Kyra menolak untuk diantar sampai rumahnya. Ia meminta diturunkan di depan sekolah dan dari sana menaiki bus menuju rumahnya. Selama perjalan, ia memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan jawaban kalau-kalau salah satu dari orang-orang yang menunggu di rumah bertanya.
Hanya saja, langkahnya terhenti tepat di depan pagar rumahnya yang terbuat dari kayu. Ia tidak kenal dengan orang berdiri dengan jubah aneh di luar sana. Apa mungkin pengikut Radk? Kyra membatin. Langkahnya menjadi pelan segera.
“Aku selalu ingin bertemu denganmu, keponakan.”
Keponakan? Kyra mengali ingatannya segera. Mama tidak pernah membicarakan seorang pun sanak keluarganya dengan Kyra. Jadi dipanggil seperti itu membuat ia menjadi curiga. Status “Orang jahat” langsung melekat pada pria yang cabang jangutnya sudah mulai tumbuh dan terlihat sedikit bungkuk itu. Dibandingkan dengan tampilan Radk, pria ini lebih cocok disebut penyihir.
Sekali lagi Radk hanya bisa berdiri dan menatap kepergian Kyra. Apa sekarang sudah waktunya menyerah? Ia tidak tahu bertanya pada siapa. Rasanya pertanyaan yang muncul begitu saja tersebut mengelitik sesuatu di dadanya. Eleanor pernah berkata benda yang tergelitik di dada disebut hati. Namun, ia bukan manusia. Ia harusnya tidak memiliki yang namanya hati.“Apa seharusnya aku menghancurkan Raven saja seperti Mahrazh?”Kepalanya disandarkan di kaca jendela. Ia sendiri tidak memiliki alasan untuk menghancurkan. Ia menghancurkan negeri asal Eleanor karena sudah menyebabkan gadis itu bunuh diri. Radk menghancurkan Mahrazh karena sudah membuatnya tak bisa bertemu dengan potongan jiwa Eleanor. Apa alasannya?Deg!Tiba-tiba ia merasakan nyeri di dada. Ia memandang sekitar dan tidak menemukan apapun yang bisa membuatnya sakit. Ia mulai menduga Kyra dalam bahaya karena sesuatu. Ia langsung meralat dugaannya. Bukan Kyra yang dalam bahay
“Bisa kalian jelaskan padaku kenapa dia ada di sini?” Linden berbisik di telinga Alvare dan Roth.Ia baru saja kembali dari luar dan melihat Radk duduk nyaman di kursi ruang tengah, Di tambah lagi ada seorang pria tua yang berdiri di belakangnya. Ia benar-benar tak paham apa yang sebenarnya terjadi.Alvare menghentikan Linden yang akan mengusir Radk. “Akan saya jelaskan, bisa ikut sebentar?” tanyanya sopan.Memang saat ini Radk terkesan tenang. Akan tetapi, bisa saja dengan sedikit goncangan, ketenangan malah berubah menjadi badai. Maka itu untuk sementara persoalan Radk bisa sedikit diabaikan. Apalagi ada masalah lain yang lebih mendesak.Alvare menceritakan semua yang diketahui tanpa ada yang disembunyikan. Ia melihat ekspresi Linden berubah-ubah. Awalanya takut dan kemudian marah.“Jadi dia tahu di mana Shiena?”Alvare mengangkat bahu. Bukan seperti itu yang tadi dijelaskan. “Dia bilang kemungkina
Mungkin di antara semua orang yang ada di rumahnya, hanya Radk yang punya kepekaan lebih kenapa Kyra menjadi murung. Ia memang sejak awal murung, tapi sekarang lebih kacau lagi. Karena itu, begitu Kyra tak menghabiskan makan malam dan menghilang naik ke lantai atas, Radk menyusulnya dan memeluknya dari belakang.“Apa yang …?” Kyra memprotes dan mendorong Radk menjauh.Namun, ia tidak lagi ada di dalam kamar. Ia bahkan tidak kenal tempatnya berada kini. Hanya saja, tempat itu membawa suatu kenangan di dalam hatinya. Perasaan damai menjalar dari ujung kakinya dan mengelitik dada.“Kita bertemu di sini,” kata Radk. Ia melepaskan tangannya dari kedua bahu Kyra dan menjauh. Padangannya berputar melihat sekitar dan kemudian jatuh pada satu titik.Kyra yang awalnya tidak mau tahu di mana pertama kali Radk bertemu dengan Eleanor, menoleh ke arah tatapan Radk berhenti. Hatinya mencelos. Dirinya tidak pernah kemari, teta
Grenada tidak datang ke sini karena kesepian. Bahkan Alden yang polos tahu. Namun, dugaannya terlalu buruk.“Dia jatuh cinta padamu, kan?” katanya pada Alvare saat mereka hanya berdua saja. Beberapa detik sebelum Roth bergabung, tapi tidak menghentikan keduanya kembali berbicara.“Itu tidak seperti yang kamu pikirkan,” kata Alvare.Grenada tidak jatuh cinta padanya. Malah sebaliknya, gadis itu dendam setengah mati pada Alvare. Entah kenapa ia merasa Grenada sendang merencanakan sesuatu yang tidak baik. Alvare bermaksud mencegah gadis itu tengelam lebih dalam lagi.“Jangan menyangkalnya. Aku bisa melihat di matanya.”Rasanya Alvare ingin menampar Alden, tapi ia tak melakukannya. Sejak terlahir kembali ke sini, ia akan menjadi saudara kembar yang baik. Ia benar-benar akan melakukannya dan sudah bertekad. “Tidak, aku tidak melihatnya seperti itu,” kata Alvare kembali mengelak.Alden
