Home / Romansa / Pejantan Tangguhku / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Pejantan Tangguhku: Chapter 91 - Chapter 100

268 Chapters

Andrew Menyesal?

“Maaf, tadi aku hanya bertanya sama Tuan Andrew, tapi Tuan Andrew salah faham dan menganggap aku menangis gara-gara kamu. Padahal tidak. anyway, kalian pasangan yang cocok selamat ya?” sahut Mawar sambil pura-pura tersenyum, meski air matanya berderai begitu deras.“Mawar! Kamu gimana sih! Jangan bikin saya malu!” Andrew berbisik sambil melotot. Padahal ini momen yang tepat baginya untu mencerca Benny, tetapi Mawar seolah membelot dengan lebih menahan perasaannya sendiri.Benny hanya tersenyum remeh,”Apa lagi ini Tuan? Kenapa Tuan tidak berhenti mengusik saya dan Alya?”Andrew merah padam. Sial! Lagi-lagi dia dibuat malu karena tingkahnya yang konyol. Sekilas dia melihat ke arah Alya yang berbalut selimut. Betapa kecemburuan yang telah menggiringnya melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan seorang Schimmer.“Saya permisi dulu,” ucap Mawar sambil berlalu. Andrew menatap kedua sejoli itu sejenak, baru kem
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more

Siasat Benny

Keesokan harinya, semua orang merasakan ada yang berbeda dengan diri Andrew!Pria itu terlihat segar dengan balutan pakaian formal yang dikenakannya. Tapi, tidak ada yang tahu kalau semalaman dia tidak bisa tertidur karena menangis. Matanya pandanya yang sembab tidak bisa berbohong, terlebih gelagat Andrew yang biasanya ekspresif sekarang terlihat murung.Baik Benny dan Alya menyadari hal itu. Namun, mereka tidak berkomentar dan hanya menikmati sarapan yang sudah disajikan.Alya tidak bisa menyembunyikan rasa ibanya terhadap Andrew. Dia tidak tahu pasti apa yang menyebabkan sang monster itu berubah muram. Bahkan menurut Alya, lebih baik melihat Andrew yang marah daripada melihatnya terpuruk seperti ini.“Habiskan makanannya Sayang, jangan melamun saja,” tegur Benny sambil menyikut pelan lengan Alya. Alya tersadar dari perhatiannya kepada Andrew dan segera menyelesaikan makannya.“Tuan, sebelum ke proyek, saya mau mengantarkan Alya
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more

Memburu Benny

“Bagaimana kondisi Tuan? Apakah sudah membaik,”Bernando kembali masuk ke ruangan Andrew, tidak berapa lama setelah Benny keluar dari sana dengan senyum yang misterius. Bernando mencurigai ada sesuatu yang tidak beres dengan gelagat Benny.“Sudah, Bernando. Obat yang kamu kasih tadi sudah merasuk di tubuh saya. makasih ya?” sahut Andrew yang menerbitkan senyum di pipi Benny, jarang sekali majikannya ini mengucapkan terima kasih.“Kalau saya boleh saran, sebaiknya Tuan istirahat saja di Mansion. Pulihkan kondisi Tuan terlebih dahulu supaya besok bisa bugar kembali.” Bernando memberi saran.Andrew tidak segera menyahut. Berdiam diri di Mansion justru membuat pikirannya kacau balau, di mana dia akan terbayang-bayang kesalahan masa lalu yang menghantuinya sekarang. Terlebih perkataan Mawar yang membuatnya serasa di tampar setiap kali mengingatnya.“Tidak, Bernando. Saya masih kuat bekerja sampai sore hari.&rdqu
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more

