Home / Romansa / Pemulung Konglomerat 2 / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Pemulung Konglomerat 2: Chapter 181 - Chapter 190

296 Chapters

181: Teman Biasa

Setelah mendengar itu, si Pelayan itu langsung melambaikan tangannya kearah para pelayan lain, meminta mereka untuk langsung mendekat. Kemudian, para pelayan itu pun langsung menyusun meja dan kursi yang mereka bawa, tepat di sebelah William. Membersihkan dan menghias sedikit meja bundar itu, lalu menyusun beberapa cemilan dan beberapa botol Anggur ke atas meja.   “Meja, beberapa cemilan dan beberapa botol Anggur telah siap, Tuan William. Maaf, apakah ada lagi, Tuan?” tanya si Pelayan yang menghampiri William tadi.    “Hmm ….” William berjalan menghampiri meja makan itu, melihat cemilan dan Anggur yang telah dibawakan oleh para pelayan itu. “Sepertinya sudah. Terima kasih, ya,” lanjutnya.    “Baik, Tuan William. Sekiranya ada hal lain yang anda perlukan, anda bisa melambaikan tangan saja. Saya akan berdiri di depan pintu masuk Hotel itu, agar anda tidak susah-susah mencari saya, Tuan,&
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

182: Hadeh, belum rezeki …

“Iya, dia tak lebih dari seorang teman biasa saja. Kamu tidak dengar … saya saja, memanggilnya dengan sebutan nama. Dia saja yang memanggilku dengan sebutan ‘Sayang’. Lagi pula, saya belum pernah menyatakan cinta padanya, kok,” jawab William.    “Lho? Bagaimana bisa beliau sudah memanggil anda dengan sebutan Sayang, padahal anda sama sekali belum pernah menyatakan cinta padanya? Duh, perkataan anda semakin membuat saya pusing, Tuan, hahaha …,” kata Davin.    “Ck! Begini … kedua orangtuanya adalah salah satu Client saya, Vin. Seorang Client besar yang menaruh separuh hartanya di perusahaan saya, dengan catatan … saya harus menjadi pacar atau bahkan menikahi puteri mereka. Nah, padahal … maksud saya mengiyakan perkataan mereka itu hanya bercanda saja, lho! Eh, tapi mereka malah serius dan langsung memperkenalkan puterinya pada saya. Yah, mau bagaimana lagi? Dengan terpaksa, say
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

183: Nanti aku bakal cerita …

“Kurang ajar kamu!”   Plak! Plak!   “Ih, sialan! Berani sekali kamu, ya!”   Sreek! Syuuu … syuuu …   “Aaaarrrgghhh!”    “Eh?! Woi, berhenti! Hei! Kalian ini apa-apaan, sih! Ngel! Udah, woi! Angel! Angeeeeel!”   “Angel!!! Eh?”Pukul setengah tujuh pagi, masih di ruang tamu rumah Angel. Chelsea baru saja terbangun dari tidurnya. Di dalam tidurnya itu, dia bermimpi tentang Angel yang tengah berkelahi dengan seorang wanita yang wajahnya tidak begitu jelas. Si wanita itu menampar Angel, lalu Angel membalas dengan menarik rambut si wanita itu dan mengayun-ayunkannya ke kiri dan kanan.Chelsea yang pada saat itu tengah melihatnya, mencoba untuk melerai mereka berdua sembari meneriaki Angel, agar si Angel melepaskan tangannya dari rambut sj wanita itu. Namun, tiba-tiba saja, Chelsea terbangun dari ti
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

184: Eh, ini beneran!?

“Hmm? Ck! Apaan sih, Sonia … aku masih ngantuk! Kamu duluan saja.”Tiba-tiba, William terbangun dari tidurnya. Namun, bukannya langsung bangkit, dia malah membentak Sonia, lalu kembali tidur.   “Sayang, ayo kita sarapan dulu, makanannya sudah tiba itu … entar keburu dingin, lho … nanti setelah makan, kamu bisa kembali tidur lagi. Ayo dong, Sayang, perutku udah laper banget ini …,” kata Sonia yang masih berusaha mengajak William.    “Ck! Kalau kamu lapar, yah sudah sana duluan! Aku mau tidur dulu, kepalaku pusing banget ini, ah!” kesal William dengan mata terpejam sambil memiringkan tubuhnya membelakangi Sonia.Lagi-lagi, Sonia dibentak oleh William. Sikap William seakan berubah padanya. Namun, mendapatkan bentakan-bentakan itu, Sonia hanya diam dan masih berdiri sembari menatap kearah William. Pikirnya, wajar saja kalau William bersikap seperti itu padanya, karena mungkin
last updateLast Updated : 2022-02-16
Read more

185: Maaf, Tuan Davin …

Tiba-tiba, saat Chelsea baru saja menghubungi Joe dan juga baru saja ingin mengatakan kalau si Angel tengah tak sadarkan diri, Angel seketika terbangun dan mengejutkan Chelsea. Merasa sangat terkejut, telapak tangan kanan Chelsea yang sedang bersantai, langsung seketika bergerak menghampiri wajah Angel.   “Aduhh!”Berniat hanya untuk mengerjai Chelsea, tetapi justru malah mendapatkan pukulan keras dari Chelsea. Telapak tangan kanan Chelsea, secara spontan bergerak layaknya seperti sedang memukul serangga, tetapi yang menjadi serangganya adalah wajahnya Angel.   “Ah, kamu ngga asik!” kata Angel, sambil mengangkat tubuhnya kembali duduk di tempat duduk supir dan sedikit mengelus-elus hidungnya yang sakit.Karena pukulan reflek yang cukup keras tepat mengarah ke wajahnya, hidung Angel yang pertama kali merasakan pukulan itu, sebelum kedua mata, pipi dan keningnya.   “Eh, ma-maaf, Ngel &hel
last updateLast Updated : 2022-02-18
Read more

186: Eh, siapa?

