Bang Toba melirik Mama, Papa, juga, Rini. Sepertinya, dia hanya ingin beberapa orang yang mendengar. Memang benar, tidak seharusnya semua tau. Rini menganggukkan kepala, dia tau apa yang harus dia lakukan. "Om, Tante. Kita ke depan, yuk." Rini mengajak Mama dan Papaku untuk ke ruang tamu yang ramai saja. Ketika Mama menoleh padaku, aku menganggukkan kepala. Membuat Mama akhirnya mengikuti langkah Rini. "Apa rahasianya, Bang?" "Ehm, bisa gak di sini?" tanya Kafka memutus pembicaraan kami. Mendengar itu, aku langsung mengedarkan pandangan, menangkap sosok pria misterius yang berdiri di dekat jendela. Ah, baiklah. Aku paham kalau Kafka mengajak di tempat lain. "Boleh. Di kamar saya dan Lina aja. Ke
Last Updated : 2021-09-27 Read more