Home / Fantasi / See in The Dark / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of See in The Dark: Chapter 51 - Chapter 60

99 Chapters

Ingatan yang Tertinggal

Gadis itu terikat pada tonggak kayu. Beberapa saat lalu orang terakhir meludah ke tanah dan pergi. Tanah lapang tempat gadis yang tak lain adalah Eleanor tersebut gelap. Itu adalah tempat yang terletak cukup jauh dari kota. “Apa kamu sudah puas?” Suara Eleanor lirih saat bicara, tetapi penuh kebencian. “Apa dengan begini kamu tidak akan marah lagi?” Ia mendengar desau angin yang keras menhembus daun-daun. Lalu angin yang dingin itu menampar tubuhnya yang penuh luka dan membuatnya merasakan beragam rasa sakit. Sekarang ia benar-benar ingin mati. “Aku melihat makhluk yang kesepian saat mengulurkan tangan padamu. Aku pikir kamu akan merasa tenang bisa berbaur dengan orang-orang. Namun, aku tidak menyangka kamu bisa melakukan seperti ini padaku. Kenapa kamu membunuhnya? Apa kesalahannya padamu, Radk?” Dua malam yang lalu ia mengunjungi sang calon suami dan melihat pemandangan pembantaian yang dilakukan Radk. Saat itu Eleanor sama sekali tidak bisa berteri
Read more

Amour

Akhirnya ia bisa bebas kembali. Hukuman yang diberikan Tuan Radk padanya benar sangat menyakitkan. Saat hukuman tersebut berlangsung jiwanya seperti dicabut berkali-kali dan kemudian dilepaskan kembali. Ia tidak mengerti dengan alasan kenapa Tuan Radk begitu marah karena Grenada mendekati Kyra. Gadis itu biasa-biasa saja untuk menjadi pasangan abadi tuannya.“Jangan membuat masalah lagi.” Liod ternyata menyambutnya di depan pintu ruang hukuman.Tidak ada seorang pun makhluk yang menyeretnya masuk kemarin keluar mengantarkan. Makhluk-makhluk yang hanya patuh pada Radk saja. Grenade mengigil setiap kali memikirkan bagaiman hukuman terhadapnya dilaksanakan. Walau begitu ia tidak berencana menyerah begitu saja. Ia akan kembali keluar dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak berpapasan dengan Kyra.Jika seandainya mereka berpapasan nantinya, ia akan berpura-pura untuk tidak kenal dengan Kyra. Sumpah mati ia tidak ingin masuk kembali ke dalam tempat hukuman
Read more

Tersadar Sesaat

Kyra berdiri kebingungan di depan pintu rumahnya. Ia tidak ingat dari mana dan dengan siapa pergi. Hanya saja ia merasa pipinya pegal karena tersenyum sepanjang hari. Yang diinginkan Kyra saat ini hanya tidur di ranjangnya seperti orang mati.“Ma, kalau Tania telepon besok pagi bilang tunggu di halte bis saja,” pinta Kyra saat melewati dapur, tetapi tidak terdengar sahutan. Kyra lekas mengurungkan niatnya untuk naik ke kamar. Ia memutar tubuh untuk bisa menenggok sedang apa mamanya sekarang hingga tidak bisa menyahut. Namun, tidak ada siapa-siapa di dapur. “Ma!” Kyra akhirnya berteriak.Setelah beberapa kali memanggil, mama Kyra muncul dari ruang cuci pakaian dengan sekeranjang cucian. Pandangannya aneh, tetapi wanita yang melahirkan Kyra tersebut masih tersenyum. “Ada apa, Kyra?” tanya Shiena dengan nada datar.Kyra memandang wanita yang melahirkannya dengan saksama sebelum bertanya, “Mama tidak apa-apa? Mama terlihat &
Read more

