"Der, apa yang mau kau lakukan?" pekik Ken. Ia menarik Delice yang hendak melakukan sesuatu."Telinga mereka tuli," ujar Delice. "Kalau hanya berteriak, hanya sebagian yang keluar," sambungnya. Loid melihat tangan Delice yang sedang menggenggam sesuatu. Ia bahkan menelan air liurnya. Bibirnya tiba-tiba saja meringis menahan kengerian."Der, kau berniat membunuh mereka?" pekik Loid."Oh, maksudmu bom ini?" tanya Delice sembari menunjukkan bom yang ia genggam. "Ledakannya hanya membuat kulit mereka terkelupas. Tidak mungkin mereka mati," lanjutnya. Ken menepuk keningnya sendiri. Loid juga menggeleng-gelengkan kepalanya. Mereka tidak mengerti lagi apa yang ada di dalam otak Delice."Terserah kau saja. Lakukan apa yang mau kau lakukan," kata Ken."Tentu saja," jawab Delice tanpa ragu. "Loid, aku akan melakukannya dan kau yang harus membereskannya," sambungnya."Apa katamu? Aku?" teriak Loid."Kalian berdua," jawab Delice."Ka
Read more