Ia bisa saja mencoba kabur. Hanya saja ia tidak tahu apa yang bakal terjadi jika mencoba. Maka Shiena hanya mengikuti arahan orang-orang yang menjemputnya secara paksa dari rumah. Ia memejamkan mata, tidak mengenali bangunan yang dituju. Tadi mereka berhenti di antah berantah arah utara kota dan berjalan kaki menuju sebuah tanah lapang yang berbatu-batu.Aku tidak tahu ada tempat seperti ini, batin Shiena sambil memperhatikan sekeliling.Pintu masuk ke dalam berada di sela bebatuan besar, makanya akan sulit untuk menemukannya. Namun, untuk orang-orang yang menjadikan tempat ini markas, tentu tidak akan sulit. Setelah melewati lorong sempit, Shiena akhirnya bertemu dengan sebuah lubang besar yang datar dan kering. Jika diibaratkan sebuah rumah, ini pasti adalah ruang tamu. Di ujung lainnya lubang tersebut ada belasa jalan seperti yang di pintu masuk. Kalau diperhatikan akan terlihat jelas kalau jalan-jalan tersebut dibuat, bukan terbuat secara ala
Read more