Orang yang Dirindukan

Alvare bingung apa yang harus dilakukan ketika melihat Amour berdiri mengawasi. Tidak sama seperti sebelumnya, gadis itu berdiri sangat jauh dan terhalang dari pandangan. Alvare jadi bertanya-tanya kenapa dan mengapa itu dilakukan Amour. Kecuali Alvare memiliki akses ke dalam pikiran Amour, pertanyaan di dalam pikirannya sendiri tidak akan terjawab.“Ah ….” Ia menghembuskan napas kasar keluar.Roth yang berdiri di dekatnya memandang dengan penuh tanda tanya. “Kenapa?”“Jangan pedulikan aku, urus saja urusanmu.” Alvare mengibaskan tangan untuk menghentikan kepedulian Roth. Ia tidak mau diurusi oleh orang yang sudah pusing melihat keakraban Kyra dan Radk yang menjadi misteri.Roth cemberut sesaat. Ia merasa sama sekali tidak dihargai. Lebih tepatnya perhatian yang diberikan karena tampang Alvare yang buruk benar-benar diabaikan. Namun, saat seseorang sudah menolak secara terang-terangan, ia tidak bisa melakukan apa
Read more

Penelitian

 “Ah … andai penelitiannya bukan tentang itu, aku pasti akan segera mengambilnya.”Linden mendengar lagi keluhan seperti itu. Ia belum dipanggil masuk sebab datang paling akhir pada penawaran penelitian kali ini. Sebagai salah satu arkeolog berbakat di Raven, ia senang saat mendapat undangan penawaran seperti ini. Artinya untuk waktu lama Linden tidak perlu takut kekurangan dana penelitian. Ia juga tidak perlu khawatir dengan biaya hidup Shiena dan putri mereka yang lucu Kyra.“Sebaiknya kamu pergi dari sini Linden, penelitian ini berbahaya,” kata salah seorang temannya yang sudah masuk dan keluar dengan wajah tidak lagi bersinar-sinar seperti sebelumnya.“Kenapa?” tanya Linden penasaran.Pria yang tidak lebih tua dan tidak lebih muda darinya itu hanya mengangkat bahu, seraya berkata, “Percayalah padaku.” Kemudian ia berlalu pergi.Linden menelengkan kepala. Ia tidak bisa percaya b
Read more

Alvare dan Alvaro

Aku sama sekali tidak membencimu.Tiba-tiba Grenada bisa merasakan sakit yang teramat sangat. Kenapa ia bisa lupa dengan perasaan yang dipertahankan selama ratusan tahun dengan cepat.Ia lekas menepis tangan pemuda di depannya. Ia sudah mengenali pemuda ini. Dulu sekali ia pernah menyerahkan hatinya pada pemuda ini. Ia tahu kesalahpahaman sudah menghancurkan hatinya.Napasnya mendadak menjadi cepat. Jantungnya berdentum memekakan telinga. Ia ingin segera kabur. Akan tetapi, kakinya sulit digerakan. Ia memaki di dalam hati, menyuruh dirinya segera sadar dan lari. Menyuruh kesadarannya untuk tidak lagi terperangkap dalam perasaan yang hanya akan menghancurkannya. Tidak boleh lagi ada Amour yang tercipta. Cukup ia jatuh sekali saja dan dilukai.“Amour ….”Suara dari orang yang paling dirindukan terdengar lagi. Di belakangnya Grenada bisa melihat bayangan gelap yang tadi berbisik padanya. Ia memilih mundur. Tidak! Ia berteri
Read more

Rasa Sakit yang Membuatnya Lebih Kuat

Radk benar-benar ingin melampiaskan kemarahannya saat ini, tetapi aroma yang lezat itu melumpuhkan indranya. Ada seseorang di kastilnya yang sedang berdoa pada kegelapan untuk sebuah dendam. Kebahagiaan Radk seketika meluap. Ia bisa mengabulkannya dengan cepat. Maka tanpa pikir panjang ditemuinya Grenada si pemilik aroma lezat.“Aku penasaran kenapa kamu begitu wangi hari ini?” tanya Radk sambil bersandar malas di pintu ruangan hukuman.Entah bagaimana Grenada berdiri di sana seorang diri dan memandang ke titik gelap yang memang menjadi tempat tidur para makhluk kesayangan Radk. Makhluk-makhluk itu telah keluar dari sayangnya dan bergelayut di sekujur tubuh Grenada. Sama seperti Radk mereka tertarik dengan kemarahan yang menguar pada Grenada.“Siapa aku?” Grenada bertanya.Radk memutar bola matanya. Ia menduga jika grenada baru saja mendapatkan bagian kecil ingatannya. Ia bersyukur bagian kecil itu berisi kejadian buruk. Sebab jika
Read more

