Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 631 - Chapter 640

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 631 - Chapter 640

1822 Chapters

30. Bagian 15

 “Tolong mohon maafkan kami tuan”. Ucap Bintang lagi mencoba meminta maaf. Tapi sepertinya permintaan maaf Bintang tidak di indahkan oleh para prajurit yang kini sudah mulai merapat.Bahkan beberapa orang prajurit terlihat sudah mulai memegang kedua tangan Bintang, tapi dengan halus Bintang melepaskan tangannya, setiap kali prajurit ingin menyentuhnya, dengan gerakan halus Bintang melepaskannya.“Tangkap pengacau itu!”. perintah sang patih dengan lantang, hingga dengan serentak para prajurit langsung maju kedepan.Melihat hal ini, Bintang hanya mampu menarik nafas panjang, sungguh berat bagi Bintang untuk memperpanjang masalah ini, tapi belasan orang prajurit bersenjata sudah siap untuk menangkapnya, membuat Bintang tidak bisa berbuat lain kecuali menghadapinya.Bintang membuka langkahnya, dengan gerakan yang sangat lembut Bintang menghindari serangan-serangan para prajurit yang kini semakin gencar kearahnya. Melihat gerakan B
last updateLast Updated : 2022-01-26
Read more

30. Bagian 16

 “Trang....trangg....tranggggg....sregg...sreggg....sreggg”. terdengar beberapa kali benturan terjadi diudara, tapi hanya sekejap saja, ketiganya sudah tak berdaya dengan serangan aneh yang dilancarkan oleh Bintang, seketika saja tubuh mereka menjadi sasaran pedang Bintang. Sosok ke-4nya sudah turun kembali kebawah, dan alangkah terkejutya ketiga lawan Bintang, kini mereka sudah berdiri dengan pakaian yang sudah tidak utuh lagi, rupanya tadi Bintang telah membabat seluruh pakaian mereka, seketika mata ketiganya terbuka kalau lawan yang mereka hadapi saat ini bukanlah lawan biasa, kalau saja lawannya mau tadi pasti tubuh mereka sudah tercincang-cincang, Bintang sendiri masih berdiri dengan tenang di tempatnya menatap kearah tiga lawannya yang kini sudah terlihat gentar menghadapinya.Sang patih sendiri terlihat gentar untuk menghadapi Bintang, seluruh prajurit dan ditambah 3 orang kepercayaannya sudah takluk dengan mudah oleh Bintang. Saat itulah sosok seorang
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

30. Bagian 17

ISTANA Wijayanagara tampak berdiri dengan kokohnya, bangunanya megah dan dijaga oleh para prajurit kerajaan yang gagah perkasa. Bintang dan putri Kim Si Hyang tampak menatap kagum kepada istana yang kini telah mereka masuki. Tuan muda Hararaya membawa mereka kesebuah ruangan dimana disitu sudah berkumpul para pejabat istana Wijayanagara bersama Maharaja Harihara Raya sendiri.Salah seorang prajurit tampak datang dan langsung menghaturkan sembah hormatnya.“Ada apa prajurit?”. ucap salah seorang menteri kerajaan Wijayanagara angkat bicara.“Ampun tuan perdana menteri, Tuan muda Hararaya ingin datang menghadap”. Ucap prajurit itu lagi.“Persilahkan masuk”. Ucap Maharaja Harihara Raya lagi ikut bicara. Tapi tak lama kemudian Tuan muda Hararayapun masuk bersama patih kumar dengan membawa Bintang dan putri Kim Si Hyang.Semuanya terlihat menjura hormat kepada Maharaja Harihara Raya termasuk Bintang dan putri
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

