Beranda / Romansa / Pejantan Tangguhku / Bukti Cinta Benny

Share

Bukti Cinta Benny

Penulis: Saga
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-22 18:27:05

“Alya Sayang? Kamu di mana?”

Alya yang sedang berkutat dengan bunga-bunga cantik di balkon apartemen langsung  menoleh ke belakang saat namanya dipanggil. Benny sudah pulang? kok cepat sekali?

“Ada apa, Ben?” tanya Alya ketika pria itu muncul di balkon dengan mimik muka kalang kabut.

“Ayo kita pergi sekarang dari sini.”

“Memangnya ada apa Ben? Kok mendadak sekali?” Alya kembali bertanya keheranan. Tingkah Benny sudah mirip seperti buronan.

“Nanti aku jelaskan, yang penting kita pergi dari sini dulu.”

Benny langsung menarik tangan Alya yang masih kebingungan dengan apa yang terjadi. Dengan tangan kosong tanpa membawa satupun barang yang tertinggal apartemen, mereka langsung pergi begitu saja. Alya seperti orang bodoh yang hanya menurut, tanpa tahu apa yang sebenernya terjadi.

‘Sial! Jangan sampai si brengsek itu sadar dan langsung memburuku!’ gumam Benny yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pejantan Tangguhku   Benny Meninggal?

    “Lokasi terakhir Benny di puncak Tuan, sepertinya dekat dengan Villa Tuan.”Andrew diam mendengarkan penuturan Bernando. Memang asisten pribadinya ini sangat jeli dalam hal melacak keberadaan orang. Benny sepertinya lupa untuk mematikan ponselnya, sehingga tanpa dia ketahui posisinya bisa diketahui dengan cepat.But Wait,Apa yang dilakukan Benny di sana? Tidak mungkin dia memilih puncak sebagai tempat persembunyiaannya, mengingat tempat itu sangat rawan dan strategis untuk dicari. Atau jangan-jangan dia akan bertemu dengan seseorang? Dan Alya, apakah Benny juga membawa serta wanita itu?Mata Andrew melebar. Sontak saja, pikirannya langsung mengaitkannya dengan Manto. Shit! Pasti Benny adalah mata-mata yang diutus Manto untuk menghancurkannya, dan semuanya terasa jelas sekarang.Dan Alya, mendadak rasa khawatir menyergap Andrew kalau sampai wanita itu kembali ke tangan Manto. Pasti wanita itu merasa sangat terkhianati oleh Benny. Astaga

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-23
  • Pejantan Tangguhku   Kehancuran Andrew

    “Akhirnya kita berjumpa lagi, musuh bebuyutan.”Andrew berdecih saat disapa seperti itu oleh Manto. Selama ini, dia sudah sangat berhati-hati untuk bisa menghindar dari permainan kotor Manto, tapi ternyata pria tua itu jauh lebih licik dari yang dia kira.“Maumu apa? Kenapa kamu terus mengusikku?” tutur Andrew dengan nada biasa, meski dalam hatinya sudah ingin menghajar pria itu.“Karena kamu yang mulai dulu Andrew, kamu baru anak kemaren sore tapi sudah berani menentangku dalam bisnis property. kamu ambil semua proyek potensial yang seharusnya dimenangkan oleh perusahaanku!”“Itu karena kamu tidak mau berinovasi kakek tua! Cara kerja perusahaanmu sudah sangat ketinggalan zaman, tidak sesuai denga pengerjaan modern masa kini! Seharusnya kamu memperbaiki apa yang salah dengan perusahanmu! Bukan dengan menyerang competitor dengan cara-cara yang kotor!”“Aku tidak peduli! Siapapun yang berani

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-23
  • Pejantan Tangguhku   Andrew: Ini Semua Salahku

    “Permisi, Pak,” sapa Alya kepada pria berumur sekitar tujuh puluhan yang sedang menaruh pakan di dekat kandang kuda. Tempat yang paling terpencil di permukiman itu.Pria tua itu memandang lekat Alya dari atas sampai bawah,“Iya, Neng. Ada yang bisa dibantu?” jawabnya ramah.Belum sempat Alya menjawab, tiba-tiba mobil jeep Manto datang. Alya seketika langsung bersembunyi di belakang tumpukan pakan.“Permisi Pak, Apa bapak melihat wanita cantik, putih, tubuh ramping lewat sini?” itu pasti anak buah Manto yang diminta untuk turun dan menanyakan kepada bapak tua itu.Jantung Alya deg-degan, karena pak tua itu tidak kunjung menjawab. kalau sampai dia ketahuan di sini, tamat sudah riwayatnya.“Jawab Pak Tua! Kenapa diam saja! Pasti wanita itu lewat sini kan tadi?” paksa anak buah Manto dan seperti ada suara dicekik. Astaga, jangan-jangan dia mencekik pak tua itu.“Di mana let

