Home / Lain / Militer Mengangkat Surgaku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Militer Mengangkat Surgaku: Chapter 11 - Chapter 20

50 Chapters

11. Latihan

Zahra tak mau berburuk sangka pada Albi dan ia pun memutuskan untuk membalas chat dari Albi.   "Hari Minggu jangan kemana - mana !" Pesan untuk Albi.   Ada rasa bahagia pada diri Albi karena Zahra membalas pesannya walaupun dalam hatinya ia masih mempertanyakan tentang solusi dari permasalahan yang di hadapinya kini.   "Hari Senin sampai Sabtu jangan ganggu aku !" Pesan nya lagi untuk Albi.   " Ok " jawab Albi singkat.   Zahra menganggap agar Albi bisa bersama Sari teman barunya dan dengan dirinya hanya di waktu hari Minggu saja.   Ada renncana yang ingin segera ia praktekan pada Albi.   " Mudah-mudahan berhasil " gumam Zahra.     " Harus berhasil " Zahra berbicara dalam hati untuk menyemangati dirinya.    Ia bukanlah sosok gadis yang gampang menyerah sebelum mencapai target yang
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more

12.mengorek informasi 5

Sepasang suami isteri yang tak lain Hari dan Tia berkunjung dengan pintu yang terus di gedor-gedor seperti tak ada akhlak seolah Ningsih dan Wawan sedang menyembunyikan harta Karun miliknya. Ningsih tidak berjalan ke arah pintu utama di mana Hari dan Tia masih menggedor-gedor pintu rumahnya. Ia lebih memilih masuk ke dapur dan menyembunyikan di dalam wadah tempat beras yang di berikan Albi lewat Zahra" Sebentar..." Jawab Ningsih sopan sambil berjalan dan membukakan pintu. " Saya tidak mau berbasa basi mana Albi ?" Tanya Tia dengan angkuh. Hari memaksa berjalan memasuki rumah tanpa permisi pada tuan rumahnya. Sorot matanya terus mengitari sekeliling tempat itu dan hasilnya masih tetap nihil. Hingga Hari merasa curiga pada Zahra yang sedang berkunjung ke rumah itu. " Siapa kamu ?" Matanya kini menyoroti Zahra. Z
last updateLast Updated : 2021-09-21
Read more

13.mengorek informasi 6

" sekarang Rika ! Rika memiliki paras yang cantik ! Karena parasnya yang cantik ia bertingkah layaknya ratu yang ingin di layani ! " " Ibumu membantu keuangan keluarga tetapi nama Rika yang mencuat ke permukaan bahwa seolah-olah Rika lah yang memenuhi kebutuhan nenekmu !" " Pekerjaan Rika waktu itu apa Bi ?" Tanya Albi. " Rika bekerja sebagai SPG di salah satu pusat perbelanjaan ! Gajinya yang di bawah UMR tapi punya banyak duit aneh kan ?" Mimik wajah Albi juga heran bertanya-tanya dalam hati namun ia lebih memilih diam dan fokus pada Bi Sari yang sedang bercerita. "Dulu boss nya tempat bekerja mempercayakan toko miliknya pada Rika dan Rika memanfaatkan kesempatan itu untuk berbuat curang . " Hal ini terjadi lantaran keegoisan nenekmu yang minta di belikan ini dan itu sehingga pikiran busuk pun muncul di benak Rika !" " Rika memang berha
last updateLast Updated : 2021-09-21
Read more

14.latihan lagi

Pagi menjelang menuntun Albi dan Ridwan untuk segera melakukan  Alktivitas seperti biasanya.   Albi lebih awal pergi ke tempat kerjanya karena ingin membuat barble dari  kaleng yang nantinya akan di isi Semen dan di beri gagang besi di tengah-tengahnya sebagai penyangga dan genggaman tangannya.   Jika tak ada alat mewah untuk fitnes maka Albi lebih memilih untuk memakai bahan-bahan yang ada di sekitarnya.   Semua rekan kerjanya tak ada yang tahu rencana Albi untuk masuk menjadi anggota TNI .   Albi sendiri mempunyai tujuan sendiri jika kelak ia lolos dan di terima resmi sebagai TNI.   Sebelum para rekannya datang Albi lebih memilih mengaduk-ngaduk semen yang sudah di beri air.   Kemudian Albi memasukkannya ke dalam kaleng kosong bekas susu berukuran sedang dan tak lupa ia memasukkan besi berukuran sedang ke dalam kaleng tersebut yang sebelumnya suda
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more

15.mengorek informasi 7

Hari Sabtu biasanya para pekerja buruh bangunan seperti Albi dan Ridwan di perbolehkan pulang lebih awal satu jam oleh mandor mereka.   Albi tidak ingin melewatkan kesempatan ini ! Ia lebih memilih untuk pergi ke rumah Bi Sari memperbanyak informasi sebanyak mungkin agar ia tidak salah langkah dalam mengambil tindakan.   " Assalammu'alaikum " Albi mengucapkan salam sambil mengetuk pintu terlebih dahulu.   " Wa'alaikum salam " jawab Azizah anak Bi Sari.   " Mau cari siapa ya ? " Tanya Azizah dengan sopan.   " Mau cari Bi Sari !" Jawab Albi dengan ramah juga .   " Oh,ibu...mari masuk !" Azizah mempersilahkan tamu ibunya masuk.   " Sebentar sayapanggilkan ibu dulu ya " Azizah berkata seraya pergi meninggalkan Albi untuk menemui ibunya yang sedang memasukkan anak ayam ke kandangnya di belakang rumah.   " Bu...ada yang car
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more