Bukti Cinta Benny

“Alya Sayang? Kamu di mana?”Alya yang sedang berkutat dengan bunga-bunga cantik di balkon apartemen langsung  menoleh ke belakang saat namanya dipanggil. Benny sudah pulang? kok cepat sekali?“Ada apa, Ben?” tanya Alya ketika pria itu muncul di balkon dengan mimik muka kalang kabut.“Ayo kita pergi sekarang dari sini.”“Memangnya ada apa Ben? Kok mendadak sekali?” Alya kembali bertanya keheranan. Tingkah Benny sudah mirip seperti buronan.“Nanti aku jelaskan, yang penting kita pergi dari sini dulu.”Benny langsung menarik tangan Alya yang masih kebingungan dengan apa yang terjadi. Dengan tangan kosong tanpa membawa satupun barang yang tertinggal apartemen, mereka langsung pergi begitu saja. Alya seperti orang bodoh yang hanya menurut, tanpa tahu apa yang sebenernya terjadi.‘Sial! Jangan sampai si brengsek itu sadar dan langsung memburuku!’ gumam Benny yang
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more

Benny Meninggal?

“Lokasi terakhir Benny di puncak Tuan, sepertinya dekat dengan Villa Tuan.”Andrew diam mendengarkan penuturan Bernando. Memang asisten pribadinya ini sangat jeli dalam hal melacak keberadaan orang. Benny sepertinya lupa untuk mematikan ponselnya, sehingga tanpa dia ketahui posisinya bisa diketahui dengan cepat.But Wait,Apa yang dilakukan Benny di sana? Tidak mungkin dia memilih puncak sebagai tempat persembunyiaannya, mengingat tempat itu sangat rawan dan strategis untuk dicari. Atau jangan-jangan dia akan bertemu dengan seseorang? Dan Alya, apakah Benny juga membawa serta wanita itu?Mata Andrew melebar. Sontak saja, pikirannya langsung mengaitkannya dengan Manto. Shit! Pasti Benny adalah mata-mata yang diutus Manto untuk menghancurkannya, dan semuanya terasa jelas sekarang.Dan Alya, mendadak rasa khawatir menyergap Andrew kalau sampai wanita itu kembali ke tangan Manto. Pasti wanita itu merasa sangat terkhianati oleh Benny. Astaga
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more

Kehancuran Andrew

“Akhirnya kita berjumpa lagi, musuh bebuyutan.”Andrew berdecih saat disapa seperti itu oleh Manto. Selama ini, dia sudah sangat berhati-hati untuk bisa menghindar dari permainan kotor Manto, tapi ternyata pria tua itu jauh lebih licik dari yang dia kira.“Maumu apa? Kenapa kamu terus mengusikku?” tutur Andrew dengan nada biasa, meski dalam hatinya sudah ingin menghajar pria itu.“Karena kamu yang mulai dulu Andrew, kamu baru anak kemaren sore tapi sudah berani menentangku dalam bisnis property. kamu ambil semua proyek potensial yang seharusnya dimenangkan oleh perusahaanku!”“Itu karena kamu tidak mau berinovasi kakek tua! Cara kerja perusahaanmu sudah sangat ketinggalan zaman, tidak sesuai denga pengerjaan modern masa kini! Seharusnya kamu memperbaiki apa yang salah dengan perusahanmu! Bukan dengan menyerang competitor dengan cara-cara yang kotor!”“Aku tidak peduli! Siapapun yang berani
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more

Andrew: Ini Semua Salahku

“Permisi, Pak,” sapa Alya kepada pria berumur sekitar tujuh puluhan yang sedang menaruh pakan di dekat kandang kuda. Tempat yang paling terpencil di permukiman itu.Pria tua itu memandang lekat Alya dari atas sampai bawah,“Iya, Neng. Ada yang bisa dibantu?” jawabnya ramah.Belum sempat Alya menjawab, tiba-tiba mobil jeep Manto datang. Alya seketika langsung bersembunyi di belakang tumpukan pakan.“Permisi Pak, Apa bapak melihat wanita cantik, putih, tubuh ramping  lewat sini?” itu pasti anak  buah Manto yang diminta untuk turun dan menanyakan kepada bapak tua itu.Jantung Alya deg-degan, karena pak tua itu tidak kunjung menjawab. kalau sampai dia ketahuan di sini, tamat sudah riwayatnya.“Jawab Pak Tua! Kenapa diam saja! Pasti wanita itu lewat sini kan tadi?” paksa anak buah Manto dan seperti ada suara dicekik. Astaga, jangan-jangan dia mencekik pak tua itu.“Di mana let
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more

