Home / Romansa / Pemulung Konglomerat 2 / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Pemulung Konglomerat 2: Chapter 161 - Chapter 170

296 Chapters

161: Maaf, anda siapa!

“Maaf, ini pesanan anda, Nona, Tuan … selamat makan.”Seorang pelayan wanita baru saja tiba sembari meletakkan pesanan yang telah dipesan oleh Samuel tadi. Setelah pelayan itu pergi, Angel dan Samuel pun menikmati makan siang mereka bersama.   “Hmm … eh, si ‘Miskin’ itu sedang apa disana? Eh, dia bersama pacarnya ternyata, wah pantas saja ….”Di sisi lain, si wanita yang ditabrak oleh Angel saat di toilet tadi baru saja menyelesaikan urusannya di toilet dan berjalan ke luar, berniat langsung menemui calon suaminya yang super-duper kaya itu. Namun, saat dia baru saja tiba di meja kasir yang ada di restoran, dia melihat Angel sedang menikmati makan siangnya bersama dengan Samuel di sudut dekat dengan jendela. Sontak, terlintas sebuah niat buruk di kepala si wanita itu,   “Hmm, permisi, bisakah saya memesan segelas jus jeruk?” tanya si Wanita itu pada seorang Pelayan p
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

162: Nah, jadi seperti itu, Ton

“Pak, tolong lepasin saya, dong … perut saya laper, nih. Sudah seminggu belum makan, ayo dong, Pak …,”   “Lho, tadi kamu bilang, kamu anak orang kaya, masa’ anak orang kaya bisa sampai satu minggu belum makan? Aneh sekali …,”   “Iya, Pak, sebenarnya ngga begitu, sih, tapi … memang benar kalau saya belum makan sekarang dan perut saya laper banget. Ditambah lagi dikurung di dalam tempat yang kusam dan jorok seperti ini, serasa belum makan selama satu minggu …,”    “Eh! Enak saja kamu sebut pos penjagaan ini kusam dan kotor! Kamu tahu, betapa kerasnya usaha saya untuk bisa bekerja disini dan memiliki pos penjagaan ini! Enak saja kamu sebut pos penjagaan ini kusam dan kotor!”Di luar Mall, terlihat kalau Michael masih di kurung di dalam pos penjagaan. Dia terlihat tengah berusaha merayu petugas keamanan itu agar mau melepaskannya. Akan tetapi, s
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

163: Kakakmu orangnya bagaimana, sih?

Di tengah kota, jalur sebelah kanan. Terdapat sebuah lorong yang yang cukup lebar. Lorong itu adalah sebuah celah dari dua bangunan Apartemen yang tidak menempel. Lalu, di sudut lorong, terdapat sebuah tempat yang sangat familiar bagi Angel. Tempat yang sering ia datangi saat dirinya masih menjadi seorang pemulung dulu. Sekarang, tempat itu sudah sepi dan bersih, karena kemungkinan, James, tak lagi menjadi seorang Agen barang bekas.Saat Angel masih menjadi seorang pemulung dulu, dia sering datang ke tempat itu untuk menjual barang-barang bekas yang berhasil ia kumpulkan dari tempat-tempat pembuangan sampah yang ada di seluruh kota. Tak hanya itu, saat dia sedang merasa bosan, dia juga sering main ke tempatnya James dan membantunya. Setelah selesai, Angel diberi upah sesuai dengan yang telah ia kerjakan.Betapa bahagianya dia pada saat itu. Walaupun berbagai masalah sering menghampirinya, tapi tidak ada yang sampai membuatnya menjadi sebingung ini. Tidak tahu apa yang
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

164: Halo, Joe? Ada apa?

