Semua Bab Pejantan Tangguhku: Bab 121 - Bab 130

268 Bab

Ketagihan Aroma Segar Nan Maskulin Andrew

“Istirahat Alya, jangan tiduran di situ.” Andrew menghampiri Alya yang merebahkan kepalanya di samping ranjang Ann. Ann terlihat sudah terlelap dalam tidurnya setelah dibacakan novel romantis berbalut komedi di salah satu aplikasi online.Alya mendongak. Di tengah pandangannya yang kabur, dia melihat sosok Andrew yang basah sehabis mandi. Bisa dilihat dari rambutnya yang basah, juga sebagian air yang mengalir di tubuh kokohnya, serta handuk yang melilit sebatas pinggang. Alya bisa menebak kalau Andrew pasti tidak menggunakan celana dalam.“Lebih baik kamu pindah ke kamar saja,” ujarnya lembut. Pria itu terlihat menepuk pundak Alya. Ingin rasanya Alya membalas dengan menyentuhnya, tapi dia malu.“Enggak apa-apa Andrew, aku sudah biasa kok. Kamu saja yang istiharat gih,” balas Alya, tapi dengan pandangan yang tidak lekat dari postur kokoh Andrew yang menawan. Terlebih bulu di sekitar area depannya yang mulai lebat. Mungkin, lain
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-01
Baca selengkapnya

Kejutan Berakhir Indah

Perkembangan kesehatan Ann, hari demi hari semakin membaik. Bahkan, yang lebih menggembirakan, dia sudah mulai berbicara sepatah dua patah kata. Tentu ini sangat menggembirakan khususnya buat Alya yang telah merawatnya selama ini.Namun, tidak dengan Andrew. Pagi itu, dia terlihat sangat emosi. Entah apa penyebabnya, tapi yang jelas setelah mengangkat telfon dari seseorang. Moodnya langsung hancur seketika.“Andrew, mau kemana?” tanya Alya saat melihat Andrew yang menggunakan pakaian rapi sambil mendorong kursi tempat duduk Ann.Pria itu terlihat menghela nafas sejenak. Sebisa mungkin, dia berusaha untuk tidak menampilkan wajah emosi ke Alya, Meskipun itu percuma saja.“Aku ingin mengecek kesehatan ibu,” tukasnya singkat.“Aku ikut.”“Jangan, kamu di rumah saja,” sahut Andrew cepat menimpali. Wajah garangnya kembali terlihat.Alya tidak bisa membantah. Dia sudah sangat hafal dengan tabia
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-02
Baca selengkapnya

Bertemu Manto dan Catty

“Jadi semua ini atas rencana Tuan Andrew, Nyonya. Sewaktu di rumah sakit, kami sengaja bertengkar di depan Nyonya yang seolah-olah Tuan Andrew mau menjual perusahaannya padahal tidak,” tutur Bernando yang duduk bersama keluarga besar majikannya di sebuah restoran mewah. Begitu acara kejutan ulang tahun selesai, Andrew sengaja membooking penuh restoran untuk makan-makan bersama untuk merayakan bersatunya dirinya dan juga Alya.“Tapi actingmu mantap sekali Bernando, kamu cukup mengerikan sekali kalau marah, atau jangan-jangan kamu punya dendam pribadi sama aku!” kelakar Andrew.“Iya, enggaklah Tuan. Tapi saya tidak enak hati sama Nyonya karena telah membuatnya panik setengah mati sampai berlari-larian menuju mansion,” sahut Bernando yang membuat tawa Andrew semakin pecah.Alya yang terlihat menyuapi Ann dengan bubur terlihat jengkel. Bagaimana pagi itu, dia dikerjai habis-habisan oleh Andrew. Namun, semua terbayar dengan pesta k
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-02
Baca selengkapnya

