All Chapters of Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 3: Chapter 171 - Chapter 180

188 Chapters

S3: Xander & Godaan Terbesar

"Tuan Xander, apa yang Anda lakukan di sana? Kumohon, kemarilah dan bantu aku!"Aina masih berusaha keras menyadarkan Kai yang pingsan. Ia ingin menariknya ke tempat yang aman dan mencoba melakukan sesuatu agar kekasihnya segera sadar. Namun tubuh pemuda itu cukup berat, sukar baginya untuk dipapah tanpa bantuan. Xander masih terpesona dengan pedang di hadapannya. Perlahan sekali, kedua tangannya terulur. Seumur hidupnya ia tak pernah melihat senjata tajam seperti di film-film fantasi ini. Mungkin ini tak nyata, mungkin hanya mainan saja. Akan tetapi benda itu seakan-akan hidup, memanggil-manggilnya."Ya, aku akan mengambilnya. Aku bukan datang untuk ini, akan tetapi tak ada salahnya mencoba!" Xander menyeringai.Dan ia melakukan kehendaknya dengan sangat mudah. Aina terperangah."Letakkan pedang itu, Tuan Xander! Benda itu konon adalah sumber perpecahan dalam keluarga ini. Kai datang untuk mencaritahu masa lalunya. Seandainya dari dulu aku tahu hal seperti ini akan terjadi, aku takk
last updateLast Updated : 2022-10-12
Read more

S3: Sang Penyelamat Telah Tiba!

"Tidak, tidak, maafkan aku. Benda ini sekarang jadi milikku, aku takkan melepaskannya atau membiarkan siapapun lagi menguasainya!" Xander tak kelihatan ragu untuk menghabisi Ocean yang masih belum akan sadar dalam waktu dekat itu, "Kapan lagi aku akan punya kesempatan emas seperti ini? Mungkin ini takdirku, menjadi pembunuh kekasih masa lalu kekasihku!" "Tuan Xander, tunggu dulu! Nasib Anda mungkin sama sepertiku!" Aina masih berusaha mencegah niat Xander yang mengerikan itu, "Kita sama-sama ditinggalkan orang yang kita cintai. Kita berada di pulau terpencil ini untuk merebut mereka kembali. Akan tetapi aku rasa, sejatinya kau bukan seorang pembunuh!""Beberapa nyawa sudah aku dan Erato petik di tempat bernama White Nest demi tahu keberadaan puri ini, mengapa tidak, Nona?" Xander masih bertahan dalam posisinya hendak menikam Ocean. Aina menggelengkan kepala dalam keputusasaan. Apa yang dapat ia lakukan untuk mengulur waktu atau mencegah Xander? Masih akan adakah kekuatan misterius ya
last updateLast Updated : 2022-10-16
Read more

S3: Katy dan Pembalasan Para Tamu Pesta

"Si-si-siapa Anda? Seorang wanita?" Ternyata orang-orang pertama yang keluar dari ballroom masih terlihat ragu dengan apa yang baru saja terjadi. Benar mereka melihat dengan mata kepala sendiri jika Katy Forrester telah ditangkap seorang wanita muda misterius. Akan tetapi tak semudah itu juga mereka bisa percaya kepadanya."Yang jelas, aku bukan Emily Stewart!" Lara tak ingin menyebutkan namanya, mengingat betapa dibencinya almarhumah Hannah di pulau ini. "Oh, ya, betul juga, dan terima kasih sudah menangkap basah wanita itu! Kami tak berani ambil tindakan karena aturan di sini melarang kami membunuh atau menyakiti keturunan bangsawan Everopa!" "Sama-sama. Dan ketahuilah, aku bukan keturunan bangsawan Everopa, yah, setidaknya, tidak murni. Juga karena aku bukan bagian dari kalian, tentu saja aku tak terikat pada peraturan itu!""Baiklah, Nona Siapapun Anda, kami pergi dulu!" Beberapa pegawai dan penjaga keluar membawa penerangan darurat ala kadarnya. Lebih banyak lagi orang-orang l
last updateLast Updated : 2022-10-18
Read more

