Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 1631 - Chapter 1640

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 1631 - Chapter 1640

1822 Chapters

78. Bagian 8

<kilas balik> Semua berawal dari setelah 3 hari wafatnya Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim, dimalam ke-4 sampai malam ke-6, Bintang selalu bermimpi bertemu dengan Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim, tapi dalam pertemuan itu, Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim hanya memandangnya tersenyum, tak ada satupun kalimat yang keluar dari mulut Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim, hingga pada malam ke-7 :“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh” terdengar suara Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim walaupun tak terlihat Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim menggerakkan bibirnya, tapi suara salamnya terdengar oleh Bintang.“Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakaatuh” jawab Bintang cepat.“Duduklah anakku” ucap Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim lagi dengan lemah lembut, tanpa banyak membantah, Bintangpun segera duduk bersila dihadapan Syekh Muhammad Azis Bin Ibrahim.“Bintang. Sebagaimana kau ketahui, saat ini didala
last updateLast Updated : 2022-07-30
Read more

78. Bagian 9

Setelah semua persiapan selesai, maka hari itu juga Bintang dan Venus menikah. Terlihat jelas senyum kebahagiaan terpancar diwajah Venus, diusianya yang sudah ribuan tahun, ini pertama kali dalam hidupnya Venus merasakan kebahagiaan seperti ini, kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Di malam pengantin, sosok Venus tampak begitu sangat memukau dengan dandanan yang mampu membuat setiap laki-laki terdiam terpaku, terpana bila melihatnya, Venus memang menghias dan berdandan sangat spesial untuk Bintang malam itu, karena Venus sadar malam ini adalah malam pertama pengantinnya, dia ingin memberikan yang terbaik untuk Bintang dan terbuka usaha Venus tak sia-sia, Bintang terpaku, terpana menatap kearahnya. “Kau cantik sekali Venus.” puji Bintang tanpa sadar. “Semua kecantikan Venus untuk kanda.” ucap Venus juga memanggil Bintang dengan panggilan kanda. Karena hal ini yang pernah Venus dengar saat istri-istri Bintang memanggil Bintang. Keduanya tampak saling menatap dengan
last updateLast Updated : 2022-07-30
Read more

78. Bagian 10

“Hanya Iblis Langit yang memiliki aura iblis” ucap tetua Zhu Que lagi.“Tidak, bisa saja Pangeran Iblis” ucap Bintang cepat. Hingga mengejutkan semua yang ada ditempat itu.“Pangeran Iblis” ulang 4 Dewa Penjaga Gerbang dan Venus.“Ini berarti Pangeran Iblis lebih dulu bangkit daripada Iblis Langit” ucap tetua Xuan wu lagi.“Kami juga sudah meratakan lembah itu dan menghilangkan keberadaannya dari dunia ini ketua” sambung Xi Fang Bai Hu, dan Bintang tampak mengangguk-angguk mantap.“Kalau begitu segera kabarkan berita ini kepada dewa-dewa pelindung yang lain, aku harus segera kembali ke Tanah Jawa.” ucap Bintang lagi.“Baik ketua.” ucap 4 Dewa Penjaga Gerbang dan Venus seraya menjura hormat kepada Bintang. -o0o-Satu minggu sudah berlalu sejak perang besar di kaki Bukit Bayangan, pertempuran yang dimenangkan oleh pasukan Setyo Kenca
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

