Semua Bab Ksatria Pengembara Season 1: Bab 1171 - Bab 1180

1822 Bab

55. Bagian 20

“Roro, aku sungguh mengucapkan terima kasih”“Terima kasih, terima kasih untuk apa?”“Karena Bintang petaka telah menyempurnakan kungfu Pengubah Otot tahap hitamku hingga mencapai penghabisan tahap hitam.. Ha ha ha...! Kini aku akan menjadi orang nomor 1 didunia. Nomor 1.... Ha ha ha...!” ucap Dewa Iblis lagi seraya tertawa keras, tapi lagi-lagi tawa keras Dewa Iblis terhenti saat melihat senyum sinis dari gadis jelita dihadapannya.“Apa ada yang aneh Roro?” tanya Dewa Iblis lagi.“Kau jangan terlalu senang dulu Dewa Iblis, kalau Bintang petakaku sudah kau anggap hebat, berarti kemampuanmu yang sekarang masih jauh dibawah suamiku” ucap Roro lagi, hingga menyadarkan Dewa Iblis.“Baiklah. akan kutunggu Ksatria Pengembara datang kemari untuk membuktikannya” ucap Dewa Iblis lagi. Roro tampak diam tampak tengah memikirkan sesuatu.“Fuma”
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-30
Baca selengkapnya

55. Bagian 21

PERGURUAN KECAPI SAKTI adalah sebuah perguruan yang memiliki nama besar didunia persilatan, guru besar mereka yang bergelar Dewi Kecapi merupakan pendekar wanita nomor wahid didunia persilatan, sampai saat ini belum ada yang bisa mengalahkan kehebatan Dewi Kecapi. Nama besar Dewi Kecapilah yang membuat Perguruan Kecapi Sakti menjadi sangat disegani didunia persilatan. Rata-rata murid Perguruan Kecapi Sakti adalah wanita.Dua sosok tubuh tampak berdiri didepan pintu gerbang Perguruan Kecapi Sakti. Dua lelaki yang berperawakan besar dengan pakaian kulit beruang. Di tangan keduanya terlihat tergenggam dua bilah golok yang berukuran besar. Keduanyapun tampak mengenakan topi besar yang terbuat dari kulit beruang. Para murid penjaga pintu gerbang dengan cepat menghadang keduanya, saat keduanya melangkah ingin masuk kearah pintu gerbang.“Kalian siapa! ada maksud apa kemari?” tanya murid penjaga gerbang dengan tegas.“Kami sepasang pendekar dari Nepal
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-30
Baca selengkapnya

55. Bagian 22

Sepasang pendekar dari nepal inipun segera bersiap dengan golok besar ditangan mereka. Golok Beruang Salju milik mereka yang selama ini selalu menang dalam pertarungan sudah dipersiapkan ditangan.“Ayo adik”“Ayo kak”“Wusshhhh......wussshhhh.” hampir bersamaan sepasang pendekar dari nepal ini berkelebat kedepan menyerang kearah Dewi Kecapi dengan serangan yang dahsyat, bagaikan seekor beruang yang mengejar mangsanya. Gemuruh angin dahsyat mengikuti serangan keduanya.Nenek Yun Si-u si Dewi Kecapi tampak memutar perlahan Golok Batu Langit ditangannya, terlihat putaran tersebut begitu pelan tapi menimbulkan bayangan yang menganggumkan, kedua mata Dewi Kecapi tampak terpejam.Melihat hal ini, tentu saja sepasang pendekar dari nepal ini sangat gembira, dapat dipastikan mereka akan dapat memenangkan pertarungan ini dalam waktu singkat.Saat serangan sepasang pendekar dari nepal semakin dekat, Dewi Kecapi tiba-
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-30
Baca selengkapnya