S3: Saksi Mata Cilik Dalam Kegelapan

Sementara itu, Xander masih berada di posisi superiornya. Tampaknya tak ada apapun yang akan mencegah niatnya untuk menghabisi nyawa Ocean Vagano kali ini. Ia tak peduli pada permohonan-permohinan Aina, seberapapun memelasnya gadis itu memohon."Tuan, ia adalah Kai. ia bukan lagi Ocean Vagano yang Anda benci. Aku berjanji, ia takkan pernah menghalangi niat Anda untuk bisa mempersunting Nona Emily. Aku akan memilikinya, menikah dengannya, lalu membawanya jauh-jauh dari hidup kalian!"Bersama dengan kalimat Aina sebagai usaha pencegahan terakhirnya itu, tetiba petir kembali menggelegar sangat keras. Lalu hujan turun deras seperti semula. Xander sejenak tersentak. Pandangannya tak lagi berapi-api seperti semula, melainkan kosong, hampa."Aku tak bisa... jadi, aku harus membunuh siapa saat ini?"**********Sementara itu, duo maut Katy Forrester dan Lara masih berada di dalam aula besar. Tampaknya mereka tak terlalu terkejut dengan suara hujan deras di luar. Mereka masih berkeliling ruanga
last updateLast Updated : 2022-12-09
Read more

S3: Kepingan Masa Lalu Lara

Lama, Lara tak merespons 'ancaman' Katy itu. Ia seperti hanyut dalam alam pikirannya sendiri. Masih menunggu dalam remang, seorang gadis tanggung 'yang tersisa', antara terjepit dan ingin melarikan diri dari hadapan dua wanita dewasa tak dikenal yang sedang mengancam hidupnya. Ia bingung, barangkali sedang berpikir menentukan langkah selanjutnya. Kabur, atau... "Tunggu, tunggu dulu, Katy! Jangan... Kumohon!" Lara belum dapat mengambil langkah apa-apa."Hah, mengapa kau tiba-tiba jadi lunak begini, Lara? Nanti dia keburu kabur!" geram Katy, tak ingin terus menggerutu, segera menggigit bibirnya. Teringat pada jenazah Kate yang mereka tinggalkan di luar sana, ia sudah tak sabar lagi untuk mengambil serta mengurusnya. Dan lebih dari itu, ia juga ingin segera meluapkan amarah kepada semua orang yang tadi berada di pesta. Mereka terlepas, mengira sudah bebas dari bahaya."Gadis itu tak bersalah, katanya kau sudah menghabisi nyawa orang tuanya. Penderitaannya sudah cukup untuk seumur hidup
last updateLast Updated : 2022-12-10
Read more

S3: Katy, Unleashed

"Lara?" panggilan Katy sontak membawa Lara kembali ke masa kini. Tak lagi berada di musim panas Evermerika 1990-an nan cerah, Lara seperti terguncang saat 'kembali' sadar di masa kini bersamaan dengan gemuruh petir di luar."Kamu di sana, pe-pe-pergi! Jangan sampai bertemu lagi dengan kami!" titah Lara kepada si gadis tanggung di ambang pintu."Hah? Ba-ba-baik! Terima kasih, kurasa... dan selamat tinggal!" tak lagi menunda-nunda, gadis tanggung yang diincar Katy itu segera menghilang."K-k-kau..." Katy ingin berkata 'keterlaluan!' pada Lara, namun sesuatu mencegahnya.Lara memotong gerutu si kembar bungsu Forrester,"Sekarang giliranmu, Katy. Keluar dan berburulah. Tak usah lagi tunggu aku. Kau pernah melakukannya, kau bisa sendiri."Tak perlu ragu atau menunda-nunda lagi, Katy bergerak maju. Dilewatinya secepat kilat tubuh kaku korban-korban yang tergeletak di lantai, seakan-akan melayang tanpa beban di atas mereka.'Duh, mengapa aku berbaik hati begini?' Lara sempat menyesali tindaka
last updateLast Updated : 2022-12-14
Read more

S3: Bersatu Kembali

"Tuan Xander!"Panggilan Aina itu tampaknya hanya sia-sia belaka. Xander dan pedang terkutuk sudah menghilang entah ke mana. Kini tinggal ia berdua bersama Ocean yang masih pingsan. Ditepuknya pipi pemuda itu beberapa kali agar terjaga. "Kai, bangunlah! Kau tak boleh menyerah di sini! Lihat, sekali lagi ada yang melindungimu! Kita harus berjuang demi keluarga ini, demi kita berdua!" Aina kembali bicara pada Ocean alias Kai yang tampaknya belum merespon. "Astaga, tampaknya aku harus melakukan sesuatu! Apakah Kai dalam pengaruh obat yang sama seperti yang dialami Xander tadi?"Aina masih berusaha keras mengangkat tubuh Ocean yang terlalu tinggi besar dan berat dibandingkan dirinya. Ia tak bisa melakukannya seorang diri, bagaimanapun ia butuh bantuan."Haruskah kutinggalkan Kai di sini dan mencari bantuan siapa saja, kembali ke lounge? Apakah akan aman?"Dari kejauhan terdengar beberapa jeritan lagi, suara dua perempuan. Aina tahu sesuatu yang sangat buruk sedang terjadi. Dan mungkin saj
last updateLast Updated : 2022-12-15
Read more

