Home / Romansa / Hold off / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Hold off: Chapter 11 - Chapter 20

37 Chapters

10. Arak-arakan

Yama keluar saat mendengar suara Mia di depan rumah. Dia mengambil rantang dan mengembalikan rantang seperti biasa karena sudah masuk jam makan malam. Kening Yama menyerngit saat melihat warga desa beramai-ramai turun ke jalan. Obor di depan rumah yang biasanya hanya satu atau dua yang menyala kini sampai lima obor membuat jalanan lebih terang dari biasanya. "Ada apa, Mbak Mia?""Medekati waktu panen ada acara adat kebo-keboan, mas. Nanti ada semacam arak-arakan 30 orang di dandani menyerupai kerbau keliling kampung."Yama mengangguk. Pasti seru, ingin bergabung tapi Mika tidak bisa di keramaian. Di depan rumahnya benar-benar ramai terutama di warung Mia. Dari anak kecil hingga orang tua semua turun ke jalan menunggu arak-arakan."Mari gabung, Mas. Sebentar lagi sampai ke sini." Ucap Mia saat mendengar suara-suara dari kejauhan. "Ajak Mika sekalian, pasti senang."Yama mengangguk, dia menoleh saat Mia ters
Read more

11. Kristal dan masa lalu

Yama menyajikan teh hangat yang baru di buatnya beberapa menit yang lalu di dapur. Dia mempersilahkan Kristal untuk minum. Kristal menurut walau minum hanya sedikit karena rasanya aneh, air rebusannya tidak cocok di lidah Kristal.Mika yang baru meletakkan Thor di kandang ikut bergabung di ruang tamu. Sejenak melupakan bad moodnya karena senang kedatangan Kristal.Hening, tidak ada yang membuka obrolan. Dua orang yang dulu saling mencintai dan hangat kini dingin seolah saling membenci. Dua orang yang dulu mengantungkan kebahagiaannya satu sama lain kini saling melupakan dan mencari kebahagiaan masing-masing."How are you, Krystal?""Soso. Not bad not good, Yama.""Bang Yuno sehat kan?""Sure.""Kak Tiffany?" Tanya Mika. Yama tidak akan menanyakan kabar Tiffany karena dia sangat membenci kakak iparnya itu. Bukan karena penghalang
Read more

12. Keputusan

Mika berbagi selimut dengan Kristal. Mereka benar-benar tidur di mobil sedangkan Yama dan Mister Joe di rumah. Sekarang sudah hampir jam 12 malam, Kristal sudah tidur walau beberapa kali terbangun membuat Mika pura-pura tidur atau kalau tanpa sengaja tertangkap Kristal masih terjaga, Mika pura-pura merubah posisi atau mengulet.Mika mengintip ke luar jendela, di sibaknya korden untuk melihat area luar. Erik belum terlihat batang hidungnya sama sekali sejak tadi. Dia jadi hilang semangat untuk tetap stay. Apa kembali saja?Melihat Erik yang sepertinya tidak akan datang, Mika menarik selimut sampai menutupi wajahnya. Dia menghembuskan nafas panjang. "Perempuan yang tadi siapa ya?" Batin Mika. "Apa gara-gara sibuk dengan perempuan itu Erik melupakan janjinya?""Oh atau aku ke tempat rahasia sendiri? Siapa tahu Erik di sana.""Enggak mungkin dia ada di sana, buktinya tidak datang menjemput padahal sud
Read more

13. Tamu tak di undang

Mika belum mengeluarkan suara sejak keluar dari tempat rahasia. Hatinya penuh bunga dan perutnya penuh kupu-kupu. Hanya berjalan di samping Erik, kecupan Erik masih terasa nyata. Thor mengonggong membuat Mika memakai tudung jaket untuk menutupi wajah merah juga wajah tersenyumnya sampai akhirnya wajah Mika turun saat mengingat sesuatu."Perempuan semalam siapa?""Siapa?""Yang semalam boncengan sama kamu.""Oh, Rika."Mika melirik Erik sinis di balik tudung jaketnya, dia kecewa. Rasanya ingin marah saat Erik hanya menjawab singkat seolah tidak ada beban dan perasaan bersalah. Padahal Mika penasaran siapanya Rika. "Ck!" Baru saja di buat melambung tinggi sudah di buat terjun bebas.Atau di sini hanya ada satu hati yang belum terbalas? Berciuman bisa di artikan banyak hal kan? Bisa saja Erik hanya napsu bukan cinta. "Ck!" Mika jadi ragu untuk tetap stay padahal tadi
Read more

14. Erik-Han

Han dan gengnya sudah tidak mengawasi rumah Yama semenjak tahu Mika dan Erik saling berhubungan. Sebenarnya mereka sudah tidak mengawasi rumah Yama sedari Alik protes dan semua anggota setuju untuk menegor Han. Walau masih nongkrong di warung Pak Anas, mereka hanya nongkrong biasa atau melakukan aktivitas dengan Yama ataupun Mika seperlunya.Han sadar apa yang di lakukan terlalu berlebihan dan membebani anggotnya juga kenyamanan Yama dan Mika. Untuk itu dia mengalah tapi dia tidak akan membiarkan Erik menyakiti Mika apalagi berbuat lebih.Seperti sekarang, Han memperhatikan Erik yang sedang hahahihi bersama Mika di teras depan. Dia melirik sengit. Dalam fikirnya akan menebas kepala Erik kalau Erik berani mencium Mika."Suka?"Han menoleh, "aku sudah pernah bilang kan, aku kukuh menjaga Mika karena dia mengingatkanku dengan Mila."Alik terkekeh, dia mengigit pisang gorengnya sampai
Read more

