Home / Thriller / Kampung Lamuna / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Kampung Lamuna: Chapter 81 - Chapter 90

104 Chapters

Ada Mayat

"Apa kamu serius?" tanya Rafael. "Tentu saja, kamu tidak percaya?" tanyaku. "Sebenarnya satu hal yang membuat aku tidak percaya diri adalah bernyanyi. Tapi kamu terlihat senang saat aku bernyanyi. Apa kamu sangat menyukai ini?" tanya Rafael. "Tentu saja, aku baru tahu rasanya dinyanyikan oleh seorang pria. Tapi aku baru tahu kamu bisa merasa minder juga. Padahal kamu itu orang yang paling percaya diri yang pernah aku kenal." Jawabku. "Kamu bisa saja tapi aku serius aku tidak percaya diri saat bernyanyi. Aku juga tidak tahu alasan aku merasa minder itu apa. Tapi aku senang saat kamu menyukai aku sedang bernyanyi. Padahal suara itu biasa saja. Itu tanda mnta kamu sangat mencintai aku." Kata Rafael. "Kamu yang lebih mencintai aku. Aku yakin itu." Kataku. "Itu sudah jelas." Kata Rafael. "Kau ingin bertanya sesurau tapi kamu jangan marah." Kataku. "Apa yang membuat aku marah? Aku tidak
last updateLast Updated : 2021-09-18
Read more

Mimpi Masa Lalu Yudi

"Aneh saja di tempat seperti ini ada yang sangat sunyi dan menakutkan ada mayat manusia. Itu artinya dahulu pernah ada manusia yang tinggal di tempat ini." Kata Rafael. "Tidak mungkin, ini kampung Lamuna kampung di mana hanya makhluk halus yang tinggal di sini. Tidak ada manusia kecuali kita berlima. Jadi, aku merasa itu tidak mungkin terjadi." Kataku. "Lalu, Kenapa bisa ada mayat di hutan sekitar kampung Lamuna?" tanyaku."Kampung Lamuna ini tidak ada penghuninya kecuali Nyai Sri  dan semua warga yang berada di kampung Lamuna ini." Kataku. "Mungkim kamu benar aku hanya takut apa yang dikatakan kakek tua itu benar." Kata Rafael."Ada apa?" tanyaku "Tidak ada." Jawab Rafael. "Kamu bohong lagi?" tanyaku."Tidak, maksud aku lalu tua itu selalu mengatakan sesuatu yang aneh. Mungkin  saja ini ada hubungannya dengan perkataan dia." Jawab Rafael. "Begitu, itu mungkin karena kakek tu
last updateLast Updated : 2021-09-18
Read more

Pertengkaran Daffa dan Rafael

Tapi aku tetap harus mengamati mimpi aku ini. Siapa aku mendapatkan petunjuk tentang mereka berdua. Saat ini yang bisa aku lakukan adalah mencari keberadaan mereka dan memastikan keadaan semua teman aku dalam baik baik saja. Supaya tidak berjatuhan korban dan membuat dendam diantara mereka semua semakin berkurang.Perlahan bisa menghilang supaya kampung Lamuna ini bukan menjadi tempat untuk membunuh seperti dahulu. Tidak boleh ada lagi darah yang berjatuhan di kampung Lamuna ini. Aku ini adalah anak pembawa perdamaian yang harus menjaga kampung Lamuna ini. Aku harus menghentikan semua hal buruk yang akan terjadi. Pagi hari, semua teman aku terbangun dari tidur mereka. Seperti biasa hanya aku yang masih belum bangun. Padahal aku selalu merasa jika sebelum aku berada di kampung Lamuna ini aku tidak bangun siang seperti ini. Semenjak aku memimpikan hal aneh dan menakutkan, aku menjadi bangun terlambat terus. "Ayuna masih belum bangun juga?" tanya Daffa.
last updateLast Updated : 2021-09-18
Read more

