Semua Bab Ksatria Pengembara Season 1: Bab 621 - Bab 630

1822 Bab

30. Bagian 5

“Nama hamba Bukka Raya, siapakah nama tuan kalau boleh hamba tahu?”. ucap Bukka Raya lagi membuka pembicaraan.“Nama hamba Bintang tuan Bukka Raya”. Ucap Bintang tersenyum.“Maaf, kalau boleh hamba tahu, apakah gubuk ini kepunyaan Dewi Salju?” ucap Bukka Raya lagi dengan suara bergetar“Benar, dugaan tuan tidak salah. Tapi tuan-tuan jangan khawatir, Dewi Salju saat ini tengah pergi, mungkin 1-2 minggu lagi baru kembali.”. ucap Bintang lagi tersenyum melihat wajah-wajah yang ada dihadapannya terlihat menarik nafas lega.“Tuan-tuan sendiri kenapa bisa berada disini?”. tanya Bintang lagi, dan terlihat wajah-wajah yang ada dihadapannya saling pandang, seakan ragu untuk menyampaikannya kepada Bintang.“Jika tuan-tuan berat untuk menyampaikannya. Tuan-tuan tidak perlu mengutarakannya”. Ucap Bintang cepat menyadari tindakannya.“Oh, bukan begitu, maaf tuan. Sebenarnya kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-24
Baca selengkapnya

30. Bagian 6

PAGI baru saja datang, mentaripun belum lagi menampakkan dirinya di ufuk timur, hanya bias keemasan saja yang terlihat memancar terang menerangi alam jagat raya ini. Dipuncak pegunungan Himalaya, seorang pemuda terlihat baru saja melangkah keluar dari dalam sebuah pondok, dia memang tak lain adalah Bintang adanya, Bintang memang sengaja keluar pagi-pagi untuk melihat longsor yang begitu bergemuruh tadi malam.Dari kejauhan Bintang dapat melihat reruntuhan salju yang longsor tadi malam, tapi tiba-tiba saja Bintang menyipitkan pandangan. Ketajaman pandangan mata Bintang dapat melihat sesuatu yang mencurigakan diantara timbunan salju tersebut. Bintang langsung mengerahkan aji Mata Dewa pemberian dewa kera padanya untuk mempertajam pandangannya.Di kejauhan sana, Bintang dapat melihat sebuah tangan yang keluar dari timbunan salju, yakin dengan pandanganya, Bintangpun berkelebat cepat. “Serrrr”. tubuh Bintang berkelebat dengan cepat menuruni salju tebal
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-25
Baca selengkapnya

30. Bagian 7

Sosok Lan Yan kini sudah terlihat begitu cantik dan anggun, Lan Yan sudah kembali mengenakan pakaian putih yang berlapis dengan pakaian sutra berwarna merah. Rambutnya yang panjang terlihat ditatanya dengan begitu indah dengan sebuah mahkota emas kecil diatas kepalanya, dikeningnya yang putih dan mulus terlihat untaian permata menghias, sepasang anting mutiara tersampir indah dikedua belah telinganya, dilehernya yang jenjang dan indah itu tersampir sebuah kalung berlian bermata merah, bibirnya yang begitu merah merekah begitu menggoda untuk setiap lelaki yang memandangnya, sosoknya yang begitu anggun dan cantik ditambah penampilannya yang begitu memikat, membuat sosok Lan Yan begitu mempesona. Dipinggang kanannya terlihat sebuah pedang tersampir, sedangkan dipinggang kirinya terlihat benda bulat berbentuk gelang besar tersampir.“Wow.”. hanya itu yang terdengar terucap dari bibir Bintang, Bintang tak mampu menyembunyikan keterpesonaannya melihat sosok cantik, jeli
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-25
Baca selengkapnya

