Home / Romansa / Pemulung Konglomerat 2 / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Pemulung Konglomerat 2: Chapter 191 - Chapter 200

296 Chapters

191: Hei, dimana mobil saya?

“Ah, baik, saya mengerti … jadi, intinya Tuan William sama sekali belum pernah bercerita tentang siapa Nona Angel ini pada anda, Nona?”Sonia langsung menggelengkan kepalanya. Melihat itu, Davin pun terdiam sembari mengangguk pelan. Sontak, terlintas dipikirannya tentang William. Dia berpikir, mungkin William tak ingin Sonia mengetahui tentang Angel. Secara, Angel adalah mantan seorang pemulung.   ‘Eh, tapi ‘kan … sekarang Nona Angel jauh lebih baik daripada saat dia masih menjadi seorang pemulung? Mengapa Tuan William tetap tidak ingin memberitahukan kepada Nona Sonia tentang Kakaknya sendiri?’ gumamnya dalam hati.   “Nah, kamu ini ‘kan temannya William, pastinya kamu tahu siapa si Angel ini sebenarnya, iya ‘kan?” tanya Sonia.Davin langsung menoleh kearah Sonia. Terlihat, Davin tidak langsung menjawab pertanyaan dari Sonia, melainkan masih memikirkan tentang apa ya
last updateLast Updated : 2022-03-01
Read more

192: Ah, tentu ada, Nona …

Setelah selesai dengan si Parkir Valet itu, Davin pun langsung masuk ke dalam mobil dan langsung pergi meninggalkan Hotel. Beberapa saat kemudian, sampailah dia di perjalanan, berniat ingin pergi ke rumah Angel.   “Hmm, hari ini adalah hari minggu. Nona Angel berada di rumah atau tidak, ya?”Hari itu adalah hari minggu pagi. Davin berpikir, kalau dia langsung menuju ke rumah Angel, takutnya tidak ada orang disana. Secara, Angel biasanya pergi tidak tahu kemana di hari libur dan teman-teman Angel pergi bekerja. Dia pun langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya dan langsung menghubungi Joe,   “Halo, Joe,”    “Halo, Vin, ada apa?”    “Kamu sedang apa?”   “Ah, saya sedang dalam perjalanan menuju W Mall. Tuan Michael meminta saya untuk menemuinya disana. Ada hal penting yang ingin dibahas. Kenapa?”    &ldquo
last updateLast Updated : 2022-03-01
Read more

193: Dia itu … Angel Mendez

“Gila, Airbus A380 Custom ada berapa tadi? Sepuluh unit, ya? Wah …,” kata Cassey sambil menggelengkan kepalanya.    “Kenapa, Cass?” sahut Fanny, bertanya pada Cassey.    “Ayahnya Angel benar-benar gila …,” jawab Cassey, dengan raut mata dan mulut terbuka lebar.    “Gila? Eh, enak saja kamu mengatakan ayahku gila, ya!” bentak Angel.   “Eh, bukan gila yang seperti itu, Ngel … aku pernah baca di sebuat artikel yang membahas tentang pesawat jet termahal dan termewah. Nah, pesawat Airbus A380 ini berada di peringkat teratas dengan harganya yang mencapai empat ratus juta dollar untuk satu unit, dan jika merenovasi isi dalamnya sesuai dengan keinginan atau Custom, bisa mencapai milyaran dollar, tergantung apa saja yang diubah …,” jelas Cassey.    “Hah!? Serius, Cass?” tanya Fanny terkejut.    &ldq
last updateLast Updated : 2022-03-01
Read more

194: Lho, kok ngga ada!?

“Halo, Joe, sepertinya saya agak sedikit terlambat nih … iya, ponsel saya tadi ngga sengaja terjatuh dan layarnya retak. Jadi, saya ingin menggantinya terlebih dahulu … iya, kalau kamu sudah tiba di W Mall, pesan minum atau makan saja, nanti saya yang akan membayarnya.”Pukul sepuluh lewat lima menit, Michael tiba di sebuah toko ponsel yang di temuinya di tepi jalan. Ponsel miliknya tidak sengaja terjatuh saat dia sedang berada di rumah, sebelum berangkat pergi menemui Joe.   “Selamat datang di toko kami, Tuan, ada yang bisa saya bantu?”Setelah selesai menelfon Joe dan baru saja tiba di pintu masuk toko, Michael disambut oleh seorang wanita berparas cantik dengan mengenakan seragam khas toko ponsel itu.   “Hmm, layar ponsel saya retak seperti ini … apakah disini menjual layar ponsel yang seperti ini?” tanya Michael pada wanita itu, sambil menunjukkan ponselnya.  &nb
last updateLast Updated : 2022-03-07
Read more

195: Camille!?

“Permisi, Nona, maaf mengganggu perbincangan anda, tapi … pesawatnya sudah siap. Kita bisa berangkat langsung ke bandara kapan saja yang anda mau, Nona.”Pukul setengah sepuluh lewat sepuluh menit, Angel dan teman-temannya masih berada di halaman rumah Angel. Mereka mengobrol santai sembari menunggu Davin mempersiapkan pesawat yang nantinya mereka gunakan untuk terbang ke Venezuela, tepatnya ke kampung halaman Chelsea. Lalu, saat Angel dan teman-temannya sedang asik berbicara, Davin kembali bergabung dengan Angel dan yang lainnya, dan mengatakan kalau pesawatnya telah siap dan mereka bisa berangkat pergi kapan saja.   “Hmm, memangnya … bandaranya berada dimana, Vin?” tanya Angel.    “Bandaranya berada di WDC, Nona … jarak tempuh dari rumah anda ke bandara, sekitar enam setengah hingga tujuh jam,” jawab Davin.    “Hah!? Tujuh jam perjalanan? Hmm, jauh juga ya &helli
last updateLast Updated : 2022-03-07
Read more