Beri Aku Kesempatan Kedua Alya

 “Tidak perlu. Ini semua salahku.”Semua orang terperangah, terutama Bernando yang terlihat mengangga. What! Orang seangkuh Andrew menyalahkan dirinya sendiri.“Kalau saja malam itu, aku tidak mencercanya habis-habisan, mungkin dia tidak akan berbuat senekad ini,” ujar Andrew dengan pandangan menerawang. Teringat jelas di benaknya waktu Fatimah dengan manjanya merayunya, tetapi Andrew malah mendorongnya kasar dan melemparkan umpatan-umpatan yang tidak mengenakkan hati.Tidak ada yang menanggapi, tapi batin mereka mengamini kalau sikap Andrew semakin ke sini semakin baik saja. Mulai dari berbicaranya dengan nada pelan, mau mengakui kesalahan dan sekarang, yang paling mengejutkan di antara itu semua adalah Andrew menangis.“Mama, maafkan aku Ma. Aku memang anak yang tidak berguna,” Andrew menghamburkan tangisnya di antara kedua telapak tangannya. Tanpa malu-malu, di tempat umum lagi. Bisa dipastikan gemuruh y
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more

Andrew : Kamu Mau Kan Kembali Bersamaku?

“Alya!”Yang dipanggil langsung berlari ke belakang. Betapa tidak! ternyata itu adalah Andrew, tapi buat apa Andrew mencarinya lagi?“Alya Tunggu!”Pria bertubuh gempal berotot itu teras mantap saat berlari kecil mengejar Alya, sedangkan Bernando  tetap berada di mobil. Tidak mau ikut campur urusan ‘rumah tangga’ mereka.“Mau ngapain kamu penculik berandal!” tandas kakek yang terlihat berani berdiri paling depan, di belakangnya para pekerja peternakan juga pasang badan untuk melindungi Alya.Andrew langsung terhenti dan keheranan dengan sikap para orang  asing yang belagak melindungi Alya. Dan bagaimana ceritanya mereka menganggap pria gagah berpenampilan modern itu adalah penculik? Meskipun wajahnya terlihat berandal, tapi dia tidak akan melakukan hal rendah dengan menculik.Nafas Andrew memburu. Sudah saatnya dia belajar untuk tidak bersikap angkuh. Dia terdiam sejenak sambil mengat
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more

Kembali Terpikat dengan Andrew

“Makasih, Alya. Kamu mau kan kembali bersamaku?”Alya diam mencerna kalimat Andrew yang terasa ambigu. Sialnya, jantungnya berdegup sangat kencang serasa mau meloncat dari tempatnya. Pikirannya mulai berasumsi yang tidak-tidak, terdapat berbagai kemungkinan yang membuatnya tidak kuasa mengulum senyum.“Kembali bersamaku, Alya. Mamaku sakit, dia sangat membutuhkanmu,” sambung Andrew datar yang langsung meluluh lantakan harapan Alya. Kenapa kalimat seperti itu yang keluar? Kenapa bukan kalimat yang penuh bujuk rayu layaknya suami kepada istrinya?“Oh, jadi hanya karena mama kamu, makanya kamu memintaku kembali?” sahut Alya sinis. Dia menarik tangannya secara kasar dari Andrew.“Maksud kamu?”Sekarang Alya gelagapan untuk menjawab. Dia tidak sadar bahwa apa yang dia katakan tadi adalah ungkapan hatinya terdalam. Bagaimana dia masih mengharapkan pria ini, menjadikan selimut hidup untuk setiap malamnya yan
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more
PREV
1
...
89101112
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status