30. Bagian 18

Tanpa menunggu waktu lagi, Maharaja Harihara Raya langsung bangkit berdiri dan meninggalkan ruangan itu.“Mari tuan Bintang ikut hamba”. Ucap tuan Bukka Raya ikut mengajak Bintang. Bintangpun mengangguk. Bersama yang lain, mereka segera mengikuti Maharaja Harihara Raya.Tak lama kemudian mereka sudah memasuki sebuah kamar yang begitu megah dan indah, dikamar itu terlihat empat orang dayang dan sesosok tubuh terbaring lemah diatas peraduan indah itu. Ke-4 datang terlihat sibuk menggerakkan kipas yang ada ditangan mereka. Maharaja Harihara Raya terlihat mendekati sosok yang tengah terbaring tersebut, tapi wajahnya terlihat memerah. Dialah putri Maharaja Harihara Raya, Putri Ahisma Raya.Maharaja Harihara Raya terlihat mendekatkan tangannya kearah kening putrinya. “Ahhh.”. Maharaja Harihara Raya cepat menarik tangannya saat merasakan panas yang amat sangat dari tubuh putrinya.Sementara itu Bintang yang berada tak jauh dari situ, terl
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

30. Bagian 19

Malam itu Bintang dan putri Kim Si Hyang mendapatkan penghormatan perjamuan besar oleh Maharaja Harihara Raya untuk merayakan kesembuhan putrinya.“Hamba benar-benar mengucapkan ribuan terima kasih kepada tuan Bintang dan nyonya kim, karena sekarang putri hamba sudah sembuh.... sudah dua kali tuan Bintang menyelamatkan putri hamba”. Ucap Maharaja Harihara Raya lagi seraya menjura hormat kepada Bintang.“Tolong jangan begitu tuan raja, hamba hanya menjalankan kewajiban hamba sebagai sesama manusia untuk saling tolong menolong”. Ucap Bintang lagi merendah.“Tuan begitu rendah diri, hamba sungguh kagum kepada pribadi tuan, jika boleh hamba tahu, tuan Bintang dan nyonya ini berasal darimanakah?”. tanya Maharaja Harihara Raya lagi.“Hamba berasal dari tanah Jawa, negeri yang letaknya cukup jauh dari sini sedangkan istri hamba”. Bintang berhenti sejenak.“Nama hamba Kim Si Hyang, hamba dari dataran te
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

30. Bagian 20

Malam semakin larut. Di kerajaan Wijayanagara, didalam sebuah kamar. Diatas sebuah peraduan indah yang alasnya terbuat dari sutra berwarna putih bersih. Begitu indah. Diatasnya dua sosok tubuh tengah saling duduk, yang satu adalah sosok seorang gadis berparas cantik nan jelita, kedua matanya terpejam, kedua tangannya terlihat bertaut didepan dada, sementara itu dibelakangnya seorang pemuda tampak tengah menempelkan kedua telapak tangannya pada punggung sang gadis. Melihat raut wajah keduanya, kita tentu dapat mengenali mereka. Mereka adalah Bintang dan Putri Kim Si Hyang sendiri. Saat ini Bintang memang tengah menyalurkan hawa murninya ketubuh Putri Kim Si Hyang untuk mengembalikan tenaga Putri Kim Si Hyang yang tadi terkuras sewaktu mengobati putri Ahisma Raya. Setelah dirasa cukup Bintang akhirnya menyudahi tindakannya. “Bagaimana keadaan adik sekarang?”. “Sudah lebih baik kak”. ucap Putri Kim Si Hyang lagi seraya merebahkan dirinya kepangkuan Bintang. Bintang hanya tersenyum meli
last updateLast Updated : 2022-01-27
Read more

31. Tapak Sakti Budha vs Ksatria Pengembara

Wijayanagara adalah sebuah kerajaan besar yang berada di India Selatan yang berbasis di Dataran Tinggi Dekkan. Kekaisaran ini dinamai dari ibukotanya, Wijayanagara. Dalam kisah sebelumnya (Dendam & Asmara), dalam perjalanannya menuju ke Yunani, negeri para dewa, Bintang dan Putri Kim Si Hyang mampir ke India, saat itu Putri Ahisma Raya, puteri kerajaan Wijayanagara tengah menderita penyakit yang aneh, tapi berkat bantuan Bintang dan Putri Kim Si Hyang, Putri Ahisma Raya berhasil sembuh dari penyakitnya. Sudah hampir satu bulan Bintang dan Putri Kim Si Hyang berada di istana Wijayanagara.Saat ini di istana Wijayanagara tengah diadakan satu pesta besar untuk menyambut kesembuhan putri maharaja Harihara Raya. Putri Ahisma Raya. Baik didalam maupun diluar istana, perayaan dilangsungkan secara meriah. Untuk memperlihatkan kebahagiaannya, maharaja Harihara Raya memberikan jamuan besar kepada seluruh masyarakat kotaraja untuk bisa menikmati bersama kebahagiaan tersebut
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