78. Bagian 11

“Semua orang khawatir dengan keadaan kakang, secepatnya kakang harus segera kembali ke Bukit Bayangan” ucap Intan “Apakah Intan juga khawatir dengan kakang?” “Tentu saja Intan khawatir kang. Sangat..sangat khawatir” ucap Intan dengan serius. Bintang tersenyum lalu mengangkat tangannya, dengan lembut Bintang menghapus air mata yang berlinang dipipi Intan. “Secepatnya kakang akan kembali ke Bukit Bayangan, tapi saat ini ada janji yang harus kakang penuhi” “Janji apa kang?” “Janji untuk menikahi” ucap Bintang lagi hingga membuat wajah Intan berubah. “Menikahi siapa kang?” tanya Intan heran “Aawwwhhh..!” tiba-tiba Intan menjerit kaget, bukannya menjawab, Bintang justru menjepit hidung mancung Intan diantara dua jarinya. “Menikahi Intanlah tentunya” ucap Bintang hingga kembali membuat wajah Intan berubah. “Apakah Intan sudah siap untuk menjadi istri kakang?” tanya Bintang, Intan tak menjawab tapi mengangguk dengan tersipu malu. Lalu dengan cepat kembali dipeluknya sosok Bintang yan
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

78. Bagian 12

“Ada berapa dari pihak kita yang menjadi korban paman mahapatih?”“Dari kalangan pendekar ada sekitar 38 orang Bintang, sedangkan dari prajurit 120 orang, 4 senopati dan 1 orang patih” jelas Mahapatih Suryo Barata lagi.“Kita menang besar, karena dipihak lawan, ribuan orang tewas” sambung Mahapatih Suryo Barata.“Tidak ada yang menang besar dalam sebuah peperangan paman mahapatih. Sudah terlalu banyak nyawa yang jatuh akibat perang ini” ucap Bintang lagi menarik nafas panjang. Ucapan Bintang membuat semua orang ditempat itu terdiam.“Besok aku akan berangkat ke Setyo Kencana, paman mahapatih” ucap Bintang tiba-tiba hingga mengejutkan Mahapatih Suryo Barata dan semua orang yang ada ditempat itu, kecuali para istri-istri Bintang yang masih biasa-biasa saja mendengar ucapan Bintang.“Apakah tidak terlalu cepat Bintang. Kita belum lagi mempersiapkan semuanya, terutama mengundang para pen
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

78. Bagian 13

Keesokan harinya, Bintang, Arya, Bayu, Yudho dan Sawungpati segera berangkat dengan menggunakan kuda. Kelimanya tampak memacu kuda mereka menuruni Bukit Bayangan. Sementara itu Mahapatih Suryo Barata segera mempersiapkan semua prajurit Setyo Kencana yang masih tersisa untuk segera mengikuti Bintang dan rombongan menuju ke Setyo Kencana.Satu rombongan besar prajurit Setyo Kencana juga tampak menuruni Bukit Bayangan. Sepeninggalan Bintang dan rombongan prajurit, Ahisma langsung mengumpulkan para istri untuk pertemuan dadakan.“Ada apa dinda Ahisma?” tanya yuan lembut, pertanyaan mewakili istri-istri Bintang yang lain.“Salah satu dari kita harus ikut dengan kak Bintang” ucap Ahisma lagi hingga mengejutkan semua yang ada ditempat itu.“Kenapa memangnya dinda? kak Bintang pasti mampu mengatasi orang-orang Blambang Sewu itu” ucap babby cepat.“Benar. Pasti mudah saja bagi kak Bintang mengatasi mereka” sam
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

78. Bagian 14

“Jangan terpengaruh dengan ucapannya..!” tiba-tiba saja sebuah suara keras menggelegar terdengar membahana ditempat itu, sosok seorang berkuda tampak muncul ditempat itu, rupanya dialah yang tadi mengeluarkan ucapan keras untuk menyadarikan para prajurit.“Serang mereka! Jangan kasih ampun!” perintah patih kerajaan itu lagi, maka para prajurit yang tadi terlihat ragu kini kembali dengan penuh semangat langsung bersiap untuk bertempur.“Jangan gentar, mereka hanya berlima. Bunuh! Jangan kasih ampun” perintah patih Blambang Sewu lagi.“SIAP!” ucap serentak 500 prajurit dengan penuh semangat. Suaranya membuat tempat itu bergetar.“SERANGG!” 2 Senopati ikut semangat memberikan perintah serang. Hingga 500 orang prajurit langsung bergerak menyerang kearah Bintang dan rombongan.Arya, Bayu, Yudho dan Sawungpati menatap kearah Bintang untuk melihat tindakan yang akan Bintang lakukan, tapi Bintang
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