30. Bagian 8

BEBERAPA minggu berlalu. Sebuah kotaraja tampak berdiri dengan megah dan indahnya. Ditengah-tengah kota, sebuah istana terlihat berdiri dengan megahnya, dipintu gerbang istana, beberapa orang prajurit terlihat tengah berjaga dipintu gerbang masuk istana. Kota raja itu terlihat begitu padat dengan segala aktifitasnya, masing-masing orang seakan tak perduli dengan apa yang terjadi disekitar mereka, semua sibuk dengan urusannya masing – masing. Kota raja itu merupakan ibukota dari kerajaan Wijayanagara. Kekaisaran Wijayanagara adalah kekaisaran di India Selatan yang berbasis di Dataran Tinggi Dekkan. Marahaja Harihara Raya  nama rajanya.Saat ini Maharaja Harihara Raya  tengah mengadakan pertemuan dengan para pejabat istananya, diruangan pertemuan yang begitu megah dan indah itu terlihat sudah berkumpul belasan orang pejabat tinggi kerajaan Wijayanagara.“Panggilkan Tabib Tangan Budha kemari”. Terdengar suara Maharaja Harihara Raya menggema di
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-25
Baca selengkapnya

30. Bagian 9

Dari India kita melompat kembali ke pegunungan Himalaya, ketempat kediaman Dewi Salju. Siang itu ; “Hyatt....hyaattt...weerrr...werrrrr.”. seorang pemuda tampan berjubah biru tampak tengah berlatih ilmu kanuragan didepan sebuah gubuk milik Dewi Salju. Melihat raut wajah dan penampilannya, pemuda ini tak lain adalah Bintang adanya. Bintang mencoba menghangatkan tubuhnya dengan berlatih, hawa dingin di tempat itu benar-benar dingin menusuk. Bintang mengerahkan seluruh hawa inti surya yang dimilikinya hingga terasa tempat itu mulai panas. “Hyatttt.....wuusshh... bummm..”. satu ledakan keras terjadi saat Bintang melepaskan pukulan hawa inti suryanya hingga menimbulkan satu lobang besar. Bintang tersenyum puas melihat hal itu. “Kakak!”. sebuah suara keras membahana di tempat itu, Bintang memalingkan wajahnya. “Adik kim”. Ucap Bintang tersenyum saat melihat sesosok gadis berparas cantik nan jelita tengah berdiri bersama seorang wanita tua tak jauh darinya. Begitu dekat, sosok gadis yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-25
Baca selengkapnya

30. Bagian 10

Beberapa hari berlalu meninggalkan hari-hari penuh kemesraan diantara Bintang dan Putri Kim Si Hyang yang betul-betul menikmati kebersamaan mereka. Hari ini Bintang dan Putri Kim Si Hyang berniat untuk berpamitan dengan Dewi Salju untuk melanjutkan perjalanan mereka.“Sebelum kalian pergi meninggalkan tempat ini, aku punya satu permintaan Bintang, aku harap kau bisa memenuhinya”. Ucap Dewi Salju lagi.Bintang terdiam sesaat dan ; “Mudah-mudahan hamba sanggup dewi”. Ucap Bintang lagi.“Kim sudah banyak bercerita tentang kehebatanmu. Hari ini ijinkan aku untuk merasakan sedikit kemampuanmu, apakah kau bersedia?”. ucap Dewi Salju lagi hingga membuat wajah Bintang berubah. Sejenak Bintang mengalihkan pandangannya kearah Putri Kim Si Hyang yang terlihat hanya mengangkat kedua bahunya.“Baiklah aku terima, tapi dengan satu syarat dewi”“Katakan apa syaratmu Bintang?”“Jika aku bisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-25
Baca selengkapnya

30. Bagian 11

Dewi Saljupun menyadari hal itu, dan ; “Blaarrrrrrrr”. satu ledakan besar terjadi dimana dari ledakan dahsyat itu, sosok Dewi Salju dan Bintang sama-sama terlempar jauh kebelakang. Tapi kedua-duanya mampu mengendalikan lontaran tubuh mereka dengan bersalto beberapa kali hingga akhirnya jatuh ketanah dengan mantap.“Kim... Pinjam Seruling Esmu”. Ucap Dewi Salju lagi. Putri Kim Si Hyang terlihat ragu untuk memberikannya.“Cepat kim, aku ingin menguji sejauh mana kehebatan jurus Auman Naga dipuncak Himalaya”. Ucap Dewi Salju lagi sedikit keras. Akhirnya mau tak mau, Putri Kim Si Hyang akhirnya melemparkan juga Seruling Es miliknya kepada gurunya tersebut.“Tapp”. mantap Dewi Salju menangkap Seruling Es tersebut ditangannya.“Nah Bintang, keluarkan pusakamu. Aku ingin menguji kehebatan Seruling Es ini dengan pusaka pedangmu”. Ucap Dewi Salju lagi.“Tapi ini sangat berbahaya dewi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-26
Baca selengkapnya