16.mengorek informasi 8

"apa ibuku pernah menerima uluran tangan dari Andi adiknya ?" Tanya Albi untuk memastikan.   " No....tidak ! Jika ibu dan ayahmu mendapatkan uluran tangan Andi pasti hidupnya tidak seperti sekarang ini ! Kamu pasti lebih paham apa yang bibi maksud !"    " Setiap meminta bantuan pun Andi tak pernah mengulurkan tangannya ! Padahal kalau dari segi keringat danjada lebih banyak pengorbanan ibu dan ayahmu !"   " Lalu,apakah nenek juga mendapatkan jatah bulanan dari Andi ?" Tanya Albi lagi.   " Entahlah siapa yang benar dalam hal ini mengingat tabi'at nenekmu yang selalu mengadu dombakan !"   " Andi bilang selalu memberi uang lewat tranferan ATM melalui Tia isteri  dari Hari tapi,kata nenekmu Andi tak pernah mengirimi uang ! Kalau masalah ini hanya tuhan yang tahu !"   " Banyak perkelahian batin di dalam keluarga besar ibumu ! Hal ini tak lain karena camp
last updateLast Updated : 2021-09-24
Read more

17.Mengorek informasi 9

" diam...dan dengarkan bibi yang bicara sekarang !"    Albi menuruti semua kata-kata Bi Sari.   " Tuti..." Bi Sari sedang mengingatnya .   " Jujur...bibi kesal juga !"    " Kenapa Bi ?" Tanya Albi.   " Dia bermain licik saat pendaftaran sekolah !" Jawab Bi Sari.   " Azizah jadi korbannya !"    '' korban ? Maksudnya ?" Albi masih belum paham.   " Tuti sama seperti Andi melakukan  jalur belakang seperti Andi !"   " Padahal seharusnya nama Azizah yang tertera di sana !"   " Dari segi kualifikasi nilai dan jarak jelas Azizah menang ! Karena dari nilai Azizah melebihi Tuti dan dari segi jarak lebih dekat jarak rumah Azizah karena saat itu bibi masih menumpang di rumah mertua yang kebetulan jaraknya hanya 1 Km jauhnya !"   " Padahal sudah ada
last updateLast Updated : 2021-09-24
Read more

18,di uji

Khusus Hari Minggu Albi meluangkan waktunya untuk Zahra.   Gadis penolong yang berbaik hati mengulurkan tangannya untuk Albi di saat otak dan pikiran Albi buntu.   Albi sudah bersiap dengan pakaian olahraganya .   Albi lebih memilih menggunakan celana training pendek dengan warna yang senada dengan  kaos berwarna biru navy.   Albi kini sedang mengikat tali sepatunya dan lagi-lagi Ridwan selalu kepo bertanya ini dan itu.   " Pagi - pagi udah kinclong terus itu jambul sudah naik juga ! Mau ngapel Zahra ya !" Ridwan yang sudah mengetahui rutinitas Albi di hari Minggu .   Albi tak menanggapi dengan serius ucapan Ridwan yang penting bagi dirinya Albi bisa fokus kepada tujuan hidupnya yaitu bisa mengembalikan identitasnya.   " Berisik lu... " Jawab Albi seketika selesai menyemprotkan farfum di kaos nya .   " Minggu jan
last updateLast Updated : 2021-09-24
Read more

19.wisata dadakan

" kita mau kemana ?" Tanya Zahra.   Albi hanya diam tidak menjawab pertanyaan gadis yang sedang di bonceng dirinya.   Albi menghentikan motornya mendadak di pinggir jalan karena ia baru saja melihat toko jaket.   Albi sendiri tidak memakai jaket saat akan bertemu dengan Zahra karena Albi berpikir hanya akan berolahraga saja.   " Gak mungkin juga bawa anak orang dengan seperti ini " Albi sejenak berpikir melihat Zahra yang sama dengan dirinya tidak memakai jaket.   " Beli jaket dulu " perintah Albi.   Albi sudah selesai membeli jaket dan celana panjang untuk dirinya tapi,Zahra masih mematung menunggu Albi.   " Kamu gak pilih jaket ?" Tanya Albi.   " Nggak " jawab Zahra sambil menggelengkan kepalanya.   Tanpa banyak tanya Albi langsung memilihkan jaket untuk Zahra dan membayarnya.  
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

20.kembali lagi

Zahra kembali ke rumahnya saat adzan magrib berkumandang.ia tak menyua-nyiakan waktu yang di beri sang maha pencipta untuk bisa bersujud.   Meski rasa lelah dan letih hinggap di sekujur tubuhnya Zahra berlalu mengambil air wudhu dan melaksanakan kewajibannya.   " Dari mana kamu ?" Tanya paman Edo yang tadi sore baru kembali dari Sulawesi.   " Oh...itu tadi ... " Zahra berbicara sambil terbata-bata karena bingung apa yang harus ia jelaskan.   Mulutnya seraya terkunci dan otaknya mendadak mengerem untuk memerintahkan mulut supaya tidak mengeluarkan sepatah kata pun.   " Kamu bisa membohongi ayahmu sendiri tapi tidak denganku " Edo berbicara sambil berlalu meninggalkan Zahra yang masih diam mematung dan belum membuka mukenanya.   Sang paman berlalu dan menemui kakaknya yang tak lain ayah Zahra.   " Kau membebaskan Zahra ?" Tanya Edo sambil d
last updateLast Updated : 2021-09-26
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status