“Hari sudah semakin sore, Sam. Tanda-tanda dari mobilnya Angel juga belum terlihat dari tadi. Bagaimana?”Waktu menunjukkan pukul setengah enam sore. Michael dan Samuel masih terus berkeliling mencari Angel yang langsung pergi meninggalkan Samuel saat berada di Mall tadi. Sejak awal mereka berangkat pergi meninggalkan Mall dan berkeliling ke seluruh kota Cambride dan Washington DC, sampai detik ini pun mereka belum melihat adanya tanda-tanda dari keberadaan Angel.   “Hmm, bagaimana ya, Tuan … menurut anda, bagaimana?” tanya balik Samuel.    “Lho, kok kamu nanya balik, sih? Ya ‘kan kamu itu teman dekatnya Nona Angel, harusnya ‘kan kamu tahu dimana dia berada untuk sekarang ini,” kata Michael merasa sedikit kesal.    “Hmm, biasanya sih, kalau Nona Angel merasa lelah, pusing atau apa pun, dia biasanya langsung pulang ke rumah, Tuan,”   Ciiittt!
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

165: Sayang, itu mobil siapa?

“Kami pulang ….”Pukul enam kurang lima menit sore. Chelsea, Cassey dan Fanny telah selesai bekerja dan pulang ke rumah Angel. Kemudian, mereka pun langsung masuk ke dalam rumah, untuk bergegas mandi, mengganti pakaian, dan sebagainya. Namun, saat mereka baru saja masuk ke dalam rumah, mereka tidak melihat satu orang pun di dalam rumahnya Angel. Mereka melihat ke segala arah, tetapi tetap saja tidak menemukan siapa pun, kecuali Ronny dan Jenny, kedua adiknya Fanny yang tengah bermain lari-larian di kamar Fanny.   “Eh, kok ngga ada orang, ya? Si Angel dan William kemana?” tanya Chelsea kebingungan, berdiri di dekat sofa yang ada di ruang tamu.    “Hmm, mungkin mereka lagi keluar kali. Biasa lah, Angel ‘kan suka keluyuran,” jawab Cassey dengan santai.    “Iya juga … duh, aku seperti orang baru saja, hahaha ….”Ada sesuatu yang sedang menjanggal pik
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

166: Rekan kerjaku menelfon …

“Jadi, bagaimana, Sam? Nona Angel sedang tidak ada di rumah hari ini. Bisnis kita yang tadi itu …,”    “Lho, si Angel ngga di rumah juga? Duh, kemana dia, ya! Aku dan Tuan Michael sudah mencarinya ke sekeliling kota, tapi tetap belum menemukannya. Duh, bagaimana ini, ya …,” potong Samuel.   “Eh, memangnya … ada apa dengan si Angel, Sam?” tanya Chelsea seketika kembali bingung.    “Duh, itu, Chel … si Angel tadi habis berkelahi dengan seorang wanita di W Mall, yang ternyata wanita itu adalah calon istrinya Tuan William. Nah, saat itu …,”   “Hah!?”   Puk!Mendengar itu, Joe langsung menepuk keningnya dan menggelengkan kepala sambil menghela nafas. Dia sudah berusaha untuk menutupi masalah itu dari Chelsea, tapi dengan mudahnya si Samuel malah menjelaskannya pada Chelsea. Sontak, Chelsea langsung panik se
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

167: Sebenarnya ada apa?

“Halo, Tuan, saya sedang …,”   “Halo, Sam, hmm …, ba-bagaimana? Apakah kamu sudah bertemu dengan Kak Angel? Ha, hmm …, di-dia sudah mau memaafkan saya, tidak?”   “Hmm …, be-begini, Tuan … hmm, sa-saya …,”    “Iya, kenapa? Kamu kenapa? Kamu sudah bertemu dengannya, ‘kan?”    “Nah, itu dia masalahnya, Tuan … sejak awal saya berangkat dari Mall untuk mengejar Nona Angel, sampai sekarang saya masih belum menemukannya. Saya sudah berkeliling ke seluruh kota bersama dengan Tuan Michael, tapi kami masih tetap tak berhasil menemukan Nona Angel,”    “Apa!”Malam itu, William sedang berada di dalam toilet, mengatakan kalau perutnya sedang sakit kepada Sonia. Mendengar itu, Sonia pun mengizinkannya dan William pun pergi ke toilet seorang diri, meninggalkan Sonia dan Toni. Beberapa sa
last updateLast Updated : 2022-01-31
Read more

168: Sudah tahu!