“Tuan William? Ada apa dia menelfonku, ya?”Seketika langkah kaki Davin terhenti tepat di tengah-tengah pintu masuk Hotel. Dia menatap ke layar ponselnya dan melihat kalau William sedang menghubunginya saat itu.   “Halo, Tuan, ada apa, ya?”    “Kamu kemana saja? Kok lama sekali menjawab telfonnya?”    “Ah, maaf, Tuan … tadi saya sedang mengemas barang-barang saya. Hari ini, saya akan pergi ke rumahnya Nona Angel, Tuan,”    “Oh, hmm … kapan kamu ingin pergi ke rumahnya?”    “Rencana, saya akan pergi ke rumah Nona Angel sekarang. Akan tetapi, kalau anda masih memerlukan saya, saya akan membatalkannya, Tuan,”    “Oh, bagus lah, saya ingin kamu menemani Sonia pergi ke pantai. Saya tidak bisa menemaninya karena kepala saya sakit untuk sekarang ini. Hmm … mungkin karena terlalu banyak min
last updateLast Updated : 2022-02-18
Read more

187: Aku mohon …

“Hmm, sepertinya tidak perlu deh. Saya …,”   Ding … ding … ding …   “Maaf, saya menjawab telfon dulu sebentar,”    “Silahkan, Nona.”Petugas Keamanan menyarankan untuk memeriksa kamera pengawas, untuk melihat orang yang dimaksud oleh Sonia. Karena si petugas keamanan itu tak tahu siapa orang yang dimaksud oleh nya, begitu pun dengan dirinya. Petugas keamanan itu juga belum pernah bertemu dengan Sonia.   “Halo, Sayang …,”    “Sonia, kamu dimana? Temanku sudah dari tadi menunggumu di lobby Hotel,”    “Hah? Lho, ini aku sudah berada di lobby Hotel, kok! Aku juga sudah lima menit tiba di lobby Hotel, tapi aku ngga melihatnya,”    “Lho, bagaimana sih!? Temanku mengatakan, kalau kamu belum juga tiba di lobby. Sedangkan kamu mengatakan, kalau temanku tidak
last updateLast Updated : 2022-02-22
Read more

188: W-woi, Chel, tunggu!

Tap … tap … tap …   “Hadeh … jadi, sudah berapa lama kalian saling menunggu?” tanya William, berjalan menghampiri Sonia dan seorang pria yang ternyata adalah Davin.    “Eh, sejak kapan anda berada disini, Tuan? Anda kenal dengan Nona ini, Tuan, dan … Tuan Dav … ah, ternyata Davin yang anda maksud adalah beliau, Nona?” tanya si Petugas Keamanan, ikut bergabung dengan William, Sonia dan Davin.    “Hmm?”Mendengar itu, William pun menggelengkan kepalanya dan menghela nafas. Dia tidak tahu harus berkata apa, karena pusing melihat kelakuan calon istrinya dan bawahan kakaknya itu.   “Lho, ‘kan saya sudah bilang dari awal, tapi anda mengatakan kalau anda tidak pernah melihat orang dengan ciri-ciri yang saya sebutkan tadi. Saya juga sudah menyebutkan namanya, lho …,” sahut Sonia.    “Hahaha &he
last updateLast Updated : 2022-02-23
Read more

189: Masih sama, Cass …

“Sebelumnya, saya minta maaf dan … tolong, anda jangan memberitahukan tentang pertanyaan saya ini kepada Tuan William ya, Nona,” pinta Davin pada Sonia.    “Iya, memangnya kamu ingin bertanya tentang apa?” tanya Sonia.    “Hmm, sebenarnya … anda siapa, Nona?”***   “Chel … Chelsea! Chelsea, tunggu hei! Tunggu ….”   Tap … tap … tap …Chelsea berlari bersama dengan koper miliknya keluar dari rumah Angel menuju gerbang rumah. Melihat itu, Angel seketika panik dan langsung mengejarnya bersama dengan ketiga temannya yang lain, mengikuti dari belakang.   Grabb …Sekitar lima meter lagi menuju gerbang, Angel pun berhasil mengejar Chelsea dan langsung menarik lengan kirinya. Sontak, Chelsea pun menghentikan langkahnya.   “Hei, mengapa kamu berlari, hah!?&rdquo
last updateLast Updated : 2022-02-25
Read more

190: Maksudnya bagaimana, Nona?

“Saya? Lho, saya ‘kan sudah mengatakan padamu saat pertama kali kita bertemu di lobby Hotel malam itu. Saya adalah calon istrinya William, memangnya kenapa?”Langkah Sonia tiba-tiba terhenti setelah mendengar pertanyaan Davin, sembari mengerutkan keningnya. Dia merasa terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Davin, seolah-seolah seperti tengah mengintrogasinya.   “Ah, maaf, Nona, saya lupa … wah, pasti anda beruntung sekali bisa mendapatkan seorang Pria yang sangat kaya seperti Tuan William … padahal, beliau sama sekali belum pernah memiliki pacar sebelumnya,” kata Davin, langsung merubah topic pembicaraan setelah melihat raut wajah Sonia.    “Ya, dia juga sempat berbicara seperti itu pada saya. Dia sama sekali belum pernah memiliki pacar, atau bahkan calon istri,” kata Sonia, memalingkan wajah kearah pantai.    “Hahaha … hmm, apakah saya boleh tahu,
last updateLast Updated : 2022-02-28
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
30
DMCA.com Protection Status