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • Pejantan Tangguhku   Beri Aku Kesempatan Kedua Alya

    “Tidak perlu. Ini semua salahku.”Semua orang terperangah, terutama Bernando yang terlihat mengangga. What! Orang seangkuh Andrew menyalahkan dirinya sendiri.“Kalau saja malam itu, aku tidak mencercanya habis-habisan, mungkin dia tidak akan berbuat senekad ini,” ujar Andrew dengan pandangan menerawang. Teringat jelas di benaknya waktu Fatimah dengan manjanya merayunya, tetapi Andrew malah mendorongnya kasar dan melemparkan umpatan-umpatan yang tidak mengenakkan hati.Tidak ada yang menanggapi, tapi batin mereka mengamini kalau sikap Andrew semakin ke sini semakin baik saja. Mulai dari berbicaranya dengan nada pelan, mau mengakui kesalahan dan sekarang, yang paling mengejutkan di antara itu semua adalah Andrew menangis.“Mama, maafkan aku Ma. Aku memang anak yang tidak berguna,” Andrew menghamburkan tangisnya di antara kedua telapak tangannya. Tanpa malu-malu, di tempat umum lagi. Bisa dipastikan gemuruh y

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • Pejantan Tangguhku   Andrew : Kamu Mau Kan Kembali Bersamaku?

    “Alya!”Yang dipanggil langsung berlari ke belakang. Betapa tidak! ternyata itu adalah Andrew, tapi buat apa Andrew mencarinya lagi?“Alya Tunggu!”Pria bertubuh gempal berotot itu teras mantap saat berlari kecil mengejar Alya, sedangkan Bernando tetap berada di mobil. Tidak mau ikut campur urusan ‘rumah tangga’ mereka.“Mau ngapain kamu penculik berandal!” tandas kakek yang terlihat berani berdiri paling depan, di belakangnya para pekerja peternakan juga pasang badan untuk melindungi Alya.Andrew langsung terhenti dan keheranan dengan sikap para orang asing yang belagak melindungi Alya. Dan bagaimana ceritanya mereka menganggap pria gagah berpenampilan modern itu adalah penculik? Meskipun wajahnya terlihat berandal, tapi dia tidak akan melakukan hal rendah dengan menculik.Nafas Andrew memburu. Sudah saatnya dia belajar untuk tidak bersikap angkuh. Dia terdiam sejenak sambil mengat

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • Pejantan Tangguhku   Kembali Terpikat dengan Andrew

    “Makasih, Alya. Kamu mau kan kembali bersamaku?”Alya diam mencerna kalimat Andrew yang terasa ambigu. Sialnya, jantungnya berdegup sangat kencang serasa mau meloncat dari tempatnya. Pikirannya mulai berasumsi yang tidak-tidak, terdapat berbagai kemungkinan yang membuatnya tidak kuasa mengulum senyum.“Kembali bersamaku, Alya. Mamaku sakit, dia sangat membutuhkanmu,” sambung Andrew datar yang langsung meluluh lantakan harapan Alya. Kenapa kalimat seperti itu yang keluar? Kenapa bukan kalimat yang penuh bujuk rayu layaknya suami kepada istrinya?“Oh, jadi hanya karena mama kamu, makanya kamu memintaku kembali?” sahut Alya sinis. Dia menarik tangannya secara kasar dari Andrew.“Maksud kamu?”Sekarang Alya gelagapan untuk menjawab. Dia tidak sadar bahwa apa yang dia katakan tadi adalah ungkapan hatinya terdalam. Bagaimana dia masih mengharapkan pria ini, menjadikan selimut hidup untuk setiap malamnya yan

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-24
  • Pejantan Tangguhku   Berdua di Mobil Bersama Andrew