S3: Korban Katy Berikutnya

Katy masih berada di hadapan lemari pajangan yang baru saja menjadi saksi sekaligus tempat kejadian perkara barunya setelah ballroom Puri Vagano. Takzim bagai sedang bermeditasi, dipandanginya dua tubuh wanita tak bernyawa yang baru saja ia habisi. Memastikan mereka betul-betul mati, seringai bangganya terkembang bagaikan sang juara memandang tropi kemenangan."Semoga kalian menjadi teladan bagi teman-teman kalian yang akan segera menyusul. Lanjutkan pesta di surga, kalian jangan tidur dengan tenang! Sampaikan salam untuk kakakku Kate jika kalian bertemu dengannya! A ha ha ha ha!"Katy menutup pintu lemari dengan satu sentakan keras, tampaknya tak peduli jika suara itu didengar siapapun. Emily dan Earth masih pada posisi mereka, tak ingin gadis itu tahu kehadiran mereka sebagai saksi."Astaga, Katy benar-benar..." Emily mengepalkan kedua tangannya, geram. Suaranya lirih namun cukup jelas di telinga Earth."Sssh, jangan berisik," pemuda itu berusaha menenangkannya, "Katy nanti tahu kit
last updateLast Updated : 2022-12-16
Read more

S3: Tamu di Lounge

Seorang diri, Carl masih menunggu-nunggu di lounge nan temaram. Sepeninggal Emily, Sky, Xander dan Aina, pria paruh baya itu hanya bisa menunggu dalam kelam bersama beberapa pengawal yang setia berjaga. Hingga kini ia belum dapat berbuat apa-apa walau kondisinya sudah jauh lebih baik."Huh, kalau saja ada yang dapat kuperbuat. Semua anak muda belum juga kembali ke tempat ini dan lampu juga belum menyala lagi!" keluhnya kesal.Seorang pria penjaga menenangkannya, "Sabarlah, Tuan. Sebaiknya kita berjaga saja hingga ada yang kembali.""Kami sebenarnya curiga. Tadi ada beberapa suara manusia di kejauhan," ungkap penjaga lain."Apakah kalian mau keluar menyelidiki?" Carl bertanya.Beberapa penjaga itu serentak menggeleng, "Maaf, Tuan. Kami bukannya pengecut, namun keselamatan Anda paling utama di sini. Tuan Ocean menegaskan jika apapun terjadi, Anda tak boleh ditinggalkan.""Baiklah, terima kasih. Akan tetapi bagaimana jika kuperintahkan dua dari kalian untuk mencaritahu apa yang terjadi d
last updateLast Updated : 2022-12-19
Read more

S3: Putra Vagano yang Terbaik!

Sofia menggeleng, "Aku tak tahu, Tuan, tak ada petunjuk lain. Ia tak bilang apa-apa setelah mencegah Nona Katy membunuhku. Hanya saja katanya, ayahnya pernah jadi penguasa pulau ini..." "Penguasa pulau ini? Astaga... Itu pasti dia!" Carl semakin gusar. Fakta bahwa Katy baru saja membunuh entah berapa membuatnya sadar jika kutukan sahabatnya kembali memakan korban. "Kita harus temukan kedua kembar itu dan juga para Pemuda Vagano. Kurasa wanita yang tadi Sofia sebutkan adalah Erato Miles, wanita misterius yang kita cari-cari sebagai pelaku!" "Miles!" Sofia terkejut, "Bukankah Bu Hannah kepala pelayan yang sudah meninggal dunia tiga tahun yang lalu itu juga bernama keluarga Miles? Keluargaku mengenal beliau. Aku ingat, hanya saja kami tak berani dekat-dekat, beliau kelihatan galak dan sangat tertutup." "Barangkali memang itulah dia, putri sahabatku Zeus dan Hannah! Yatim piatu yang sedang mencari saudara-saudara tirinya demi 'reuni' pertama dan terakhir mereka!" "Astaga, jadi tadi ak
last updateLast Updated : 2022-12-20
Read more
PREV
1
...
141516171819
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status