30. Bagian 12

Beberapa waktu berlalu. Sebuah kotaraja terlihat begitu ramai dengan segala aktifitasnya. Masyarakat awam dan orang-orang dari rimba persilatan berbaur menjadi satu. Diantaranya adalah sepasang muda-mudi yang kini tampak menggandeng dua kuda mereka untuk berjalan menyusuri jalan kota raja tersebut.Di sepanjang langkah keduanya menyusururi jalan kotaraja tersebut, keduanya selalu memancing pandangan orang-orang yang ada disekitarnya, banyak diantara mereka berdecak kagum dengan kecantikan sosok gadis yang berjalan bersama pemuda tersebut.Sosok gadis yang mengundang perhatian banyak orang tersebut bukan saja berparas cantik nan jelita tapi juga terlihat begitu anggun, mengenakan pakaian putih yang berlapis dengan pakaian sutra berwarna biru. Rambutnya yang panjang terlihat ditatanya dengan begitu indah dengan sebuah mahkota emas kecil bertahtakan diatas kepalanya dan dihiasi dengan butiran-butiran mutiara yang berkilau bila diterpa cahaya, sepasang anting mutiara tersa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-26
Baca selengkapnya

30. Bagian 13

“Mari silahkan dinikmati tuan... nyonya”. Ucap lelaki tua itu lagi mempersilahkan Bintang dan putri Kim Si Hyang.“Oh tuan, bolehkah hamba bertanya?” ucap Bintang tiba-tiba menahan langkah silelaki tua itu untuk meninggalkan tempat itu.“Mau bertanya apa tuan?”“Apakah Deeval itu anak tuan?”“Oh benar, ada apa tuan, apakah dia telah berbuat      nakal?”.“Oh tidak... Tidak tuan, justru sebaliknya, sungguh beruntung sekali tuan bisa memiliki seorang anak seperti Deeval”. Ucap Bintang lagi.“Syukurlah kalau begitu. Hamba permisi dulu tuan”. Ucap lelaki itu mohon pamit, kali ini Bintang tak ingin lagi mencegahnya. Sesat Bintang mengedarkan pandangannya kesekeliling.“Ada apa kak?”. tanya putri Kim Si Hyang lagi.“Ah tidak adik, kakak hanya heran saja. Di sepanjang jalan tadi kita sudah lihat begitu ramai o
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-26
Baca selengkapnya

30. Bagian 14

 “Tidak apa-apa pak Deevalto?”. tanya putri Kim Si Hyang lagi seolah tak perduli dengan para prajurit yang ada disekitarnya yang kini sedang mengagumi kecantikan dan keanggunannya. Tapi yang paling jengkel adalah sang patih yang tadi bertanya bahkan duduk dihadapannya, ditinggalkan begitu saja.Dengan kode tangannya, sang patih memberikan perintah kepada para prajuritnya untuk menangkap sang gadis. 2 orang prajurit terlihat melangkah maju dan ingin menangkap putri Kim Si Hyang yang saat itu masih membantu pak Deevalto.Sesaat lagi kedua tangan 2 orang prajurit itu ingin menyentuh putri Kim Si Hyang, tiba-tiba saja tubuh keduanya terdiam. Melihat keanehan itu, wajah sang patih langsung berubah. Segera diperintahkannya para prajurit yang lain untuk menangkap sang gadis.Seperti ke-2 prajurit yang tadi, para prajurit-prajurit yang lainpun ikut terdiam menjadi patung. putri Kim Si Hyang bangkit berdiri dan berbalik kearah sang patih.“J
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6162636465
...
183
DMCA.com Protection Status