    Alya mencuri pandang ke Andrew yang sedang fokus menyetir. Kedua lengan besarnya merentang memegang stir kemudi, menampilkan hutan lebat di ketiaknya yang menguar bau-bau yang menyegarkan khas lelaki.Sejenak Alya mengamati tubuh Andrew yang tampak mengkhilap. Bisa-bisanya, di udara sedingin ini, dia bisa berkeringat. Mungkin karena efek di dekat api unggun tadi. Panasnya membuat tubuh Andrew mengeluarkan bulir-bulir keringat, terlihat seksi.Yang membuat Alya meneguk ludah, saat keringat yang membentuk butiran besar it muncul dari kening dan beberapa titik di tubuh bagian depannya. Mengalir membasahi postur menawan itu. Alya gemas ingin melap keringat itu pakai handuk.Namun yang lebih menarik perhatian Alya adalah, bagaimana keringat itu bermuara di celana chino berwarna putih. Menimbulkan bercak basah di sekitar area selangkangannya dan sesuatu yang tanpa celana dalam tercetak jelas menggelepar. Langsung terbayang jelas kejantanan raksasa Andrew tepat di hada

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-25
  • Pejantan Tangguhku   Makanan Pembangkit Vitalitas

    Dan benar saja, tanpa berkata lagi, Andrew mempercepat laju kendaraannya. Sedikit lebih kencang. Membuat Alya masih bisa bernafas lega.“Masih kurang kenceng ya?” lagi-lagi Andrew menantang. Alya terlihat tegang melihat ke depan. Nafasnya memburu.Mobil kembali melesat setelah gigi di naikkan. Tidak cukup sampai di situ, kecepatan kembali bertambah membuat mobil serasa melayang.Alya langsung memekik dan tanpa sadar memegang lengan besar Andrew. Melihat Alya yang ketakutan, Andrew langsung memelankan kendaraannya dan berhenti di pinggir jalan.Sekarang yang tersisa hanya Alya yang menempel ketat di lengan besarnya dengan tubuh yang gemetaran. Terdengar wanita itu juga bergumam tidak jelas.“Hei, Mobilnya sudah berhenti kok,” ucap Andrew yang refleks mengulurkan tangannya untuk mengelus rambut panjang Alya. Seperti sudah insting. Pria buas tidak selamanya buas, terkadang dia juga mempunyai sifat manis . Sayangnya, Alya yang t

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-25

Bab terbaru

  • Pejantan Tangguhku   S3. (Tamat) Tidak Terduga

    Sekarang aku berada di dalam sebuah ruangan pribadi di Mansion itu. Ruangan itu sangat megah dan mewah. Aku tidak bisa menyembunyikan rasa kagumku. Pemilik Mansion ini jelas orang yang sangat kaya raya. Mungkin selain bisnis hotel, dia juga memiliki bisnis-bisnis lain.Pria yang membawaku tadi menyuruhku untuk tinggal di dalamnya. Menunggu sampai Bosnya datang. Entah apa alasannya. Apa aku akan dijadikan sebagai pembantu atau gimana? Tapi justru di dalam ruangan pribadi itu ada pelayan Pribadi yang dengan sigap melayaniku.Aku benar-benar dalam kebingungan. Sampai tidak terasa dua bulan sudah aku berada di dalam mansion itu.Dalam kebingunganku, beberapa kali pria berbadan besar dan tampan datang ke dalam ruangan itu. Mereka seperti berusaha untuk menarik perhatianku. Tanpa ragu mereka terang-terangan memintaku untuk melayani mereka. Tapi tunggu dulu, kenapa pria-pria itu diizinkan untuk masuk ke ruangan ini? apa memang tugasku disini untuk melayani mereka

  • Pejantan Tangguhku   S3. Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

    Aku terisak di sisi Naili yang terbaring di brangkar rumah sakit. Dokter menyatakan bahwa kondisi Naili semakin memburuk karena kepalanya yang terbentur lantai dengan sangat keras sehingga membuat tubuh bagian kanannya juga lumpuh. Itu artinya dia lumpuh total sekarang!Duh Gusti, kasihan sekali Naili. Seandainya aku tidak tergiur dengan tawaran palsu Scott, tentu aku bisa menjaga Naili, sehingga musibah ini tidak sampai terjadi. Tapi apa mau dikata. Nasi sudah menjadi bubur.Tiba-tiba seorang suster datang menghampiriku."Permisi Madam, Madam harus membayar biaya administrasi di kasir ya.""Biayanya kira-kira berapa ya Sus?""Maaf, saya kurang tahu Madam. Silakan ibu datang ke kasir sekarang ya." Dia membalikkan badan untuk keluar dari rumah sakit.Dengan perasaan was-was, aku pun mendatangi kasir. Ikut mengantri di barisan antrian. Aku merogoh dompet dari tasku dan membukanya. Terlihat uang dua ribuan dan lima ribuan yang lusuh terikat den