Jika kamu bersedia, maka panggil saja aku. Aku akan segera muncul dengan membawa ibumu lagi.Kyra sama sekali tidak percaya dengan Vlad. Namun, ia juga tidak keberatan mencoba. Dulu, ia tidak sempat menyelamatkan Shiena dari kematian hitam. Ia juga tidak sempat menyelamatkan diri. Akan tetapi, takdir membuatnya kembali menjadi putri Shiena dan Linden. Kali ini sebagai ganti kesusahannya semasa dulu, keduanya begitu mencintai Kyra.“Vlad!” bisiknya.Angin berhembus, membuat Kyra harus memejamkan mata. Ia merasa merinding sekarang, padahal musim semi telah masuk dan cuaca lumayan hangat. Namun, ia akhirnya percaya ketika suara Vlad terdengar di telinganya.“Aku tahu kamu anak yang pemberani. Bahkan di kehidupan sebelumnya juga begitu.”Kyra tak mengerti. Ia jadi berpikir seharusnya menaruh Alvare di dekatnya. Sebagai orang yang memiliki ingatan tentang masa lalu, pengetahuan Alvare cukup membantu ketika ada seseorang
Seperti yang Radk duga, ia bisa menemukan Kyra dengan cepat jika memanfaatkan Alvare. Ia tidak paham bagaimana Alvare bisa merasakan keberadaan Kyra. “Ini hanya keberuntungan Tuan, tidak lebih dari itu.” Grenada menyangkal keberhasilan Alvare sekuat tenaga. Padahal di depan mereka Kyra melayang beberapa inci dan mencoba melepaskan diri. Radk tidak menyahut. Ia terlalu terfokus pada Kyra dan orang yang memiliki rasa kekuatan yang sama sepertinya. Ia tidak pernah memiliki seorang pengikut seperti pria tersebut dan memberikan kekuatannya pada orang lain. “Jangan kaget! Aku memang bukan pengikut setiamu.” Vlad melirik Liod yang telah berubah tua dan bertahan pada usianya yang renta. “Awalnya aku tidak ingin melakukan ini. Tapi karena kamu menjadi lemah setelah bertemu dengan Eleanor, kami terpaksa.” Radk ingat pada orang-orang yang datang padanya ketika masih di dalam lubang. Orang-orang itu yang memberinya setitik alasan akan dunia luar. Namun, semuanya
Membayar kesalahan yang sudah dilakukan. Kalimat itu begitu mudah diucapkan. Hanya terdiri dari beberapa kata sederhana, tapi memiliki makna yang mendalam. Membayar memang kata yang tepat untuk ini, karena kesalahan tersebut ibarat hutang yang tidak akan lunas begitu saja. Bahkan belum tentu orang yang menjadi korban akan senang dengan pembayaran yang sudah kita lakukan. “Tapi apa pembayarannya sesuai?” keluh Alvare pelan. Ia berhutang pada banyak orang, bukan hanya pada Amour saja—gadis itu meminta Alvare memanggil Grenada sekarang, padahal nama Amour punya arti yang indah. Alvare memijat-mijat dahinya yang berdenyut pelan. Ia tidak bisa tidur semalam dan juga tidak bisa pergi menenangkan diri ke balkon. Entah memiliki firasat apa, Roth tidur berhimpitan dengan dirinya dan Alden di kamar. Padahal bukan ia ataupun Alden yang harus dicemaskan. Lebih mengkkhawatirkan Radk yang bisa saja menghilang dan mengamuk menghancurkan kota mencari Kyra.
Tidak ada luka, bahkan memar tidak ditemukan di tubuh Kyra. Hanya saja ia tak merasa sedang baik-baik saja. Dengan bantuan Alvare, mereka bisa membawa pulang tubuh Radk. Makhluk itu terbaring di kamar cuci setelah melalui banyak sekali perdebatan. Shiena dan Linden tidak menerima kalau Radk dibawa lagi kemarin. “Kenapa tidak tinggalkan saja dia di sana!” protes Shiena yang membuat Kyra menangis. Tangisan Kyra yang akhirnya membuat Shiena sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Kecuali membiarkan saja keinginnya itu. “Dia membiarkan kita bebas, itu bagus. Namun, kita sama sekali tidak tahu apa-apa tentang Vlad. Apa ingatan Eleanor sudah berhenti total, Kyra?” tanya Alvare. Mereka hanya berdua saja. Alden dan Roth baru saja pergi begitu tangis Kyra lega. Sementara Shiena dan Linden sedang cekcok di teras tentang ini. Kyra mengeleng. Ia tidak mendapat lagi mimpi-mimpi seperti sebelumnya setelah yang terakhir saat berada di tempat Radk hari itu. M