Bab83Sudah nyaris seminggu, Tania tidak bisa di hubungi. Raka merasa tidak kuasa tetap di rumah seorang diri, bermodal nekat, Raka pun melajukan mobilnya, ke kampung halaman istrinya.Bagi Raka, Tania dan anaknya adalah hal penting dalam hidupnya, tidak ada mereka, hidup Raka terasa hampa.Sesampainya di pekarangan rumah, Raka begitu sangat memohon. Agar, Tania tidak mengusirnya.Berkat rasa kasihan, Hanung pun mengizinkan Raka untuk masuk, dan menginap.Raka mencoba berbicara, dari hati ke hati, berdua dengan Tania."Maafkan, Mas. Terlahir menjadi suami yang penuh kekurangan," lirih Raka."Tidak!" sahut Tania datar. "Ibu kamu berhak atas kamu, Mas!" lanjut Tania, tanpa mau menatapku."Maaf, kalau sudah menyangkut Ibu, Mas tidak memiliki kekuatan. Bukan hanya takut menjadi durhaka saja, tapi kelak, kita pun akan menjadi orang tua. Seperti yang pernah orang katakan, bahwa orang semakin tua, dia akan semakin bersikap kekanak-kan
Last Updated : 2021-10-26 Read more