56. Buronan Kerajaan

AULA Perguruan Kecapi Sakti sangat besar, apalagi kini aula tersebut dipenuhi oleh murid-murid wanita Perguruan Kecapi Sakti, dapat dipastikan suasana sangat riuh bergemuruh. Jika ada disuatu tempat ada dua orang wanita yang tengah berbicara, hebohnya bagaikan sepasar, dapat dibayangkan sebuah ruangan besar yang dipenuhi oleh wanita, bagaimana gemparnya suasana ditempat itu. Hahaha.Suasana tiba-tiba saja berubah sunyi, saat Nenek Yun Si-u si Dewi Kecapi memasuki ruangan tersebut, dengan serta merta para murid-murid Perguruan Kecapi Sakti bangkit berdiri dan menjura hormat dengan cara membungkukkan diri dihadapan Nenek Yun Si-u. Sampai Nenek Yun Si-u naik ke podium dan duduk disinggasana kebesarannya, semua tetap diam dan sunyi. Nenek Yun Si-u tampak mengangkat tangan kanannya, memberikan tanda kepada semua murid-murid Perguruan Kecapi Sakti untuk ikut duduk. Nenek Yun Si-u tampak memanggil salah seorang murid yang selalu mengawalnya dan terlihat me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-01
Baca selengkapnya

56. Bagian 2

GORYEO malam itu diliputi oleh awan mendung yang terlihat begitu pekat di langit, sesekali suara guntur terdengar menggelegar di kaki langit, kota Goryeo tampak sepi oleh para penduduknya yang lebih memilih tidur diperaduan ketimbang harus berkeliaran ditengah malam ditengah-tengah badai hujan yang mungkin akan terjadi sebentar lagi. Hanya beberapa orang prajurit yang tampak berlalu lalang karena memang tugas ronda yang mereka emban. Titik demi titik, hujan mulai turun, akhirnya turun dengan derasnya, membasahi kota Goryeo yang begitu panas siang tadi, suasana dingin begitu terasa nyaman bila tidur dikasur yang empuk dan hangat. Ini pula yang terjadi pada sosok gadis jelita yang tampak tengah menikmati tidurnya, bila menilik kamarnya yang begitu mewah, gadis ini tentulah bukan orang biasa, dugaan kita memang benar, gadis ini adalah putri Lan yan, putri pejabat tinggi Yi in-im dari Goryeo. Sejak Bintang dan Im ji hye meninggalkan Goryeo, Lan yan selalu terpikirkan tentang Bintang, pel
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-01
Baca selengkapnya

56. Bagian 3

SATU minggu berlalu sudah sejak kedatangan Bintang dan Im ji hye di Perguruan Kecapi Sakti. Pagi itu, Nenek Yun Si-u memanggil Bintang dan Im ji hye untuk datang menghadapnya. Saat berada dihadapan Nenek Yun Si-u, Bintang dan Im ji hye segera menjura hormat.“Duduklah Bintang, Im..”Bintang dan Im ji hye segera duduk.“Aku dengar.. kalian ingin segera berpamitan ya?” ucap Nenek Yun Si-u tiba-tiba, hingga membuat Bintang dan Im ji hye saling berpandangan.“Benar nek... Kak Bintang masih ada beberapa urusan yang harus diselesaikan” ucap Im ji hye menjawab pertanyaan. Nenek Yun Si-u tampak menarik nafas panjang mendengar hal itu.“Bintang.. bolehkah Im tinggal untuk sementara waktu disini?” tanya Nenek Yun Si-u lagi. hal ini membuat Bintang dan Im ji hye kembali saling pandang. “Aku ingin mewariskan jurus Golok Batu Langit pada Im” sambung Nenek Yun Si-u lagi.“Jurus
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-01
Baca selengkapnya

56. Bagian 4

Tanpa menghiraukan apapun, Lian Nishang tampak segera berjalan keluar, menuju ke belakang, dimana tempat kuda-kuda Sekte Bulan Purnama dipelihara. Dan benar saja seekor kuda telah menghilang.“Kak Bintang..” entah kenapa Lian Nishang langsung teringat sosok Bintang yang tadi dilihatnya dari jendela.“Kemana perginya?” tanya Lian Nishang cepat.“Kearah selatan putri..”Lian Nishang tampak dengan cepat menaiki salah satu kuda putih yang ada disitu dan langsung menggebah kudanya dengan cepat.“Hiyaaa..hiyaaa..”Perasaan dihati Lian Nishang berkecamuk, rasa cemas dan bersalah bergabung menjadi satu. Perselingkuhannya dengan Huang Fu yi benar-benar membuat Lian Nishang kalang kabut.Setelah setengah hari memacu kudanya, dikejauhan Lian Nishang dapat melihat seekor kuda putih yang melesat dengan cepat. “Sembrani...” ucap Lian Nishang lega melihat kuda itu dikejauhan, Lian
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-01
Baca selengkapnya

