Home / Romansa / Hold off / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Hold off: Chapter 1 - Chapter 10

37 Chapters

00. Prolog

Tepuk tangan meriah terdengar setelah nama Bobby Aland di umumkan sebagai pemenang 'Show Me Your Voice.' Penonton, juri, staff, dan peserta eliminasi yang hadir ikut merasakan kebahagiaan, haru, suka cita atas perjuangan Bobby yang mendapat hasil memuaskan setelah berjuang 4 bulan tak terkecuali Yamaha Thomson yang menjadi runner up.Yama memeluk Bobby, dia menepuk-nepuk pundak Bobby keras sebagai rasa bangga atas kemenangan Bobby. Ini kompetisi, sudah biasa ada yang menang dan ada yang kalah. Yama berlapang dada atas kekalahannya karena Bobby sangat luar biasa. "Jangan nangis." Yama tertawa yang tak lama ikut menangis karena melihat Bobby menangis.Bobby tertawa sambil mengeluarkan air mata, dia bergantian memeluk Yama saat semua juri naik ke atas panggung. "Jangan nangis!" Peringat Bobby mengikuti ucapan Yama membuat mereka tertawa dan melepas pelukan karena Matahari, Juri SMYV menghampiri mereka."Selamat, Bobby atas ke
Read more

01. Skandal

Di terik yang panas sepert ini paling enak minum yang segar-segar. Contohnya mint ice soda. Mika di temani Thor sedang duduk bersantai di ruang makan sambil menikmati gemricik air terjun mini yang langsung turun ke kolam renang. Tak lupa memvideo Thor untuk di unggah ke instagram story.Mika trtawa, dia kembali memvideo Thor saat Hansol melesat cepat lewat di belakangnya menarik perhatian. "Kesandung!" Peringat Mika agar Hansol berhati-hati saat akan turun tangga.Hansol yang tidak mendengar langsung turun tangga dan menerobos kamar Yama. Sampai di kamar, Hansol menahan nafas karena melihat Yama yang tidur terlelap tanpa beban padahal namanya sedang panas-panasnya jadi topik pembicaraan. "Yama bangun!""Yam, ada berita buruk! Cepat bangun!"Yama mengulat, dia mengeluarkan suara-suara aneh membuat Hansol menarik tangannya agar duduk. "Apa?" Tanya Yama yang nyawanya masih belum terkumpul. "Semalam lo ngapain?""Konser, dinne
Read more

02. Janggal

Langkah kaki tergesa saat Yama, Mika dan Hansol baru saja turun dari mobil. Hansol membantu membawa koper Mika karena sang empu sibuk mengendong Thor sebelum berpisah saat di pesawat. Untung saja tidak ada wartawan atau fans yang menunggui jadi perjalanan mereka aman dan lancar tanpa harus di hadang untuk wawancara atau semacamnya. Mika mengusap punggung Thor. Dia memberi ketenangan pada Thor agar anjing kecil itu tidak setres karena di ajak cepat-cepat. Sejujurnya Mika masih sangat mengantuk karena baru tidur 2 jam, moodnya sedang hancur-hancurnya. Kalau saja saat ini ada yang menyenggolnya sudah pasti Mika akan membacoknya. Setelah semuanya selesai di urus Hansol, Yama dan Mika segera naik pesawat. Sebenarnya berat bagi Yama untuk meninggalkan semua ini karena keringat, air mata, perjuangan dan pengorbanan yang dia lakukan berakhir mengecewakan. Yang menjadi penyesalan terbesarnya adalah kehancuran karirnya bukan murni kesalahann
Read more

03. Kegaduhan di pagi hari

Setelah makan malam, Mika tidur bersama Yama dan Thor di kamar belakang karena badannya benar-benar lelah dan butuh istrirahat sampai dia tidak tahu kalau jam 10 malam listrik desa di padamkan untuk menghemat pasokan listrik ke desa. Membuat pagi ini Mika bangun lebih awal dari biasanya.Ayam berkokok terus bersautan membuat Mika duduk sambil mengucek mata, Thor yang tidur di kaki Mika juga terbangun karena merasakan pergerakan Mika. Mika menguap. Dia turun dari kasur saat semua nayawanya terkumpul, menuju koper untuk mengambil baju olahraga yang akan di gunakannnya untuk berolahraga pagi di luar bersama Thor. Mika memilih bra sport Calvin Klein warna hitam, jaket hoodie crop dada terbuka dan celana training adiddas warna navy. Setelah memakainya, Mika langusng keluar melalui teras kamar saat melihat Yama masik tidur lelap di balik selimut yang menutupi semua badannya termasuk kepala. Tidak lupa memasang tali leher Thor untuk berjaga-jag
Read more

04. Trauma

"Ada apa?"Pak Anas memberikan tangan saat laki-laki yang baru turun dari becak menyalaminya. "Salah paham." Jawab Pak Anas. Dia mengangguk, menoleh pada Yama dan Mika yang baru masuk rumah. Dalam ingatannya seperti tidak asing dengan mereka. "Culture shock." Jawab Mia sambil membuka warung untuk memasukkan belanjaan membuat laki-laki itu secara naluri membantu. "Kamu kok tumben bukan hari minggu pulang, Sa?""Adiknya pulang kok malah di bilang tumben.""Ya gimana, Pak. Asahi kan irit banget. Kalau uangnya enggak bener-bener habis enggak akan pulang."Asahi hanya tertawa, memang benar kalau uangnya tidak habis mepet hanya untuk ongkos pulang dia tidak pulang karena menghemat dan memaksimalkan uang saku. "Tanggal hitam di apit dua tanggal merah. Jadi sekalian di liburkan tiga hari." Asahi membantu menata belanjaan saat semua tas dan kardus sudah masuk warung. "Kamu lanjut ya, Sa. Mbak mau masak soanya harus kirim ke r
Read more

