Home / Pendekar / Pendekar Pedang Tanpa Tanding / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Pendekar Pedang Tanpa Tanding: Chapter 101 - Chapter 110

119 Chapters

101. Jalan Cinta

Genjo Li bergeming. Tanpa sengaja dia telah membuat Wang Shixian semakin meyakini dugaan bahwa dirinya memang Pendekar Bertopeng. Padahal beberapa saat sebelum Genjo Li berbicara, sang putri sudah sempat berpikir dirinya terlalu berharap saja."Aku dan Tuan Liu mungkin tidak akan pernah selamat dalam peristiwa penyerangan itu jika Pendekar Bertopeng tidak datang. Dialah yang telah menyelamatkan kami." Wang Shixian menatap tajam Genjo Li. Dia memegang pipi kekasihnya itu supaya tidak berusaha menghindari tatapannya. "Kaulah yang telah menyelamatkan kami."Genjo Li yang semula tertunduk, langsung mengangkat pandangannya. Dia memandang wajah Wang Shixian yang penuh dengan keyakinan. "A-apa maksudmu? A-aku tidak mengerti."Sang putri menggeleng. Masih dengan tatapan mantap dia membalas, "Kau tahu benar apa yang aku maksud ... Kakak Li."Genjo Li menggertakan gigi-giginya. Hal itu membuat rahangnya tampak mengeras. Namun tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya lagi."Kenapa ka
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

102. Perubahan Wang Shixian 

Chen Wuji tampak tak tenang. Jari jemarinya secara bergantian mengetuk meja selagi matanya melihat ke arah di mana sang putri tadi menghilang. Pemuda itu jelas khawatir sebab Wang Shixian berpamitan untuk buang air kecil, tetapi hingga detik ini tidak kunjung kembali."Sudah cukup lama dari waktu teh ini disajikan. Aku akan ke belakang untuk melihat Nona Wang agar segera kembali sebelum tehnya dingin," ucap sang jenderal akhirnya karena tidak kuat lagi untuk menahan diri agar tetap duduk diam. Nam"Jangan!" sergap Mingyue setengah berteriak hingga membuat beberapa pengunjung yang ada di dekat mejanya menoleh. Chen Wuji yang baru saja berdiri, kini kembali duduk setelah melihat orang-orang di sekitarnya. "Ada apa, Nona? Kenapa aku tidak boleh menyusul Nona Wang?""Bukan seperti itu maksudku. Sebaiknya, Tuan Chen duduk saja di sini. Biar aku saja yang melihat Nona Wang. Aku tidak ingin Tuan terkena masalah lagi."Kedua alis Chen Wuji bertaut. "Masalah?" Pasalnya, jika terjadi sesuatu y
last updateLast Updated : 2022-08-30
Read more

103. Sayembara

"Kau terlihat ... senang. Apa sesuatu yang baik terjadi?""Ayah, sudah aku katakan, Shui Dong adalah tempat yang bagus untuk menemukan kebahagiaan.""Benarkah? Ayah belum pernah mendengarmu mengatakannya. Apa ini semua karena Jenderal Chen?" Wang Weo menatap ke arah Chen Wuji yang berdiri di belakang putrinyaSecepat kilat Wang Shixian memberikan tatapan mematikan pada pemuda itu supaya tidak mengatakan hal yang tidak sepatutnya diucapkan. Sudah barang tentu tindakan tersebut membuat senyum yang sempat terkembang di wajah Chen Wuji berubah menjadi ekspresi bingung dan terintimidasi."Tidak Yang Mulia, saya hanya melakukan tugas, mengawal dan menjaga Putri Wang."Tawa keras Wang Weo terdengar. Itu merupakan hal langka karena lelaki tersebut nyaris tidak pernah terbahak. Adapun penyebab Wang Weo demikian tentu saja karena tindakan putrinya yang sangat galak pada Chen Wuji. Dia tidak bisa membayangkan betapa putrinya telah merepotkan pemuda itu. 'Aku berutang banyak pada Tuan Liu,' desi
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