Salah Paham

“Aku yakin Alvare mengatakan padaku kalau dia sama sekali tidak tertarik pada Kyra!” Alden dan Roth hanya berdua saja di dalam kamar. Alvare sedang keluar bersama mama Kyra.“Apa yang terjadi di meja makan sama sekali tidak memperlihatkan bukti perkataannya.”Wajah Alden cemberut. Rasanya ia hampir kehilangan akal saat melihat jemari Alvare dan Kyra saling bertaut. Bahkan ia belum berani mengenggam tangan Kyra walau ingin dan saudara kembarnya malah mendapatkan kesempatan.“Aku kesal sampai ingin menghajar Alvare sekarang,” keluhnya sambil menjatuhkan diri di atas kasur di sisi Roth.Sejak tadi Roth hanya diam saja. Alden jadi tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh pemuda tersebut. Menurutnya Roth suka juga pada Kyra, sebanyak dirinya menyukai gadis itu juga.“Kita tidak bisa memaksanya suka pada kita bertiga, kan?” Suara Roth pelan. Akan tetapi, bisa menghentikan amarah Alden yang mengelegak.
Read more

Peran Paling Aktif Untuk Alvare

 Radk tidak bisa membiarkannya lagi. Awalnya ia hanya ingin mengamati apa yang terjadi di rumah Kyra. Makanya ia meninggalkan sebuah artifak di sana. Artifak yang hanya dimilikinya untuk mengawasi sekitar. Benda itu tidak mudah dilihat oleh orang biasa dan ia bisa dengan leluasa mengetahui apa saja yang sedang dikerjakan gadis itu.Tidak ada penyesalan yang dirasakan Radk saat ia akhirnya melihat Kyra dan Roth mengobrol. Gadis yang memiliki jiwa Eleanor memang polos. Ia bersyukur karena hal tersebut. Karena gadis itu sama sekali tidak sadar jika pemuda yang pada akhirnya melarikan diri dengan wajah memerah seperti tomat ranum tersebut suka padanya. Namun, ini berbahaya. Radk hanya ingin Kyra melihatnya saja. Ia tidak ingin kisah cintanya akan diganggu oleh orang lain sebelumnya. Kisah cinta yang sudah dimulai sejak Eleanor mengulurkan tangan padanya di kuil kegelapan.“Apa aku hancurkan saja negeri ini ya?” gumamnya sambil mengepalkan tangan me
Read more

Kesempatan?

 “Kenapa kalian terus bertambah? Kalian tidak tahu kalau aku sudah cukup sibuk sekarang!”Baru saja bertemu Tania sudah meneriaki Alvare dan Alden. Roth yang kebetulan berdiri di belakang Kyra, selamat dari omelan. Akan tetapi, itu pasti hanya sementara saja.“Kenapa dengan kami?” Alden menyuarakn protes. Ia baru datang setelah sarapan tidak menyenangkan di rumah Kyra. Sekarang ia malah disalahkan untuk alasannya yang sama sekali tidak dimengertinya. “Jangan sembarangan menuduh,” katanya ketus.Telunjuk Tania melesak sampai ked ahi Alden. Kepalanya mendogak karena pemuda itu lebih tinggi beberapa centimeter darinya. Matanya melotot untuk mengekspresikan kemarahan. “Kenapa kalian tidak memilih sekolah lain di Raven sebagai tujuan, ah? Kenapa harus sekolahku? Gara-gara itu banyak sekali murid seperti kalian yang datang di tengah semester seperti ini. JANGAN TERTAWA!” pekik Tania pada Roth yang terkekeh.
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status