“Kenapa, Chel?”    “Eh, kalian merasa ada yang aneh ngga sih?”   “Aneh gimana, Chel?”    “Iya, Chel, aku juga sempat merasa aneh, sih … secara ‘kan, kemarin si Angel sempat bertingkah aneh dan juga, dia sempat menampar pipinya Samuel dan menyebut nama si Michael setelah menampar pipinya. Jadi …,”    “Nah, itu dia masalahnya!”  Setelah Joe, Samuel dan Michael berangkat pergi meninggalkan rumah Angel, raut wajah Chelsea seketika berubah. Sejak awal, dia memang sudah mencurigai Michael yang tiba-tiba saja, ikut bergabung dengan Joe dan Samuel, yang harusnya dia itu sama sekali tidak pernah bergabung dengan mereka berdua. Michael juga tidak terlalu akrab dengan Angel dan William, setelah kejadian penolakan kontrak kerjasama itu.    “Gini ya … kalian tahu ‘kan, Angel dan William itu sama
last updateLast Updated : 2022-02-01
Read more

169: Nah, itu siapa?

Mendengar itu, Pria itu langsung tertawa kecil sambil menarik nafas dalam-dalam, karena sudah mulai terasa mual dan pandangan sudah mulai sedikit kabur. Pikirnya, kalau dia tidak berbicara dan hanya diam saja, sudah pasti dia akan memuntahkan seluruh anggur yang sudah diminumnya itu.   “Hufffttt … namaku, Nilson. Kamu tidak perlu takut padaku. Yah, walaupun tampangku seperti ini, tapi aku bukanlah orang jahat. Aku terpaksa tinggal disini, yah … karena aku belum lama ini kehilangan pekerjaanku dan seluruh barang-barang yang ku miliki,” kata Pria itu, mencoba terus berbicara.    “Kok bisa?”Ketakutan Angel mulai sedikit berkurang pada pria itu dan mulai ingin berbicara dengannya. Sontak, mendengar pertanyaan Angel, dia pun langsung tersenyum dan merasa sedikit senang.   “Perusaan tempatku bekerja, di rebut oleh asisten si CEO perusahaan itu. Yah, karena itu lah, seluruh pekerja yang
last updateLast Updated : 2022-02-01
Read more

170: Ka-kamu orang yang …

“Sayang? Hei!” bentak Sonia sambil menepuk bahu kirinya William.    “Eh!? Oh, iya, Sonia, Kak Angel itu …, hmm, ah! Dia itu adalah salah satu investor yang katanya ingin bekerja sama di perusahaanku, Sonia. Nah, jadi … gara-gara salah seorang pekerjaku melakukan kesalahan, beliau pun marah dan pergi meninggalkan perusahaanku. Nah, aku memaksa klienku untuk mencarinya dan membujuknya, agar dia mau menjadi investor di perusahaanku itu,” jelas William dengan sedikit berbohong.    “Oh, seperti itu … hmm, maaf ya, Sayang, aku tadi sempat menguping pembicaraanmu dari luar sini, hehe … aku terkejut mendengar kamu marah-marah tadi,” kata Sonia.    “Iya, ngga apa-apa kok, Sonia. Yah sudah, ayo kita kembali ke depan.”***   “Huaaahh … wah, sepertinya udara malam ini semakin dingin. Hmm, aku pulang dulu lah ya …,” kata An
last updateLast Updated : 2022-02-01
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
30
DMCA.com Protection Status