Sang Kasir tidak mengejar sejauh mereka berlari. Entah apa yang ia pikirkan, Ia malah berbalik arah untuk mengambil keretanya dan meneruskan perjalanan. Bukankah Kasir itu orang yang sangat bodoh? "Huh... huh... sudah, Al. Dia sudah tidak mengejar kita lagi." Anila menyusutkan larinya yang diikuti oleh Aldrich. "Tapi yang ini seru, Na! Sudah lama sepertinya aku tidak berkeringat berlarian seperti ini." Anila menyeringai, menatap pria di depannya itu. Apa tadi katanya? Asik? Tch! Anila membuang muka, malas. "Kemarilah, aku lepaskan tanganmu. Kasian.... Hehe," Aldrich yang meminta mendekat, tetapi ia yang berjalan. Ia sedikit iba, "Eh, tanganmu memerah, sakit, ya?" Ia bertanya pias. "Duduklah di sana, kita beristirahat di jalanan ini dahulu, sepertinya untuk kembali ke desa masih akan sangat jauh, dari terowongan buah ini." "Aku akan memetikkan beberapa buah lagi untukmu, agar tenagamu segera pulih dan kau dapat men
Read more