Jejak Misterius

"Waktu itu aku pernah berbicara dengan suara itu. Dia hanya sengaja berbicara sesuatu yang buruk supaya dapat membuat pertemanan kita hancur. Dia pernah menghasut aku untuk membenci kalian semua tapi aku tidak mendengar perkataan dia. Sebab aku mengerti apa yang dia inginkan. Kita lebih baik tidak perlu mendengarkan dia. Kita jangan sampai percaya dengan perkataan dia. Dia sengaja memakai kelemahan kita dan menggunakan itu untuk menghancurkan kita semua." Jawab Ilham. "Jadi begitu, dia sengaja memecahkan pertemanan kita semua supaya kita tidak bisa dikalahkan oleh Nyai Sri dan yang lainnya. Dia menginginkan kita semua tidak dapat kembali ke tempat kita berasal." Kata Rafael. "Benar, jadi aku mohon kalian jangan termakan oleh ucapan dia. Dia tidak akan menyakiti kita semua. Dia mengetahui jika kita itu berhubungan dengan Nyai Sri. Sepertinya dia takut terhadap Nyai Sri." Kata Ilham. "Jadi, dia takut terhadap Nyai Sri?" tanya Daffa. 
last updateLast Updated : 2021-09-18
Read more

Sosok Hitam

Aku berpikir tentang jejak misterius kemarin. Sepertinya itu bukan burung yang terbang kemarin. Jika itu lebih besar dari burung kemarin. Saat sedang menunggu, aku ingin pergi mencari kayu bakar. "Ke mana kamu akan pergi?" tanya Vita. "Aku ke sana ingin mencari kayu bakar. Itu sepertinya ada kayu." Jawabku. "Benar juga, itu ada kayu." Kata Vita. "Ayo kita ambil sekarang." Kataku. Kami mengambil kayu itu dan langsung kembali ke tempat kami menunggu. "Ayuna!" Kata Vita. "Ada apa?" tanyaku. "Kamu sudah lama mengenal Ilham?" tanya Vita. "Sama seperti kamu, aku mengenal Ilham saat sekolah SMA." Jawabku. "Begitu." Kata Vita. "Memangnya kenapa?" tanyaku. "Tidak, aku hanya melihat jika kalau berdua itu sangat dekat sekali." Jawab Vita. "Kita itu berteman sudah seharusnya dekat." Kataku. "Benar juga, tapi bagaima
last updateLast Updated : 2021-09-19
Read more

Bermimpi Tentang Sosok Hitam

Sosok hitam itu terus berjalan dan mengawasi kami dari jauh dalam mimpi aku ini. Tapi aku tidak dapat melihat seperti apa wajah dia. Saat aku terus memperhatikan dia, datang seorang pria menghampiri dia. Pria itu juga tidak jelas seperti apa wajahnya. "Bagaimana? Apa kamu sudah mengawasi mereka semua?" tanya pria itu. "Sudah Yudi, mereka sedang mencari keberadaan kamu. Kamu harus lebih waspada sebab aku melihat ada seorang wanita yang istimewa. Aku yakin dia adalah anak pembawa perdamaian. Jadi, dia akan terus mencari kami tanpa henti. Aku bisa melihat betapa keras usaha dia untuk mencari keberadaan kamu." Kata sosok hitam itu.Ternyata pria yang sedang berbicara dengan sosok hitam itu adalah Yudi. Tapi aku tetap tidak bisa melihat wajah dia seperti apa. Aku hanya melihat dia memakai pakaian serba hitam. Tapi aku juga tidak tahu siapa sosok hitam itu. Sepertinya dia adalah pengikut Yudi. Mungkin Yudi memerintahkan dia untuk mengawasi aku dan semua te
last updateLast Updated : 2021-09-19
Read more

Tangisan Anak Kecil

Kami melanjutkan perjalanan mencari keberadaan  Yudi. Aku terus memperhatikan jalan yang berada di hutan ini. Mungkin dengan begitu aku bisa mengingat tempat keberadaan Yudi seperti dalam mimpi aku itu. Saat terus berjalan aku mendengar ada tangisan anak kecil. "Apa kalian mendengar tangisan anak kecil itu?" tanyaku.  "Benar, sudah jangan didengar. Itu mungkin hanya ingin mengalihkan perhatian kita saja. Supaya kita tidak fokus mencari Yudi." Jawab Ilham. "Benar juga yang dikatakan oleh Ilham." Kata Daffa.  "Suapa tahu dia mengetahui tentang Yudi?" tanya Vita. "Kamu tidak ingat yang dikatakan oleh Nyai Sri terhadap kita semua. Dia mengatakan bahwa kita tidak boleh mempercayai yang berada di hutan ini. Mungkin saja mereka ingin menebak kita semua." Jawab Rafael.  "Benar juga." Kata Daffa.  "Mungkin saja anak kecil itu akan jujur terhadap kita semua. Kita tidak tahu dia itu jahat atu tidak." Kata Vita.&nb
last updateLast Updated : 2021-09-19
Read more