15. Caos

Yama menerima belanjaannya setelah dia membayar, kini dia menunggu kembalian sambil memandangi Mia yang sibuk menghitung uang pecahan lima ribuan. "Mbak Mia, di sini ada semacam ... guru private?"Mia memberikan kembalian, dia keluar agar lebih nyaman mengobrol "tidak ada, mas. Adanya guru SD dan guru SMP. Kebanyakan guru SMP kos di kota karena SMP adanya di kota dan desa ini jauh dari kota. "Yama mengangguk. Dia menghembuskan nafas panjang karena sudah dua minggu ini Mika tidak mendapat pelajaran sekolah. Walau bisa mengulang semester depan tapi tetap saja Yama was-was Mika tidak mendapat pendidikan yang wajar dan baik, ketinggalan dengan teman seusianya."Untuk Mika ya, mas?! Kenapa enggak daftar di SMA saja?" Tanya Mia. "SMAnya Asa bagus. kalau daftar di sana biar sekalian di jaga Asa." Usulnya.Yama tersenyum kecut "Mika tidak bisa bersosialisasi dengan orang banyak, mbak Mia. Dia memiliki panic attac
Read more

16. Caos 2 dan karma

Betapa bahagia Erik melihat ibunya tertawa saat bercerita dengan Mika, Mika juga terlihat enjoy mendengar cerita ibunya yang menceritakannya sewaktu kecil membuat kebahagiaan Erik bertambah dua kali lipat.Semenjak pernikahan ayahnya dengan ibu Han, ibunya sering melamun dan menyendiri. Jarang makan, jarang bicara, jarang tersenyum, jarang berbaur karena insecure.Ayah mengantikan posisi ibu Erik yang biasa menemani kemanapun pergi, dengan ibu Han hingga membuat tubuh tambun ibu Erik menyusut. Bukan diet dengan sengaja, tapi sakit hati yang berujung kurangnya nafsu makan.Walau ibu Erik berhubungan baik dengan ibu Han tapi rasa kecewa dan cemburu pasti ada. Kepura-puraan itu membuat Erik marah dan membenci ibu Han juga Han."Pernah waktu SD, Erik main prosotan. Celana sekolahnya nyangkut di permen karet yang di tempel siapa dulu ya? Han atau Alik, ibu lupa. Pas sampai bawah celananya bolo
Read more

17. Pengakuan

Fansign adalah acara tanda tangan album oleh idola kepada fans yang berhasil mendapat invitation ke acara tersebut. Fansign juga momen yang di tunggu-tunggu setiap fans maupun idola untuk temu-kangen sekaligus memberi dukungan secara langsung kepada idola tak terkecuali Bobby dan BF (Bobi Fans). Bobby berdiri di tengah panggung, dia baru saja mempersembahkan sebuah lagu sebagai penutup fansign. Dia mengucap banyak terima kasih kepada fans maupun fansite yang datang. Bobby juga meminta dukungan dan meminta penggemar menyukai karyanya. Tepuk tangan bergemuruh mengiringi Bobby turun dari pangung. Semua bodyguard yang berjaga langsung ke posisi untuk memastikan Bobby kembali ke mobil dengan aman dan nyaman. Hansol segera menyusul setelah memastikan semua kado Bobby di bawa ke mobil, tidak ada barang yang tertinggal dan berkoordinasi dengan penanggung jawab acara juga berterima kasih dengan semua p
Read more

18. Tanggung jawab

Yama tersenyum, dia memberikan rantang kosong ke Asahi lalu menerima rantang berisi makan malam. Reflek kepalanya menoleh ke warung  pak Anas yang terlihat ramai. Mungkin itu alasan kenapa Asahi yang mengantar bukan Mia, fikir Yama. "Terima kasih, Asa."Asahi mengangguk sambil tersenyum, dia melihat ke dalam rumah seperti mencari sesuatu "Mika, ada?" Tanya Asahi bertepatan suara motor terdengar membuat Asahi menoleh. Betapa terkejutnya dia saat melihat Mika berboncengan dengan Erik.Erik yang baru mengantar Mika langsung pamit pulang."Jam berapa ini? Kenapa baru pulang, Mika?" Tanya Yama membuntut Mika yang langsung masuk, meninggalkan Asahi di luar sendiri membuat Asahi bingung harus pulang atau menunggu karena kata Mia, Mika mencarinya, untuk itu malam ini Asahi yang mengantar makan malam sekalian bertemu Mika.Akhirnya Asahi memilih duduk di teras.
Read more

19. Di paksa untuk mati

Asahi tidak bisa tidur karena gerah. Kipas yang biasa ada di kamarnya tadi sore di pindahkan ke ruang tamu karena ada tamu. Sebelum memindah kipas ke kamar, Asahi memilih keluar rumah untuk menikmati suasana malam sekaligus uji nyali karena listrik sudah padam.Baru membuka pintu setengah, mata Asahi memincing saat melihat seseorang lari ke gang samping rumahnya. "Mika?" Cicit Asahi memanjangkan kepala, antara yakin dan tidak yakin dengan penglihatannya. "Mau kemana dia?" Asahi menutup pintu, dia segera mengikuti kemana perginya Mika sebelum kehilangan jejak.Asahi melega karena Mika tidak menoleh ke belakang. Mungkin karena takut jadi Mika fokus ke depan, fikir Asahi yang tak lama bergidik ngiri. Sedikit menakutkan karena bisa saja Mika mengalami mimpi berjalan atau kesurupan atau malah yang dia ikuti bukan Mika melainkan makhluk halus yang menyerupai Mika?Asahi mengusap kedua lengan saat bulu kuduknya meremang.
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status