Karma Manto

“Kamu bilang Alya lebih baik dari proyek kamu? Kamu benar-benar sudah tidak waras Andrew. Dia bahkan pernah menjadi bekasku!” cecar Manto dengan khas tawa bapak-bapaknya. Andrew terlihat tersenyum kecut. “Kamu pikir wanita yang ada di samping kamu itu bukan bekasku! Bahkan aku mendapatkan perawannya lebih dahulu dibandingkan dengan kamu,” sambar Andrew  membuat Manto bungkam. Pria tua itu lantas menoleh ke Catty seakan meminta kebenaran atas apa yang dikatakan Andrew. “Tidak Honey, jangan percaya sama dia. Kamu tahu kan kalau dia hanya musuh besarmu. Dia pasti mengada-ada,” Catty terlihat mengelak. Dia panik kalau sampai Manto membuangnya. Dia tidak ingin rencananya gagal total. “Mengada-ada? Aku punya data kamu lengkap selama kamu bekerja denganku. Termasuk, terakhir kamu mendorong mamaku sampai terjatuh di tangga. Aku bisa memproses kamu secara hukum Fatimah!” Manto semakin melotot ke Catty. Bagaimana dia kehilangan wajah di depan musuh besarny
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-02
Baca selengkapnya

Siasat Keji Catty

“Kok kita ke hutan?”Manto tidak menjawab. Dia terus melajukan kendaraannya hingga mencapai tempat yang paling sepi di hutan. Catty tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.Hingga sampailah mereka di tepi jurang, Manto segera keluar dari mobilnya untuk menyeret Catty.“Lepaskan! Kamu mau ngapain Manto!” Catty meronta tatkala tangannya ditarik paksa menuju pinggir jurang. Tentu saja kekuatannya tidak seberapa dengan Manto.“Tamatlah riwayatmu jalang. Daripada kamu memberikan kekayaanku lebih baik kamu mati!”Catty membelalakan mata. Ternyata dia selama ini berurusan dengan orang yang salah. Manto adalah iblis yang mampu melakukan apapun demi tercapai tujuannya, tidak segan menghabisi nyawa seseorang yang berani macam-macam dengannya.“Tolong jangan Manto, aku berjanji akan menuruti semua keinginanmu! Asalkan jangan bunuh aku!”  Catty mulai ketakutan, tatkala tubuhnya sudah menghadap ke ju
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-02
Baca selengkapnya

Libido Yang Tertahan

“Kamu memang bagusnya di sini kakek tua.”Tubuh tidak berdaya Manto dibiarkan tergeletak di ruang bawah tanah Villa. Ruang yang menjadi tempat rahasia bagi Manto untuk menyembunyikan seseorang.“Wah, ada rantai. Kebetulan  sekali.” Catty berbinar melihat rantai yang begitu banyak di sana. Sepertinya memang sering bajingan ini menyekap seseorang di bawah sini.Catty pun dengan sigap membelenggu Manto dengn rantai itu. Tidak lupa menyumpal mulutnya dengan kain lusuh seadanya. Kondisi sekarat dan tidak sadarkan diri Manto, membuat Catty begitu leluasa. Sekarang Catty yang benar-benar berkuasa.“Tolong.”Catty begidik saat mendengar suara lirih nan parau. Di dalam ruangan yang pengap itu memang terbagi menjadi petakan mirip dengan penjara. Wanita itu tercenung. Mungkinkah ada orang lain di sekitar sini?“Siapa itu?” tanya Catty memastikan kalau itu bukan halusinasi. Dia melangkah mengendap men
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-03
Baca selengkapnya

Alya : Andrew, Jangan marah

Setelah seorang pelayan masuk menggantikannya, wanita itu bergegas keluar. Langkahnya cepat menuju kamar Andrew, tapi pintu kamarnya terbuka dan tidak ada tanda-tanda keberadaan Andrew di dalam. “Kemana perginya Andrew?” Dengan gelisah, dia menyusuri mansion itu. Bagaimana sulitnya dia mencari Andrew di dalam Mansion yang sudah menyerupai istana itu. Tentu sangat lelah sekali. Namun, dia ingat dengan tempat-tempat yang sering ada Andrew di situ, seperti tempat kerja, bar, kolam renang bagian belakang Mansion, tapi dia tidak menemukan pria bertubuh kekar itu di semua tempat itu. “Nyonya, cari siapa?” tanya seorang pelayan yang aneh melihat Alya yang baru saja dari area belakang. “Mbak liat Tuan Andrew?” “Tadi saya sempat meliat beliau masuk ke dalam elevator, Nyonya. Kalau bukan di ruang pribadinya di lantai tiga ya ke rooftop.” ‘Ruang pribadi?’ Alya tertegun. Dia baru tahu kalau Andrew punya ruang khusus. Bukan tempat kerja, melainkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-03
Baca selengkapnya