196: Eh, Bu Jane, hehe …

“Sherl, Hann, bangun woi! Ayo berangkat!”Di dalam asrama kampus, terlihat Camille sudah berpakaian rapih, seperti hendak ingin bepergian. Dia sudah terbangun dari tidurnya lebih dulu dari kedua temannya yang masih berkelana di alam mimpi.   “Woi, bangun dong! Ini sudah pagi, lho … kalian tidak ingat kita harus pergi kemana hari ini, hah!” teriak Camille, menggoyang-goyangkan tubuh temannya secara bergantian.    “Huaaahhh … ck! Apaan sih, Cam, mmm … masih pagi juga, ah! Nanti saja deh!” sahut Sherly mengempas kesal, langsung menyelubungi seluruh tubuhnya menggunakan selimut.    “Tahu tuh! Pagi-pagi buta sudah teriak-teriak …,” sahut Hanny.    “Eh, kalian masih ingin kuliah atau tidak, hah!? Kita tidak memiliki banyak waktu, buruan!” kata Camille.    “Ck! Apa sih, Cam … nanti deh, lima menit lagi,
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more

197: Hehe, maaf Bu …

“Kalian sedang apa disini, hah!” bentak Bu Jane, sambil bertolak pinggang dan melotot pada Camille dan kedua temannya.    “A-anu, Bu … ka-kami diminta oleh Pak Rektor untuk membantu Ibu membersihkan ruangan, hehe … tadinya, kami sudah menunggu diluar karena tadi, kami melihat ruangan ini sedang kosong dan mungkin saja Bu Jane sedang keluar,” jawab Camille dengan sedikit gugup.    “Hah? Sejak kapan Pak Rektor meminta kepada para Mahasiswi untuk membantu saya? Selama hampir sepuluh tahun saya menjaga asrama puteri ini, sekalipun tidak pernah para Mahasiswa membantu saya untuk membersihkan ruangan ini,” kata Bu Jane, dengan raut wajah bingung.    “I-iya, Bu, ta-tapi … kemarin ‘kan kami baru saja membuat masalah di kampus ini. Jadi, kami ingin menyelesaikannya dan kami pun datang ke ruangan Pak Rektor untuk meminta maaf atas perlakuan kami kemarin. Nah, Pak Rektor mau mem
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more

198: Eh, kamu kabur, Chel?

“Cam? Kok kamu bisa ada disini dan … eh, itu kaki dan tanganmu berdarah! Hmm …, ah! Tuan, saya pinjam kotak obat anda sebentar,”      “Hah? Oh, nih …,”Chelsea mengambil kotak obat yang sedang dipegang oleh Michael, lalu menghampiri Camille yang tengah terduduk dengan raut wajah lesuh serta pucat.   “Duh! Ssshhh … sakit, Chel!”    “Eh, hmm … tahan sedikit ya, Cam …,”Chelsea mengeluarkan sedikit kapas dan meneteskan obat merah ke kapas dan langsung mengusapkannya ke luka-luka yang ada di kaki dan tangan Camille secara perlahan.   “Kalian … kenapa bisa ada disini dan kamu, Camille, kenapa bisa sampai terluka seperti itu?” Tanya Michael dengan raut wajah curiga, sambil melipat kedua tangannya ke depan.    “Eh, apa maksud dari pertanyaan kamu, hah!” sahut Sherl
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

199: Hah? Sonia siapa?

“Hah!? Hmm … i-itu ….”Chelsea terlihat gugup saat dilontarkan pertanyaan oleh Camille. Terlihat, Michael dan yang lain masih menunggu penjelasan dari Chelsea dengan raut wajah yang sangat terkejut dan penasaran.   “Bagaimana, Chel?” lanjut Camille.    “Hmm, pantas saja sejak dari tadi, aku nggak melihat Angel dan teman-teman kamu yang lainnya, Chel … memangnya, kenapa kamu kabur dari rumahnya Angel?” tanya Sherly.    “Hmm … ng-ngga kok, aku ngga kabur, hehe … aku hanya keluar tanpa pamit saja dan …,”   “Permisi, Nona, ini koper milik anda tertinggal di toko. Saya sempat berkeliling ke sekitar toko dan untungnya saya menemukan anda disini.”Bersamaan dengan itu, tiba-tiba seorang pekerja di toko ponsel yang tadi sempat dikunjungi oleh Chelsea dan Michael dating sembari membawa tas koper milik Chelsea y
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

200: Diam!!!

“Huh! Pantas saja dia sulit sekali dihubungi, ternyata sedang bersama si orang gila itu!”Saat dalam perjalanan menuju bandara, tiba-tiba Angel marah-marah tanpa sebab di dalam mobil milik Davin. Awalnya, dia terlihat tengah menghubungi adiknya yang tak lain adalah William.   “Ada apa, Ngel?” tanya Cassey yang tengah duduk di samping Angel.    “Enggak! Pantas saja si William sulit sekali dihubungi, ternyata dia sedang bersama dengan si Pelacur itu!”   “Hah?”Mendengar itu, Samuel yang sedang duduk di kursi depan tepat di samping Davin yang tengah mengemudi mobil, langsung menoleh ke belakang.   “Oh, wanita yang berkelahi denganmu saat di W Mall kemarin, Ngel?” lanjut Samuel, bertanya pada Angel.    “Iya lah! Lalu, dia memanggilku dengan sebutan kakak, lagi! Ih, ngga banget deh!” jawab Angel mengempas kesal. &n
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
30
DMCA.com Protection Status