104. Jawaban Jujur

"Ayah, mengapa Ayah diam saja? Apa Ayah bisa membuatkan sayembara itu untukku?""Bi-bisa, tentu saja." Wang Weo tersenyum lebar. "Itu adalah kabar yang sangat baik. Kau tenang saja, Ayah pasti akan mengadakan sayembara yang kau inginkan.""Untuk siapa pun?"Wang Weo terdiam sesaat. Biar bagaimanapun, dia tidak ingin putri semata wayangnya menikah dengan lelaki sembarangan. Namun, melihat binar di mata Wang Shixian, apa bisa dia menolak? Selain itu, belum tentu juga putrinya mau membuka kesempatan untuk menikah. Oleh sebab itu, Wang Weo hanya bisa mengangguk dengan senyum seperti biasanya. Lagipula, lelaki lemah pasti akan gugur dengan sendirinya."Bolehkah aku menentukan bagaimana sayembara itu akan dilakukan?""Tentu saja. Kau boleh menentukan apa saja hal yang harus dilewati oleh para peserta sayembara. Dan sebagai puncaknya ayah akan memberikan satu ujian akhir yang hanya bisa dilewati oleh seorang ksatria pemberani dengan kemampuan bertarung yang luar biasa."Chen Wuji tersenyum l
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

105. Siasat Mengejutkan 

"Dia terlihat senang dan berterima kasih. Katanya, dia sudah memiliki cara supaya aku bisa menikah dengannya.""Benarkah? Itu bagus sekali!" Wajah Junsi seketika berseri mendengar kabar baik dari temannya. Namun hal itu tidak bertahan lama. Dia merasa sangat berdosa saat menggeser pandangannya ke arah Mingmei. 'Bagaimana mungkin aku lupa jika Mingmei berharap bisa menjadi mempelai Genjo Li?'Sesaat suasana terasa canggung. Baik Mingmei maupun Junsi sama-sama kikuk untuk melakukan atau mengatakan apa pun. Hanya Genjo Li yang tampak biasa lantaran dia tidak mengerti perasaan Mingmei padanya selama ini."Em ... Genjo Li."Genjo Li menghentikan tangannya yang bermain-main dengan cangkir kosong. Lantas, dia mencondongkan tubuhnya ke depan hingga wajahnya menjadi lebih dekat dengan wajah Mingmei. "Ya," ucapnya singkat sambil menopang dagunya dengan tangan kiri.Sudah barang tentu hal itu membuat kedua pipi Mingmei memerah. Sumpah demi langit, wajah Genjo Li tampak lebih rupawan dengan jarak
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

106. Kebimbangan

Genjo Li menceritakan semuanya pada kedua rekannya bahwa dialah yang telah mengirimkan pesan melalui burung gagak. Dia tahu, Liu Xingshen pasti akan langsung bertolak ke Shui Dong untuk menyusul Wang Shixian setelah membaca pesan itu. Dia juga mengirimkan pesan pada seseorang yang membenci Wang Weo bahwa Wang Shixian dan pengawalnya akan melintasi rumpun bambu di tengah malam. "Jadi ...." "Benar. Aku tahu dia dalam bahaya karena tahu orang yang membenci Wang Weo tidak akan membuang kesempatan untuk memberi pelajaran pada kaisar itu." Jantung Junsi dan Mingmei seperti terhenti. Lagi-lagi mereka saling menatap satu sama lain, seperti saling bertanya apakah benar lelaki yang ada dalam satu meja dengan mereka adalah Genjo Li yang mereka kenal. Meskipun Junsi merasa terkejut dengan sisi lain Genjo Li ketika berperan sebagai Pendekar Bertopeng, ia sungguh tidak mengira jika temannya itu bisa melakukan hal yang baru saja diceritakan. Sementara itu, Mingmei hampir tak percaya dengan penga
last updateLast Updated : 2022-09-03
Read more

107. Kabar Menggemparkan

Mingmei sendiri tidak tahu jawaban seperti apa yang ingin dia dengar. Nuraninya sebagai teman Wang Shixian, ingin Genjo Li mengatakan bahwa lelaki itu tulus mencintai sang putri tanpa bermaksud untuk memanfaatkannya. Namun nuraninya sebagai perempuan yang egois, dia masih berharap jika Genjo Li bisa mencintainya.Namun, setelah beberapa saat menunggu, sangat mengecewakan karena Genjo Li hanya menjawab, "Aku tidak tahu." Wajah lelaki itu terlihat rumit dengan pandangan turun ke cangkirnya.Lantas Junsi yang merasa penasaran kembali mendesak. "Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Genjo Li, katakan saja semuanya pada kami. Sebagai tim pemberontak, bukankah semestinya kau mempercayai kami?"Sebuah napas kabur dari mulut Genjo Li. Dia bahkan meletakkan kepalanya pasrah di atas meja seperti kehilangan daya. "Bukan maksudku tidak percaya pada kalian, tapi ini terlalu sulit untuk dijelaskan. Juga sulit untuk dimengerti."***Berita diadakannya sayembara pencarian calon suami untuk Tuan Putri H
last updateLast Updated : 2022-09-03
Read more