Catty dan Benny bersengkongkol

Penthouse Manto, khawasan pusat kota.Catty membantu merebahkan Benny di atas sofa yang empuk. Pria itu terlihat tidak bertenaga. Catty yang tanggap langsung menawarkan makanan.“Kamu pasti lapar ya Benny, sebentar aku ambil makanan dulu di kulkas.”Wanita bertubuh bak model itu terlihat gesit melangkah ke belakang. Ada beberapa buah-buahan yang tersimpan di kulkas. Dia menggeluarkannya untuk dihidangkan ke Benny. “Ini, makanlah!” baru saja Catty menyerahkan piring itu, tiba-tiba Benny langsung merebutnya dan memakan buah-buahan itu dengan sangat rakusnya.Catty meringis melihatnya. Manto benar-benar keterlaluan sudah menyekap Benny sampai seperti ini.Tidak berapa lama, buah-buahan itu ludes. Catty langsung menyodorkan sebotol minuman kepada Benny yang langsung ditegaknya sampai habis. Kasar sekali. Beringas sekali.“Bagaimana? Sudah agak mendingan?” tanya Catty. Benny terlihat hanya m
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-03
Baca selengkapnya

Panggilan Pagi Itu

Andrew menuruni tangga dengan begitu energik. Dia terlihat sudah rapi dengan pakaian formal yang dikenakanya. Sejurus kemudian, dia melangkah menuju ruang makan.Di sana, dia mendapati Ann yang sudah duduk menghadap meja. Juga Ada Alya dan dibantu Ratih yang sedang menyiapkan makanan.“Morning Mom.” Andrew mendekati Mamanya sambil memberikan kecupan di kedua pipinya bergantian. Ann tersenyum melihat tingkah anak semata wayangnya yang semakin hari semakin perhatian dengannya. Tentu, ini motivasi bagi dirinya untuk bisa sembuh.“Eh, Tuan Andrew.” Ratih yang baru saja selesai memasang peralatan makan terlihat menyapa sang majikan.Andrew mengedarkan pandangan ke menu pagi yang tersaji di atas meja. Dia menggeleng-gelengkan kepala saat melihat begitu banyak makanan yang tersaji.“Siapa yang masak semua ini, Mbak?” tanyanya penasaran. Ratih yang ditanya langsung menunjuk ke Alya sambil tersenyum.“Nyonya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-03
Baca selengkapnya

Genderang Perang

Alya mengernyit dahi karena merasa tidak mengenal siapa pemilik suara itu. Mungkin suaranya yang agak berbeda sehingga Alya kesulitan untuk mengenalnya.“Maaf, saya tidak mengenal siapa Anda.”Terdengar decakan remeh di seberang sana. terkesan kurang sopan.“Memang segitu tidak berartinya aku buatmu, sampai kamu dengan mudahnya melupakan aku.”Alya semakin tidak mengerti dengan perkataan orang di seberang sana yang terkesan berbelit-belit.“Tolong jangan berbelit-belit, tinggal bilang saja siapa diri kamu,” desak Alya.“Aku Benny, Alya.”Bagai petir menyambar di siang bolong, Alya langsung terdiam. Tubuhnya mendadak melepas, sampai lututnya hampir tidak mampu untuk menopang tubuhnya. Tangannya yang menggenggam gagang telefon gemetaran. Bagaimana mungkin itu Benny? Bukankah dia sudah meninggal di jurang?“Enggak mungkin kamu Benny.” Alya menggelengkan kepala
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
27
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status