78. Bagian 15

Di balik pintu gerbang yang telah hancur, terlihat halaman luas yang sudah dikelilingi oleh ratusan orang prajurit, sementara itu dipintu gerbang istana, tampak sudah berdiri gusti prabu Blambang Sewu, pangeran Blambang Sewu dan pejabat-pejabat tinggi kerajaan Blambang Sewu yang seperitnya memang sudah menanti kedatangan Bintang dan rombongan.Dengan langkah mantap, Bintang melangkah masuk diikuti rombongan dibelakangnya. Setelah melewati pintu gerbang terlihat halaman besar istana Setyo Kencana tampak sudah dipenuhi oleh para prajurit.Gusti prabu Blambang Sewu tampak dengan penuh wibawa berjalan maju kedepan. Dan berhenti tepat beberapa langkah dihadapan Bintang. Gusti prabu Blambang Sewu tampak menatap sosok Bintang dari ujung kaki hingga ujung kepala.“Jadi kau orangnya yang bergelar Ksatria Pengembara itu, anak muda?” tanya Gusti prabu Blambang Sewu.“Benar”“Kau telah merusak rencanaku anak muda, rencana untuk me
last updateLast Updated : 2022-07-31
Read more

78. Bagian 16

“Menghadapiku saja kau hampir mati pangeran, apalagi menghadapi suamiku” ucap Roro dengan lantangnya, hingga membuat wajah pangeran Blambang Sewu berubah merah.“Kau jangan sombong Roro, kali ini kau yang kalah ditanganku Roro. Pangeran Blambang Sewu yang sekarang bukanlah pangeran Blambang Sewu yang dulu.” ucap pangeran Blambang Sewu dengan geram.“Hik hik hik.. jangan mimpi disiang bolong pangeran, kemampuanku sekarang jauh berada diatasmu!” ucap Roro sehingga semakin membuat pangeran Blambang Sewu semakin bergetar menahan amarah.“Kalau begitu ayo kita buktikan!” ucap pangeran Blambang Sewu lagi.“Ayo, aku takkan menggunakan ilmu-ilmu eyangku untuk mengalahkanmu seperti dulu, tapi akan kugunakan ilmu yang kudapat dari pengembaraanku dinegeri jauh” ucap Roro lagi.“Kurang ajar, sombong kau Roro. Rasakan jurus Kitiran sewuku ini!”. Ucap Pangeran Blambang Sewu seraya m
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more

78. Bagian 17

Sosok Roro dihantam bertubi-tubi oleh Pangeran Blambang Sewu dengan kitiran sewunya. “Kitiran sewu, heaaaa..!” lagi-lagi Pangeran Blambang Sewu mengerahkan Kitiran sewunya jauh lebih dahsyat.Glarr !! Glarr !! Glarr !! Glarr !!Ledakan-ledakan dahsyat kembali, terlihat jelas kini serangan Pangeran Blambang Sewu benar-benar dahsyat dan emmatikan, kilat petir yang menyamar dari kedua tangan Pangeran Blambang Sewu seperti tak habis-habisnya menghantam sosok Roro.Dari bibir Roro terlihat darah merembes keluar. Roro yang merasakan pertahanannya yang sudah mulai goyah, sebelum dirinya jatuh terduduk, Roro segera bertindak.Taap !! Roro kembali merapatkan kedua tangannya didepan dada.Bllesshhhh !Kali ini sosok Roro mengeluarkan aura Biru dari tubuhnya. Pada tahap ini, Otot diseluruh tubuh mengeras seperti baja, takkan dapat ditembus senjata kecuali oleh senjata mestika. Dapat menghancurkan batu
last updateLast Updated : 2022-08-01
Read more
PREV
1
...
162163164165166
...
183
DMCA.com Protection Status