia masih saja tidak mampu mencerna pertanyaan dari Vidya barusan. “Diapain sih Vid?” tanya Zelina tidak jelas. “Gitu emm itu, secara pak Sena normal, dan lo kan juga cantik. mana ada ada sih yang gak nafsu sama lo, “Frontal banget sih lo vid. Ya …gue gaktau, secara gue udah kek nyaman gitu di peluk. Dan gue gaktau lagi apa yang te

  • Mas Sena   Permohonan Sena

    Zelina sudah sadar satu jam yang lalu. Namun dirinya masih enggan untuk membuka matanya. Tidak hanya itu, ia bahkan melihat kekhawatiran dari seorang Sena.“Zelina, bangun. Maafkan saya Zelina,”ucap Sena.Zelina hanya diam saja tanpa menanggapi Sena. Sesekali tangan Sena menyelipkan rambut Zelina yang menutupi wajahnya. Bahkan Sena juga mengompres tubuh Zelina, karena sedari tadi tubuh Zelina terasa panas.“Zel, saya tahu kamu sebenarnya udah sadar. Ayo bangun zel, jangan bikin saya jadi khawatir gini,”ucap Sena.Sena terus saja mengoceh tak jelas. sesekali dirinya juga mencium puncak tangan Zelina. karena tak kuat melihat Sena dan merasa geli . Zelina pun akhirnya membuka matanya perlahan. Dia pun mulai melancarkan dramanya.“Gue dimana, auhh,”ucapnya sambil memegang kepalanyaZelina hendak bangun dari tidurnya. Namun Sena, yang mendengar lenguhan Zelina lalu membantu Zelina untuk duduk.

  • Mas Sena   Pingsan

    “Zel , lo yakin sama keputusan lo?” tanya vidya.“Iya vid, udah deh tenang aja,”jawab Zelina.“Tapi Zel…,”tanya vidyaNamun terpotong oleh Zelina.“Vid, lo gak yakin sama sobat lo ini?” tanya Zelina dengan penuh penekanan.“Iya Iya, gue yakin kok lo bisa nanti,”jawab vidya pasrah.“Nah gitu dong, ini baru sobat gue. thank ya vid. Pulang ke kota, gue traktir lo es krim deh,”ucap Zelina Senang sambil memeluk vidya.“Beneran?”tanya vidya penasaran.“Hmm, es krim paddle pop, hahahha,”jawab Zelina.Keduanya kini melenggang pergi menuju balai desa untuk mendapatkan pembekalan dan juga pelaporan. Tak hanya itu, katanya pun juga ada tamu yang bakal mengisi acara hari ini di balai desa. Sepanjang perjalanan keduanya tertawa riang seakan tak ada beban. Dan sampailah di balai desa, dimana semua peserta dan panitia telah berk

  • Mas Sena   Kesalahan Terbesar

    Suasana pagi yang bersinar cerah ternyata tak sama dengan suasana hati Zelina kali ini. Bagaimana tidak, hatinya berkecamuk kesal dan bahagia. Bahagia bisa bertemu lagi, kesal jika terus saja mengingat masa kelam bersama Sena. Entahlah. Dirinya sudah beberapa hari berada di keluarga Pradipta. Mekipun belum sah dijuluki mrs. Sena. Akan tetapi berkat kegiatan ini, dirinya bisa menjadi bagian dari keluarga Sena. Hari ini dirinya mulai nimbrung di dapur iBu Astri. Meskipun dirinya tidak ahli dalam dunia masak memasak, akan tetapi demi menjaga nama baik dan harga diri.“Biar ina saja bu yang memotong bawangnya,”ucap Zelina.“Yaudah. Oh ya ina, ibu mau bangunin bapak dulu. kamu lanjutin masaknya ya, nanti ibu kesini lagi.”jawab Bu Astri sambil menyodorkan pisau dan sayuran kepada Zelina.“Iya bu, “jawabnya sambil tersenyum kea rah Bu Astri.Bu Astri pun menyodorkan pisau dan bawang putih ke arah Zelina untuk dipotong po

  • Mas Sena   Masa Lalu untuk Masa Depan

    “Duh, mana sih rumahnya. Mana gelap lagi,” ucap Zelina sambil menyusuri jalanan pulang.Zelina menyusuri jalanan pulang sendirian tanpa ada teman yang mendampinginya. Bahkan Vidya pun langsung pulang saja tanpa mengantarkan Zelina pulang, ya karena rumah yang ditempati oleh Zelina berada jauh dari rumah Vidya dan berbeda arah. Selain itu tumben kak Azka tidak megantarkannya pulang, karena kak Azka yang tak tahu entah kemana.Zelina melihat kanan kiri jalanan sambil menyalakan senter ponselnya yang tak begitu terang. Bulu kudukku pun terangkat dan merinding.“Gak ada orang lagi, mana sepi pula jalannya,” gerutu Zelina di sepanjang jalan.“Kresekkk….kressekkkk…..”Zelina menoleh ke belakang mencari sumber suara. Namun saat dirinya menoleh, justru tidak ada apa-apa. ia pun melanjutkan perjalanannya dengan langkah yang cepat.“Duh, lowbat lagi,” gerutu Zelina sambil meliha

  • Mas Sena   Salah Tujuan

    “Lo mau kemana zel?”tanya Vidya.“Ikut lo, kita kan sekelompok,”jawab Zelina.“Kita tuh emang sekelompok, tapi kan beda tempat,”ucap Vidya.“Yaelah vid, terus gue dimana dong?”ucap Zelina.“Entah,”ucap Vidya sambil mengangkat bahunya.Zelina pun hanya mendengus mendengar jawaban dari temannya. pasalnya dirinya lupa mendapat bagian dimana. Malam itu waktu pembagian kelompok dan tempat mengabdi, dirinya justru tertidur tidak mendengarkan. Dan sekarang, dirinya bingung harus kemana dirinya pergi. Mau tidak mau harus tanya lagi ke panitia.“Gue duluan zel, bye , bye,”ucap Vidya lalu pergi.“Hmmm,”jawab Zelina.Vidya yang sudah tahu kemana dirinya pergi, akhirnya pun meninggalkan Zelina sendirian. Sedangkan Zelina pun lalu menghampiri si panitia untuk tanya kemana dirinya ditempatkan.“Kak Azka.”“Iya Zelina, ken

  • Mas Sena   Dari Ibu Untuk Cinta

    Sena.Jalanan yang ramai berlalu lalang dihiasi dengan kerlip cahayanya. Bintang yang bertaburan di langit pun juga menyapa Sena pada malam ini. Tak lupa lagu yang terdengar lirih dalam mobil menambah suasana kegalauan Sena. Lagu favoritnya semenjak mengenal Zelina. Entah mengapa salah satu lagu dari penyanyi yang tersohor dengan ciri khas nadanya yang tinggi itu, dengan judul putus atau terus. Lagu itu mewakili keadaannya sekarang. Sepulang dari rumah Zelina dirinya sengaja untuk tidak pulang ke rumahnya. Melainkan dirinya mencari udara segar di luar.“Drrrtt….drttt.”Ponselnya bergetar tanda pesan masuk. Ia pun meraih dan membacanya.“Ibu,”ucapnya saat dirinya membaca sekilas.Merasa gagal focus. Ia pun lalu berhenti di pinggir jalan untuk membuka pesan dari ibunya.“Tumben ibu nyuruh pulang,”ucapnya sambil tertawa getir.Dengan perasaan yang campur aduk dirinya pun lalu melenggang pulang m

DMCA.com Protection Status