05. Boomerang

Hansol yang baru memasuki practice room memijat pelipis saat melihat artis barunya tiduran di sofa sambil bermain nintendo switch dengan santainya padahal dua hari lagi comebacknya akan berlangsung. "Bobby!"Bobby melihat Hansol sekilas lalu tidak peduli banyak. "Persiapa apa saja yang sudah lo lakuin buat comeback gue?" Tanya Bobby tanpa mengalihkan perhatian dari game."Ngantur jadwal promosi, kerja sama beberapa iklan, variety show penganti Yama.""Bagus.""Tapi lo harus berlatih, Bob! Lo enggak bisa santai kayak gini. Banyak yang harus lo persiapkan. Gue baru dapat laporan dari pelatih katanya lo enggak mau latihan."Bobby berdecak. Dia menatap Hansol dengan pandangan tidak suka. "Gue juara pertama SMYV. Enggak perlu persiapan suara gue sudah bagus. Langsung perform sekarang juga bisa.""Lo belum apal liriknya. Enggak usah sok! Cepat latihan!" Hansol berjalan menuju pi
Read more

06. Bertahan Thor!

Mika keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut dengan handuk, dia baru saja mandi dan kini mengenakan setelah hoodie oversize milik Adidas. Setelah kejadian kemarin, Mika lebih banyak mengenakan pakaian panjang atau oversize walau harus cuci-kering pakai karena dia hanya membawa sedikit pakaian panjang."Thor.""Thor, dimana kamu?""Thor?"Mika memanjangkan leher, dia berjalan ke arah kandang yang ada di dekat TV. "Thor?" Mika jongkok di depan kandang Thor, melihat kandang Thor terbuka Mika melebarkan mata dengan jantung yang mulai berdetak lebih cepat. "Thor, kamu dimana?"Mika menggantung handuk, dia mengigit bibir bawah sambil menggerakkan matanya ke segala arah karena panik juga bingung. "Thor?" Mika mulai was-was, dia menghembuskan nafas panjang. Mencoba berfikir positif. Mika mencari Thor di kamar, tidak ada. Di ruang tamu, tidak ada. Di dapur, juga tidak ada. "Astaga, Thor." Mika bingung, rumah ini tidak terlalu luas ha
Read more

07. Kekawatiran Yama

Yama berulang kali meminta maaf pada Asahi karena baru stay setengah jam di perpustakaan, pulang. Walau Asahi bilang sudah menyimpan materi belajarnya di drive yang bisa di buka offline di rumah, tetap saja Yama tidak enak. Padahal niatnya pamit pada Asahi tadi untuk pulang dulu kalau Asahi masih membutuhkan internet. Tapi Asahi malah ikut pulang.Selama perjalanan pulang, Yama masih memikirkan pembicaraannya dengn Hansol di telvon tadi. Yama benar-benar tidak menyangkan Hansol sejahat itu padahal Yama sangat mempercayainya. Hansol sangat licik, dia pandai memanfaatkan kelemahan Yama untuk membuat Yama tetap di desa ini unuk melancarkan rencan yang Yama tidak tahu.Sebenarnya bisa saja Yama kembali ke kota tanpa sepengetahuan Hansol tapi akan sangat bahaya bagi kesehatan mentalnya dan kesehatan mental Mika karena keadaan di kota sedang caos. Walau tidak membuka sosial media pasti ada saja berita itu, entah dari TV, koran, majalah
Read more

08. Petshop

Tepuk tangan bergemuruh mulai tedengar samar saat dia kembali ke back stage dengan berjalan angkuh menuju ruang tunggu. Beberapa staf stasiun TV yang menyapa di acuhkan begitu saja karena menganggap tidak ada gunanya. Walau Hansol menegor dengan menyenggol lengan tapi Bobby tidak peduli.Bobby merebahkan diri di sofa sambil membuka atribut panggung menyebabkan beberapa aksesoris rusak karena di lepas asal atau tertindih badan. "Sudah trending di berapa kota?"Hansol menghembuskan nafas panjang. Dia duduk menyudut dari Bobby. "Dua belas kota."Bobby terkekeh angkuh "bagus dong. Dulu Yama cuman delapan kota." Ucapnya merasa bangga karena comebacknya sukses besar walau harus menganti genre musik rocknya ke hip-hop melow.Hip-hop melow. Nada hip-hop tapi liriknya melow sesuai ke adaan anak-anak muda jama sekarang yang sering di goshting. Singkatnya, lagi sedih di jogetin."Delapan kota tapi du
Read more

09. Tempat rahasia

Semenjak kejadian Mika di bawa Erik pergi walau Erik mengantar Mika ke petshop karena Thor terluka, Han dan gengnya sering mengontrol rumah Mika dan sering nongkrong di warung Pak Anas. Han dan gangnya juga sering ke rumah Mika saat Yama memainkan gitar di depan rumah membuat mereka semua mulai akrab. Han sering mengajak Thor bermain. Beda dengan Asahi yang takut dan menghindar saat Thor mendekatinya. Ngomong-ngomong soal Asahi, dia sudah kembali ke kota. Entah kenapa semakin lama, Han ingin menjaga Mika dan menjauhkan Mika dari jangkauan Erik. Mungkin karena dia merindukan sosok adik yang sudah pergi karena kesalahannya. Yama menghentikan permainan gitarnya karena menguap. Dia menepuk pundak Alik (teman Han) yang ada di sampingnya "Kalian pulang aja, tidur di rumah." Titahnya pada tiga teman Han yang mendapat tugas berjaga. Yama merasa seperti memiliki bodyguard pribadi karena setiap hari rumahnya selalu di jaga. Yama jadi tidak e
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status