  • Pejantan Tangguhku   S3. Mempertahankan Harga Diri

    "Selamat datang, Ara." sambut Scott dengan hanya menggunakan pakaian kimono saja. Mataku tertuju ke bulu tipis yang memenuhi dadanya yang lumayan bidang. Balutan kimono juga memperlihatkan kakinya yang tampak berotot."Kok bengong?"Aku tersentak dari lamunanku. Bisa dibilang Pria di depanku atletis dengan otot yang tidak terlalu besar. Tapi cukup membuat debaran kencang di dalam dada ini."Eh, Iya." Ucapku tergagap. Aku menghela nafas sejenak. berusaha mengontrol diriku sendiri."Silakan duduk." Pintanya.Aku pun beringsut duduk bersamaan dengannya. Tapi Pria itu terlihat mengendurkan tali handuk kimono itu sehingga sekilas aku tidak sengaja aku melihat pakaian dalamnya yang berwarna hitam. Tapi Pria itu sama sekali tidak merasa risih dalam kondisi setengah telanjang di depan seorang wanita sepertiku."Ini Mas pola desain yang sudah saya persiapkan untuk seragam rumah sakit yang sebelah kanan laki-laki dan sebelah kiri perempuan. Apak

  • Pejantan Tangguhku   S3. Jebakan Scott

    Hari ini aku pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan untuk menjahit. Saking banyaknya permintaan, sehingga bahan-bahan itu ludes dengan sendirinya.Aku membelinya dengan terburu-buru. Tidak mau meninggalkan Naili lama-lama. Intinya setelah membeli bahan-bahan itu, aku akan segera pulang dan tidak mampir-mampir lagi.Setelah membeli bahan-bahannya, aku segera ke halte untuk menunggu angkutan. Saat sedang asik menunggu, pandanganku tertuju kepada sebuah mobil mewah yang berhenti di seberang jalan. Dari kacanya yang terbuka, terlihat Pria tampan yang kutemui dirumah sakit itu sedang memandangiku di balik kacamatanya yang hitam.Aku memalingkan wajah, berpura-pura tidak melihatnya. Pria di seberang sana malah tersenyum melihatku yang salah tingkah. jangan Maya, kamu jangan sampai kepincut dengannya. Tahan hasratmu Ara tahan. Bisikku di dalam hati.Tidak berselang lama, angkutan berwarna orange pun datang. aku melambaikan tangan sebagai

  • Pejantan Tangguhku   S3. Kangen Om Antonio

    Kesibukan baruku membuka jalan rezeki bagiku. Terlihat dari beberapa tetangga yang mulai berdatangan untuk meminta di jahitkan. Ada yang sekedar memperbaiki pakaian yang sobek, mengecilkan baju, bahkan ada yang meminta untuk mendesain pakaian baru. Semua kulakukan dengan senang hati tanpa menargetkan penghasilan, karena memang aku suka melakukannya.Lebih dari itu, aku merasa hidupku benar-benar berubah. Tidak lagi memikirkan kehidupan masa lalu yang pahit. Sekarang aku merasa lebih bahagia bersama Naili dengan kesibukanku menjahit. Semua itu lebih dari cukup. Meski tanpa kehadiran lelaki dewasa atau kemewahan yang sering aku dapatkan. Ternyata di perumahan yang kumuh ini aku mendapatkan kebahagiaan.Kondisi Naili juga mengalami perkembangan yang cukup baik. Bahkan dia sekarang sudah mau untuk berbicara dan mulai tersenyum. Mungkin dia melihat keseharianku yang bersemangat, sehingga semangat itu tertular kepadanya. Menunjukan bahwa aku yang sekarang berbeda jauh dengan