31. Bagian 2

Malam semakin larut, suasana kemeriahan sudah lama usai, keadaan kotaraja Wijayanagara sudah kembali senyap seperti biasa, beberapa orang prajurit terlihat sesekali berkeliling kota. Sementara itu di istana Wijayanagara, didalam sebuah kamar berukuran besar dan terkesan mewah. Dengan berbagai perlengkapan mewah didalamnya. Ditengah ruangan sebuah peraduan indah beralaskan sutra terlihat menghiasi kamar tersebut. Diatasnya terlihat dua sosok tubuh tengah terbaring lemas. Yang satu adalah sosok seorang pemuda yang sepertinya tengah tertidur lelap. Yang satunya lagi adalah sosok seorang wanita berparas cantik nan jelita yang tengah tertidur dengan memeluk dada bidang sang pemuda. Sebuah selimut besar tengah menutupi tubuh keduanya, tapi melihat dua onggok pakaian yang tergeletak dilantai, dapat dipastikan kalau kedua tubuh dibalik selimut tersebut tidaklah mengenakan pakaian selembar benangpun ditubuh mereka. Melihat raut wajah keduanya, kita tentu dapat mengenali mereka yang tak lain
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

31. Bagian 3

“Apa yang terjadi?”. tanya Bintang penuh keheranan melihat keadaan Putri Ahisma Raya. Tak ada yang menjawabnya, tapi Tabib Tangan Budha tampak memberikan tempat kepada Bintang untuk memeriksa keadaan Putri Ahisma Raya. Bintangpun segera mendekat dan memeriksa tanda-tanda kehidupan ditubuh Putri Ahisma Raya, dan lagi-lagi wajah Bintang berubah.“Tidak ada yang aneh pada Putri Ahisma Raya, tapi kenapa sosoknya mematung seperti ini”. Batin Bintang saat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Putri Ahisma Raya tidak ada keanehan.“Sebenarnya apa yang terjadi maharaja?”. tanya Bintang lagi kepada Maharaja Harihara Raya.“Hamba juga tidak tahu tuan Bintang, tapi pelayan yang datang melapor kalau mendengar jeritan putri hamba dan saat hamba kemari, keadaan putri hamba sudah seperti ini”. Ucap Maharaja Harihara Raya lagi.“Bagaimana tuan Bintang?”. Tabib Tangan Budha tiba-tiba bertanya kepada Bintang. Bi
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more

31. Bagian 4

Sebuah goa yang terletak diselatan ibukota kerajaan Wijayanagara, goa ini terlihat tidak cukup besar, bahkan keberadaannyapun terlihat cukup tersembunyi diantara celah-celah rerimbunan semak belukar yang tumbuh liar di sekitarnya. Didalam goa terlihat sebuah lorong panjang, tidak ada cahaya yang masuk hingga kegelapan meringkupi goa tersebut.Di kegelapan malam, lima sinar putih melesat masuk dengan kecepatan tinggi kedalam goa tersebut, terus bergerak cepat melintasi lorong panjang goa tersebut. Tak seberapa lama kemudian, kelima cahaya tersebut sudah tiba diujung lorong dan tiba disebuah ruangan besar yang terlihat terang oleh obor-obor yang tertancap disekeliling ruangan goa tersebut. Ditengah-tengah goa, terlihat sebuah meja batu, dimana diatasnya terlihat duduk seorang kakek tua berpakaian pertapa tengah tenggelam dialam tapa semadinya, yang mengerikan dari sosok kakek ini adalah dikepalanya terlihat sebuah mahkota tengkorak, dilehernyapun tampak tergantung kalung tengko
last updateLast Updated : 2022-01-28
Read more
PREV
1
...
6263646566
...
183
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status