Suara Tangisan Anak Kecil Lagi

"Apa kamu malu?" tanya Daffa. "Tidak, aku biasa saja." Jawab Vita. "Mengaku saja, tidak apa apa." Kataku. "Sudah kita lanjutkan saja perjalanannya." Kata Ilham. Aku dan semua teman aku melanjutkan perjalanan. Aku mendengar lagi suara tangisan itu. Tapi aku tidak ingin mengatakan itu kepada semua teman aku. Aku tidak ingin ada keributan lagi diantara kami semua.Tapi ternyata mereka semua juga mendengar suara tangisan anak kecil seperti aku. Mereka langsung beri kepada aneh dan merasa bingung. Mereka berpikir jika itu hanya suara tidak jelas saja. Tapi suara itu semakin keras dan mereka bertanya kepada aku. "Apa kamu mendengar suara tangisan anak kecil itu?" tanya Rafael. "Jadi, kamu juga mendengar suara tangisan anak kecil itu?" tanyaku."Benar, aku mendengar suara tangisan anak kecil itu. Tapi ini aneh sekali pahala kemarin kita tidak melihat ada maka kecil di hutan ini. Mendadak suara tangi
last updateLast Updated : 2021-09-19
Read more

Terjebak Di Pintu Gaib

"Tidak perlu mengatakan terima kasih terhadap aku, memangnya aku orang lain apa?" tanya Rafael.  "Bukan begitu." Jawabku.  "Sudah tidur saja sana." Kata Rafael.  Aku mulai tertidur dan aku bermimpi lagi. Di dalam mimpi aku itu menceritakan tentang Yudi lagi. Tempat persembunyian Yudi mulai sedikit terlihat. Aku terus mengingat tempat itu dengan baik. Yudha sedang berbicara dengan seorang pria.  "Bagaimana ini?" tanya Yudi.  "Bagaimana apanya?" tanya pria itu.  "Sepertinya mereka akan mengetahui tempat kita ini. Aku tidak akan ama berada di tempat ini." Jawab Yudi.  "Kenapa mereka bisa mengetahui tempat ini?" tanya pria itu. "Kata kamu anak pembawa perdamaian itu bisa mengetahui apa pun." Jawab Yudi.  "Benar juga tapi dia itu masih belum datang kemari. Itu artinya mereka belum mengetahui tempat ini." Kata pria itu.  "Tapi dia bisa saja mengetahui dan dia sedang
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more

Mencari Makanan di Pintu Gaib

Aku dan semua teman aku berpikir cara untuk keluar dari pintu gaib ini. Tapi aku tidak menemukan cara dan bingung harus melakukan apa. Aku sudah mencoba terus mantra itu tapi tetap saja tidak dapat terbuka. Semua teman kau juga sedang memikirkan cara untuk keluar. Lalu, ada suara tangisan anak kecil lagi. Aku mendengar suara tangisan itu dengan sangat jelas. Tapi aku tidak ingin ada keributan lagi. Jadi, aku tidak membahas suara tangisan anak kecil itu. Tapi semua teman aku membahas suara tangisan anak kecil itu.  "Apa kalian mendengar suara tangisan anak kecil itu lagi?" tanya Daffa. "Benar, aku mendengar dengan sangat jelas." Jawab Vita.  "Apa maksud dari suara tangisan anda kecil itu? Kenapa suara tangisan dia selalu terdengar oleh kita disaat kita sedang mencari keberadaan Yudi?" tanya Rafael.  "Aku juga tidak mengerti dengan suara tangisan anak kecil itu." Jawabku.  "Apa dia memiliki maksud terhadap kita semua? Jadi, i
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status