Share

Panik

Hari sudah gelap. Walau pun sekarang sudah masuk awal musim semi, udara masih terasa dingin. Makanya Linden segera keluar untuk memanggil Shiena. Kalau perempuan yang sudah memberinya seorang putri yang cantik itu menolak, ia siap bertengkar kembali. Untuk saat ini hanya hal itu menghubungkan mereka menurut Linden. Akan tetapi, bukan berarti ia dan Shiena saling membenci. Jauh di lubuk hati yang paling dalam ia sangat mencintai wanita yang dinikahi belasan tahun lalu itu. Ia juga tahu Shiena masih mencintainya.

“Shiena!” panggilnya sambil mendorong pintu hingga terbuka. Namun, wanita yang dipanggilnya tidak ada di teras.

Ia yakin melihat wanita itu hilir mudik saat akan masuk ke dapur untuk menyiapkan minuman tadi. Bahkan saat ia berteriak pada Roth dan Alden yang membuat keributan di atas, Shiena masih berdiri di teras.

“Shiena, ke mana kamu!” Ia menyisir teras hingga sisi kanan. Dipikirnya mungkin Shiena ada di sana untuk membuang sampa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status