56. Bagian 5

“Adik.. Apa yang kau lakukan?” ucap Huang Fu yi terkejut melihat kemarahan Lian Nishang kepadanya, tanpa sadar Huang Fu yi melangkah mundur.“Semua ini karena kau kak Fu yi.. karena kau!” ucap Lian Nishang menggeram penuh amarah. Lian Nishang tampak bangkit berdiri dan berjalan kearah Fu yi.“Adik lian, sadarlah! sadarlah!” ucap Huang Fu yi mencoba menyadarkan Lian Nishang.“Hiaekkk..!” tiba-tiba saja sebuah ringkikan kuda terdengar dengan keras dan langsung menyadarkan Lian Nishang.“Kak Bintang!” ucap Lian Nishang langsung melesat cepat kearah jendela.“Adik lian!” Huang Fu yi dengan cepat menyusulnya.Di belakang, tampak puluhan murid Sekte Bulan Purnama sudah berkumpul, mengelilingi seorang pemuda yang tengah berada diatas sebuah kuda yang mereka sudah sangat kenal, Sembrani, sedangkan sosok yang berada diatasnya juga mereka kenal. Bintang, Ksatria Pengembar
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-01
Baca selengkapnya

56. Bagian 6

Di suatu tempat yang jauh.“Hiya...hiyaa...!!!” seekor kuda dipacu cepat oleh seorang gadis yang tampak berpakaian lusuh, walau terlihat pakaian bangsawan, tapi robek disana sini membuat sosok gadis ini terlihat sangat berantakan, ditambah lagi darah yang berceceran diwajah dan pakaiannya. Kudanya terus dipacunya dengan cepat, dibelakangnya tampak belasan orang penunggang kuda tampak mengejarnya, dari pakaian yang dikenakannya, belasan orang tersebut dapat dipastikan adalah prajurit.Salah seorang prajurit tampak menunjukkan skill berkudanya, diatas kuda yang tengah melaju kencang dia masih mampu melepaskan beberapa anak panah kearah sigadis.“Sregg..” sepertinya sigadis menyadari bahaya yang tengah mengancamnya, pedang yang ada dipunggung kudanya dicabut dari warangkanya, dan ; “Wuuttt..trangg...trangg!” tanpa melihat sang gadis mengibaskan pedang ditangannya dan terdengar beberapa kali benturan besi antara pedang dan beberap
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-02
Baca selengkapnya

56. Bagian 7

Sosok bayangan yang tadi dilihat para prajurit melesat masuk kedalam jurang adalah sosok pemuda yang kini telah menyelamatkan Gwang Oamsinn dan dia adalah Bintang. Dari atas kuda Sembrani, Bintang dapat melihat tindakan nekat dari seorang gadis yang melompat ke dalam jurang, tanpa menunggu waktu lagi, Bintangpun melompat, melesat turun dengan cepat kebawah untuk menyelamatkan gadis tersebut, begitu berhasil meraih tubuh sigadis, dengan mengandalkan ilmu peringan tubuhnya yang sudah sempurna, Bintang menjejak kakinya sendiri sebagai tumpuan diudara untuk melesat kembali naik keatas, begitu berada diatas jurang, Bintang bersalto beberapa kali untuk menjauh dari gerombolan para prajurit yang tengah menunggunya di bibir jurang.Kemunculan Bintang menyelamatkan Gwang Oamsinn tentu saja mengagetkan semua orang. Terlebih perwira kerajaan yang kini tampak turun dari kudanya, di ikuti belasan orang prajurit lainnya. Bintang sendiri yang melihat hal itu, tampak berbalik dan berjalan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
116117118119120
...
183
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status