  • Pejantan Tangguhku   S3. Keinginan Lama Tertunda

    "Kok kita berhenti di sini?" tanyaku keheranan ketika mobil itu berhenti tepat di depan gang rumah kumuh. Selain kumuh tempat itu juga terlihat sempit sekali. jadi tidak ada ruang gerak yang leluasa. Terlebih cuacanya yang di dekat pelabuhan yang terasa panas sekali."Sudah jangan banyak bicara. Sekarang ayo turun." titahnya. Aku tidak kuasa untuk menolaknya. Setelah menurunkan koper, aku mengekorinya menuju perumahan kumuh itu."Mulai sekarang kamu tinggal disini." ujarnya sambil menunjuk rumah dengan lebarnya kurang lebih dua setengah meter saja. Enggak kebayang betapa sempitnya di dalam."Enggak ada tempat lain apa? ini sempit sekali." Protesku."Jangan banyak membantah!" ujarnya dengan nada penuh penekanan. Aku hanya tertunduk, aku tahu konsekuensi kalau aku sampai menolak perintahnya."Lagipula, kamu akan sangat betah disini, karena ada seseorang yang special sedang menunggumu di dalam." Orang special? Siapa itu? batinku penasaran. Ace pun segera

  • Pejantan Tangguhku   S3. Misteri Antonio

    Beberapa hari aku dinyatakan sembuh.Aku menyelesaikan tugas-tugas akhirku sebagai guru sebelum pengajuan resign. Iya, semenjak aku pulang dari rumah sakit, aku langsung mengajuan Resign kepada kepala sekolah. Permintaanku di kabulkan asalkan aku harus mengerjakan tugas-tugasku terakhir dulu. Jadi aku harus betah mendengar bisikan pedas dari pada rekan guru dan murid berhari-hari.Imej-ku sebagai guru sudah kacau balau. Kejadian tragis kemarin yang seharusnya salah Pak Gelmar dan Rendy justru menjadi salahku. Menurut pandangan mereka, aku adalah wanita kecentilan sehingga mengundang hasrat para lelaki. Jadi akar permasalahannya ada di aku!Jadi untuk apa aku bertahan di lingkungan yang membenciku? Lebih baik aku pergi dari sini dan memulai kehidupan baru."Ini Pak, semua berkas-berkas yang bapak minta, saya sudah membereskan kewajiban saya sebagai guru." ujarku sambil memberikan berkas-berkas itu kepada kepala sekolah."Akhirnya Madam mengundurkan

  • Pejantan Tangguhku   S3. Ace Menikah Lagi

    "Madam!" seorang Suster mengoyang-goyangkan tubuhku hingga aku tergeragap."Madam mengigau ya." tanyanya sambil tersenyum. Penuh perhatian. Perlakuannya sangat ramah membuatku merasa di 'manusia"kan saat aku menganggap semua orang seperti jijik denganku dan menjauhiku. Atau mungkin ruang yang aku tempati adalah kelas yang elit, sehingga Pelayan Prima di tunjukan oleh suster itu. Untung saja, aku masih punya cukup uang sehingga kupilih ruang yang terbaik di rumah sakit ini."Iya, Maaf." Jawabku kepada suster muda yang mungkin usianya sekitar dua puluhan. sambil mengelus-elus kepalaku yang terasa pusing. Jadi kedatangannya Antonio tadi itu cuma khayalanku Cuma mimpi. Ya Ampun, segitunya aku rindu dengan Antonio sampai dia merasuk dalam mimpiku."Bagaimana kondisi Madam? Apa sudah mendingan?" tanyanya. Ingin sekali ku jawab kalau luka yang ada di liangku itu memang berangsur sembuh, tapi luka batin ini masih mengangga lebar."Sudah agak mendingan. Sudah tidak terasa

  • Pejantan Tangguhku   S3. Mengadu

    Pak Gelmar langsung mencabut sumpalan kain di mulutku. Suaraku yang habis karena teriakan yang ketahan pun sekarang berubah menjadi serak."Rendy, hentikan rendy kumohon." Lirihku dengan suara parau. Sementara dildo makin mengganas memutar di dalam liangku, hingga tubuhku tersentak-sentak."Madam Ara, saya pentokin sampai rahim Madam, Boleh?" kata Rendy yang seolah tidak puas menyiksaku. Pak Gelmar hanya tertawa terbahak-bahak."Hahaha, Bagus rendy. Siksa dia tanpa ampun.""Rendy, kumohon." Entah airmata ke berapa puluh kali yang jatuh, mengiba belas kasihannya. Tapi itu sama sekali tidak membangunkan rasa kemanusiannya."Kok enggak mau? bukannya Madam senang dimasukan seperti ini." ujarnya sambil memaju-mundurkan dildonya hingga membuatku kepayahan. Kurasakan cairanku mengalir di pahaku dengan derasnya. Tidak terhitung lagi berapa kali aku squirt."Banyak banget Madam Ara." Seru Rendy kegirangan. Aku hanya tertunduk lemas. Tenagaku sudah te

DMCA.com Protection Status