108. Merancang Tantangan

Di paviliunnya, Wang Shixian membuat rancangan dari sayembara yang akan dilakukan istana. Dia berpikir untuk membuat serangkaian tahapan bagi para peserta. Jadi jika seseorang mungkin lolos di tahap pertama mungkin saja akan tersingkir di tahap berikutnya."Baiklah aku akan membuat rangkaian sayembara ini menjadi empat tahapan." Wang Shixian berbicara pada diri sendiri."Apa? Tuan Putri, tidakkah itu terlalu banyak? Biasanya dalam sayembara-sayembara yang pernah aku baca dalam sejarah Haidong, hanya ada satu tantangan yang harus ditakhlukkan oleh para peserta. Misalnya mereka diminta untuk memecahkan batu besar yang sangat kuat. Atau ... diminta untuk berduel dan peserta yang mampu mengalahkan seluruh peserta lainnya adalah pemenangnya. Atau jika Tuan Putri menginginkan cara lain bisa dengan meminta mereka untuk mendaki hingga sampai di puncak gunung yang sangat tinggi."Pelipis Wang Shixian berdenyut. "Mingyue, sayembara ini untukku atau untukmu?"Mingyue meringis menunjukkan barisan
last updateLast Updated : 2022-09-03
Read more

109. Sia-sia 

Tiga hari telah berlalu dari saat sayembara pencarian 'pangeran' untuk sang putri diumumkan. Sejak pagi buta istana terlihat sangat ramai lebih dari biasanya.Ada banyak lelaki yang mencoba peruntungan dengan mendaftarkan diri mengikuti sayembara tersebut. Padahal, mereka masih belum tahu, tantangan apa yang diberikan Wang Shixian dalam proses seleksi.Biar bagaimanapun, mereka tidak ingin membuang kesempatan emas begitu saja. Lebih baik gagal daripada tidak mencoba sama sekali. Begitulah keyakinan para lelaki yang turut mengantre untuk menjadi peserta sayembara.Pendaftaran peserta sendiri hanya dibuka hingga matahari berada di atas kepala. Sesudahnya, sayembara akan langsung dimulai."Lihatlah, enak sekali menjadi anak pejabat, bangsawan, ataupun saudagar kaya di negeri ini. Mereka bisa langsung mendaftar tanpa perlu lelah mengantre panjang seperti kita," kata seorang calon peserta sayembara.Memang, antara rakyat biasa dengan mereka yang berasal dari keluarga terpandang memiliki ja
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more

110. Nasihat Jitu

Shui Dong tidak ramai seperti biasanya. Tampaknya para pelanggannya banyak yang mengikuti sayembara di istana. Meskipun demikian, Genjo Li tetap sibuk dengan rutinitasnya. Sudah selesai menyeduh teh, dia kini repot memilah teh terbaik untuk para pelanggan."Genjo Li." "Ya?" Genjo Li menoleh pada Junsi yang menghampirinya. Rekannya itu duduk berjongkok di sampingnya."Kenapa kau masih di sini?""Pertanyaanmu terdengar aneh. Aku bekerja dan tinggal di Shui Dong. Jadi mau ke mana aku jika tidak di sini?" Genjo Li tersenyum dan kembali melemparkan pandangannya pada teh-teh di depannya.Junsi mencebik. "Kau tahu hari ini sayembara Putri Wang telah dibuka? Dan kabarnya, saat matahari ada di atas kepala, istana tidak lagi menerima peserta.""Hem, aku tahu."Junsi mencengkeram bahu Genjo Li sebelum berkata, "Lalu kenapa kau masih di sini?!"Genjo Li menoleh pada Junsi yang berbicara dengan nada tinggi."Ma-maafkan aku ...." Junsi melepaskan cengkeramannya sebelum meringis menunjukkan barisan
last updateLast Updated : 2022-09-08
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status